The Best Twin
.
.
Dislaimer : All chara in this fic belong to themselves.
Cast : Super Junior Members
Genre : Romance, Family
Rate : T
Warning : YAOI, OOC, Gaje, Aneh, tidak menggunakan kaidah EYD, Typo(s), De el el. NO FLAMER OR BASHING ALLOWED.
.
.
DON'T LIKE DON'T READ
.
.
Pagi hari. Pertanda dimulainya kegiatan duniawi yang dilakukan oleh manusia. Salah satu kegiatan penyempurna pagi adalah sarapan. Begitu juga keluarga ini.
Terlihat 3 orang namja, 2 namja yang terlihat masih muda dan seorang lagi namja yang terlihat sudah berumur sedang duduk mengelilingi meja makan yang berukuran cukup besar. Mereka semua menunggu datangnya sarapan.
Dua orang namja muda itu mengenakan pakaian seragam yang sama. Seragam dari salah satu Senior High School ternama di Seoul, yaitu SM High School. Salah satu dari dua namja muda yang bernama Kim Kyuhyun sedang memainkan PSP kesayangannya sambil mendengarkan lagu lewat headset yang terpasang di telinganya. Sedangkan namja satunya yang bernama Kim Kibum sedang membaca buku yang bisa dibilang tebal dengan serius. Sang namja dewasa? Dia adalah Kim Young Woon atau biasa dipanggil Kang In yang sedang membaca koran dengan kacamata yang bertengger dengan nyaman di hidungnya.
Sama sekali tak ada perbincangan di antara namja-namja itu. Semua hanya sibuk dengan kegiatan masing–masing.
"Sarapan siaaaapp!" Seru seorang namja manis dari arah dapur sambil membawa sebuah nampan yang diyakini berisi sarapan berupa roti panggang. Namja itu terlihat sangat muda jika mengingat usianya yang sudah masuk kepala empat.
Sontak ketiga namja di meja makan menghentikan kegiatan yang tadi mereka lakukan dan menatap ke arah namja pembawa nampan. Setelah melatakkan makanan yang dibawanya di meja makan, namja cantik bernama lengkap Kim Jong Soo a.k.a Leeteuk mendudukkan dirinya di seberang tempat duduk Kibum, di dekat Kim Young Woon sang kepala keluarga.
Begitu sarapan sampai di meja makan, Kibum dan juga Kyuhyun langsung mengambil roti panggang dengan tak sabaran. Bukan karena terlalu lapar atau pun waktu yang mepet, mereka hanya ingin mengungguli satu sama lain. Kekkanakan memang, tapi bagi mereka ini sudah menjadi tradisi yang mendarah daging.
Sialnya, tangan mereka berdua menyentuh roti panggang yang sama di saat yang hampir bersamaan. Mereka saling bertatapan dengan tajam. Seolah saling melempar basoka.
"Aku duluan yang menyentuhnya" Kibum mulai berbicara dengan nada datar.
"Aku duluan yang melihatnya." Kyuhyun pun tak mau kalah. Tak ada yang berbicara lagi. Keduanya hanya kembali saling menatap dengan tajam. Tapi tiba-tiba, sebuah tangan mengambil roti yang sedang mereka pegang. Mereka pun menoleh ke arah orang yang dengan teganya mengambil harta karun mereka yang tak lain adalah sang appa, Kim Young Woon.
"Lebih baik Appa saja yang memakannya." Kang In pun mulai melahap roti panggang itu dengan santai setelah diolesi selai terlebih dahulu.
Kyuhyun dan Kibum sama-sama mengerucutkan bibir mereka sambil melipat tangan di dada. Keduanya mengeluarkan aura kekesalan yang sangat kuat. Leeteuk hanya menghela nafas melihat kelakuan dari ketiga namja itu. 'Appa dan anak sama saja' Batinnya.
Ia berdiri dari kursinya dan mengambil dua buah roti panggang lalu meletakkannya di piring Kyuhyun dan Kibum secara bersamaan.
"Nah, sekarang tidak ada yang kalah atau pun menang. Jadi cepat makan sarapan kalian." Ucap Leeteuk diiringi senyumnya yang menawan.
"Tidak seru! Aku mau berangkat saja." Kata Kibum sambil beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu depan. Senyum Leeteuk seketika luntur dan digantikan dengan helaan nafas yang cukup panjang. Kemudian Leeteuk beralih menatap Kyuhyun.
"Aku juga mau berangkat saja." Kyuhyun berdiri dari tempat duduknya dan mulai beranjak pergi. Tapi, kemudian dia berbalik lagi. "Oh ya Umma, nanti aku mau ke game center dengan Wookie, mungkin sampai sore. Jadi tidak perlu menelponku, ne?" Lanjut Kyuhyun. Tanpa menunggu persetujuan dari sang 'Umma', Kyuhyun langsung berjalan begitu saja keluar rumah.
Jangan heran dengan panggilan Kyuhyun. Leeteuk memang Umma kandungnya. Meskipun Leeteuk itu namja, ia memiliki rahim dan bisa mengandung layaknya wanita. Dialah yang mengandung dan melahirkan Kyuhyun juga Kibum, sepasang anak kembar non-identik atau disebut kembar fraternal.
Wajah mereka tidak terlalu mirip, seperti kakak adik biasa yang bukan kembar, begitu juga dengan kelakuan mereka yang bertolak belakang. Sang kakak, Kim Kibum merupakan sosok pendiam yang dengan hobi membaca yang selalu mempertimbangkan segala sesuatunya dengan matang dan juga melakukan semua pekerjaannya secara rapi.
Sedangkan, sang adik Kim Kyuhyun memiliki sifat jahil dan juga hobi bermain game. Ia selalu bersikap ceroboh dan melakukan semua hal semaunya tanpa dipikir terlebih dahulu. Karena perbedaan itu, mereka pun tak pernah bisa akur. Selalu saja ada hal yang bisa membuat mereka bertengkar. Umma dan Appa mereka sudah benar-benar putus asa. Berbagai macam hal sudah mereka coba. Tapi, hasilnya nihil.
Baiklah, sudah cukup membahas mereka berdua. Sekarang kembali ke Leeteuk dan sang suami, Kang In.
"Hah... Mereka itu.. Kenapa tidak pernah berubah sih?" Gumam Leeteuk.
"Tenanglah yeobo. Suatu saat mereka pasti akan berubah kok." Ujar Kang In menenangkan.
"Tapi Kapan?"
"Secepatnya. Bukankah kita sudah punya rencana?"
"Ah ne, kau benar juga Yeobo. Semoga rencana kita berhasil." Kata Leeteuk dengan senyum penuh harap.
(o^_^)(^_^o)
Sebuah mobil sport berwarna hitam dengan logo kuda jingkrak terparkir dengan sempurna di tempat parkir sebuah High School. Semua orang di sekitar mobil berdecak kagum melihat mobil itu. Seorang namja berambut hitam dengan angkuhnya turun dari mobil tersebut.
Namja ber-name tag 'Kim Kibum' itu melangkahkan kakinya dengan tatapan lurus. Beberapa yeoja yang menyapanya hanya mendapatkan tatapan dingin sebagai balasannya.
Kibum berhenti di depan sebuah kelas bertuliskan 'XI-1'. Ia pun melangkah masuk ke dalam kelas tersebut. Ia berjalan menuju bagian belakang kelas. Bangku di deretan paling belakang yang berdekatan dengan jendela adalah tujuannya. Begitu dia mendudukkan dirinya, ia mengeluarkan sebuah buku dan mulai membacanya dengan serius. Tapi kegiatannya terhenti saat sebuah tangan tiba-tiba muncul di hadapannya, menghalangi tatapannya ke bukunya.
Ia menoleh ke arah kanannya guna melihat si pengulur tangan. Seorang namja –yang mengulurkan tangannya- duduk di kursi di samping tempatnya sekarang dan tengah tersenyum ke arahnya. Kibum mengerenyit heran.
"Annyeong. Choneun Lee Donghae imnida. Aku murid baru." Ucap namja itu. Kibum menatapnya tak minat dan kemudian kembali meneruskan kegiatan membacanya. Lee Donghae pun menarik tangan yang tadi ia ulurkan.
"Ya! Aku berbicara denganmu" Kata Donghae agak kencang. Kibum kembali menatapnya.
"Lalu? Kau mau apa?" Tanya kibum dengan nada datar.
"Setidaknya sebutkan namamu!" Kibum terkekeh pelan mendengarnya. Sedangkan Donghae hanya menatapnya heran. 'Apa yang lucu?' Batinnya.
"Apakah kau tidak bisa membaca?" Kata Kibum galak sambil manarik bagian bajunya yang terdapat name tag dan mendekatkannya ke arah Donghae.
"Oh, jadi namamu Kim Kibum." Ujar Donghae sambil manggut-manggut. Kibum memutar bola matanya dan kembali membaca bukunya yang sempat terlupakan.
Donghae tersenyum memandangi wajah Kibum. Wajah Kibum benar-benar manis menurutnya.
'Apa seperti ini yang namanya Love At The First Sight?' batinnya.
IN THE OTHER SIDE~
Tak lama setelah Kibum beranjak dari tempat parkir, sebuah mobil sport berwarna merah yang tak kalah mewahnya dari milik Kibum datang dan ikut terparkir tak jauh dari letak mobil Kibum.
Seorang namja tampan bersurai coklat yang memiliki nama Kim Kyuhyun keluar dari dalam mobil itu. Kemudian ia berjalan menuju kelasnya.
Kakak beradik di keluarga Kim ini sama sekali tak pernah mau berada dalam satu mobil, karena itu mereka mengendarai mobil masing-masing. Biasanya, mereka hanya akan semobil jika ada acara keluarga saja. Untungnya kedua orang tua mereka berasal dari golongan orang-orang kaya. Jadi bisa membelikan mobil untuk mereka berdua. Hubungan mereka berdua benar-benar buruk. Mereka bahkan tak pernah berkelakuan layaknya saudara di sekolah. Jangankan berbicara, bertatapan saja hampir tidak pernah.
Semua teman sekelas mereka sudah sangat terbiasa dengan keadaan itu. Begitu pun dengan para pengajar mereka. Kyuhyun justru sangat dekat dengan Ryeowook yang merupakan sahabat karibnya. Sedangkan Kibum, ia tak pernah dekat dengan siapa pun.
Kibum memang susah bergaul, jadi bisa dibilang dia tidak punya teman sama sekali. Semuanya dikarenakan sifatnya yang kelewat pendiam dan misterius. Berbanding terbalik dengan sang adik yang sangat suka bergaul, sehingga punya cukup banyak teman, tapi hanya Ryeowook yang paling dekat dengannya.
Sambil berjalan Kyuhyun menebarkan senyum maut beserta kerlingan nakalnya pada yeoja-yeoja yang berpapasan dengannya dan sukses membuat yeoja-yeoja bersangkutan meleleh.
Akhirnya sampailah ia di tempat yang menjadi tujuannya. Kelas 'XI-1'. Kelas yang sama dengan kembarannya, Kibum. Tentu saja itu bukan keinginannya ataupun kemauan Kibum. Semua sudah diatur oleh kedua orang tua mereka yang kebetulan mengenal kepala sekolah mereka.
Kyuhyun melangkahkan kakinya ke dalam ruangan kelas. Ia kemudian mendudukkan dirinya di kursinya yang berada di barian nomor tiga dari depan, di sebelah sahabatnya, Kim Ryeowook yang terlihat tengah serius memainkan PSP di genggamannya.
"Pagi Wookkie!" Sapa Kyuhyun.
"Hm" Sahut Ryeowook tanpa memandang Kyuhyun. Kyuhyun ikut mngeluarkan PSPnya dan memainkannya dengan serius.
"Sudah level berapa Wokkie?" Tanya Kyuhyun pada Ryeowook sambil tetap konsentrasi pada geme yang dimainkannya. Tanpa perlu menyebutkan nama game yang dimaksud pun, mereka sudah saling mengerti.
"Level 8." Jawab Ryeowook sambil menyunggingkan senyum penuh kebanggaan. Kyuhyun terkekeh pelan.
"Payah" Gumam Kyuhyun yang dapat didengar dengan jelas oleh Ryeowook.
"Apa maksudmu eh?" Tanya Ryeowook sambil menatap Kyuhyun dan menghentikan sebentar game yang dimainkannya.
"Aku sudah sampai level 10."
"Mwo? Bagaimana bisa?"
"Tentu saja bisa. Aku kan jenius! Haha.." Kata Kyuhyun santai masih menatap layar PSPnya sambil tertawa menyebalkan –Bagi Ryeowook-.
Baru saja Ryeowook akan membalas Kyuhyun saat tiba-tiba Kim Seonsaengnim masuk ke kelas.
"Aish, lagi-lagi dia. Menyebalkan!" Gerutu Kyuhyun.
"Hush, kau tidak boleh begitu." Tegur Ryeowook.
"Biarkan saja"
Kim Seonsaengnim, seonsaeng paling menyebalkan bagi Kyuhyun. Bagaimana tidak, setiap dia mengajar pasti ada saja hal yang membuatnya memarahi Kyuhyun.
Padahal, seingat Kyuhyun, Seonsaeng lainnya tidak ada yang segalak itu. Dari wajahnya saja kelihatan kalau dia itu sangat galak. Padahal, sebenarnya wajahnya itu bisa dibilang cantik dan manis untuk ukuran namja.
Kim seonsaengnim pun mulai menjelaskan materi pelajaran di depan kelas. Lima belas menit seonsaeng itu mengajar, tapi bagi Kyuhyun sama dengan dua puluh empat jam. Karena sudah tidak tahan, Kyuhyun merobek selembar kertas dari bukunya.
Kemudian, ia membentuk kertas itu menjadi bulatan kertas. Setelah mengambil ancang-ancang, ia melemparkan kertas itu dan voila~
Kertas itu mendarat sempurna di kepala Kim Seonsaengnim yang saat itu sedang menulis di papan tulis. Ryeowook memandang Kyuhyun dengan tatapan tidak percaya, sedangkan Kyuhyun hanya menyeringai.
Merasa ada sesuatu yang menyentuh kepalanya dengan agak kasar, Kim Seonsaengnim pun menoleh ke arah para muridnya. Ia menatap dingin semua murid yang ada di ruangan itu. Semua murid memandang takut-takut ke arahnya. Semua, kecuali sang tersangka Kyuhyun yang memandanginya dengan tatapan merendahkan dan juga Kibum yang dengan santainya masih membaca buku di tangannya, sama sekali tak terusik tentang yang terjadi di sekelilingnya.
Kim Seonsaengnim mengambil kertas yang menjadi barang bukti.
"Siapa yang melempar kertas ini" Tanya Kim Seonsaengnim meski ia sudah tahu pasti siapa yang melakukannya. Dengan yakin Kyuhyun mengangkat tangannya setinggi mungkin.
"Keluar dari sini sekarang juga!" Kata Kim Seonsaengnim tegas.
"Hahh... Syukurlah. Aku memang sudah ingin pergi dari kelas ini. Kamsahamnida Kim Heechul-sshi." Kata Kyuhyun dengan senyum mengejek. Ia kemudian beranjak dari tempat duduknya, mengambil tasnya dan berjalan dengan santai keluar ruangan. Kim Heechul hanya memandangnya datar.
Ryeowook geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu.
"Kibum-ah, apa dia memang selalu seperti itu?" Kaliini muncul suara dari arah belakang, tapatnya Donghae yang berbicara dengan pelan sambil mendekatkan badannya ke arah lawan bicaranya.
Kibum mengalihkan pandangannya dari bukunya. Ia menatap Donghae sekilas, lalu memandang ke arah depan, dimana ada seorang namja yang ia tahu adalah kembarannya. Lalu menatap Donghae lagi dan menaikkan bahunya tanda bahwa ia tak peduli. Donghae pun akhirnya pasrah dan kembali mencatat penjelasan dari Kim Seonsaengnim.
(o^_^)(^_^o)
Kyuhyun mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin tempatnya berada sekarang. Ia sedang mencari seseorang. Sejak diusir dari kelas, ia memilih untuk pergi ke kantin dan memainkan PSPnya. Senyumnya mengembang saat ia mendapati orang yang tengah ia cari.
"Wokkie-ah!" Panggil Kyuhyun sambil melambaikan tangannya. Ryeowook pun ikut tersenyum dan menghampiri Kyuhyun. Ia mendudukkan dirinya di samping Kyuhyun.
"Dari tadi kau berada disini." Tanya Ryeowook membuka pembicaraan.
"Hm, begitulah." Jawab Kyuhyun. Ryeowook menghela nafasnya.
"Menurutku kau sudah keterlaluan, Kyu." Kata Ryeowook dengan tatapan prihatin pada sahabatnya itu.
"Keterlaluan apanya?"
"Sikapmu pada Kim Seonsaengnim. Aku tahu kau tidak menyukainya. Tapi, kau tetap harus menghormatinya."
"Siapa bilang aku tidak menyukainya? Aku membencinya. Tidak ada alasan bagiku untuk bersikap sopan padanya. Apalagi setelah ia menyita PSPku seminggu yang lalu."
"Tapi itu kan salahmu sendiri. Kau memainkannya saat dia sedang menjelaskan. Tentu saja dia marah. Lagipula kau sudah mendapatkan PSP yang baru kan?" Ujar Ryeowook berusaha menasihati Kyuhyun.
"Wookkie-ah! Sebenarnya temanmu itu siapa? Aku atau Heechul?" Kata Kyuhyun dengan nada kesal.
"Kau tidak sopan Kyuhyun-ah!"
"Biarkan saja!" Ryeowook menghela nafas putus asa.
"Terserah kau sajalah."
Di sisi lain kantin, Kibum sedang berjalan menuju tempat favoritnya, yaitu di pojok ruangan. Dengan santai ia berjalan melewati sang adik kembar tanpa memandangnya sedikitpun, begitu juga dengan kembarannya itu. Benar-benar cuek.
Kibum mendudukkan dirinya dan meletakkan nampan berisi makanan yang dibawanya. Kibum selalu duduk di tempat itu. Tak pernah ada orang lain yang duduk di situ karena semua sudah tahu kalau tempat itu adalah 'singgasana' seorang Kim Kibum, namja yang dapat membunuh orang lain hanya dengan tatapannya.
Kibum memakan makanannya dengan tenang sampai seseorang datang mendekatinya dan tanpa permisi langsung duduk di seberang tempat duduk Kibum. Kibum menatap orang itu dan mendapati Donghae sedang tersenyum aneh ke arahnya.
"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Kibum ketus.
"Apalagi? Tentu saja untuk makan." Jawab Donghae santai.
"Cari tempat yang lain saja. Jangan di sini"
"Wae? Ini kan tempat umum. Semua orang boleh duduk di sini."
"Anni. Hanya aku yang boleh duduk di sini."
"Benarkah? Tapi aku tak melihat tulisan bahwa ini meja milik Kim Kibum." Donghae memperhatikan setiap sisi meja itu. Berpur-pura mencari tulisan yang sudah pasti tidak ada. Kibum memandangnya dengan tatapan kesal. Padahal baru tadi pagi mereka bertemu, tapi Donghae sudah membuatnya kesal setengah hidup.
"Lebih baik kita makan bersama saja. Tenang, aku janji tak akan mengganggumu." Lanjut Donghae sebelum menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
Kibum memutar bola matanya dan menghela nafas berat. Ia menyerah kali ini. Lebih baik ia diam saja daripada harus berdebat dengan mahluk aneh di depannya ini. Tentu saja aneh, bagaimana bisa Donghae tetap mendekati Kibum yang sudah jelas-jelas menolak untuk berdekatan dengannya?
"Kibum-ah, kau tahu, menurutku wajahmu itu mirip dengan namja yang tadi diusir oleh Seonsaengnim" Kibum menghela nafasnya lagi. Makanan yang tadinya hampir sampai di mulutnya ia kembalikan lagi ke piringnya. Bukannya tadi Donghae bilang ia tidak akan mengganggunya? Kenapa sekarang ia malah mengajaknya bicara? Itu juga termasuk mengganggu bagi Kibum. Tapi, ia berusaha untuk bersabar kali ini.
Ia menarik nafas dalam-dalam guna menenangkan dirinya sendiri. Ia menatap Donghae dengan tatapan dingin seperti sebelumnya.
"Dia kembaranku." Jawab Kibum singkat sebelum kembali menyuapkan makanan ke mulutnya.
"MWO? Kembar?" Seru Donghae dengan mimik wajah terkejut yang lucu. Tapi bagi Kibum itu menyebalkan.
"Aissh... Kau menggangguku!" Bentak Kibum. Donghae berjengit kaget. Ia mengingat janji yang tadi ia lontarkan pada Kibum dan membuatnya sedikit merasa bersalah dan salah tingkah. Ia menggaruk pelipisnya yang entah kenapa terasa sedikit gatal dan tersenyum kaku ke arah Kibum. Kibum hanya membalasnya dengan tatapan tajam.
Setelah meredakan emosinya yang serasa ingin meledak, Kibum kembali meneruskan makan siangnya yang sempat terganggu. Begitu juga dengan Donghae yang memakan makanannya sambil sesekali melirik Kibum.
Kibum menghentikan acara makannya saat melihat beberapa namja memasuki kantin. Tepatnya, ia menatap salah satu namja di rombongan itu. Seorang namja kelewat tampan dengan tubuh atletis yang menawan. Namja yang mampu menarik perhatian si Snow White Kim Kibum sejak pertama kali memasuki sekolah ini. Namja itu, satu tahun di atas Kibum dan bernama Choi Siwon.
Nafas Kibum serasa tercekat saat melihat Siwon tertawa bersama teman-temannya. Jantungnya berdegup tak karuan dan rasanya hampir copot saat tak sengaja pandangan mereka berdua bertemu dan Siwon tersenyum padanya. Kibum yang merasakan wajahnya memanas segera menunduk menyembunyikan wajahnya.
"Kibum-ah, waeyo? Apa kau sakit? Wajahmu memerah." Tanya Donghae.
"Ah, A-aniya. G-gwenchana." Jawab Kibum kikuk.
Sebenarnya Donghae ingin bertanya lagi, tapi karena takut Kibum marah lagi, ia mengurungkan niatnya dan kembali memakan makanannya. Sementara Kibum masih sibuk menenangkan jantungnya.
IN THE OTHER SIDE~
Siwon terlihat sedang serius menjalani kegiatan yang rutin dilakukannya setiap hari sejak lebih dati setahun yang lalu. Memandangi sang pujaan hati dari jauh tanpa ada niat untuk mendekatinya.
"Mau sampai kapan kau begini terus?" Tanya seorang namja bermata sipit di sebelah Siwon.
"Entahlah. Aku nyaman dengan kondisi ini." Jawab Siwon tanpa sedikitpun mengalihkan pandangannya dari namja yang ia kagumi, cintai dan juga sayangi sejak pertama kali melihatnya saat upacara penerimaan siswa baru di sekolahnya setahun yang lalu.
"Hah, sebaiknya kau mendekatinya. Nanti dia keburu diambil orang lain lho." Goda namja bernama Yesung itu.
"Melihatnya dari jauh saja sudah membuat jantungku terasa seperti habis lari lima jam non stop. Apalagi kalau aku mendekatinya atau bicara dengannya. Bisa gagal jantung aku." Jawab Siwon jengah.
"Haha.. Kau ini lucu sekali. Seorang Choi Siwon, sang kapten basket pujaan hati para yeoja tidak berkutik hanya karena seorang namja bernama Kim Kyuhyun." Yesung tertawa. Ya, namja penakluk hati seorang Choi Siwon adalah Kim Kyuhyun, bukan Kim Kibum yang mencintainya.
"Diam kau kura-kura!" Ujar Siwon menatap Yesung kesal. Yesung menghentikan tertawanya dan merangkul pundak Choi Siwon.
"Kyuhyun itu manis lho. Pasti banyak yang mengincarnya." Ucap Yesung sambil ikut menatap Kyuhyun.
"Ya! Apa maksudmu? Kau mengincarnya, eh?" Yesung sontak melepaskan rangkulannya.
"Mwo? Aniya. Meskipun Kyuhyun itu manis, tetap Wokkie ku yang paling manis buatku."
"Wokkie mu? Memangnya kalian sudah jadian?"
"Hampir" Jawab Yesung sambil mengarahkan pandangannya ke arah Ryeowook yang duduk tak terlalu jauh darinya. Kebetulan, Ryeowook saat itu sedang melihat kearahnya dan jadinya mereka saling bertatapan untuk beberapa saat. Yesung memberikan senyum mautnya pada Ryeowook yang sontak membuat wajah Ryeowook merona dan menunduk malu.
"Kau ini." Gumam Siwon kembali menatap Kyuhyun.
"Menurutku yang dikatakan Yesung itu ada benarnya. Kalau begini terus mana bisa kau mendapatkannya." Ujar Lee Jinki atau biasa dipanggil Onew yang duduk di depannya dan Yesung.
"Hah... Entahlah"
Begitulah, sepenggal kisah cinta di antara saudara kembar keluarga Kim. Kim Kibum mencintai Siwon, Siwon mencintai Kyuhyun dan Kyuhyun? Dia bahkan belum mengerti apa yang namanya cinta. Dan terakhir, Lee Donghae yang mencintai Kibum.
.
.
TBC
.
.
a/n : Kyaaaa! Apa-apaan ini? Epep yang lain belom selesai kenapa udah bikin epep baru lagi? Dasar author tidak bertanggung jawab! #Plak.
Mian, habisnya kalau idenya ngga dikeluarin bisa hilang gitu aja. Maklum, manusia pelupa. XD #Plak. Tapi habis ini saya pasti bakal ngelanjutin epep yang lain.
Oke deh, last...
^_^ REVIEW PLEASE! ^_^
