Mingyu pikir ia adalah satu-satunya bagi Wonwoo.
Tapi bagi Jeon Wonwoo, Kim Mingyu hanyalah tempat singgah sementara.
a Seventeen's Fanfiction
-Si Volvieras A Mi-
Don't Like? Don't Read!
Prologue.
.
.
Jeon Wonwoo mencintai Wen Junhui, begitupun sebaliknya. Di usia hubungan mereka yang menginjak dua tahun enam bulan orang-orang masih tetap merasakan pandangan hangat seorang Wen Junhui untuk Jeon Wonwoo. Seakan-akan mereka baru bertemu dan jatuh cinta, tidak ada hari yang terlewat begitu saja tanpa kenangan manis diantara mereka.
Wen Junhui sangat berharga untuk Jeon Wonwoo, dan begitupun sebaliknya.
.
.
Di tanggal 27 Oktober 2014 Wen Junhui memegang erat kedua tangan lelakinya, dan Wonwoo hanya menatap bingung kearahnya saat itu. Hanya pertanyaan singkat namun dapat membuat Wonwoo menelan air mata bahagianya dan mengangguk pasti sebagai jawaban. " Jeon Wonwoo, apakah kau bersedia menjadi pendampingku?"
Dan di 27 Oktober 2017 Jeon Wonwoo kehilangan Wen Junhui yang sangat ia sayangi.
.
.
Semuanya sangatcepat bagi Wonwoo. Mereka bertemu dan Wonwoo dengan sifat kerasnya menentang kuat keinginan Junhui untuk pindah ke China. Semua tahu bahwa Wonwoo bukan orang yang suka mendengarkan penjelasan karenanya dimalam 26 Oktober 2017, Jeon Wonwoo meninggalkan Wen Junhui disaat acara peringatan hubungan mereka.
Dan keesokan harinya, tepat hari jadinya dengan Junhui yang ke-3 tahun, Jeon Wonwoo jatuh kedalam penyesalan terbesarnya.
Pesawat yang ditumpangi Junhui ke China dikabarkan hilang dan dari hasil penyelamatan, tidak ada satupun penumpang yang selamat. Dan Wonwoo tidak bisa berhenti menjerit kala Ibu Junhui mengatakan bahwa jasad Jun belum ditemukan.
.
.
Wonwoo ingin mati. Berbagai cara ia lakukan agar ia bisa menyusul Jun, tapi entah bagaimana semua usahanya tidak membuahkan hasil. Ia tertawa miris mengingat seberapa kacaunya ia saat kehilangan Jun. Semua orang benar, ia tidak bisa apa-apa tanpa Jun disampingnya.
Di bulan ketiga keterpurukannya, Jeon Wonwoo kembali bertemu dengan sahabat lamanya. Kim Mingyu. Entah bagaimana, tapi kehadiran Mingyu sedikit demi sedikit mulai mengisi ruang kosong yang telah lama menggerogoti hatinya. Ia tidak mencintai Mingyu —atau mungkin ia belum menyadarinya- dan bayangan akan kenangannya bersama Jun terus mengisi mimpi dimalam-malam yang ia habiskan sendiri.
Orang bilang, cinta pertama tidak akan pernah mati. Tapi kenyataannya, cinta pertama Wonwoo sudah mati.
Dan dalam malam yang temaram, Jeon Wonwoo masih merindukan Jun-nya. Junhui miliknya.
.
.
Orang bilang, Mingyu adalah sosok yang sempurna. Tapi baginya, ia tidak lebih dari seorang pengecut yang terus-menerus berlari dari kenyataan. Ia mencintai Wonwoo tapi ia jauh satu langkah dibelakang Jun. Ia kehilangan Wonwoo pada akhirnya.
Mingyu mengela nafas. Enam bulan lebih ia menemani Wonwoo semenjak kepergian Jun, tapi ia tetap saja satu langkah dibelakang lelaki berkebangsaan China itu. Memang, ia telah menyatakan perasaannya pada Wonwoo dan lelaki bermata sipit itu telah menyambut perasaan yang ia tawarkan. Tapi Mingyu tetaplah Mingyu. Ia tahu bahwa hati Wonwoo tidak sepenuhnya berlabuh padanya.
Ia tertawa pahit. Bukankah kalah untuk kedua kalinya itu menyakitan?
.
.
Bersambung….
