Karenamulah, Langit Memberiku Harapan yang Indah

Oleh: Jogag Busang

Disclaimer: Naruto by Masashi Kishimoto

Penulis tidak mengambil keuntungan materil dari fanfiksi ini

.

.

Berjalanlah aku, di tepian semesta biru

Mencari keteduhan di mana sebenarnya berada

Aku menoleh ke kanan dan ke kiri, ke atas dan ke bawah

Namun tidak juga kutemukan, sesuatu pun, yang membawaku kepada keharuman

Masih kuingat, jejak langkahmu

Mengembara bersama sejuknya udara

Terlepas dari busuknya prasangka, aku menjajal tersenyum saja

Menyapa kehangatan, mendeteksi ingatan

Akan sisa-sisa dari keramahanmu kemarin, masih tersimpan

Sejuta kerinduan

Mengembara dalam luasnya semesta

Berbicara, di bagian yang paling dalam

Kisah kita, tidak akan berakhir, kan?

Orang-orang juga berdoa untuk keselamatan

Dirimu dan juga aku, yang akan saling menjejak bersisihan

Aku di jalan perempatan, dan kau di rimbunnya pepohonan

Namun, kaki kita akan selalu berada pada langit yang sama

Ke mana pun langkahmu kau bawa, langit akan terus menyamakannya

Dengan langkahku ini, tidak berhenti mencurangi

Memberiku petunjuk untuk mengikuti

Peta yang kau jelajahi

Walau aku berhenti di tanah yang tandus dan kering

Langit tetap memberi kita jalan untuk tidak pangling

Saat kita berdua bertemu lagi, Anata, semoga

...

Dan karenamulah, langit memberiku harapan yang indah

Harapan seorang wanita yang mendamba sesosok malaikat

Yang akan menemaniku, mengusir sepiku tanpamu

Mengisi kepalaku, agar tak hanya kau yang memenuhi

Otakku yang sarat akan kadar pelukan dan ciuman tak henti

Berganti, dengan malaikat kecilku ini

Menggemaskan dan lucu, sebuah hadiah yang kutunggu-tunggu

Dari Kami-sama, untukmu dan untukku

Kujaga dia, kupeluk bocah mungilku dengan erat

Dia adalah permata yang paling berharga

Di antara kita berdua, di antara jarak yang membentang

Bersama dengan cintamu padaku yang tak akan pernah hilang

Berterima kasihlah kepada langit sekali lagi

Mengizinkan diriku untuk melihat wajahmu kembali

Melalui cerminnya di kala malam hari

Bersinar terang, merasakan pancaran yang tidak berkesudahan

Membatin pada tubuhku, yang kutahu mengiba pada bibirmu

Sudah, sudah, ini sudah waktunya malam

Waktunya tidur bersama malaikat kesayangan

Matanya seperti matamu, Anata

Legam, dan aku melihat ada sinar keberanian di sana

Sama sepertimu, keberanianmu yang membawaku padamu

Terpesona pada rupa dan hatimu

Menyala, serupa dengan ucapanmu, "Aku menyayangimu selalu."

Karenamulah, langit memberiku harapan yang indah

Aku bisa melangkah tanpa ada bisikan dari makhluk-makhluk yang berkeliaran

Pada mulanya aku takut untuk berkata-kata

Mengatakan yang sejujurnya tidaklah berguna, tetapi ini nyata

Perasaanku padamu yang semakin dalam rupanya

Semakin jauh kau berkelana, semakin aku terjatuh di dalamnya

Dalam kubangan perasaanku sendiri, tak ubahnya adalah penjara

Bukan penjara siksa, ini adalah penjara Surga

Hanya ada kau dan aku, bermain-main bersama malaikat kecil kita

Dunia impian, aku menyebutnya

Membimbing kasih sayang, yang akan tetap terjaga

Membangun sejarah baru, biar menjadi anak yang kuat sepertimu

Terima kasih, Anata

Karenamulah, langit memberiku harapan yang indah

Hidupku tak lagi sebatas pada bantal dan rumah

Lebih berwarna, selalu ada kejutan di setiap harinya

Berwarna-warni, seunik pelangi, yang menjemput bidadari

Jika ada tetesan air mata, bukan lagi butiran kesedihan

Aku tahu, meski langkah kaki kita tidak selalu setuju

Aku selalu mendukungmu, di setiap punggungmu

Yang kutatap saat kita berpisah, lagi dan lagi

Doaku untuk kebahagiaanmu tiada henti

Memejamkan mata, kerlip bintang serupa wajah malaikat milik kita

Terima kasih, Anata, harapan kita begitu nyata, begitu memesona indahnya

(This poetry is heart voice from Sakura to Sasuke when Sasuke left her again. Inspiration from Naruto Gaiden: Arc Uchiha Sarada)