Sang Musisi
Fairy Tail Fanfic by indranevareth
Disclaimer : Hiro Mashima-Sensei
Pairing : Lucy H, Lisanna S, Erza S, Natsu D, Gray F, Loke
Genre : Musical, Romance, Comedy, Friendship
Summary :
Cerita ini tentang murid SMA Higashi, SMA Higashi begitu terkenal hinggal banyak warga negara asing yang ikut sekolah di SMA tersebut, Salah satunya seorang gadis yang bernama Lucy Heartfilia, gadis dengan darah keturunan asli Bangsa Amerika yang telah lahir di Negara Jepang. Ketika mulai masuk Sekolah, Lucy bertemu dengan seseorang yang ingin membuat sebuah Group Band, lalu Lucy mencoba berbincang-bincang dengannya, namun orang yang mengajaknya memiliki kendala yang akhirnya Lucy ikut membantunya dan berniat bergabung ke dalam Group Band.
~Bila ada Kesalahan dalam penulisan Typo, mohon memakhluminnya karena sebagian dari kekurangan penulis~
~Selamat Membaca~
2016年4月1日( 01 April 2016 ) 09.00 AM
Sekolah SMA Higashi, letaknya dikecamatan Higashi di Perfectur Fukuoka. Hari pertama untuk penerimaan murid baru, semuan siswa-siswi yang telah lulusan SMP di berbagai wilayah sekitar Fukuoka Sekolah sedang melihat hasil Pengumuman hasil ujian masuk di SMA tersebut. Apakah mereka diterima disekolah itu atau tidak. Sekolah SMA Higashi ini cukup terkenal sehingga diantara mereka ada jug beberapa warga negara asing yang mengikuti ujian masuk SMA Higasi.
Lucy Heartfilia, adalah salah satunya yaitu keturunan asli Bangsa Amerika. Anak perempuan yang memiliki berambut pirang dan panjangnya sebahu serta memiliki tubuh yang cukup seksi ini telah lama tinggal di Jepang. Bahasa dan logat serta Budaya Jepangnya pun sudah melekat pada dirinya. Sekarang ini gadis berambut pirang itu sedang memeriksa hasil test ujian masuk pertamanya.
Lucy P.O.V
Namaku Lucy Heartfilia. Aku berumur 17 tahun, aku memiliki darah keturunan Bangsa Amerika. Namun aku sudah lama tinggal di Jepang, karena aku lahir di daerah Shirohama. Lebih tepatnya di perfectur Fukuoka. Dengan kata lain aku telah menjadi warga negara Jepang.
Kalau mengenai masalah Hobby aku lebih suka bermain musik...aku mahir dalam bermain Piano, Keyboard juga aku bisa memainkannya...karena bakatku ini diturunkan dari Ibuku sendiri.
Normal P.O.V
"Permisi...permisi...aku mau lihat hasil ujianku...aduh..sesak...huph...akhirnya sampai"Lucy sedang mencoba untuk menerobos kerumunan siswa-siswi yang sedang melihat hasl Pengumuman ujian masuk SMA Higashi.
Akhirnya Lucy berhasi menerobos kedalam kerumunan siswa-siswi yang sedang melihat papan hasil pengumuman ujian masuk SMA Higashi. Saat ini Lucy sedang melihat papan hasil ujian masuk sekolah.
"Eh...! minimal nilai kelulusannya 6.5, besar sekali...aku lulus tidak ya ? ini benar-benar gawat...baiklah aku akan mencari namaku dari kategori huruf L, ...Lucy...Lucy...Lucy...eh! hurufnya acak!" Lucy yang sedang mencari namanya yang ada di papan Pengumuman itu.
"Baiklah, coba dari urutan 8.0 kebawah...eh...?! tidak ada...ini gawat...coba dari urutan 7.0 kebawah...6.9, 6.8, 6.7...masih tidak ada...ini benar-benar gawat...!" Lucy semakin panik dan menggigit jari-jari tangannya hingga bulir-bulir keringat di wajahnya keluar deras.
"Ini dia...Lisanna Strauss lulus dengan nilai 7.2, namaku tercantum disini...akhirnya aku berhasil masuk di SMA Higashi...aku senang sekali...hmm..." suara anak perempuan yang ada disampingnya. Lucy menoleh ke samping kanan terlihat anak perempuan yang seusia dengan dirinya berpenampilan rambut pendek berwarna putih dan cukup cantik, Kecantikannya pun tidak kalah dari Lucy.
Gadis itu akhirnya menoleh kepada Lucy "hmm...ada yang bisa aku bantu?" Lucy menjawabnya dengan keadaan gugup dan sedikit malu-malu. "A..anu...aku mengalami kesulitan mencari namaku di papan pengumuman ini...hehe..hehe..."
"Baiklah mari aku bantu...nama kamu siapa?" tanya anak perempuan berambut pendek itu kepada Lucy.
"Namaku Lucy Heartfilia...salam kenal..." kata Lucy.
"Lucy Heartfilia..." anak perempuan berambut pendek itu membantu mencari nama Lucy dipapan Pengumuman itu.
"Nah...ini dia, Lucy Heartfililia...nilaimu 6.6...nilaimu sedikit diatas rata-rata...hmm..." kata anak perempuan berambut pendek itu sambil tersenyum hangat setelah menemukan nama Lucy dipapan pengumuman.
"Eh..bagaimana kau bisa langsung menemukan namaku semudah itu ? tapi aku lega sekarang...karena aku berhasil masuk SMA Higashi...hmm..." kata Lucy yang merasa lega karena dia berhasil masuk SMA Higashi dan Lucy membalas senyuman anak perempuan berambut pendek itu.
"Aku selalu melihat urutan dari bawah...tadi aku sedikit kesulitan untuk menemukan namaku hingga akhirnya aku menemukannya dalam kategori 7.0 keatas...dan ketika menemukan nama Lucy-san langsung ketemu...hmm..." anak perempuan berambut pendek itu tersenyum kepada Lucy dan menjelaskan tentang bagaimana caranya agar nama tersebut bisa ditemukan dengan mudah.
'Eh...! aku mudah ditemukan ? apaka dia sedang beranggapan bahwa aku ini bodoh ?' gumam hati Lucy dalam keadaan fikiran negatifnya sambil membelakangi anak perempuan berambut pendek itu.
"Ada apa Lucy-san?" tanya anak perempuan berambut pendek itu kepada Lucy.
"Aaa..Eh...Tidak...tidak apa-apa...he..he..." jawab Lucy dengan sedikit terkejut. "tadi namamu Lisanna kan? tanya Lucy kepada anak perempuan berambut pendek itu.
"Ya..namaku Lisanna..Lisanna Strauss..itu nama lengkapku...kelahiran asalku di Inggris...salam kenal Lucy-san" jawan anak berambut pendek itu dengan nada yang halus dan sopan.
"Baiklah...karena kau sudah membantuku...kau jagan menambahkan namaku dengan –san lagi...mulai sekarang kita berteman...kau adalah teman pertamaku hari ini...Lisanna..hmm..." kata Lucy dengan nada yang seenaknya pada Lisanna.
"Baiklah...Lucy kita sekarang berteman...hmm..." anak perempuan berambut pendek itu menerimanya pertemanan Lucy dengan senang hati.
2016年4月7日( 07 April 2016 ) 07.00 AM
Satu minggu setelah penerimaan siswa baru SMA Higashi. Semua para siswa-siswi baru telah memakai seragam sekolahnya dengan penampilan Almamater Hitam dengan lambang SMA Higashi dibagian saku depannya, lalu menggunakan kemeja putih untuk dasar seragam dengan dasi hitam bermotif guratan-guratan putih yang menyilang, serta celana panjang hitam untuk anak laki-laki dan rok abu-abu yang panjangnya sampai atas lutut unuk anak perempuan.
Hari ini siswa-siswi baru SMA Higashi sedang membentuk sebuah barisan di Aula Sekolah untuk acara peresmian murid baru dan tentunya dipimpin oleh kepala sekolah SMA Higashi yang kini sedang melaksanakan pidatonya hingga akhir. Terlihat Lucy dan Lisanna sedang berdampingan dibarisan ke-2 berada paling tengah.
"Baiklah...kepada seluruh siswa-siswi baru yang berkumpul hari ini..saya selaku kepala sekolah SMA Higashi mengucapkan selamat...atas usaha dan jerih payah kailian dalam mengikuti ujian masuk SMA Higashi hingga kalian semua bisa diterima dengan baik disekolah ini...kami resmikan kalian menjadi siswa-siswi SMA Higashi..."
"kprok...kprokk...kprokk.." suara tepukan tangan para siswa-siswi atas peresmian mereka yang telah menjadi murid SMA Higashi. Upacara Peresmian pun selesan dan mereka membubarkan diri dari Aula Sekolah SMA tersebut.
2016年4月7日( 07 April 2016 ) 08.30 AM
Lucy P.O.V
Jam pelajaran pertamaku sekarang sedang dimulai. Aku telah menempati ruang kelasku yaitu kelas 1 – 2, dan ternyata aku sekelas dengan Lisanna. Sungguh aku merasa amat senang sekali...karena ini hari pertamaku belajar di SMA Higashi...aku duduk di bangku urutan ke tiga barisan kiri paling ujung dekat jendela...dan Lisanna duduk di dibelakangku.
Oh ya aku belum memperkenalkan Lisanna...
Nama lengkapnya Lisanna Strauss dia seumuran denganku yaitu 17 tahun...kelahiran asal keturunan dari Bangsa Inggris...dan aku keturunan Bangsa Amerika...pada dasarnya bahasa kita berdua itu sama yaitu English...tapi kalau aku berbicara bahasa English dengannya aku takut dia menggunakan Bahasa British English...sedangkan aku Bahasa American English...ya sudahlah karena kita berada di negara Jepang...kita sama-sama menggunakan Nihongo/Bahasa Jepang karena orang-orang berpegang teguh dengan Budaya dan Bahasanya itu...Jadi kami sebagai bangsa asing harus mengikuti aturan tuan rumah dimana kami tinggal sekarang.
"Heartfilia! jangan melamun disaat jam pelajaran...!" guru Bahasa English itu membentak dan melampar sebuah kapur dan mendarat tepat di dahinya Lucy.
Ini adalah Gildarts-sensei, Nama lengkapnya Gildarts Clive, beliau berasal dari Negara Inggris yang menjadi guru Sastra Bahasa English...tadi aku terkena lemparan kapurnya...masih terasa di dahiku ini...tapi katanya Gildarts-sensei itu orang yang baik dan pengertian...hanya saja beliau akan galak ketiga mengajar...
"Ma..maaf...Gildarts-sensei..."kata Lucy yang sedang meminta maaf karena tadi melamun pada saat jam pelajarannya.
"Baiklah...kita lanjutkan kembali dasar pola kalimat Simple Present Tense dalam Bahasa English yaitu...Subject + Verb 1 + Object...contohnya...bla...bla...bla..." Gildats-sensei kembali mengajar pelajarannya.
Humph...menyebalkan...aku tidak terima jiga dia melempar kapurnya lagi pada dahiku yang cantik ini...ayahku saja tidak pernah memperlakukanku seperti itu...
"Heartfilia...! Sudah aku bilang jangan melamun...!" bentak lagi Gildarts-sensei kepada Lucy yang kembali melamun.
"Kyaaa...! iya Gildarts-sensei maaf...maaf...!" Lucy menjerit karena kaget sambil menganggug-nganggukan badannya.
"haha..haa..haa.."teman-teman satu kelas saat ini sedang mentertawakan Lucy.
"Diam! " bentak Guru itu hingga semuanya jadi diam.
2016年4月7日( 07 April 2016 ) 11.00 AM
Normal P.O.V
Bell istirahat pun berbunyi, Lucy sedang berjalan-jalan dengan Lisanna untuk melihat-lihat halaman sekolah. Saat ini Lucy dan Lisanna sedang berjalan disisi lapang sepak bola yang disatukan dengan track untuk olahraga maraton.
"Sekolah SMU Higashi benar-benar hebat Lisanna...lapangannya pun luas...disana banyak anak laki-laki yang sedang bermain bola..." kata Lucy yang sedang berjalan-jalan mengeliling lapangan bersama Lisanna.
"Hmm...kau benar Lucy...ayo kita menuju tempat yang lainnya..." sambung Lisanna yang sedang mendampingi Lucy.
Sudut pandang bagian lapangan Sepak Bola SMA Higashi, dimana semua anak laki-laki sedang mencoba untuk bermain bola dilapangan tersebut. mereka saling berebut dan meng-over Bola untuk memasukan ke dalam gawang lawannya.
Diantara para anak laki-laki tersebut yang paling mencolok tingkah lakunya yaitu anak laki-laki yang berambut merah muda yang selalu berselisih dengan anak laki-laki berambut hitam dengan model Raven-nya. Namun sebenarnya mereka berdua berteman sangat baik.
Kembali ke sudut pandang Lisanna dan Lucy yang sedang berjalan mengelilingi lapangan Sepak Bola sambil menonton pertandingan latih tanding itu.
"Sepertinya aku mengenal kedua wajah anak laki-laki itu...bukankah itu Natsu dan Gray ?...hmm..." kata Lisanna yang biasa selalu tersenyum.
"Kau mengenal mereka berdua Lisanna?" tanya Lucy kepada Lisanna yang sedang menemaninya.
"Mereka berdua adalah temanku sewaktu kita masih SD...dan kita selalu bermain bersama-sama...namun kita tidak satu sekolah lagi semenjak kita sudah memasuki SMP...karena SMP mereka begitu jauh dari daerahku...tapi aku tidak menyangka mereka berhasil masuk ke SMA Higashi...aku jadi ingin menemui mereka berdua...hmm..." Lisanna sedang merasa bernostalgia karena sudah lama Lisanna tidak bertemu dengan mereka berdua.
Kembali ke sudut pandang Lapangan Sepak Bola, dimana kedua anak laki-laki itu selalu berselisih meskipun satu team.
"Oii..Oii...Natsu, sini over Bolanya...! aku tidak pernah kebagian menggiring Bola itu...kita ini satu team tahu...!" kata anak laki-laki berambut hitam dengan model rambut Raven yang sedang kesal pada tingkah anak laki-laki berambut merah muda itu.
Anak laki-laki ini namanya Gray, nama lengkapnya Gray Fullbuster. Anak laki-laki berusia 17 tahun dan masih keturunan orang Amerika sama seperti Lucy. Wajahnya cukup tampan dan sifatnya terlihat dingin, namun agak bodoh dalam keadaan tertentu.
"Itu salahmu sendiri Gray..kau tidak bergerak cepat untuk mengambil Bola ketika sedang di-over, kali ini aku akan mencetak Goal pertamaku meskipun kita sedang latih tanding...hahaha...haha...haha..." kata anak laki-laki berambut merah muda itu dengan tertawa khasnya seperti sedang menjahati seseorang.
Anak laki-laki ini namanya Natsu, nama lengkapnya Natsu Dragneel. Anak laki-laki berusia 17 tahun, meskipun nama belakangnya terdengar seperti Bangsa Asing, namun Natsu tetaplah keturunan asli Bangsa Jepang. Wajahnya tidak begitu tampan, namun enak dipandang karena sifat yang dimilikinya itu selalu riang dan dan mudah tertawa, namun terkadang sikap bodohnya membuat orang lain kesal dan suka seenaknya sendiri.
Saat ini Score pertandingan Sepak Bola adalah 5 – 0, angka nol itu sendiri tertuju pada team Natsu yang kalah cukup telak. Namun Natsu masih menikmati pertandingannya dan selalu bersemangat.
Ketika Natsu sedang menggiring Bolanya di tengah lapang sebelum memasuki kotak finalty, Gray malah merebut Bola tersebut dari kakinya Natsu dalam keadaan yang 'Tampan'.
"Gray...! kenapa kau merebut Bolaku...? kita ini satu team...!" bentak Natsu sampai mengeluarkan urat kepalanya karena kesal dengan perbuatannya itu.
"Salahmu sendiri kenapa kau lengah..." jawab Gray sambil menjulurkan lidahnya.
Namun apa yang dilakukan oleh Gray itu secara tidak sadar membuat orang-orang yang sedang menyaksikan pertandingan itu tercengang dan kaget, ternyata Gray malah melakukan sebuah Drible pada Bola yang dibawanya itu dengan gaya Michael Jordan. 'PRIITTT!'peluit pelanggaran dari wasit pun berbunyi.
"Dasar Raven Bodoh...! kita sedang tidak bermain Basket tahu...!" bentak Natsu
"Kau sendiri yang memaksaku untuk ikut pertandingan Sepak Bola ! Padahal aku ini pemain Basket!" sambung bentakan Gray.
"Setidaknya kau tahu kan peraturan permainannya !" Natsu kembali membentak.
"Bodoh! Kau tahu sendiri bahwa aku memang tidak bisa bermain Sepak Bola !" sambung bentakan Gray
"GYAAAAA...! RAVENBOXER BODOH !" Natsu mengamuk dan membuat gulungan perkelahian dengan Gray.
Sebenarnya ini salah Natsu sendiri karena selalu mencari pemain cabutan. Kalau dilihat-lihat oleh sudut pandang orang-orang, team Natsu itu ada yang pemain Baseball yang sedang mengayun-ayunkan tangannya untuk pemanasan. Bahkan pemain Rugby juga ada karena mereka melihat salah satunya sedang memakai Body protector untuk bermain Rugby yang dilapisi oleh kaos team Sepak Bola agar tidak mengalami cedera pada tubuh orang yang memakainya.
Kembali ke sudut pandang Lucy dan Lisanna yang sedang melihat perkelahian Gray dan Natsu dilapang Sepak Bola itu.
"Heehh...Lisanna...kau tahu ...mereka berdua itu terlihat begitu aneh dan bodoh...aku tidak menyangka mereka berdua melakukan hal itu di depan semua orang...padahal mereka sudah SMA..." kata Lucy sambil menurunkan ekspresi wajahnya.
" Mereka berdua memang selalu seperti itu dari dulu...tapi sebenarnya mereka berteman sangat baik...nanti aku akan memperkenalkanmu pada mereka berdua..." sambung pembicaraan Lisanna dengan senyumannya atas ungkapan Lucy tadi.
"Tidak...tidak...tidak...jangan kau lakukan itu padaku...terima kasih...!" kata Lucy yang sedang menyangkal untuk berkenalan dengan dua anak laki-laki itu.
Lisanna dan Lucy yang masih berada dihalaman Sekolah akhirnya berjalan kembali menuju pintu masuk utama SMA Higashi. Ketika masih berada dihalaman sekolah, terlihat para kakak kelas sedang membagikan Brosur Ekstrakurikuler. Tentu saja yang membagikan brosur tersebut adalah para kakak kelas yang menjabat sebagai ketua Ekstrakurikuler untuk merekrut anggota-anggota barunya.
Lucy mengambil semua lembaran brosur macam-macam Ekstrakurikuler yang dibagikan oleh para kakak kelas tadi dan kembali ke ruang kelas 1 – pun mengumumkannya kepada teman-teman sekelas disaat masih jam istirahat.
"Minna...! coba lihat aku mendapatkan banyak lembaran brosur macam-macam Ekskul yang dibagikan oleh kakak-kakak kelas tadi...banyak sekali Ekskul di SMU Higashi ini..." kata Lucy dengan nada yang keras dan ceria sambil mengangkat dan melambai-lambaikan brosur-brosur yang ada ditangannya.
"Mana...mana...aku ingin lihat..." "wah..ini Ekskul Basket..." "Baseball juga ada..wah ini Ekskul Teather..." " aku ikut yang mana yah..." suara-suara teman sekelas yang sedang mengepung Lucy dan merebut brosur-brosur itu dengan paksa.
"Heeeh...?! benar-benar menyebalkan..." kata Lucy yang sedang melesu dalam penampilan acak-acakannya setelah teman sekelasnya selesai dan membubarkan krumunannya itu.
"Lucy...Sepertinya aku ingin ikut Ekskul ini..." kata Lisanna sambil memperlihatkan brosur yang dipilih olehnya pada Lucy.
"Kau mau ikut kelas memasak...?" tanya Lucy sambil melihat brosur yang ditunukan oleh Lisanna
"Iya...karena aku ingin mengembangkan bakatku ini...hmm..." jawabLisanna selalu tersenyum ramah.
Namun Lucy masih termenung karena sama sekali belum menemukan Ekskul yang sesuai untuknya. Hingga Lucy menemukan selembar brosur yang tergeletak di lantai kelas. Brosur itu tidak terlihat menarik pada tampilannya, namun yang membuat Lucy tertarik dengan isi brosur tersebut yang sesuai dengan bakatnya, yaitu Ekskul kelas musik
'Wah...kebetulan ini bakatku...Ekstrakurikuler kelas musik...ketua kelasnya...oh ini dia...Erza Scarlet...nama yang indah...orangnya seperti apa yah...? aku jadi ingin tahu...hmm...' gumam hati Lucy sambil tersenyum setelah membaca brosur yang dipegangnya itu. Lucy tidak tahu ketua kelasnya seperti apa karena brosur itu sebelumnya telah dititipkan kepada ketua Ekskul lain.
"Lisanna...aku ingin mengambil kelas ini..." kata Lucy sambil menunjukkan brosur tersebut kepada Lisanna.
"Eh...? kau berminat dalam kelas musik ?" tanya Lisanna yang melihat brosur yang ditunjukan oleh Lucy.
"Iya..karena ini adalah bakatku...sebenarnya aku seorang Pianist..." kata Lucy dan akhirnya dia keluar dari kelasnya untuk mencari kelas musik itu. "Baiklah...aku pergi dulu sebentar untuk mencari kelas ini...karena sekarang jam istirahatnya masih lama kan?"
"Baiklah Lucy...semoga kau senang dengan kelas musikmu..." jawab Lisanna.
Lucy berjalan dikoridor dan mencari-cari kelas musik tersebut dan bertanya-tanya pada para kakak kelasnya yang sedang nongkrong diluar kelas mereka.
"Ano...Senpai... aku ingin bertanya...dimana kelas musik yang ada di brosur ini?"kataLucy sambil menunjukan brosur tersebut.
"Eh...bukankah kelas ini akan dibubarkan bulan depan ?" "kau tahu dari mana?" "aku mendengar sendiri ketika sedang berjalan melewati ruang guru...mereka sedang berunding masalah kelas musik ini...karena peminatnya kurang..." "Benarkah?" "aku serius..." para kakak kelas sedang membicarakan tentang kelas musik itu hadapan Lucy.
Lucy terkejut karena mendengar pembicaraan para kakak kelas bahwa Ekstrakurikuler idamannya itu akan dibubarkan.
"hmm..tapi Senpai tahu kan tempat Kelas musik ini?" tanya Lucy kepada para kakak kelas itu.
"Oh ya...kau tinggal naik saja ke Lantai-3, lalu berjalan lurus sampai ujung...disana ada kelas musiknya..." jawab dari salah satu kakak kelasnya sambil menunjukan jalan menuju kelas musik.
"Terima Kasih senpai..." Lucy pun segera menuju ruang kelas musik tersebut.
Ketika Lucy sedang berjalan menuju Lantai-3, para kakak kelas itu membicarakan dirinya dari belakang.
"Wah...siapa nama adik kelas itu tadi...?" "benar-benar sangat cantik...pantatnya pun bohay..." "kalau aku ada kesempatan menjadi kekasihnya...aku ingin sekali meremas-remas dadanya lumayan besar itu...hahaha..." "dasar mesum...hahaha..." "apa kau tadi melihatnya ? Kedua benda yang ada di dadanya itu berayun-ayun ketika sedang melangkahkan kakinya...haha..hahaa..."
Lucy pun kembali dengan melesat menuju para kakak kelas itu dan memukuli kepala mereka karena kesal hingga para kakak kelas itu ada memar dikepalanya.
"Tidak Sopan ! Aku bukan mainan kalian tahu...dasar laki-laki mesum...!" Lucy menggeram dan kembali berjalan menuju Lantai-3.
Setelah Lucy menghilang dari hadapan para kakak kelasnya, mereka membicarakan kembali tentang dirinya.
"..Be...benar menyeramkan..." "aku kira generasi berikutnya akan lebih ramah..." "ternyata sama saja..bahkan lebih menyeramkan...brr..." "iya aku jadi kapok..."
Lucy akhirnya menemukan ruang Kelas Musik itu dan mengetuk pintu kelas tersebut. 'tok..tok..tok' suara pintu yang telah diketuk, namun tidak ada jawab ketika diketuk pintunya.
'Tidak ada jawaban sama sekali...apakah kelas ini benar-benar akan dibubarkan ya?' Gumam hati Lucy yang sedang berhadapan di pintu kelas itu.
Ketika sedang menyentuh tuas pintu itu, tiba-tiba datang salah satu kakak kelasnya yang sedang meturuni tangga dari Lantai – 4, menuju Lantai – 3. Karena tangga tersebut dekat dengan kelas musik.
"Maaf...apa kau sedang mencari sesuatu? Pintu itu sedang dikunci..." kakak kelas itu menegur Lucy dari belakang dengan nada dinginnya.
"Eh..! maaf...aku..." kata Lucy sambil menoleh kebelakng dan terkejut karena kakak kelas itu tiba-tiba ada dibelakangnya. Ternyata dia adalah gadis berambut merah yang poni nya kesamping dan panjang rambutnya sepinggang. Sorot matanya itu begitu tajam dan wajahnya yang cantik namun begitu dingin.
"Ano...aku kemari hanya ingin bergabung dengan kelas Musik ini... " kata Lucy dalam keadaan gugupnya karena melihat sikap gadis berambut merah itu.
"Oh begitu...baiklah siapa namamu?" tanya gadis berambut merah itu dengan nada yang dingin sambil negeluarkan sesuatu di dalam sakunya.
"Namaku...Lucy Heartfilia...pa...nggil saja Lucy..hmm..." jawab Lucy yang mencoba tersenyum dalam keadaan gugupnya, namun gadis berambut merah itu masih tetap mempertahankan sikap dinginnya.
"Namaku Erza Scarlet...kau boleh memanggilku Erza..."dan akhirnyagadis berambut mereah itu memperkenalkan dirinya pada Lucy dengan senyuman yang hangat meskipun nada bicaranya dingin dan jenis suara Alto-nya yang lembut.
Nama gadis berambut merah ini adalahErza Scarlet, gadis berusia 19. Keturunan darah blasteran antara Jepang dan Jerman, mungkin terlalu tua untuk gadis berambut merah ini yang duduk dibangku kelas-2, dia adalah salah satu kakak kelasnya Lucy. Penampilannya cantik dan tubuh seksinya yang nyaris sempurna, di ikuti dengan suara Altonya yang begitu kental dan lembut. Begitu juga tinggi badannya sedikit melebihi Lucy, namun sifatnya dingin seperti orang yang tidak mempunyai belas kasih, tapi kita tidak bisa menilai dari segi penampilannya saja.
"Baiklah...Erza-senpai..." kata Lucy yang akhirnya merasa sedikit lega setelah melihat senyuman manis dan hangat milik Erza meskipun nadanya dingin.
"Humph...kau tidak perlu menambahkan –senpai seperti itu..aku tidak biasa dipanggil seperti itu..." kata Erza sambil menghela nafasnya dan melirik kearah lain karena malu.
"Maaf...aku hanya gugup...jadi jangan diambil hati..E..Erza" kata Lucy dan langsung bergumam dalam hatinya 'Inikah orang yang bernama Erza Scarlet itu ? dia benar-benar cantik...senyumannya begitu hangat dan begitu dekat sampai menyentuh hatiku...'
"Baiklah Lucy...kau boleh lihat-lihat ke dalam...silahkan masuk..." kata Erza sambil membuka kunci pintu ruang kelas musiknya dan mengijinkan Lucy masuk untuk melihat-lihat ruang kelas tersebut.
"Wah...jadi ini Kelas Musik di SMU Higashi..." kata Lucy yang terkagum-kagum melihat disekitarnya.
"Oh ya Lucy...kau bisa bermain alat Musik apa ?" tanya Erza kepada Lucy sambil menuangkan teh kesukaannya ke dalam gelas yang ada dimeja khusus untuk minum-minum bersama.
"Aku hanya bisa memainkan Piano...tapi aku faham tentang Tabulasi dan Not Balok" jawab Lucy, namun Lucy tidak melihat alat musik yang hanya bisa dimainkan olehnya itu.
"Berarti kau juga bisa bermain Keyboard juga kan Lucy...?" tanya Erza yang sedang menikmati teh kesukaannya itu.
"Tentu...karena aku juga punya dirumahku..."pembicaraan terhenti sejenak karena Erza sedang menikmati teh yang diminumnya.
"Baiklah kalu begitu...aku akan mengambil Keyboard yang ada di kelas paduan suara...tunggu sebentar..."kata Erza sambil meninggalkan kelas musiknya dan berjalan ke tangga menuju Lantai – 4 diaman kelas paduan suara itu berada.
"Tunggu...Erza tidak usah repot-repot..." kata Lucy yang mencoba menghentikannya.
"Tenang saja...serahkan padaku...karena aku juga melatih paduan suara disana..."kata Erza yang sedang berjalan membelakangi Lucy sambil melambaikan tangannya dengan sempurna.
Namun terdengar keributan dari kelas paduan suara yang katanya dilatih olehnya itu.
"Erza...mau dibawa kemana Keyboard itu...kita sedang latihan untuk menyamakan suara..."
"DIAM! Itu bukan Urusanmu!"
"GYAA...! tolong...Erza mengamuk lagi...!"
"Dak..Dikk..dukk..Dak..Dikk..Duk..!"
Lucy yang masih berada diruang kelas musik mendengar keributan itu dan hanya berkata "Eeehh..?!" karena terkejut sekaligus bingung sendiri ketika mendengar keributan itu.
Erza pun datang kembali ke kelas musiknya sambil menjinjing tas yang berisi Keyboard yang diambil dari kelas paduan suara.
"ini Lucy...aku sudah membawa Keyboard-nya...sekarang mainkanlah..." kata Erza sambil tersenyum dengan wajah tanpa dosanya begitu sambil pandangannya tertuju pada Lucy.
"Erza...inikan...keluaran terbaru...YAMAHA MOTIF XF 6...wah...aku tidak menyangka sekolah ini memilikinya"kata Lucy yang terkejut setelah membuka tas itu dan ternyata Keyboard model terbaru dan canggih bahkan Lucy tadinya ingin membeli model itu.
"Itu miliku Lucy...sekolah sudah tidak mengeluarkan dananya untuk peralatan musik dikelas ini"kata Erza dengan nada dinginnya.
Mendengar hal itu Lucy terdiam sejenak dan melanjutkan kembali pembicaraannya"Bolehkah aku tanya sesuatu?" tanya Lucy
"Silahkan..." jawab Erza sambil minum kembali teh kesukaannya itu.
"Tadi sebelum aku kesini...aku bertanya kepada para kakak kelas dilantai bawah tentang kelas musik ini...terus mereka bilang...kelas musik ini bulan depan akan dibubarkan, benarkah begitu?"tanya Lucy dengan pemaparan panjangnya.
Erza terdiam sejenak, lalu menjawabnya "Itu benar...sebelum aku mengajar di kelas paduan suara...aku sempat berunding diruang dewan guru dan kepala sekolah mengenai masalah kelas musik ini...mungkin salah satu kakak kelasmu tadi mendengarkan semuanya ketika mereka kebetulan lewat diruang guru...lalu setelah itu kau datang dan bertanya pada kakak kelasmu dan mereka memberi tahu semuanya...kemudian kau datang kemari dan bertanya padaku...menurutku itu wajar karena itulah keadaan yang sebenarnya..."
Lucy bergumam dalam hati 'Erza benar-benar luar biasa...perasaannya begitu pekak hingga memprediksi hal seperti itu' Lucy melanjutkan kembali pertanyaannya "Lalu...apa alasannya untuk membubarkan kelas musik ini?"
Erza hanya menjawabnya "Nanti kuberitahu...lebih baik kau bermainlah dulu Keyboard yang kubwa itu...aku ingin melihat kemampuanmu memainkannya" kata Erza.
"Baikla Erza... akan kutunjukan kemampuanku padamu...aku ingin menyanyikan lagu yang aku suka...lagu ini berjutul Tegami yang liriknya diciptakan oleh Angela Aki, seorang komposer sekaligus penyanyi lagu ini...baiklah aku mulai..." kata Lucy sambil melakukan Tune pada Keyboard-nya menjadi suara nada Piano Classic.
Lucy akhirnya memainkan intro dari lagu itu dengan sangat indah dan halus hingga dia mulai berrnyanyi.
Haikei kono tegami...Yonde iru anata wa...
Doko de nani wo shite iru no darou
Juu go no boku ni wa...Dare ni mo hanasenai...
Nayami no tane ga aru no desu...Mirai no jibun ni atete kaku tegami nara...
Kitto sunao ni...Uchi hakerareru darou...
Ima makesou de nakisou de...Kiete shimaisou na boku wa...
Dare no kotoba wo...Sinji harukeba ii no ?
Hito tsushikanai...Korobore ga...
Nan domo barabara ni warete...Kurushii naka de...
Ima ikite iru...
Haikei arigatou...Juu go no anata ni...
Tsutaetai koto ga aru no desu...Jibun to wa nani de...
Doko e mukau beki ka...Toi tsuzukereba miete kuru...
Areta seishun no...Umi wa kibishii keredo
Asu no kishi beto...Yume no fune yo susume...
Ima makenai de nakanai de...Kiete shimaisou na toki wa...
Jibun no koe wo...Shinji arukeba ii no
Oto nano boku mo kizutsuite...Nemurenai yoru ha aru kedo
Nigakute amai...Ima ikite iru
Jinsei no...Subete ni imi ga aru kara...
Osorezuni...Anata no yume wo sou datete...
Lalala lalala lalala...Keep and believing...
Lalala lalala lalala...Keep and believing...
Keep and believing...
Makasou de nakisou de...Kiete shimaisou na boku wa...
Dare no kotoba wo shinji arukeba ii no...makenai de nakanai de...
Kiete shimaisou na toki wa...Jibun no koe wa...
Shinji arukeba ii no ?
Aa makenai de nakenai de...Kieteshimaisou na toki wa...
Jibun no koe wo...Kanashimi wo shinjiarukeba ii no...
Itsu no jidai mo...Sakete wa dore nai keredo...
Egao wo misete...Ima ikite ikou (bis)
Aike kono tegami...Yonde iru anata ga...
Shiawasena koto wo negaimasu...
Lucy akhirnya selesai dengan lagu yang dinyanyikannya.
"Bagaimana..Er-?" ketika Lucy ingin bertanya sesuatu tiba-tiba terkejut melihat Erza sedang menitihkan air matanya setelah mendengar lagu itu.
"Erza kenapa kau menangis...?" tanya Lucy.
Erza pun mengusap air matanya itu dan menjawab "Tidak ada...hanya saja...baru kali ini aku melihat seseorang menyanyikan lagu 'Tegami' ini begitu tulus dengan nyanyiannya itu...bahkan orang-orang yang ada di kelas paduan suara tidak bisa menyanyikannya... hanya kau yang bisa menyanyikan lagu itu Lucy...kau berbakat... " kata Erza
"Kau tahu lagu ini Erza...?" tanya Lucy.
"Tentu saja...arti kata Tegami itu sendiri bila diartikan kedalam bahasa lain artinya Surat...kau tahu Lucy...orang-orang Jepang selalu membudayakan dirinya untuk menulis sebuah surat...namun surat itu ditujukan untuk diri kita sendiri..." jawab Erza dengan sedikit penjelasannya tentang lagu itu.
Erza terdiam sejenang karena sedang minum teh kesukaannya, lalu melanjutkan kembali tentang makna dari judul lagu Tegami itu.
"Surat yang ditulis itu berisi tentang cita-cita yang akan dicapai dimasa 15 tahun yang akan datang...lalu surat itu disimpan ke dalam sebuah amplop selama 15 tahun...ketika saatnya tiba, surat itu dibuka kembali...apakah cita-cita yang ditulis disurat itu sesuai dengan cita-citanya yang sekarang...atau justru sebaliknya..." kata Erza sambil menjelaskan makna dari isi lagu 'Tegami' tersebut.
"Tepat sekali Erza...itulah makna dari lagu itu...kenapa kau bisa tahu?"tanya Lucy yang sedang terkagum-kagum pada Erza.
"karena aku juga melakukannya ketika aku berusia 15 tahun...dimana seseorang memiliki cita-citannya sendiri...aku telah menulis disurat itu...aku ingin menjadi seorang musisi yang terkenal...sekarang surat itu sedang menungguku untuk dibuka...apakah 15 tahun yang akan datang aku akan menjadi musisi yang terkenal sesuai dengan isi surat itu...atau tidak karena suatu takdir..."
Lucy hanya bergumam hatinya 'Erza...kau benar-benar orang yang menakjubkan...' karena kagum melihat cita-citanya itu.
"Tadi kau bertanya, kenapa aku menangis?...jawabannya...karena aku sedang berusaha untuk menepati janjiku pada surat yang aku tulis itu..." kataErza tersenyum hangat kepada Lucy.
Lucy memberi semangat pada Erza. "Aku yakin kau pasti bisa melakukannya Erza...isi surat yang kau tulis itu akan menjadi sebuah doa untukmu dimasa yang akan datang..."
"Iya kau benar Lucy...aku akan berusa untuk melakukannya...untuk surat yang telah menungguku..." sambung Erza sambil merenungkan dirinya.
"Oh ya...tentang masalah kelas musik ini yang akan dibubarkan...apa yang akan kau lakukan sekarang?" tanya Lucy.
Erza terdiam sejenak, dan langsung melanjutkan jawabannya "Aku akan mempertahan kelas musik ini semampuku Lucy...karena yang menciptakan kelas musik ini adalah aku sendiri...aku menciptakan Ekskul yang sebelumnya tidak ada di SMA Higashi...dan itu susah untuk dilakukan...aku sendiri hampir kewalahan untuk membangunnya...mengajukan sebuah proposal kepada dewan guru dan kepala sekolah dengan susah payah...hingga akhirnya proposal itu disetujui dan ditandatangani oleh kepala sekolah...aku mendapatkan dana darinya untuk membeli alat-alat musik ini...namun aku telah membuatnya kecewa selama satu tahun ini..." kata Erza yang menjelaskan semua tentang keadaan kelas musik yang sekarang.
"Tapi...kalau aku melihat alat-alat musik yang ada disini...sepertinya kau ingin membentuk sebuah Group Band..." kata Lucy dengan kesimpulannya.
"Benar...kau bisa menyimpulkan sendiri dengan alat-alat musik yang ada disini seperti Guitar, Bass, Drum, serta Keyboard yang kau mainkan itu...itu adalah seperangkat alat-alat Band?"
"Ayolah Erza...kau hanya tinggal mencari orang-orang yang akan memegang posisi-posisi itu untuk sebuah Group Band milikmu..."kata Lucy yang mencoba membujuk Erza
"Tidak semudah yang kau pikirkan Lucy...karena untuk membuat sebuah Group Band itu tidak bisa sembarangan untuk memasukkan seseorang begitu saja jika kita tidak benar-benar satu hati dengannya...karena aku telah membuktikannya dua tahun yang lalu..." kata Erza yang sedang menjelaskan alasan kenapa Group Band yang dia inginkan belum terbentuk sampai saat ini.
"Sekarang aku ingin tanya padamu...mulai dari jenis musik apa yang kau suka?" tanya Erza dengan tatapan seriusnya yang begitu tajam kepada Lucy, karena pertanyaan inilah awal untuk menentukan pantas atau tidaknya seseorang dijadikan patner dalam sebuah Group Band.
"Kalau aku ditanya seperti itu...paada dasarnya aku lebih suka Music Classic..." jawab Lucy dalam keadaan gugupnya ketika disudutkan oleh pandangan Erza seperti itu.
"Lalu apa tanggapanmu tentang jenis-jenis musik yang lainnya?" tanya Erza untuk mendengar jawaban yang selanjutnya dari Lucy, karena baginya ini semakin menarik.
"Pada dasarnya semua jenis musik itu terdengar sama meskipun itu berbeda...karena pada prinsipnya semua jenis musik itu memiliki corak tersendiri...aku faham tentang Music Classic, tapi bukan berarti aku tidak pernah mendengarkan jenis musik yang lain...karena aku tidak ingin jadi orang yang fanatic terhadap semua jenis musik lainnya karena keegoisanku sendiri menyukai Music Classic..." jawab Lucy yang mencoba memaparkan penjelasan dari pertanyaan Erza itu, namun pertanyaann itu membuatnya semakin gugup.
"Apa kau bisa membuktikan kata-katamu itu Lucy?"pertanyaan terakhir dariErza untuk sebuah pembuktian Lucy yang telah akan dirangkum olehnya.
"Ja...Jadi bagaimana aku harus membuktikannya?" tanya Lucy yang semakin tidak mengerti apa yang dimaksud untuk membuktikannya itu.
Erza tanpa basa-basi langsung menyambungkan Guitar Electric Tipe EPS miliknya itu pada Amply yang ada di ruang kelas musik dan menyetelkan Effect Guitar-nya dengan mode Metal Zone serta memasang Microphone dihadapannya untuk bernyanyi.
Sekarang ini Erza sedang melakukan pemanasan yang diawali dengan melakukan bending of yang membuat suara Guitar tersebut seperti sedang menjerit. Setelah itu diikuti sebuah fingering dengan jari-jari tangannya yang begitu cepat dan melakukan beberapa Tapping hingga diakhiri dengan melakukan Swiping.
Lucy langsung terkejut melihat kemampuan Erza seakan-akan seperti seorang Guitarist professional. Akhirnya Lucy yang tadinya gugup setengah mati menjadi terbangun kembali dalam semangatnya.
"Jadi jenis musik yang kau suka itu Music Metal dan MusicRock Alternatif Erza?" tanya Lucy dengan tatapan tajamnya kepada Erza karena sedang bersemangat
"Jika kau sudah tahu...maka ayo kita lakukan bersama-sama Lucy...Evanescane - 'Bring me to life' " kata Erza langsung memainkan Guitar miliknya.
Erza akhirnya melakukan sebuah gerakan Hammer on/off dengan distorsy kerasnya untuk intro lagu tersebut.
Lalu ikuti oleh Lucy yang melakukan permainan Midi-nya dalam Keyboard-nya untuk melengkapi musiknya. Midi itu sendiri berfungsi untuk melengkapi bagian yang tidak ada, seperti suara Bass, Drum dan lain-lain yang dikeluarkan oleh Midi tersebut. Dan ternyata Lucy bisa melakukannya dengan baik, sehingga meskipun yang bermain hanya dua orang, tetap akan terdengar seperti Group Band yang lengkap.
Lalu Erza menyanyikan lagu itu dengan suara khasnya sendiri dengan lantang karena sesuai dengan alirannya.
how can you see into my eyes like open doors
leading you down into my core
where I've become so numb without a soul my spirit sleeping somewhere cold
until you find it there and lead it back home
Lagu yang dinyanyikan oleh Erza itu begitu terdengar hebat ke telinga orang-orang yang masih dalam jam istirahatnya. Permainan mereka berdua terdengar sampai ke ruang kelas paduan suara dan Lantai-2
(Wake me up) - Lucy
Wake me up inside - Erza
(I can't wake up)
Wake me up inside
(Save me)
call my name and save me from the dark
(Wake me up)
bid my blood to run
(I can't wake up)
before I come undone
(Save me)
save me from the nothing I've become
Keadaan diruang kelas paduan suara, aktivitas mereka pun terhenti oleh nyanyian Erza yang menggema kedalam seluruh ruangan.
"Eh...ini bukankah lagunya Evanscene?" "Iya kau benar...kalau tidak salah Judulnya Bring me to life..." "...hebat sekali...siapa yang memainkannya..." "...itu seperti suara Erza-senpai..."kata anggota kelas paduan suara.
Frozen inside without your touch without your love darling only you are the life among the dead...
Backing Vocal Lucy
"all this time I can't believe I couldn't see
kept in the dark but you were there in front of me
I've been sleeping a thousand years it seems"
Keadaan di koridor Lantai-2, mereka yang masih nongkrong diluar kelas mendengarkan permainan musik itu.
"...Wah...siapa yang memainkan Music Rock sebagus ini...?" "Sepertinya aku mendengar dari ruang Kelas Musik..." "Ah...tidak mungkin...bukankan kelas itu sudah tidak aktif..." "ini pasti seperti hanya sebuah kaset tipe dengan volume yang keras..." "..tapi suaranya beda...seperti ada orang yang sedang bernyanyi...Evanescane tidak seperti itu suaranya..." kata para kakak kelas dan murid-murid barunya.
got to open my eyes to everything
without a thought without a voice without a soul
don't let me die here
there must be something more
bring me to life
Selesai sudah Erza Feat. Lucy yang telah memainkan sebuah lagu tersebut dengan sangat hebat. Erza kembali merasakan gairahnya dalam bermusik selama ini karena ada Lucy yang bermain bersamanya
"Lucy...kau tahu...? tadi aku melontarkan tiga pertanyaan itu padamu...itu adalah pertanyaan-pertanyaan yang aku buat untuk perekrutan sebuah Group Band...sebelumnya tidak ada yang bisa menjawab ketiga pertanyaanku ini...namun kau menjawab semuanya dengan baik..." kata Erza sambil tersenyum setelah keadaan lelah semangatnya.
"Jadi...alasan kelas musik ini belum ada anggotanya adalah mereka yang tidak bisa menjawab dari tiga pertanyaanmu itu Erza?" tanya Lucy yang masih lelah sehabis ikut melakukan Backing Vocal
"Itu Benar...mereka yang ingin ikut kelas ini hanya mementingkan masalah jenis aliran musik yang mereka suka...itu terlalu egois menurutku...karena aku melihat mereka seperti itu seakan-akan menjadikan jenis aliran musik itu seperti agama mereka sendiri...aku tidak suka dengan hal yang seperti itu..."kata Erza yang telah menjelaskan alasan yang sebenarnya kenapa sampai saat ini Erza tidak memiliki anggota Gruop Band tersebut.
"Lucy...sebenarnya orang seperti dirimu itulah yang aku cari selama ini...namun aku memberi pilihan padamu...jika kau ingin membangun bersamaku untuk membuat sebuah Group Band...aku akan senang sekali...tapi jika kau tidak mau...itu adalah pilihanmu...aku tidak akan memaksamu untuk melakukannya..." kata Erza yang memberikan sebuah pilihan pada Lucy.
"Jadi apa yang harus aku lakukan agar Kelas ini tidak jadi dibubarkan...Erza?" tanya Lucy
"Mungkin minimal kita butuh lima orang anggota untuk membentuk sebuah Group Band termasuk kau dan aku...kita hanya tinggal mencari tiga orang lagi untuk melengkapinya...namun, berhati-hatilah dalam memilih tiga orang tersebut..." jawab Erza dengan tatapan tajamnya kepada Lucy.
"Baiklah...kalau begitu...aku akan mencarikannya untukmu Erza, untuk Group Band kita..."kata Lucy dengan tatapan tajamnya yang menandakan bahwa dia telah bersemangat melakukan hal tersebut.
"Baiklah mungkin sebentar lagi jam pelajaranku akan segera dimulai...aku permisi dulu Erza..." kata Lucy yang sudah ada depan pintu untuk pergi ke kelas 1 – 2.
"Lucy...tunggu...!" panggil Erza untuk menghentikan Lucy dan melepaskan salah satu kunci kelas musiknya "ini ambilah..." kata Erza sambil melempar kuci itu kearah Lucy.
Lucy menangkap kunci yang dilempar itu."Bukankah ini kunci kelas musik?" tanya Lucy kenapa Erza memberikan kunci itu padanya.
Erza menjawabnya "Sebelum kelas ini ditutup...kau bebas menggunakan kelas ini...aku percayakan padamu...Lucy..."kata Erza yang tersenyum dan memberikan acungan jempol padanya.
"Baiklah Erza...terima kasih..." kata Lucy mulai melangkahkan kakinya lalu terdiam sejenak dan berkata. "Oh ya...Firasatku ini mengatakan bahwa kita akan menjadi Grup Band yang terkenal suatu saat nanti bila kita bersama-sama...baiklah aku ke kelas dulu...dah..." kata Lucy pamit pergi untuk kembali ke kelasnya. Akhirnya Lucy meninggalkan kelas musiknya dan kembali ke ruang kelas 1 – 2.
Erza P.O.V
Terkenal? bahkan aku sendiri tidak berfikir kesana. Kau benar-benar orang yang menarik Lucy...sungguh aku menyukai dirinya yang begitu optimis seperti itu. Jika kau ingin tahu kau itu benar-benar orang yang hebat Lucy, hanya saja...yang aku lihat kau tidak menyadari dirimu yang seperti itu.
Oh ya...permainanmu tadi cukup bagus menurutku...karena kau memiliki corak sendiri dalam permainan musikmu itu. Bahkan aku jarang menemukan orang yang memiliki corak tersendiri seperti itu...karena itulah inti dari sebuah Grup Band, dimana perbedaan-perbedaan itu bisa melebur menjadi satu...dan itu tidak mudah untuk melakukannya...
"Lucy...aku percayakan semuanya padamu...hmmm..." kata Erza berbicara sendiri dan tersenyum hangat.
Normal P.O.V
Lucy akhirnya kembali ke kelasnya dengan perasaan yang begitu senang hingga teman-teman sekelas melihat tingkah laku anehnya itu yang berjalan sambil melompat-lompat dan menari sambil bernyanyi.
"Eh...Ada apa dengan Lucy...?" "Aneh...sekali..." "kau Benar...ternyata orang cantik itu benar-benar menakutkan.." "...apa dia sedang mengalami psikopat...?" perbincangan teman sekelasnya yang begitu terdengar oleh Lucy.
"DIAM! Jangan mencampuri urusanku...!" bentak Lucy kepada teman sekelasnya karena kesal telah membicarakan dirinya seperti itu.
"Lucy...bagaimana keadaan kelas musik yang kau pilih itu...?"tanya Lisanna yang sedang menghampirinya.
"Benar-benar menyenangkan Lisanna" jawab Lucy dengan perasaan yang sangat senang sekali.
"Minna...! Diantara kalian apakah ada yang bisa memainkan sebuah alat musik? Aku membutuhkan Drummer, Gitarist, dan Bassist..."kata Lucy dengan nada yang cukup terdengar oleh teman-teman sekelasnya.
"Hah...? memang kenapa Lucy?" tanya salah satu teman sekelasnya.
"Kelas musikku akan membentuk sebuah Group Band...aku membutuhkan tiga orang lagi untuk memegang posisi-posisi yang aku sebutkan tadi..." jawab Lucy.
"Lucy, siapa kakak kelas yang menjadi ketua kelas musik yang kau datangi itu?" tanya salah satu teman sekelasnya itu.
"Namanya Erza...lengkapnya Erza Scarlet"jawab Lucy sambil memperlihatkan telunjut tangan kanannya.
"E..Erza...Scarlet...?""kakak Kelas itu...bukankah terkenal dengan sikapnya yang angkuh...dan tidak memiliki belas kasihan" "Benarkah...?" "Iya...aku tadi mengikuti Ekskul paduan suara yang dilatih oleh Erza Scarlet...tapi aku langsung mengundurkan diri karena sikapnya yang kejam seperti itu" "Berarti...kita hanya perlu menghindari orang yang bernama Erza Scarlet...hingga kita bisa hidup dengan tenang..." "iya..ya...aku setuju denganmu...bla...bla...bla..." teman-teman sekelasnya berunding membicarakan Erza Scarlet.
Lucy terkejut mendengar apa yang dibicarakan oleh teman-temannya itu dan membayangkan dirinya sendiri sedang dihukum cambuk pada bagian pantatnya oleh sang Erza Scarlet.
"L..u...c..y...kau sampai saat ini belum menemukan tiga orang itu..sekarang aku akan menghukummu..rasakan penderitaanmu ini..." Kata Erza yang sedang dibayangkan oleh Lucy
"KYAA! Baik-baik..aku akan kembali mencarinya lagi..kumohon jangan cambuk pantatku...Kyaa...!" Kata Lucy yang sedang dicambuki oleh Erza dalam bayangannya itu.
Setelah membayangkan hal seperti itu Lucy langsung pucat dan tidak bergerak hingga bulir-bulir keringat diwajahnya bercucuran ramai karena panas dingin yang bercampur pada tubuhnya.
"KYAA! Lisanna bagaimana ini...?! aku harus menemukan tiga orang lagi...kalau tidak aku akan mendapat siksaan neraka itu...!" kata Lucy yang teriak panik sambil menggeleng-gelengkan wajahnya di dada Lisanna karena takut.
"Cara berkhayalmu itu terlalu berlebihan Lucy...hmm..." kata Lisanna yang sedang menenangkan tingkah konyolnya Lucy.
2016年4月1日( 01 April 2016 ) 03.00 PM
Bell menandakan jam pulang telah berbunyi. Lucy dan Lisanna sedang mengganti sepatu di tempat Locker penyimpanan sepatunya. Dan sekarang sedang keluar dari pintu utama sekolah dan berjalan menuju gerbang keluar.
"humph...Akhir selesai juga...ternyata SMA Higashi waktu belajarnya sangat lama..."kata Lucy yang sedang letih dan penuh keluhan yang ada di wajahnya.
"hmm..SMA Higashi benar-benar memfokuskan waktu untuk belajar...ini menyenangkan..." sambung Lisanna dengan pembicaraan yang bertolak belakang dengan Lucy.
Lalu Natsu dan Gray sedang berlarian bersama teman barunya yang berambut coklat dan berkaca mata biru dari belakang Lucy dan Lisanna.
"Oii...Gray...Loke...cepatlah...acara akan dimulai minggu besok...!" kata Natsu sambil menoleh kearah belakang dimana Gray dan anak laki-laki yang berambut coklat itu.
Lalu tanpa sadar Natsu telah menabrak Lucy . 'BUG!' akhirnya Lucy terjatuh ke tanah. "Eh..?! maaf aku tidak sengaja..." kata Natsu dengan perasaan bersalahnya yang santai.
"Kalau jalan harus lihat ke depan bodoh!" bentak Lucy dengan mengeluarkan auranya.
"Eh...?!"satu kata Natsu karena benar-benar kaget dengan bentakan keras itu.
Pertemuan Lucy dan Natsu, benar-benar dalam keadaanya yang menyebalkan bagi dirinya.
"Natsu...sudah lama kita tidak bertemu" panggil Lisanna kepada Natsu dengan senyumannya.
"Yoh...Lisanna ternyata...sudah lama kita tidak bertemu...aku tidak tahu kau Sekolah disini..."kata Natsu dengan senyuman khasnya sambil mengulurkan tangannya pada Lucy yang telah terjatuh tadi.
"Hmm...aku juga tidak menyangka kau bisa masuk SMA Higashi...sungguh suatu kejutan.." kata Lisanna sambil tersenyum tanpa dosa.
"Apakah wajahku ini begitu terlihat bodoh dimatamu Lisanna...?!" sambung Natsu yang sedang menggerutu dengan mengembungkan pipinya.
Gray dan anak laki-laki berambut coklat itu menghampiri Natsu dari belakang, dan ternyata Gray sedikit terkejut karena yang sedang bersama Natsu saat ini adalah Lisanna, teman masa SD yang satu sekolah dengan Natsu dan Gray.
"Lisanna ternyata..." kata Gray dengan nada dingin dalam keadaan tampannya.
"Gray...Celana Seragammu kenapa tidak kau pakai...?" tanya Lisanna sambil melihat Gray dalam keadaan memakai celana boxernya dan atasannya masih memakai seragam.
"Ah...maaf...maaf...aku lupa tadi waktu diruang ganti pakaian..." jawab Gray diingatkan tentang hal yang sudah terjadi dia akan malu.
Anak laki-laki berambut coklat itu langsung menghampiri kedua gadis itu dan merangkul keduanya.
"kalian berdua benar-benar sangat cantik...maukah kalian berkencan denganku" kata Loke dengan gayanya yang super cool.
"Ano...ini teman baru kalian..." tanya Lisanna yang sedikit bingung dengan tingkah laku anak laki-laki berambut coklat itu.
"Iya...kami bertiga sekelas di kelas 1 – 5"kata Natsu dengan senyuman khasnya.
"Namaku...Leo Loke...kalian bisa memanggilku Loke saja...salam kenal..." kata anak laki-laki berambut coklat itu yang sedang memperkenalkan dirinya kepada dua gadis itu sambil menyentuh kacamata biru yang dipakainya dalam keadaan super cool.
Anak laki-laki ini namanya Leo Loke, laki-laki berusia 17 ini adalah teman baru yang sekelas dengan Natsu dan Gray. Keturunan asal Jerman. Dia memiliki paras wajah yang tampan hingga membuat Gray menjadi orang tampan yang kedua setelah melihat ketampanan Loke. Dia sedikit agak playboy, tapi hanya untuk menjalin keakraban saja.
"Iya...salam kenal...Loke-saja...hmm..." kata Lisanna dalam keadaan ketidak pekaannya itu. Loke pun kaget
"Aahh...! tidak perlu menambahkan kata –saja karena gelar itu tidak ada dalam Budaya di Jepang..."Loke terkejud karena panggilannya ditambahkan gelar yang tidak ada di dalam kamus Bahasa Jepang.
~Natsu Teacher P.O.V~
Yoh...Baiklah...mari kita mulai untuk belajar Budaya dan Bahasa Jepang.
Kita akan mempelajari tentang memanggil seseorangdengan akhiran kata tambahan-tambahan tertentu. Contohnya –san,-chan,-kun, -sama...itu bisa kita sebut dengan gelar untuk seseorang dalam keadaan tertentu. Apakah kalian mengerti anak-anak...?
"Tidak..Sensei..." kata murid-muridnya Natsu dalam adegan Natsu Teacher P.O.V
Baiklah aku akan menerangkan dasar-dasar tentang akhiran untuk memanggil nama seseorang itu.
–san : adalah akhiran setelah menyebutkan nama seseorang untuk menandakan hormat ketika pertama kali berkenalan. Jika kalian tidak menambahkan akhiran –san ini, maka kalian akan dianggap oleh orang yang baru kenal itu seperti terlihat sok kenal dan sok dekat.
–chan : adalah akhiran kecil yang menandakan untuk orang yang paling dikasihi oleh kita karena telah lama dekat dengan orang tersebut. Biasanya sering digunakan terhadap anak kecil dan wanita yang sebaya atau pun dibawah umur kita. Dan ingat jangan menambahkan kata –chan kepada orang yang lebih tua. Karena bisa menyinggungnya dan beranggapan bahwa orang yang lebih tua itu dianggap seperti anak kecil.
–kun : hampir sama dengan –chan, biasanya akhiran itu ditunjukan pada seorang laki-laki. Bila menempatkannya pada seorang wanita, maka wanita itu akan dianggap sebagai seorang waria..hahaha...hahahaa...
–sama : adalah gelar untuk sesorang yang terhormat. Biasa terhadap orang yang memiliki jabatan tertentu diatas kita. Jika kalian tidak menyebutkan gelar tersebut maka kalian akan dianggap tidak menghormati seseorang yang memilik jabatan itu.
Itulah penjelasan secara rinci mengenai Bahasa dan Budaya yang biasa dilakukan oleh orang Jepang. Dan yang dimaksud Lisanna menambahkan gelar –saja, sebenarnya itu tidak ada dalam Kamus Bahasa Jepang. Mungkin Lisanna hanya sok tahu...hahaha...hahaha...
"Wajar kalau aku tidak tahu...karena aku berasal dari Negara Inggris yang bisa bahasa Jepang..!"Lisanna menjitak Natsu yang sedang mengajar, karena tersinggung. "Adaw!" kata Natsu.
Normal P.O.V
"Oh ya Lisanna...siapa teman barumu ini?" tanya Natsu sambil melirik kearah Lucy.
"Perkenalkan...namaku Lucy Heartfilia...kalian bisa memanggilku Lucy...salam kenal..." jawab Lucy dalam keadaan percaya dirinya.
Namun Natsu dari tadi matanya tertuju pada dadanya Lucy dengan pandangannya yang aneh. "kedua bendamu itu...selalu berayun-ayun ketika kau banyak bergerak..." kata Natsu.
Lucy menendang Natsu 'KICK!' hingga terlempar kelangit. "Jangan mengatakan aku berayun-ayun seperti itu dasar Bodoh!" bentak Lucy.
"GYAAA...! ayunannya sangat keras hingga aku terlempar kelangit...!" teriak Natsu ketika sedang terbang kelangit.
Natsu kembali menghampiri Lucy dan memperkenal dirinya dan memperkenalkan Gray. "Oh ya...namaku Natsu Dragneel...kau bisa memanggilku Natsu...lalu ini Gray Fullbuster...kau bisa memanggilnya...Raven Bodoh..." kata Natsu yang memperkenalkan Gray dengan wajah ceria dan tanpa dosa.
"Jangan memperkenalkanku pada Lucy seperti itu Sipit!" bentak Gray dengan urat kepalanya yang keluar.
Setelah mengenal mereka bertiga, perasaan Lucy malah jadi semakin aneh.
"Eeh...Lisanna...aku menyesal telah berkenalan dengan orang-orang seperti ini..." kata Lucy sambil mendongkol karena tingkah laku mereka berdua.
"Nanti lama-lama kau juga akan terbiasa Lucy...tenang saja mereka itu orang yang baik kok.." kata Lisanna yang selalu tersenyum seperti biasa.
Natsu akhirnya melihat Jam tangannya dan terkejut melihat waktu yang sedikit terbuang. "Ah Gawat!..Gray...Loke...Buruan kita harus segera latihan...acara akan dimulai minggu besok..." kata Natsu yang bergegas keluar gerbang Sekolah untuk pergi latihannya yang dimaksud.
"Natsu...oii...tunggu...!" sambung Gray dan mengejar Natsu dari belakang.
Loke mengucapkan pamitan pada dua gadis cantik itu "See you...baby..." sambil memberi kecupan tangannya dan bergegas menyusul Natsu dan Gray yang sedang berlarian itu.
Itulah kesan pertama Lucy bertemu Natsu dan yang lainnya benar-benar membuat Lucy terkejut oleh tingkah laku mereka. Lucy pun kembali berbincang-bincang dengan Lisanna.
"Lisanna...kau tahu sesuatu tentang latihan yang mereka bertiga maksud?"tanya Lucy sambil menunjukan tangannya kearah mereka bertiga yang sedang berlarian jauh dihadapannya.
"Entahlah Lucy...mungkin latihan untuk persiapan pertandingan Sepak bola..."jawab Lisanna.
"HeeH...latihan persiapan pertandingan Sepak Bola? Mereka tidak kapok juga setelah apa yang mereka lakukan ketika sedang melakukan pertandingan Sepak Bola tadi siang..."kata Lucy dengan wajah anehnya yang sedang membayangkan kejadian Natsu dan Gray tadi siang.
Lucy P.O.V
Semenjak aku sekolah disini...aku mendapat teman baruku lagi...terutama Natsu...meskipun terlihat agak bodoh tapi dia memiliki senyuman yang hangat...ini berkat Lisanna yang telah memperkenalkan mereka semua padaku. Aku jadi tidak kesepian lagi sekarang...
"Baiklah Lisanna...ayo kita pulang...aku tidak sabar menunggu hari esok..." ucap Lucy dengan keceriaan khas nya itu.
"Iya Lucy...kita pulang" jawab Lisanna.
Mereka berdua menuju perjalanan pulang dengan jalan kaki hingga terpisah di perempatan.
"Biklah Lucy...sampai besok..." kata Lisanna yang sedang berpamitan.
"Iya...hati-hati pulangnya Lisanna..." jawab Lucy untuk pamitannya Lisanna.
Aku baru pertama kali merasa sesenang ini...mungkin aku dari dulu selalu kesepian...ketika ibuku sudah tidak ada...Ayahku selalu sibuk dengan pekerjaannya, hingga Ayahku kembali ke Amerika dan meninggalkanku disini semenjak umur 10 tahun. Katanya Ayahku sedang mengurus kembali untuk memindahkan kewarganegaraan asalku yaitu Amerika, karena ketika aku lahir, aku sudah menjadi warga negara Jepang semenjak aku dilahirkan di daerah Shirohama.
Aku menyewa rumah dan bayarannya dikirim langsung oleh Ayahku ke dalam rekening pemilik sewa rumah itu...jadi aku tidak perlu memikirkan tentang masalah uang sewa rumah... Aku hanya tinggal mengurus Administrasi pembayaran sekolah dan mengirim ke Ayahku lewat email begitu juga dengan biaya hidupku...tapi tetap saja aku merasa kesepian dirumah...hanya sebuah alat music Keyboard yang menemaniku ketika aku sedang sendirian dan foto-foto keluargaku ketika aku merindukan Ibuku.
Lalu Lucy melihat ada sebuah poster acara konser lokal yang menempel ditiang listrik dan mencabutnya.
Eh...?! inikan acara Motropolitan Rock yang diselenggarakan setiap bulan...sekarang mereka sedang merencanakan acara ini di dilapangan daerah Hakomatsu...acaranya dimulai pada tanggal 10 April 2016...berarti minggu yang akan datang...baiklah aku ingin melihatnya...siapa tahu ada Group Band yang bagus...karena ini acara untuk Group Band Local..Group Band yang baru dibentuk semuanya ikut acara seperti ini...dan membawakan lagu-lagu Group Band favorit mereka yang nantinya akan tampil di panggung acara Metropolitan Rock...aku jadi tidak sabar untuk hari minggu yang akan datang...hmm..."
Lucy tersenyum sambil melipat poster yang diambilnya itu dan memasukkan kedalam sakunya.
2016年4月9日( 09 April 2016 ) 00.00 PM
Keadaan diruang kelas musik SMA Higashi. Seperti biasa Lucy pada jam istirahatnya menghabiskan waktu untuk ke ruang Kelas Musik. Bila Erza sedang tidak ada, Lucy yang merawat peralatan Musik tersebut. Kali ini Lucy sedang bersama Lisanna di kelas musik tersebut karena hari ini Lisanna libur di kelas memasaknya.
"Humph...Baiklah aku sudah selesai membersihkan semuanya..." kata Lisanna yang sedang membantu Lucy untuk membersihkan dan meletakkan kembali semua alat musik pada tempatnya.
"Kelas ini begitu hebat...alat-alat musiknya pun cukup bagus...tapi sayang kenapa tidak ada yang berminat bergabung di kelas musik ini..."lanjut Lisanna untuk topik yang lain.
Lucy menceritakan semuanya pada Lisanna tentang keadaan kelas musik ini sesuai apa yang dikatakan Erza dua hari yang lalu.
"Oh..jadi begitu...mungkin Erza-san hanya ingin mencari orang-orrang yang sesuai dengannya...dan Lucy salah satu orang yang sesuai itu.." kata Lisanna.
"Kau benar Lisanna...dua hari yang lalu aku pernah Featuring dengan Erza di kelas ini...dia sungguh mengagumkan...dan aku juga tidak ingin kalah darinya..." sambung Lucy sambil terkagum-kagum dengan sosok Erza.
Lisanna tersenyum melihat keadaan Lucy yang begitu senang dengan aktivitas kesukaanya ini.
"Oh ya...menurutmu bagaimana tentang sifat Erza-san...? Aku ingin tahu tentangnya...semua orang bilang Erza-san itu orang yang tegas dan galak...tapi kau sepertinya tidak takut sama sekali Lucy..." kata Lisanna.
Lucy terdiam sejenak dan mengingat senyuman-senyuman Erza pada waktu.
"Lisanna...mungkin kau belum mengenalnya...Erza itu sebenarnya orang yang sangat baik...hanya saja orang yang baru mengenalnya akan menghindarinya karena ketajaman diraut wajahnya yang cantik itu...hingga anak laki-laki pun takut padanya...jadi pada intinya kita tidak bisa menilai seseorang hanya dengan melihat dari segi penampilannya saja...benarkan?"jawab Lucy yang pembicaraannya tadi terpotong.
Mendengar apa yang diucapkan oleh Lucy akhirnya Lisanna pun mengerti mengenai dibalik sifat Erza yang galak itu.
"Kau benar Lucy...mungkin aku hanya belum mengalnya..."kata Lisanna sambil tersenyum dan terdiam.
"Nanti aku akan memperkenalkanmu pada Erza...kalau kau kaget untuk pertama kali bertemu dengannya itu wajar...aku juga mengalami hal yang sama ketika pertama kali bertemu dengannnya..."sambung Lucy.
Lalu tiba-tiba datang Natsu dan Gray memasuki ruang dimana Lucy dan Lisanna berada. Seperti biasa Natsu membuka pintu itu dengan keras hingga membuat Lucy dan Lisanna kaget.
"Yoh...Luigi...Lisanna..!"kata Natsu yang datang secara tiba-tiba membuka pintu dan menerobos masuk ruang kelas musik.
"kau jangan membanting pintu seperti itu...namaku juga bukan Luigi!" bentak Lucy karena terkejut oleh tingkah laku Natsu.
Lalu Natsu berfikir dengan menyilangkan telunjuknya di dahi karena lupa nama gadis berambut pirang itu. "mmm...mmm..oh..iya..Berayun-ayun...haha..." kata Natsu dengan wajah tanpa dosannya.
Lucy langsung menjitaknya dan berkata "Jangan memanggilku seperti itu...! namaku Lucy...ingat...L...U...C...Y...ingat itu!" bentak Lucy.
"hmm...baiklah Luce..." kata Natsu dengan nada melesu.
"hmph..Baiklah terserah...! asal jangan memanggilku Berayun-ayun..chh!" kata Lucy sambil menjutekan wajahnya.
Natsu dan Gray akhirnya berbicara empat mata disudut ruang kelas musik hanya untuk membicarakan tentang Lucy.
"Gray..kau tahu...? aku memanggilnya Berayun-ayun karena kedua benda miliknya itu selalu bergerak kesana kemari...dan itu terlihat aneh buatku..." kata Natsu sambil menyudutkan mukanya kepada Gray untuk menjelaskan persepsinya.
"Kau benar...tadi juga aku melihatnya...kadua benda itu tidak bisa diam sekali...tidak seperti wanita pada umumnya..." sambung Gray yang memaparkan persepsinya.
"Gray...kita berdua sudah bersumpah untuk tidak memiliki fikiran mesum...karena semua wanita tidak menyukainya..iya kan?" tanya Natsu untuk kesepakatan yang tidak penting.
"Kau benar...setelah pulang Sekolah..ayo kita pergi ke Gereja untuk mohon ampun pada-Nya" jawab Gray untuk kesepakatan itu.
Akhirnya mereka berdua sepakat dan menyatukan kepalan tangan mereka.
'PUNCH!' akhirnya sebuah pukulan yang matang mendarat dikepala mereka berdua.
"Kyaa! Berhenti membicarakanku seperti itu!" bentak Lucy yang menggeram dan kepalan tangannya menyala.
Gray dan Natsu akhirnya dan terkapar dilantai.
"Gray...bertahanlah...kita harus tetap berjuang mengahapi wanita Berayun-ayun ini..." kata Natsu dengan nada bicara yang penuh perjuangan dalam keadaan terkapar dilantai sambil menyentuh bahu Gray.
"a...aku...menyerah..." sambung Gray dalam keadaan menyerahnya.
Setelah itu Lucy menanyakan maksud kedatangan mereka berdua ke kelas musik ini.
"Jadi...apa yang membuat kalian datang kemari...?" tanya Lucy sambil menyilangkan kedua tangannya.
"Tidak ada...aku hanya sedang ingin mencarimu..." jawab Natsu yang seperti tersipu malu.
"Mencariku...untuk...apa...?" tanya Lucy yang malah mendramatisir keadaan hatinya yang berbunga-bunga.
"Lucy...?" kata Natsu dengan nada bicaranya yang lembut sambil menggengam kedua tangan Lucy.
"Iya..." kata Lucy yang semakin gugup dalam moment pertamanya.'deg..deg..deg'Suara detak jantung Lucy yang begitu kencang.
"Pinjamkan aku buku PR Bahasa English punyamu please...aku tidak bisa mengerjakan kaliam Simple Past Tanse...kumohon...kaukan sekarang temanku...Luce..." kata Natsu yang sedang memohon.
Lucy yang tadinya sempat gugup karena moment indah ini tiba-tiba hilang begitu saja karena alasan Natsu yang seperti itu.
"Eh..Buku PR..?!" kata Lucy yang kehilangan moment indahnya itu.
"Tadi aku mencarimu ke kelas 1 – 2 , kata teman-temanmu kau berada diruang kelas musik...jadi aku datang kesini...dan ternyata benar...hahaha...haha..." kata Natsu dengan tertawa khasnya dan tidak tahu perasaan Lucy saat ini.
"Humph...aku kira apa..iya nanti akan aku pinjamkan sepulang sekolah...sekarang jangan ganggu aku..aku sedang bersih-bersih.." kata Lucy dalam keadaan kecewanya karena kehilangan moment itu.
"Oh ya...di kelas musik ini, alat-alat musiknya seperti untuk sebuah Group Band..." kata Natsu sambil memperhatikan Ruang Kelas tersebut.
"Iya...disini untuk membuat sebuah Group Band...apa kau tertarik dengan kelas ini Natsu?" kata Lucy.
Namun Natsu menghiraukan Lucy dan berjalan menuju tempat dimana sebuah Drum itu diletakan disudut ruang kelas musik itu, hingga Natsu duduk disana dengan posisi seperti seorang Drummer yang keren karena pengaruh Style-nya Natsu.
"Gray...tolong lemparkan sepasang Stick Drum itu padaku..." kata Natsu sambil mengarahkan telunjuknya pada sepasang Stick Drum yang ada diatas Amply di dekat Gray.
"Baiklah...tangkap ini..." sambung Gray sambil melempar sepasang Stick Drum itu dan memperkuat keadaan Natsu hingga Lucy yakin bahwa Natsu adalah seorang Drummer.
Natsu pun menangkap sepasang Stick Drum itu dengan sempurna. "Gray...kau mainkanlah alat musik yang berada disampingmu itu..." kata Natsu sambil menunjukan tangannya pada sebuah Guitar Electrict milik Erza.
"Baiklah...serahkan padaku..." kata Gray yang sedang menancapkan Jack Gitar pada Gitar Electrict itu sambil menyalakan Amply nya.
Keadaan seperti ini semakin terasa mengagumkan dimata Lucy "...Apakah kalian berdua benar-benar bisa memainkan alat musik...?"tanya Lucy yang terpaku kagum karena situasi ini. Lucy bergumam dalam hatinya 'Erza...cita-citamu untuk membuat sebuah Group Band akan segera terwujud...' Lucy tersenyum sebelum Natsu memainkan Drum-nya.
"Gray...ayo mulai..." kata Natsu.
"Baiklah..." jawab Gray dengan penuh semangaat.
Dan akhirnya terdengar suara Drum yang dipukul-pukul serta suara Gitar ber-distorsi kasar itu benar-benar sangat berantakan. Hingga Lucy dan Lisanna menutup kedua telinganya karena terkejut atas tingkah laku mereka berdua
Suara Drum
"Brag!..Brig!...Brug...Creng!..Takk!"Brag!..Brig!...Brug...Creng!..Takk!"Brag!..Brig!...Brug...Creng!..Takk!"
Suara Gitar Electrict
"Genjreng...!.Genjreng...!Genjreng..!tewewew...!crak...!jreng!"
"hahaha..hahaha..haha...hahaha...Lihat Gray...akhirnya aku main Drum juga disini...benar-benar menyenangkan meskipun aku tidak bisa memainkannya...ahahaha...hahaha..hhahaha..." kata Natsu dengan perasaan senang dan tertawa jahatnya.
"Brag!..Brig!...Brug...Creng!..Takk!"Brag!..Brig!...Brug...Creng!..Takk!"Brag!..Brig!...Brug...Creng!..Takk!"
"Ya...inilah musik terhebat sepanjang masa..." kara Gray yang mengiringi permainan Natsu.
"Genjreng...!.Genjreng...!Genjreng..!tewewew...!crak...!jreng!"
Suasana di ruang kelas paduan suara, terlihat Erza sedang mengajar paduan suara kepada anggotannya yang sedang berbaris untuk menyamakan jenis-jenis suara dari mulai Alto, Tenor, dan Sopran. Semuanya yang ada diruang kelas paduan suara terkejut mendengarnya, namun bagi Erza itu hal yang biasa karena bisa saja ada orang amatir ingin masuk ke kelas musiknya, Erza hanya tersenyum karena memakhluminya.
"Apa-apaan ini...membuat telingaku terasa sakit saja...!" "Sepertinya terdengar dari ruang kelas musik...!" "Brisik sekali...kami...sedang latihan tahu..!" "Sepertinya mereka sedang bernyanyi lagu Evanscene lagi...namun dalam bentuk versi musik Underground..." kata anggota kelas paduan suara, dan Erza hanya mendengarkannya dengan sikapnya yang dingin itu.
Kembali ke ruang Kelas musik dimana Lucy sudah mulai geram melihat tingkah laku Natsu itu.
'PUNCH!' pukulan Lucy kembali mendarat dikepala mereka berdua. "KYAAA! PERGI SANA...! KELAKUAN KALIAN INI MEMBUAT AKU JADI GILA...! GRRK..!" Lucy jadi geram dan mereka berdua dalam posisi K.O.
"Pu...pukulannya Ber..ayun-ayun..akh...!"kata Natsu.
Setelah itu Erza datang ke kelas musiknya, seperti biasa Erza yang cantik itu dengan ekspresi khasnya yang begitu tajam bila dilihat.
"Lucy...apa yang terjadi...?" kata Erza dengan pandangan tajamnya kepada semua yang ada di ruang kelas tersebut. Terlihat disana Gray sedang menyudutkan badannya karena ketakutan.
"Ma..maaf Erza...ini salahku...! karena telah mengijinkan dua orang bodoh ini bermain alat musik...sungguh maafkan aku...!" kata Lucy yang sedang meminta maaf dengan penuh rasa bersalah.
Gray bergumam dalam hatinya 'Eeh...jadi ini Erza Scarlet yang digosipkan oleh orang-orang itu...benar-benar menakutkan...jantungku rasannya mau copot ketika melihatnya...' Gray membanjiri wajahnya yang pucat dengan keringatnya karena ketakutan.
"Tidak apa-apa Lucy...itu biasa terjadi pada orang-orang yang masih amatiran...aku juga mengalaminya..." kata Erza yang sedang memakhlumi keadaan itu.
Erza melanjutkan pembicaraannya "oh ya...ini teman-temanmu Lucy..dan...Eh...?!" ketika Erza sedang melanjutkan pembicaraan tiba-tiba langsung terkejut ketika melihat kearah Natsu, lalu Natsu pun menyadarinya dan memandang kembali dengan tatapannya yang tajam pada Erza.
Suasana pun terhenti sejenak dan Natsu mulai angkat bicara.
"Gray...ayo kita pergi dari sini..." kata Natsu dengan nada bicaranya yang dingin sambil keluar ruang Kelas tersebut.
"Oii..Natsu...tunggu aku..." Gray pun menyusulnya dan keberadaan mereka berdua akhirnya tidak terlihat lagi.
Lucy tidak mengerti tentang keadaan antara Erza dengan Natsu, karena tatapan dari kedua belah pihak begitu dingin.
"Ano...Erza apa yang terjadi?" tanya Lucy
"Sepertinya...aku kenal dengan anak itu...apa hanya perasaanku saja..." kata Erza yang sedang menatap keluar ruang Kelas.
"Oh ya...ini temanmu Lucy...benar-benar manis..." lanjut permbicaraan Erza sambil tersenyum hangat ketika mengarahkan pandangannya pada Lisanna.
"Sa..Salam kenal...namaku Lisanna Strauss...panggil saja Lisanna..." kata Lisanna sambil membungkukkan badannya sebagai tanda salam kenal.
"Yah...salam kenal...Namaku Erza Scarlet...panggil saja aku Erza...kau tidak perlu sungkan padaku...karena temann Lucy adalah temanku juga..." kata Erza dengan nada bicaranya yang khas dan dingin.
"Oh ya, Lucy...kita belum sempat bertukar nomor...jadi jika kau perlu sesuatu hubungi aku saja ya...?"kata Erza sambil mengeluarkan Smartphone-nya.
Lucy mengeluarkan Smartphone miliknya dari saku dan mulai bertukar nomor dengan Erza. "Sudah masuk...Terima kasih Erza..."kata Lucy yang sudah menerima info nomor baru yang masuk.
"Mari...silahkan duduk...aku akan menyiapkan teh nya..."kata Erza sambil mengajak minum teh kepada Lucy dan Lisanna
"Lucy...bagaimana...? kau sudah menemukan tiga orang untuk anggota kita?" tanya Erza yang sedang duduk dan minum teh bersama mereka berdua.
"Entahlah...aku sudah berusaha mencarinya...tapi tidak ada satu pun yang tertarik untuk membentuk sebuah Group Band...maafkan aku Erza..." jawab Lucy sambil merasa kebingungan karena belum menemukan satu orang pun yang cocok.
"Begitu ya...? ya sudah tidak apa-apa...ini bukan salahmu...jangan terlalu memaksakan dirimu Lucy..." sambung Erza sambil menikmati teh kesukaannya.
Lucy terdiam sejenak karena perasaan yang peduli terhadap Erza. "Tapi Erza...kelas ini akan dibubarkan...nanti kita-" kata Lucy dan secara tiba-tiba dipotong oleh Erza.
"Mau bagaimana lagi Lucy...kau sudah berusaha dengan baik...begitu juga denganku...tadi aku juga sempat mencari-cari anggota untuk kita...tapi mereka malah menghindariku...mungkin mereka segan terhadapku..."kata Erza dengan nada santainya.
Lucy terkejut mendengar nada bicaranya yang santai dan dingin itu, lalu Lucy bergumam dalam hati. 'Itu bukan karena mereka segan...tapi mereka takut padamu Erza...'.
"Oh ya Erza...apa kau kenal dengan Natsu...? aku lihat Natsu sedang menghindarimu..."tanya Lucy untuk mengganti topi pembicaraan.
"Oh ya, aku baru ingat wajah itu...dia adalah Natsu Dragneel...aku kenal dia ketika aku masih SMP kelas 3...dia masih adik kelasku waktu itu...dia juga mengenaliku...namun kita tidak pernah saling bicara satu satu sama lain..." jawab Erza sambil melihat kearah jendela ruang kelas musik.
"mmm...Apakah kau membencinya Erza...?"tanya Lucy dengan rasa penasarannya.
"Justru sebaliknya...karena aku tidak pernah membenci seseorang jika tanpa alasan yang masuk akal...aku bahkan tidak pernah membenci Natsu sama sekali..." jawab Erza sambil meminum tehnya kembali.
"Lalu kenapa kau dan Natsu bisa seperti itu...?" tanya lanjutan Lucy.
"Kau akan tahu jawabannya setelah hari minggu besok..." jawab Erza dengan memberikan sedikit petunjuk kepada Lucy.
Namun Lucy tidak mengerti sama sekali apa yang dimaksud dengan hari minggu besok yang dikatakan oleh Erza itu.
2016年4月9日( 09 April 2016 ) 04.35 PM
Lucy saat ini sedang berada dirumahnya sendirian dan berbaring ditempat tidurnya sambil memeluk boneka beruang kesayangannya itu, karena boneka itu adalah hadiah ulang tahun dari Ibunya sebelum meninggal.
Lucy P.O.V
Jawabannya setelah hari minggu besok, apa maksudnya? Aku sama sekali tidak mengert. Erza tidak membenci Natsu...apa mungkin Natsu yang membenci Erza karena sikapnya yang dikatakan orang-orang tentang dirinya? Ah...tidak mungkin...kalau benar karena sikap Erza seperti itu...harusnya Natsu takut seperti Gray tadi...
Tapi ketika tadi siang itu Natsu saling membalas pandangan tajamnya pada Erza. Ya sudahlah...suatu saat nanti aku akan tahu jawabannya...untuk sementara ini aku sedang tidak sabar untuk menunggu besok...
Besok adalah hari acaranya Metropolitan Rock...dan aku juga sudah membeli dua lembar tiket nontonnya setelah pulang Sekolah tadi...Erza tahu gak yah...padahal inikan acara khusus untuk jenis musik yang disukai Erza...ah sudahlah...kita lihat saja besok...mungkin dia juga akan kesana sendiri...
2016年4月10日( 10 April 2016 ) 08.00 PM
Hari minggu yang telah dinanti-nanti oleh Lucy telah tiba. Lucy sedang menaiki sebuah Bis dan mulai melaju dari daerah Shirohana menuju Hokamatsu. Terlihat Lucy yang sedang duduk dikursi paling depan dekat Supir Bis sambil menacapkan Headset nya dikedua telinganya yang cantik itu. Tak lama kemudia Lucy menghubungi seseorang.
"Hallo...disini Erza Scarlet...Lucy ada perlu sesuatu...?"Suara Erza yang keluar dari Headset-nya
"Erza...maaf mengganggumu...aku sedang ada di dalam Bis menuju Hokamatsu..." kata Lucy sambil berbicara pada bandul microphon headset-nya.
"Oh...kau sedang menuju ke Hokamatsu untuk menonton acara Metropolitan Rock?" kata Erza
"Eh...? kau tahu jadwal acaranya?"tanya Lucy karena terkejut bahwa Erza juga tahu soal jadwal acara tersebut.
"Tentu saja...aku melihat di situs Resmi Metropolitan Rock...tapi sayang sekali...aku tidak bisa datang kesana...karena aku sedang di toko alat musik untuk minta perbaikan Drum yang ada di kelas musik..." kata Erza yang menjelaskan alasan kenapa tidak bisa datang ke acara tersebut.
Keadaan Erza yang berada ditoko alat musik, ketika sedang menerima telepon dari Lucy dan berdiri ditempat pelayanan toko alat musik.
"karena seperti ada sedikit retakan pada bagian fiber-nya...dan itu perlu diganti Lucy..."kata Erza sambil menelepon Lucy dan melihat kearah Drum-nya yang sedang rusak.
"Nona...sepertinya harus diganti semua fiber-nya mulai dari Snare, Tom 1, Tom 2, Tom 3, Floor Tom, dan Kick Bass. Serta semua Simbal dan Hit-hat nya pun sudah retak..." kata seorang teknisi alat musik yang sedang memperbaik Drum itu disaat Erza sedang menelepon Lucy.
"Maaf...bolehkah aku minta taksiran harga perbaikannya?" kata Erza yang menginginkan catatan taksiran harga perbaikan kepada bagian penjaga kasir wanita di toko alat musik itu,
"Ini Nona...dari mulai perbaikan hingga mengganti fiber-nya dan lain-lain semuanya 50.000 ¥..." kata penjaga kasir wanita itu sambil menunjukan rincian harga perbaikan.
"50.000 ¥?"Erza terdiam sejenak karena shock"KYAA! Itu terlalu mahal...aku tidak membawa uang sebanyak itu...maafkan aku...tolong catat hutang-hutangku bulan ini...aku bayar dulu 20.000 ¥, sisanya nanti aku bayar bulan depan" kata Erza yang sedang panik karena uang yang dibawanya tidak cukup untuk membayar kerusakan-kerusakan itu.
"Eh..Tenang Nona...kami akan mencatatnya...karena Nona adalah salah satu langganan terbaik kami..."penjaga kasir wanita itu berhenti sejenak dan melanjutkan pembicaraannya "Iya Nona salah satu langganan terbaik kami yang memiliki banyak hutang..." kata penjaga kasir wanita itu sambil tersenyum karena memakhluminya.
"Sudah kuduga...Reputasiku disini benar-benar sangat buruk..." kataErza yang mendongkol di depan penjaga kasir wanita itu dan berbicara dengan nada yang pelan.
Kembali di keadaan Lucy yang sedang menelepon Erza di dalam Bis yang sedang melaju ke daerah Hokamatsu.
"Eh...maaf Lucy...tadi aku sedang berbicara dengan penjaga kasir...tadi sam-" kata Erza yang ingin melanjutkan kembali ditelepon
'nit'suara nada telepon yang telah ditutup oleh Lucy.
Setelah mendengar Erza ketika di telepon, Lucy menggeram dan meremas Smartphone-nya hingga hampir hancur, lalu berteriak di dalam Bis itu.
"KYAAAA! SI BODOH NATSU ITU BENAR-BENAR TIDAK BISA AKU MAAFKAN...! MENYEBUTKAN NAMANYA SAJA MEMBUAT AKU JADI GILA...! AWAS KAU BODOH!" kata Lucy yang sedang meledakan amarahnya sambil tangannya menunjuk kearah Supir Bis itu.
Sontak membuat para penumpang itu terkejut hingga memandang ke arah Lucy yang duduk berada paling depan.
Lucy tidak menyadarinya bahwa Supir itu memiliki tanda nama di dekat sakunya 'NATSU AKAGAMI', lalu supir itu menangis dengan pandangannya yang masih kedepan karena sedang menyetir Bisnya itu.
'Ya Tuhan...apa salah hamba-Mu ini...? kenapa Wanita Bule berdada besar itu memperlakukanku seperti itu...aku hanya ingin mencari nafkah untuk istri dan anaku...' itulahGumam dalam hati pak supir Natsu Akagami.
Kembali menuju keadaan Lucy, sekarang Lucy sedang menghubungi temannya yang lain.
"Hallo...Disini Lisanna Strauss...ada apa Lucy?"suara Lisanna yang keluar dari Smartphone milik Lucy.
"Lisanna...apa kau sedang sibuk hari ini?" tanya Lucy kepada Lisanna yang sedang ditelepon olehnya.
"Aku baru selesai dengan pekerjaan rumahku...memangnya kenapa?" tanya Lisanna ditelepon nya.
"Aku sedang menuju ke daerah Hokamatsu untuk nonton acara Metropolitan Rock, apa kau mau ikut?" tanya Lucy untuk mengaja Lisanna untuk ke acara tersebut.
"Baiklah Lucy...aku akan kesana...aku siap-siap dulu..." jawab Lisanna dengan senang hati mennerima ajakan Lucy.
"Baiklah aku tunggu di depan gerbang acara Metropolitan Rock..." kata Lucy sambil menutup Smartphone miliknya."nit' Suara Smartphone yang ditutup oleh Lucy.
2016年4月10日( 10 April 2016 ) 09.30 PM
Akhirnya tiba juga di daerah Hokamatsu, Lucy turun dari Bis yang dinaikinya itu dan berjalan menuju tempat acara Metropolitan Rock. Saat ini Lucy sedang berada di depan gerbang masuk. Banyak ratusan orang yang berkumpul di depan panggung besar yang telah disediakan oleh Sponsor tersebut.
Lucy P.O.V
Ini dia tempatnya...Metroplitan Rock, aku sudah tidak sabar ingin melihat para peserta yang akan tampil di acara ini...tidak kusangka acaranya akan semeriah ini...aku melihat banyak ratusan orang yang berkumpul di depan panggung itu.
Lalu seperti apa ya Group Band yang akan tampil hari ini? Aku kesini hanya untuk melihat dan mempelajari lebih banyak jenis aliran musik, salah satunya Music Rock dan Metal...kalau boleh aku jujur, dulu aku memandang jenis Music Rock dan Metal itu terdengar buruk ditelingaku...tapi setelah melihat Erza yang memainkannya, aliran Music Rock dan Metal itu mempunyai arti semangat dan gairah hidup...sedangkan Music Classic yang aku sukai ketika aku mainkannya...aku hanya teringat pada kenangan-kenangan pahit yang aku rasakan.
Namun aliran musik inilah yang membangunkanku ketika aku bermain bersama Erza...apakah mungkin dulu Erza juga mengalami kenangan pahit yang sama sepertiku...sehingga dia hanya suka dengan aliran musik seperti ini agar dia terus bersemangat..?
Andai saja Erza ada disini, pasti dia akan sangat senang sekali...karena acara ini begitu meriah...
"Lucy...maaf membuatmu menunggu..." panggil Lisanna yang masih berjalan menuju ke arah Lucy.
"Tidak apa-apa Lisanna...ini tiketmu...aku membeli dua lembar tiket, tadinya untuk Erza...tapi dia tidak bisa datang...makannya aku memanggilmu..." kata Lucy sambil menyerahkan salah satu tiket yang dibelinya dan Lisanna menerima tiket itu dengan senang hati.
"Terima kasih Lucy" kata Lisanna sambil menerima tiket pemberian dari Lucy.
"Baiklah Lisanna...ayo kita masuk...acara akan segera dimulai..." kata Lucy sambil menuntun tangan Lisanna untuk masuk ke dalam acara Metropolitan Rock itu.
Dan akhirnya acara Metropolitan Rock telah dimulai dengan Group Band pertama yang telah naik panggung.
= To be Continue =
