Rating: T, always T one.
Summary: Saat Robin sampai di Shabaondy, dia sempat melihat Straws Hats di koran hari itu. Sayangnya, orang yang dilihatnya di sana bukanlah yang dia cari. Robin birthday fic. Z/R.
Disclaimer: One Piece © Eichiro Oda, this fic is mine. So don't take out without credit.
A/N: Pertama, aku tidak tahu kapan jatuhnya tanggal 6 februari di One Piece, dan kita semua tahu kalau selain timeskip, sepertinya para charas di canon nggak pernah bertambah tua. Dan fic ini sebagai remidial fic ultah Robin.
It's two days late from her birthday though. But, I know that you'll appreciate it^^ Have fun reading guy...
.
.
Chapter 1: Not The Man
Robin melihat koran yang dia ambil dari sebuah bar. Melihat? Yah, karena dia sama sekali belum membacanya. Berawal dari kedatangannya yang penuh resiko di Sabaondy Archipelago dua tahun setelah menerima pesan dari kapten kapal Monkey D. Luffy, dia langsung menghadapi sekumpulan orang yang sial sekali harus mengenalinya. Malang sekali, orang-orang itu adalah korban-korban pertama yang merasakan teknik buah setannya yang baru.
Dan dia baru bisa bernapas setelah bersembunyi di satu kawasan perumahan yang tidak terlalu ramai di Shabaondi. Masih dengan kewaspadaan tinggi, dia membuka koran itu.
Koran bertanggal 7 Februari...
Sehari setelah hari ulangtahunnya. Dan dia belum bertemu teman-temannya sama sekali. Apakah mereka sudah sampai di Sabaondy? Itu yang ingin Robin pastikan dari koran itu.
Berita utama hari itu. Tentang bajak laut Topi Jerami yang mulai berkuasa di Shabaondy. Kapten kapal yang mengaku bernama Monkey D. Luffy itu rupanya dengan terang-terangan tengah mengadakan open recruitment untuk berlayar di Grandline menuju New World. Dan sampai saat itu telah dikabarkan bahwa jumlah bajak laut yang mendaftar telah mencapai ratusan orang. Hal ini tentu disebabkan oleh nama Luffy yang menjadi sangat terkenal sejak Shirohige War. Kru bajak laut ini lengkap dengan semua awak kapal yang meragukan. Laki-laki tinggi dan berbadan besar menggembung yang mengaku sebagai Monkey D. Luffy, lalu seorang laki-laki yang mengenakan kaus putih berkerah dengan perut yang menggembung. Laki-laki ini mengaku bernama Roronoa Zoro, pirate hunternow pirate. Robin mengembangkan senyuman geli dan memperhatikan laki-laki itu.
Bagaimana bisa laki-laki itu itu adalah firstmate Luffy? Seseorang yang mempunyai loyalitas yang sangat mengagumkan pada kaptennya. Loyalitas itu bahkan dapat terasa begitu jelas begitu dia melihat wajah Zoro. Tapi melihat Roronoa Zoro Palsu itu...
Rasanya keterlaluan. Selain rambut yang sama hijau, tidak ada hal lain lagi yang bisa dikatakan serupa. Badan Zoro... Robin tersenyum lagi, bukan begitu bentuknya. Badan Zoro selalu pas menyatu dengannya ketika mereka tidur bersama di sofa gym pribadi Zoro. Badan yang kekar dan penuh bekas luka... seperti luka besar melintang di dada laki-laki itu. Dan dia merindukan bagaimana aroma Zoro.
Sisa kru bajak laut penipu itu sama sekali tidak menarik perhatian Robin, melihat bagaimana Sanji yang kurus ceking, Nami dan dirinya yang menggelikan, juga Franky dan Sogeking yang terlalu dipaksakan. Terakhir, sepertinya mereka memelihara serigala sebagai ganti dari Chopper.
Hanya saja...
Apakah pemerintah begitu bodoh? Atau mereka hanya membiarkan saja penipu-penipu ini berulah di Shabaondy? Bukankah seharusnya ada marine berkekuatan buah setan yang katanya mengejar mereka? Mengapa sampai saat itu mereka belum bertindak? Apakah mereka membiarkan hal ini terjadi sebagai kamuflase dari kegiatan-kegiatan mereka?
Pikiran itu sempat terbersit dalam pikiran Robin. Sesaat kemudian dia mendengar suara langkah yang mendekati tempatnya bersembunyi, di balik sebuah rumah tua yang sepertinya tidak terhuni. Refleks Robin menumbuhkan sebelah matanya untuk memantau keadaan. Dan dia memang melihat seorang dengan seragam marine. Laki-laki itu berjalan sambil melihat sekelilingnya, mencari sesuatu.
Mencari dirinya?
Baiklah, tinggal di sana bukanlah ide bagus. Perempuan berambut raven sepunggung itu menggugurkan matanya dan melipat korannya. Sudah waktunya pergi... dia akan menemukan tempat dan waktu yang lebih leluasa untuk membaca koran. Port 41. Ya, bukankah itu adalah tempat yang disepakati kru Topi Jerami untuk bertemu lagi? Bibir Robin mengembangkan senyuman.
Aku ingin bisa bertemu denganmu lagi Roronoa Zoro.
.
Enam ratus kata! Whoa, aku sudah lama banget nggak bikin drabble begini. Sekalinya ngetik tahu-tahu sudah panjang. Well, niatnya sih mau dibuat oneshoot. Tapi tiba-tiba malah udah ngetik penutupan. Chap dua menyusul... Mungkin kalian akan menemukan fic ini langsung complete, syalala. Padahal mau kubikin jadi 2 chapter, atau mungkin malah 3? Review di tunggu^^ Ayo lestarikan Z/R pairing!
_q
