Hana Deyanto
Present
Kim Family Drabble
Cast: Kim Joonmyeon, Do Kyungsoo and Kim Jongin
Rate: K+-T
Warn: Yaoi, mpreg, Crack pairing, typo(s), bahasa campur aduk karena authornya mulai kehilangan kosakata kebahasaannya (?), aneh, gaje dsb dll
Pair: KyungMyeon/Sudo with Jongin as their baby boy
Don't like don't read please!
Kim Family Drabble
Welcome home baby!
"Pelan-pelan," Joonmyeon bergumam seraya membantu Kyungsoo keluar dari mobil.
Tak perlu diperintah seperti itu, Kyungsoo keluar perlahan dari mobil. Tentu saja. Dia tidak bisa keluar cepat-cepat karena luka bekas operasinya masih belum sembuh total. Sudah begitu, di gendongannya ada baby manis yang pulas tertidur.
Kyungsoo tersenyum kecil seraya menatap bayi kecilnya. Anak pertamanya dengan Joonmyeon. Seorang anak laki-laki yang begitu menjiplak ayahnya –kecuali mata besar dan bibirnya, jelas itu milik Kyungsoo.
Melihat Kyungsoo tersenyum menatap anak mereka, Joonmyeon ikut tersenyum. Merasa ia adalah manusia paling bahagia di dunia ini karena bisa memiliki dua malaikat ini.
"Ayo masuk, di luar dingin." Ujar Joonmyeon seraya menuntun Kyungsoo masuk ke rumah mereka. Kyungsoo mengangguk, pandangannya beralih sebentar ke Joonmyeon, sebelum beberapa detik kemudian beralih ke bayi kecil mereka.
Setelah membuka pintu ganda rumah elegan tapi minimalis itu, Joonmyeon membiarkan Kyungsoo masuk terlebih dahulu. Baru kemudian ia masuk, tak lupa setelahnya ia menutup dan mengunci pintu.
"Kami pulang." Kyungsoo berucap seraya melepaskan sepatunya dan menggantinya dengan sandal rumah.
Tak ada sahutan, tentu saja. Ini rumah pribadi mereka berdua, bukan rumah keluarga Kim atau keluarga Do –tempat mereka menginap selama satu bulan ini.
Kyungsoo melangkah memasuki rumah yang selalu ia rindukan selama satu bulan ini. Dibelakangnya, Joonmyeon mengekori.
"Kau mau minum?" Joonmyeon bertanya, Kyungsoo menggeleng pelan. Kemudian mendudukkan dirinya di sofa di ruang keluarga. Perlahan ia melepas jumper-nya dan menaruhnya di sandaran sofa.
"Hey, kau selalu marah padaku kalau aku asal menaruh pakaian. Sekarang kau yang melakukannya." Joonmyeon berucap dengan nada main-main. Sekalipun mengetahuinya, Kyungsoo tetap saja melempar death glare.
Melihat istrinya men-death glare-nya tadi, Joonmyeon tertawa kecil.
"Bercanda, bercanda." Ujarnya seraya berjalan menuju tempat dimana Kyungsoo menyampirkan jumper-nya. Berniat untuk menaruhnya di lemari jaket bersama dengan jumper-nya.
Tapi, niatan itu langsung hilang entah kemana sesaat setelah ia melihat anaknya yang masih nyaman tidur di pelukkan Ummanya.
"Halo, jagoan Appa." Joonmyeon bergumam pelan seraya membungkukkan tubuhnya, menyandarkan diri di sandaran sofa dan memandang bayinya.
Kyungsoo tersenyum mendengar suara pelan dan lembut Joonmyeon.
"Halo, Appa." Kyungsoo membalas sapaan Joonmyeon dengan tangan kiri menggerakkan tangan kanan putra kecilnya. Membuat Joonmyeon tertawa kecil.
"Hmm~ kok tidur terus sayang? Capek, ya?" Joonmyeon kembali bertanya dengan suara lembut dan pelan, tangannya terulur untuk mengelus bayinya.
Tapi, belum juga tangannya bergerak jauh, Kyungsoo keburu menepisnya.
"Cuci tanganmu dulu, Hyung." Ucap Kyungsoo dengan nada memerintah. Yang dibalas oleh Joonmyeon dengan 'Ne, Ne, Umma.' yang membuat Kyungsoo tertawa kecil.
Joonmyeon bangkit dari sandaran sofa, kemudian mengambil kedua jumper yang tadi ia sampirkan di sandaran sofa. Ia pun berjalan menuju lemari pakaian mereka.
Sementara itu, Kyungsoo juga bangkit dari tepatnya duduk. Ia pun kemudian mulai berjalan menuju tangga menuju lantai atas kediaman mereka.
Satu per satu, anak tangga ia naiki dengan perlahan. Berusaha membuat bayi kecilnya tidak terbangun, juga untuk meminimalisir rasa nyeri dibagian bekas operasinya.
Setelah ia sampai di lantai atas, ia pun segera berjalan menuju satu ruangan berpintu putih dengan name tag bertuliskan nama bayi kecilnya dalam aksara Hangeul.
Ketika ia membuka pintu itu, ia pun langsung di sambut dengan nursery room yang cukup luas. Ruangan itu bernuansakan merah, emas, hitam serta sentuhan warna putih. Paduan warna kesukaannya dan Joonmyeon.
Kyungsoo tersenyum kecil menatap ruangan yang ia dan Joonmyeon design sendiri itu. Kemudian ia menatap bayi kecilnya yang masih asik tidur.
"Ini kamarmu sayang." Gumamnya pada bayi yang ada di gendongannya itu. Kemudian mencium putra kecilnya yang kini tersenyum dalam tidurnya itu.
Kyungsoo kembali tersenyum ketika ia menyadari bayi kecilnya kini tersenyum. Ia pun kemudian berjalan menuju baby box yang ada di tengah ruangan.
Setelah ia membuka kelambu trasparan baby box itu, ia pun meletakkan bayinya di sana. Bayi tampan nan manis itu mengeliat kecil ketika punggungnya bersentuhan dengan kasur. Kemudian kembali terlelap.
Kyungsoo tersenyum lagi melihatnya. Ung~ bayinya memang sangat imut! Neomu kyeopta!
Dipandanginya bayi mungil dan manis itu. Seraya tangannya sesekali mengelus pipi putih kemerahan bayi mungil itu.
Sampai detik ini, Kyungsoo sebenarnya masih tidak percaya bahwa ia kini seorang ibu. Ia kini memiliki seorang malaikatnya sendiri, dari rahimnya sendiri, miliknya dan Joonmyeon. Benar-benar masih tidak percaya.
Dulunya ia sempat pesimis tidak bisa punya anak karena kesehatannya yang kurang. Tapi, ternyata Tuhan berkehendak lain dengan memberikan keduanya seorang keturunan yang sehat dan berwajah bak malaikat ini.
Kyungsoo benar-benar bersyukur. Sangat bersyukur.
"Kau di sini?" Kyungsoo sontak menoleh kebelakang ketika suara Joonmyeon tiba-tiba terdengar dari arah belakangnya.
"Um~" gumam Kyungsoo pelan seraya mengembalikan pandangannya ke bayinya lagi. Diraihnya selimut yang terlipat rapih di ujung baby box itu, kemudian perlahan ia menyelimuti bayinya.
Sementara itu, Joonmyeon mulai melangkah mendekat ke arah Kyungsoo setelah sebelumnya menutup pintu. Ditangannya ada segelas susu hangat untuk Kyungsoo.
"Ini." Ucap Joonmyeon seraya memberikan Kyungsoo gelas tinggi yang berisikan susu untuk ibu menyusui itu.
Ya, Kyungsoo bisa menyusui bayinya. Sebuah keberuntungan yang sangat besar. Karena menurut penelitian dari sebuah lembaga, hanya ada 1 dari 100 orang yang mengikuti program Male Pregnant ini yang bisa menyusui bayinya.
Kyungsoo menerima dengan senang hati gelas susu itu. Tapi, ia tak langsung meminumnya. Melainkan hanya memegangnya dengan kedua tangannya. Matanya masih memandang bayinya yang genap berusia 1 bulan hari ini.
"Selamat ulang bulan yang pertama, Aegi-yah." Joonmyeon berucap seraya mengelus pipi kemerahan bayi mungilnya. Membuat bayi itu menggeliat kecil dalam tidurnya.
"Dan selamat datang di rumah, Kim Jongin."
.End.
