Annyeong Yeorobeun… aku datang bawa ff abal baru…
Tittle : PLEASE, DON'T GO…..
Cast : - Lee Sungmin, - Cho Kyuhyun, - Victoria, and other..
Rate : T
Genre : Hurt/Comfort,Romance
Summary : " tak ada kau, jadi tak begitu indah " / Aku baru sadar, aku mencintainya. / aku mencintaimu Kyu. / . Aku akan menyerahkan Victoria untukmu, serahkan Sungmin padaku. / Aku menyayangimu Lee Sungmin/
Disclimer : Lee Sungmin dan Cho Kyuhyun milik Tuhan YME, keluarga mereka dan milik diri mereka sendiri, namun mereka saling memiliki. dan FF abal ini murni 100% Milik saya…
- WARNING! YAOI,Abal,GAJE EYD amburadul dan Typo dimana-mana
-review sangat di tunggu-
Don't Like? Don't Read…
Happy Reading…. ^^
.
.
Please, don't Go
.
.
" aku yakin dia akan mendatangkan keuntungan yang berlipat untuk kita " ucap angkuh Lee Sooman seorang pria paruh baya yang kini tengah duduk di kursi kebesarannya.
" ne,, saya juga yakin seperti itu tuan. " timpal pria yang sedikit lebih muda darinya.
Dengan gerakan yang sedikit menghentak Lee Sooman mengambil selembar foto lama yang tersimpan di laci meja kerjanya.
" tak sia-sia selama ini aku membesarkan anakmu Hyung, meskipun dia seorang Namja, namun dia mewarisi kecantikan istrimu. Tak hanya wanita yang terpikat, bahkan priapun banyak yang mengaguminya. Dan sekarang,,, " Pria tersebut mengambil jeda untuk kata-katanya sebelum akhirnya melanjutkan.. " saatnya anakmu memanfaatkan apa yang ada pada dirinya. " masih memandang siluet tampan dalam foto tersebut, senyum lebar yang mengerikan terulas di bibirnya.
" tuan, apakah dia tahu rencana anda? "
" jangan memberitahu dia sampai saatnya tiba. persiapkan semuanya dengan baik, dan juga hubungi Tuan Shim bahwa kita akan segera memberikan barangnya. "
" baik tuan. "
" haaahhh aku sudah tak tahan untuk menghitung berapa banyak uang yang akan di hasilkan anak itu. Aku yakin dalam semalampun dia akan bisa mendapatkan berpuluh-puluh pelanggan "
.
.
.
Tangan mungil itu bergetar hebat pada gagang pintu yang sedari tadi di pegangnya. Tubuhnya terkulai di lantai, kedua kakinya terlalu lemas tak dapat menopang berat tubuhnya. Apa yang di dengarnya tak dapat dia percaya. dia tahu selama ini pekerjaan Paman yang membesarkannya berhubungan dengan bar, diskotik, gigolo dan semua hal yang berhungan dengan dunia malam. Namun dia tak berpikir sampai sejauh ini. Dia tak pernah bermimpi sedikitpun untuk mengenal pekerjaan yang digeluti pamannya. Dan apa yang di dengarnya barusan bagaikan sebuah petir yang menyambar di siang bolong. Dia tahu siapa dan apa yang di maksud oleh pamannya. ' tidak, ini tidak benar. Aku harus pergi sekarang juga ' dengan masih bergetar dia menyeret langkah beratnya keluar. ' yah. Aku harus pergi jauh dari sini. ' yakinnya.
Dengan panik dan tanpa persiapan apapun, hanya berbekal pakaian yang menempel di tubuhnya saat ini, dia melangkah makin jauh menjauhi kediaman orang yang selama ini membesarkannya. Bukannya ingin menjadi anak durhaka yang tak tahu terima kasih, dia hanya tak ingin tersesat pada jalan yang salah. Dia hanya ingin menyelamatkan hidupnya, dia tak ingin mengecewakan kedua orang tuanya yang telah meninggal. dia yakin, kalau saja kedua orang tuanya masih hidup, mereka pasti ingin yang terbaik untuk anaknya dan tak akan membiarkan anaknya terjerat dalam dunia malam yang kelam.
Air mata telah meluncur deras dikedua pipiny. Dengan tak menghiraukan apapun, dia terus berlari mengikuti kata hati dan langkah kaki yang membawanya. Tak dapat dihitung berapa lama dia telah berlari, keringat telah membasahi baju tipisnya, wajahnya yang kusut telah penuh dengan keringat dan air mata yang bercampur. Dia terus memacu kakinya, tak mempedulikan sakit yang mulai terasa pada kedua telapak kakinya. Yang ada di benaknya saat ini lari sejauh mungkin agar tak dapat di temukan oleh pamannya. Dia tahu pamannya orang yang seperti apa, dia pasti akan mengerahkan semua anak buah untuk mencari keberadaanya. Jadi sebelum pria paruh baya itu menyadarinya, dia harus pergi sejauh mungkin meinggalkan tempat tersebut.
.
.
.
" Tuan, Lee Sungmin tak ada di kamarnya "
" Mwoo? Kemana dia malam-malam begini? cepat hubungi dia " Geramnya kesal dengan mengepalkan kedua tangannya.
" saya sudah menghubunginya, dia tak membawa ponselnya "
" Lee Sungmiiiin,,,, " instingnya yang kuat mengatakan kalau ada yang salah dengan anak itu. Dan memang benar dugaannya. Wajahnya merah padam menahan amarah yang siap meledak kapan saja, giginya bergemurutuk kesal. Dia mulai mengerahkan anak buahnya untuk mencari anak tersebut.
" cari Lee Sungmin sampai dapat. Aku tak peduli bagaimana cara kalian, kalian tak boleh kembali sebelum menemukannya. " murkanya.
Yah, Lee Sungmin Namja berusia 20 tahun yang melarikan diri tersebut. anak yang di besarkan oleh seorang paman semenjak usianya 10 tahun. Kedua orang tuanya mengalami kecelakaan hingga mnyebabkan mereka harus meninggalkan Lee Sungmin kecil seorang diri. Dan karena hanya pamannya keluarga dia satu-satunya, dia terpaksa tinggal bersamanya selama sepuluh tahun belakangan ini
.
.
.
*~ Please Don't Go ~*
Splasshh,, splasshh,,
Cahaya dari lensa kamera kembali menghiasi pergantian waktu dari senja menuju malam di belakang rumah seorang fotografer muda, Cho Kyuhyun. Senja di tempat itu memang selalu mengagumkan. Sejauh mata memandang hanya ada padang ilalang dengan angin sepoi yang menyejukan. Selain itu, dari sana siapapun dapat dengan jelas memandang keindahan gunung yang berdiri kokoh di balik bukit yang tak jauh dari tempat tersebut.
Manik coklat itu tak hentinya bergelirya mencari arah mana yang bagus untuk mengarahkan kameranya. Senja kali ini memang sedikit mendung, gunung yang berdiri agkuh di hadapannya hampir tenggelam dalam balutan awan putih yang tebal persis terlihat seperti gunung di tengah lautan, karena itulah sejak dua jam yang lalu Namja tinggi berkulit pucat dengan kedua manik obsidiannya tak pernah berhenti mengambil gambar terbaiknya di tempat tersebut. Senyum bangga terkembang dibibir tebalnya. Tak salah Kyuhyun memlih untuk tinggal di Rumah peninggalan nenek dan kakeknya tersebut . Meskipun sedikit terpencil dan jauh dari keramaian kota, namun itulah yang dia inginkan. Tempat yang tenang dengan di suguhi pemandangan yang asri serta keindahan alam yang masih terjaga. Merupakan kesenangan tersendiri untuk dirinya yang memang beprofesi sebagai fotografer yang selalu mengagumi tempat-tempat seperti itu.
" haahh lapar sekali… " gumamnya mengusap perut yang sedari tadi cacingnya berisik minta jatah. Kyuhyun melangkahkan kakinya menuju dapur yang tak jauh dari tempatnya berada saat ini, seketika tangannya mengacak rambut prustasi sambil memandang nanar kulkas dua pintu yang terbuka lebar dihadapannya."haiiiissshhh,,, persediaan makanannya habis.. "gerutunya kesal. " baiklah, makan diluar saja " monolognya mulai berjalan kearah pintu. Pintu rumahnya baru terbuka dan siap melangkahkan kakinya keluar sebelum sesuatu membuat jantungnya hampir copot.
" ommonnaa.. " Kyuhyun terperanjat kaget, hampir saja kakinya menginjak sesuatu yang meringkuk di depan pintunya. Dengan perasaan yang masih belum stabil Kyuhyun berjongkok untuk memastikan sesuatu yang menghalangi langkahnya tersebut, dan dia dibuat makin kaget saat melihat apa yang ada di hadapannya kini.
" apa dia manusia? " tanyanya pada diri sendiri. Yah, wajar Kyuhyun berpikiran seperti itu. Siapa saja yang pertama kali melihatnya akan memikirkan hal yang sama mengingat kondisinya yang sangat memprihatinkan, darah yang hampir mengering di telapak kakinya, wajah yang takberupa. penuh dengan debu yang bercampur dengan keringat dan air mata. " apa dia mati? " lagi pertanyaan di tujukan untuk dirinya. Perlahan Kyuhyun menyentuh pundak yang tergeletak tak berdaya dengan dua jarinya, dia kembali terperanjat hampir terjatuh mendapati pergerakan kecil di hadapannya. " dia masih hidup. apa yang harus aku lakukan? "
Dengan masih diliputi kebingungan, Kyuhyun akhirnya membawa masuk tubuh lemah tersebut dan membaringkannya di sofa. Sejenak Kyuhyun memandangi wajah yang mengenaskan tersebut, otak jeniusnya memperkirakan pasti dia telah berjalan jauh hingga sampai ketempatnya tinggal. Berbagai macam pertanyaan mulai memenuhi pikirannya.
Kriiuuuukkk,,
Belum selesai dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk di otaknya, cacing di perut Kyuhyun kembali berdemo minta di isi. Kyuhyun melupakan niat awalnya sejenak. Dia akhirnya memutuskan untuk membeli bahan-bahan makanan di Supermarket terdekat dan kembali kerumah. Bagaimanapun Kyuhyun merasa iba juga melihat tubuh yang terkulai lemas di sofanya saat ini.
.
.
.
.
" nnnggg,,, " merasa cahaya mengusik tidurnya, tubuh ringkih di atas sofa itu menggeliat tak nyaman. Kedua matanya mengerjap mengumpulkan kesadarannya yang belum terkumpul semua. Merasa kesadarannya telah normal dia mendudukan dirinya dalam sekali hentak. Tubuhnya bergetar hebat, ' dimana dirinya saat ini? Apakah pamannya menemukan dia? ' itulah pikiran yang saat ini melintas di benaknya. dengan masih bergetar, dia melipat kedua lututnya dan memeluknya menenggelamkan kepalanya di atas lutut yang terlipat tersebut. Dirinya benar-benar takut menghadapi kenyataan kalau dia harus tertangkap oleh pamannya. Sejenak pikiran untuk kembali melarikan diri terlintas di benaknya, namun seluruh ototnya merasa lemas tak bertenaga, badannya terasa remuk semua.
" kau sudah sadar? " suara bass di belakanganya makin membuat dirinya takut dan semakin mempererat cengkraman di lututnya.
" tenang lah, aku tak akan menyakitimu " Kyuhyun duduk di hadapannya dan berusaha menyentuh tangan yang bergetar hebat tersebut, namun respon dari tubuh yang bergetar itu sangat bertolak belakang dengan perkiraan Kyuhyun, dia makin bergetar dan berusaha menghindari Kyuhyun sebisa mungkin.
" hey, aku bukan orang jahat. Tenanglah "
Tak ada jawaban. Kyuhyun bingung apa yang harus dia lakukan. dengan sikap arogannya bisa saja dia membentak orang tersebut, namun melihat tubuh yang bergetar dan ketakutan dihadapannya hanya orang gila yang berani melakukannya. 15 menit berlalu mereka masih dalam posisi yang sama tanpa sepatah katapun, Kyuhyun mulai kehabisan akal untuk meyakinkannya.
" baiklah, mungkin kau masih asing ditempat ini. Tapi yakinlah aku bukan orang jahat. Tenangkanlah dirimu dulu, kalau kau sudah tenang baru kita bicara. " Kyuhyun meletakan handuk dan kemeja miliknya di depan tubuh yang masih bergetar itu
" kalau kau sudah tenang, bersihkanlah dirimu. Di sebelah kiri ada kamar mandi. Gantilah pakaianmu, hanya ada kemeja ini yang kurasa pas untukmu. aku akan menyiapkan sarapan " lanjutnya sambil melangkah meninggalkannya yang masih belum berani mengangkat wajahnya.
Perlahan wajah itu terangkat memandang punggung Kyuhyun yang telah menjauh dan hilang di balik tembok besar yang menghubungkan ruangan itu dengan dapur. Manic foxynya menatap asing sekeliling. Perlahan dia berjalan menuju jendela dengan kaca besar yang terdepat di hadapannya. Pengihatannya langsung di suguhkan pada padang ilalang di belakang rumah Kyuhyun yang terbentang luas. Tempat itu begitu asing,dan itu sepertinya bukan di daerah Seoul. Dia yakin sekarang dirinya berada di daerah yang sedikit terpencil di lihat dari pemandangan sekitar yang jauh berbeda dengan kadaan yang biasa dia lihat di kota besar Seoul.
Hatinya sedikit tenang, mungkin Namja tadi memang benar kalau dia bukan orang jahat. Dia pun memutuskan untuk menuju kamar mandi yang Namja tadi tunjukan untuk membersihkan dirinya.
.
.
.
Selesai mandi dia memandang pantulan dirinya pada cermin besar yang terdapat di dalam kamar mandi tersebut, matanya yang bengkak dan merah akibat tangis yang tak berhenti, goresan luka-luka kecil terdapat di tangan dan kakinya, dia mengengkat kakinya untuk melihat telapak kaki yang perih saat mandi tadi, dan benar saja banyak sekali goresan luka di kedua telapak kakiknya. Mungkin karena terlalu jauh berjalan dan sudah tak memakai alas kaki. Sekali lagi dia mematut dirinya di depan cermin, memegang ujung kemeja yang sedikit kebesaran. ' apa dia pikir aku yeoja ' gumamnya pelan melihat dirinya yang hanya memakai kemeja yang panjangnya bahkan tak sampai menutupi lututnya.
.
Dengan masih mengeringkan rambut sebahunya yang masih basah menggunakan handuk, dia berjalan menuju dapur rumah tersebut, bermaksud menemui Namja yang telah menolongnya.
Tap
Tap
Tap
Kyuhyun mendengar langkah kaki mendekat dan membalikan badannya untuk melihat pemilik langkah tersebut. Meskipun dia tahu pasti siapa yang datang, namun dia tetap penasaran dengan tampangnya. Dan setelah manik Obsidianya menangkap sosok tersebut, tak dapat dipungkiri jantungnya berdesir halus melihat apa yang di suguhkan dihadapannya. manik foxy yang menatap lucu kearahnya, wajah manis nan imut dengan kulit seputih susu yang halus tanpa cela, bibir tipis berbentuk Shape M yang merah menggoda, serta kaki mulus yang sedikit terekspos. Matanya tak berkedip untuk beberapa saat hingga objek yang kini di tatapnya tertunduk malu dipandang seperti itu. Anggaplah ini sedikit berlebihan, namun memang hati Kyuhyun saat ini berdetak tak sesuai irama.
" mmm,, gomawo.. " dengan masih menundukan kepalanya orang yang saat ini berada di hadapan Kyuhyun bergumam lirih
" ne? a,,aahh kemarilah duduk di sini, aku telah menyiapkan sarapan " Kyuhyun tersadar dan sedikit gugup.
Dengan ragu, dia melangkah mendekati Kyuhyun dan duduk dihadapannya. dua piring nasi omelet telah tersaji di atas meja. Mereka masih diam dengan keadaan yang sedikit canggung.
" makanlah, kau pasti lapar " Kyuhyun akhirnya memecah keheningan yang sedikit tercipta. Sedangkan dia hanya sedikit menganggukan kepalanya mengiyakan. Keheningan kembali menyelimuti. Tak ada yang membuka suara, hanya suara sendok dan garfu yang bradu dengan piring. Kyuhyun hanya tersenyum melihat mahluk manis yang makan dengan lahap di hadapannya. Kyuhyun yakin kalau orang yang saat ini berada dihadapannya itu kelaparan.
" mmm aggassi, siapa namamu? " setelah berapa lama Kyuhyun kembali menciptakan percakapan.
" Su-ngmin, Lee Sungmin " ucapnya meletakan garfu dan sendok di atas piring yang sudah kosong. "mm,, dan aku,, Namja " lanjutnya menundukan kepala
" eh? " Kyuhyun membelalakan matanya tak percaya. ' Namja? ' ucapnya dalam hati sambil memperhatikan Sungmin dengan kening yang sedikit berkerut.
Merasa dirinya di perhatikan Sungmin memberanikan diri mengangkat wajahnya dan tersenyum manis " memang banyak yang selalu salah paham dan menganggapku Yeoja " betulkan? Berarti Kyuhyun tak sepenuhnya salah kalau begitu, lagipula rambut sebahu Sungmin yang tak dipotong lebih mguatkan dugaannya.
" aahh maaf Sungmin-ssi " Kyuhyun menggaruk tengkuknya tak enak hati
"tak apa-apa,mmm.. "
"Kyuhyun, panggil aku Kyuhyun " ucap Kyuhyun menyadari Sungmin yang bingung akan memanggilnya apa.
" aah ne,, Kyuhyun-ssi.. "
" kau berasal dari mana, dan kenapa bisa sampai ketempat ini dengan keadaan yang seperti itu? " Kyuhyun bertanya dengan hati-hati.
Sungmin terdiam. Hatinya mulai sakit mengingat kembali alasannya kenapa dia sampai di tempat itu. Tangannya mulai bergetar, Sungmin mengigit bibirnya kuat mencegah air matanya keluar. Kyuhyun yang menyadari perubahan sikap Sungmin langsung mengambil tindakan. "aahh mian kalau pertanyaanku membuatmu tak nyaman. Kau tak perlu menjawabnya Sungmin-ssi " Sungmin masih menunduk dan sedikit menganggukan kepalanya belum berani menatap Kyuhyun karena saat ini air mata telah menggenang di kedua pelupuk matanya.
Sungmin menghapus kasar air matanya yang belum sempat terjatuh kemudian mengangkat wajahnya perlahan menatap Kyhyun.
" Kyuhyun-ssi,, mmm "
" ne? katakanlah "
" bolehkah aku tinggal disini? " Sungmin memainkan ujung kemeja yang dikenakannya ragu " untuk sementara waktu.. " lanjutnya menunggu jawaban Kyuhyun yang terlihat sedikit berpikir.
" baiklah Sungmin-ssi "
" gomawo Kyuhyun-ssi.. "
.
.
.
*~ Please Don't Go~*
Dua Minggu berlalu…
Sungmin sudah mulai kerasan dan sedikit membuka diri pada Kyuhyun. Hubungan merekapun makin membaik, bahkan panggilan mereka saat ini sudah tak menggunakan embel-embel 'ssi' dibelakangnya.
" aku tahu kau pasti disini Kyu.. " dengan membawa dua cangkir teh hangat Sungmin melangkahkan kakinya mendekati Kyuhyun yang tengah asik dengan kamera di tangannya.
" emm,, suasana senja disini bagus kan Min? Aku sangat menyukainya " Kyuhyun mengambil satu cangkir yang disodorkan Sungmin sambil mendudukan diri di kursi yang tersedia di halaman belakang rumahnya.
" kau benar, Suasananya pun tenang menentramkan hati " Sungmin meletakan cangkir tehnya di meja kemudian beranjak menuju tengah-tengah padang ilalang. Kedua tangannya terbentang lebar menyentuh ilalang yang tumbuh tinggi di sekelilingnya, matanya tertutup merasakan hembusan angin yang menerpa wajahnya. Tak puas dengan itu, Sungmin mulai membuka matanya dan berlarian kesana kemari dengan kedua tangan masih terbentang merasakan gesekan kasar dari ilalang yang dilaluinya.
Splasshh,,, splassshh,,,
Kyuhyun mengabadikan moment-moment indah di hadapannya. Padang ilalang di waktu senja makin terlihat indah dengan adanya objek manis yang saat ini berlarian bak anak kecil yang dibawa berlibur oleh orangtuanya. Kyuhyun tersenyum dengan hasil karyanya, ekspresi Sungmin yang alami serta polos membuat hasil jepretannya lebih dari kata bagus. Kyuhyun menurunkan perlahan kamera yang menghalangi pandangannya, kini Kyuhyun terpaku melihat Sungmin yang masih asik dengan dunianya.
DEG….
Kyuhyun meraba hatinya yang kini berdetak tak sesuai irama. ' ada apa denganku? Tidak, aku hanya mengaguminya. Yah, aku hanya mengaguminya ' monolognya dalam hati. Matanya tak pernah terlepas dari Sungmin. Kyuhyun akui dari awal dia melihat Sungmin, hatinya telah terpikat. tapi Kyuhyun selalu menepis semuanya. Dia menganggap perasaan itu adalah perasaan iba karena melihat kondisi Sungmin saat awal dia menemukannya.
Kyuhyun mengalihkan pandangannya kembali mengarahkan kameranya berlawanan arah dengan tempat Sungmin bermain(?) saat ini. Namun entah naluriah atau memang Kyuhyun yang menginginkan objek tersebut, kameranya kembali terarah pada Sungmin. Hatinya makin berdetak kala Sungmin tersenyum manis kepadanya. ' oh God, ini gila. Aku tak mungkin menyukainya. Aku masih normal! ' Kyuhyun kembali bergelut dengan kata hatinya.
" Kyu, sebentar lagi gelap, ayo kita masuk " Kyuhyun tersadar dari lamunannya dan melihat Sungmin yang tengah berdiri dihadapannya saat ini.
" aa,,aahh ne.. ayo masuk. Udara semakin dingin Min "
.
.
.
Sungmin berdiri di balkon kamar tamu yang berhadapan langsung dengan padang ilalang di bawahnya. Matanya mengerjap lucu tak pernah bosan meskipun dua minggu terakhir melakukan hal yang sama. Dia selalu mengagumi keindahan malam di padang ilalang. Meskipun hanya di terangi beberapa lampu, namun tak mengurangi keindahannya, apalagi saat bintang-bintang bertebaran dilangit malam. Itu semakin menambah indahnya malam di tempat itu.
" apa yang sedang kau lakukan Min? "suara bass dibelakangnya membuyarkan semua khayalan indah Sungmin.
Tanpa mengalihkan pandangannya, Sungmin bertanya " kau tinggal disini sejak kapan Kyu? "
" mm,, aku baru tinggal disini satu tahun. " Kyuhyun mengikuti kegiatan Sungmin memandang keindahan padang ilalang
" oh,, "
" wae? "
" ah ani. Hanya saja, aku menyukai tempat ini " Sungmin sedikit menundukan kepalanya merasa pernyataannya telah melampaui batas. Hey, Sungmin tamu disini. Iya kan?
" aku juga sangat menyukainya. Ini rumah peninggalan almarhum nenek dan kakekku. Dulu saat aku berkunjung kesini bersama kedua orangtuaku, aku selalu susah diajak pulang ke Seoul " Sungmin mendengarkan cerita Kyuhyun dengan sesekali mencuri pandang kearahnya. " mmm,, kalau boleh tahu, kau tinggal dimana Min? " dengan hati-hati Kyuhyun menanyakan hal yang sama seperti saat percakapan pertama mereka waktu itu. Benar dugaan Kyuhyun, Sungmin kembali memasang tampang sedihnya dan itu membuat Kyuhyun merasa menyesal telah menanyakan hal yang di rasanya sensitive bagi Sungmin. " aah Mian, bukannya aku… "
" tak apa-apa Kyu" Sungmin memotong kata-kata Kyuhyun " aku tinggal di Seoul juga. Tapi aku tak ingin kembali ke sana " lanjutnya. Sungmin kembali mengalihkan pandangannya menatap langit malam menyembunyikan kegelisahan dimatanya.
" w-ae? " Kyuhyun makin hati-hati dengan pertanyaannya. Sungmin menatap Kyuhyun sejenak kemudian tersenyum manis sebelum akhirnya menghela nafas berat dan mulai membuka suaranya kembali. " kedua orang tuaku telah meninggal, dan aku tinggal bersama seorang paman keluarga satu-satunya dari ayahku. Tapi aku tak menyukai pekerjaan pamanku dan memutuskan pergi dari sana " Sungmin mengakhiri ucapannya dengan mengulas senyum kembali. Kyuhyun hanya mendengarkan tak berani bertanya lebih karena dia tahu, semua orang mempunyai hal-hal yang tak ingin di ingat dan dibahasnya. Termasuk Sungmin.
" ngg,, kau suka pemandangan malam disini kan Min? " Kyuhyun mencairkan suasana yang mendadak canggung. Sungmin menatap Kyuhyun seakan berkata " ne " dan bertanya " wae? "
" bagaimana kalau malam ini kita berkemah di sana " tunjuk Kyuhyun pada padang ilalang di bawahnya " kita bisa memasang tenda di sana. Kita juga bisa makan daging panggang dengan sebotol soju. Eotte? " lanjutnya semangat
" jinjja? "
" ne.. kajja kita menyiapkan semuanya "
" kajjaaa.. " Kyuhyun tersenyum melihat Sungmin yang kembali riang dan sedikit melupakan percakapan mereka tentang masa lalu Sungmin.
.
.
.
Kyuhyun tengah sibuk memasang tenda untuk mereka tidur malam ini. Yah, Kyuhyun memasang satu tenda, mereka sama-sama Namja. Tak masalah kan tidur bersama? Namun sedari tadi jantung Kyuhyun berdebar kencang membayangkan malam ini mereka akan menghabiskan waktu berdua di sana. Kyuhyun sibuk menata kembali detak jantungnya. Kyuhyun menggelengkan kepalanya beberapakali mengusir lamunan-lamunan ekstrim yang kini tengah melayang-layang di otaknya.
.
Sungmin dengan riang menata tempat untuk memanggang daging, terlihat jelas dia sangat menyukai kegiatannya. Dengan sedikit kesusahan Sungmin akhirnya berhasil menyalakan api untuk memanggang dan mulai meletakan potongan-potongan daging kecil diatas pemanggang. Dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya Sungmin membolak-balikan daging yang dipanggangnya sambil sesekali pandangannya mengarah ke atas memandang langit luas dengan bintang-bintang yang bertebaran menghiasi keindahan malam. Meskipun udara dingin telah menusuk pori-porinya, namun itu tak menyurutkan kegiatannya. Sungmin terlalu bahagia saat ini, entahlah Sungmin tak mengerti kenapa hatinya berdebar kencang dan merasa bahagia. Sungmin mencuri pandang kearah Kyuhyun yang masih sibuk memasang tenda, senyumnya kembali berkembang. Kyuhyun sangat menawan meskipun dalam kegelapan. " pabbo, apa yang kau pikirkan Lee Sungmin " Sungmin memukul kepalanya sendiri gemas. Sungmin kembali pada aktifitas memanggang dagingnya sebelum pikiran-pikiran lainnya memenuhi daya khayalnya.
" kau pasti kedinginan Min " Sungmin sedikit berjengit kala merasakan kain yang menempel di punggungnya. Kyuhyun meletakan selimut tipis di punggung Sungmin, dan itu memang membantu menghangatkan tubuh Sungmin yang terasa dingin. " gomawo " Sungmin membetulkan letak selimut di punggunya.
Kyuhyun ikut membantu Sungmin memanggang dengan menggunakan sumpit. " sepertinya ini enak, kau coba Min " Kyuhyun menyodorkan sumpit yang berisi daging matang kearah Sungmin bermaksud menyuapi Sungmin. Dengan sedikit ragu, Sungmin membuka mulutnya dan melahap daging yang disodorkan Kyuhyun.
" mm,, mashita.. kau harus mencobanya juga Kyu " Sungmin melakukan hal yang sama menyuapi Kyuhyun. Dengan saling melempar senyum dan dibumbuhi canda tawa mereka menyantap daging panggang di temani sebotol soju dengan riang.
Malam makin larut, udara makin dingin. Namun tak menyurutkan dua insan yang saat ini tengah memandang langit luas di tepian tenda mereka. Sungmin makin mengeratkan selimut yang menutupi tubuhnya. Meskipun dingin, tapi Sungmin menyukainya.
" di sini benar-benar indah ya Kyu "
" kau memang indah "
" eh? " Sungmin mengalihkan tatapannya kearah Kyuhyun heran. Jantungnya kembali berdetak kencang. Jarak antara wajahnya dan wajah Kyuhyun sangat dekat, Sungmin dapat merasakan hembusan nafas hangat dari mulut Kyuhyun. Bukan hanya khayalan Sungmin, namun itu nyata. wajah Kyuhyun makin mendekatinya. Sungmin makin menahan nafasnya yang tercekat. Matanya mengerjap lucu memandang manik Obsidian coklat yang mengunci pandangannya. Jarak mereka makin menipis, Sungmin tak dapat mengontrol detak jantungnya. Matanya membulat sempurna kala merasakan benda kenyal yang menempel dibibirnya. Sungmin dapat melihat obsidian coklat dihadapannya yang tertutup rapat. Kyuhyun sedikit menggerakan bibirnya hingga membuat manik foxy itu tertutup meresapi apa yang Kyuhyun perbuat. Dengan lembut Kyuhyun melumat bibir atas dan bawah Sungmin. Sungmin hanya diam tak tahu apa yang harus dilakukan. Jujur itu adalah pengalaman pertamanya. Dan itu bersama Namja? Sungmin hanya mengikuti dan membiarkan Kyuhyun menjamah bibir shape M miliknya, jantungnya berdebar hebat. Sungminpun merasakan debaran dari dada Kyuhyun yang kini tengah menempel di dadanya. Entah sejak kapan Sungmin tak menyadari tubuh mereka yang makin menempel, tangan Kyuhyun memeluk punggungnya membuat tak ada celah sedikitpun diantara mereka. Lama Kyuhyun melumat bibir Sungmin lembut, tak ada paksaan, tak menuntut lebih. Kyuhyun melakukannya dengan lembut seolah Sungmin adalah barang yang paling berharga.
Perlahan tangan mungil Sungmin menepuk dada Kyuhyun pelan menandakan asupan oksigen dalam rongga paru-parunya telah menipis. Kyuhyun yang mengerti keadaan Sungmin mengakhiri lumatannya dan perlahan menjauhkan bibirnya dari bibir merah Sungmin yang selalu menggoda. Sungmin tertunduk dalam, rona merah telah tercipta dikedua pipi chubbynya. wajahnya terasa panas. Sungmin buru-buru masuk kedalam tenda dan membaringkan tubuhnya membelakangi Kyuhyun " aa,, aku tidur duluan " ucapnya ragu. Sungmin belum bisa menetralkan detak jantungnya. Dia yakin pasti saat ini wajahnya sudah semerah kepiting rebus. Sungmin berkali-kali menghembuskan nafas beratnya sambil mengelus dadanya yang masih bergetar hebat. Sementara Kyuhyun hanya tersenyum melihat tingkah Sungmin. Jujur hatinyapun berdetak tak karuan. Kyuhyun mengelus dadanya sambil mengalihkan perhatiannya kelangit luas sebelum hal yang tidak-tidak terjadi pada mereka.
.
" eh, dia sudah tidur? " Kyuhyun memandang wajah tenang Sungmin "Saat tertidur kau polos seperti bayi Min " Kyuhyun membenarkan selimut yang menutupi tubuh Sungmin. Namun gerakannya tertahan kala bayangan seseorang melintas dipikirannya. Kyuhyun membayangkan Sungmin orang lain? Kyuhyun memalingkan pandangannya dari Sungmin kemudian berbaring di samping Sungmin dengan hatinya yang masih gelisah. " kenapa kau kembali mengusik pikiranku Victoria? " gumamnya sendu.
.
.
.
Saat terbangun, Kyuhyun mendapati tempat disampingnya kosong. Diapun memutuskan untuk keluar tenda dan benar saja dia mendapati Sungmin tengah duduk merasakan sejuknya udara pagi dengan teh hangat ditangannya.
" kau tak membangukanku Min? "
" eh,, Kyu.. kau sudah bangun " Sungmin gugup. Jujur Sungmin masih mengingat kejadian panas tadi malam. Wajahnya kembali memerah ' apa yang harus dilakukannya? ' Sungmin bergerak gelisah tak tahu harus bersikap seperti apa. Kyuhyun yang menyadarinya tersenyum kecil memandang Sungmin " Min, apa kau akan minum teh sendirian? Kau tak menawariku? " yah, setidaknya dengan begitu dapat mengalihkan pikiran Sungmin tentang tadi malam.
" oh,, ne. chammkamman. aku akan membuatkannya untukmu Kyu. " Sungmin beranjak kedapur dengan masih menenangkan hatinya.
" tenang Lee Sungmin,, kau harus tenang. " Sungmin menggerutu dalam langkahnya. " tapi, apa Kyuhyun tak mengingatnya? Atau apakah semalam dia terlalu banyak minum makanya melakukan hal itu? " Sungmin mengira-ngira apa yang terjadi dengan tangan yang mulai sibuk menyeduh teh untuk Kyuhyun. " yah, anggap saja seperti itu. Tak mungkin Kyuhyun menyukaiku, aku harus melupakan kejadian semalam. Mungkin aku juga terlalu banyak minum semalam " Sungmin mengaduk teh dengan menekuk wajahnya, tak dapat dipungkiri Sungmin sedikit kecewa kalau kenyataannya seperti itu, karena itu adalah ciuman pertamanya, dan juga baru kali ini dia merasakan jantungnya yang berdetak kencang. Dengan membuang nafas panjangnya Sungmin memutuskan menganggap kejadian semalam hanya kecelakaan, lagian tak ada kata-kata Cinta yang terucap dari bibir Kyuhyun.
Sungmin bersikap seperti biasa. Dia telah memutuskan untuk melupakan kejadian malam itu, lagi pula Kyuhyunpun sepertinya tak berniat mengungkit kejadian itu. Seperti sudah menjadi rutinitas Sungmin semenjak tinggal di rumah Kyuhyun, Sungmin selalu mengantarkan teh atau Jus saat Kyuhyun tengah sibuk di dalam studio kecil di salah satu ruangan yang terdapat di rumah tersebut.
Sungmin mengetuk pintu sebelum akhirnya masuk kedalam ruangan tersebut. " eh? Dia tertidur? " Sungmin melangkahkan kakinya menghampiri Kyuhyun yang kini tertidur dimeja kerjanya. " dia pasti kelelahan " ucapnya pelan, Sungmin menaruh Juss di meja Kyuhyun. Pandangan matanya tertuju pada album foto yang kini di pegang Kyuhyun dalam tidurnya. " album foto? Apakah dia tengah merindukan keluarganya? " Sungmin menebak album foto itu berisi foto keluarga Kyuhyun. Merasa tertarik Sungmin menariknya pelan agar tak menganggu tidur Kyuhyun.
Halaman pertama terbuka. Menampilkan sosok wanita cantik dengan senyum terkembang indah di bibirnya. Halama-halaman berikutnya menampilkan siluet yang sama, bahkan tak sedikit foto Kyuhyun bersama wanita cantik itu. Hingga seluruh halaman telah Sungmin buka, Matanya makin memanas, dadanya sesak, tangannya bergetar hebat. " Victoria " bibirnya bergetar menggumamkan satu nama yang amat dikenalnya.
**~ Flashback ~* *
1 tahun yang lalu..
Braakkk….
Suara gebrakan di meja memekakan telinga siapa saja yang mendengarnya.
" kau harus melupakan laki-laki itu Victoria " ucap garang laki-laki paruh baya dengan tangan yang terkepal hebat menahan amarah
" kenapa Appa? Kenapa aku tak boleh bersamanya? " gadis cantik yang tengah menangis hebat menatap ayahnya tajam
" dia seorang fotografer "
" apa yang salah dengan pekerjaannya? "
" aku benci dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan foto. Kau tahu? Usaha kita hampir saja bangkrut dengan sebuah foto sialan yang diambil oleh seorang wartawan brengsek " matanya makin merah menatap anak gadisnya tajam
" tapi dia bukan wartawan Appa. Aku mencintainya "
"sama saja mereka berhubungan dengan foto dan kamera "
" tapi aku mencintainya Appa " gadis itu belum menyerah melawan ayahnya.
" persetan dengan Cinta. Jangan bodoh Victoria, tak ada yang namanya Cinta di dunia ini. Kau jangan menemuinya lagi, atau kau mau Aku kurung tak keluar rumah "
Bentakan - bentakan, teriakan-teriakan terdengar silih berganti. Semua orang yang menyaksikan hanya dapat tertunduk diam tak berani memihak salah satu diantara Appa dan Anak itu.
.
.
" Victoria,, " Sungmin mengelus punggung sepupunya sayang.
" Aku sangat mencintainya Min " Victoria menyurukan wajahnya pada dada Sungmin mencari ketenangan. " aku tahu, kau harus bersabar Victoria,,, " Sungmin kembali mengelus punggung Victoria, dia tahu saat ini sepupunya sedang rapuh dan membutuhkan dukungan. Sungmin menyayangi Victoria, hanya dia yang selama 10 tahun ini menemaninya dan selalu baik padanya, di saat seperti ini dia ingin menghibur dan menjadi orang yang bisa diandalkan oleh sepupunya.
" besok kau ke Amerika! " gelegar Appa Victoria yang merupakan Paman Sungmin Final.
*~ Flashback End ~**
.
.
.
*Sungmin PoV*
jadi Kyuhyun yang dicintai Victoria selama ini? Apa yang harus kulakukan? Haruskah aku mengatakan yang sebenarnya pada Kyuhyun? Victoria selama ini telah banyak menderita, apakah Kyuhyun harus tahu keadaan Victoria yang sebenarnya? Bisakah aku menceritakannya? Haiiisshh kenapa perasaan bodoh ini aku rasakan? Kenapa harus Victoria?
" apa yang kau pikirkan Min? " sedikit kaget kupandangi wajah Kyuhyun yang kini tengah duduk di sampingku. Apakah aku sanggup kehilangannya? Aku baru sadar, aku mencintainya. Aku tak ingin kebahagianku yang saat ini kurasakan harus terbuang sia-sia. Aku mencintaimu Kyu,,,
" Min? " kulihat Kyuhyun mengerutkan keningnya mulai aneh melihat sikapku. " apakah ada yang menganggu pikiranmu? " lanjutnya.
" aah,, ani. Hanya merindukan kedua orang tuaku " dustaku akhirnya. Katakanlah aku egois. Aku tak ingin kehilangan Kyuhyun. Bersamanya aku merasa aman. Aku tak ingin kembali pada Paman Lee lagi. Ya Tuhan, benarkah jalan yang aku ambil? Haruskah aku menutup mata selamanya? Maafkan aku Victoria, aku mencintainya sekarang.
*Sungmin PoV End*
" bagaimana gambar yang kau ambil Kyu? " Sungmin menghampiri Kyuhyun yang tengah asik melihat hasil jepretannya di Sofa.
" kurasa ada yang kurang di sini "
" jinjja? Coba kulihat Kyu " Kyuhyun menyerahkan kameranya pada Sungmin yang kini duduk disampingnya. " menurutku ini bagus Kyu " mata Sungmin tak hentinya mengerjap lucu mengagumi keindahan berbagai macam pemandangan yang Kyuhyun foto.
" tak ada kau, jadi tak begitu indah "
Blush,,,,
Sungmin kembali merona merah dihadapan Kyuhyun. " kau lucu sekali Min " Kyuhyun mencubit gemas pipi cubby yang merona hebat dihadapannya.
" yya,, appooo " Sungmin berusaha melepas cubitan nista Kyuhyun, namun Kyuhyun enggan melepaskannya dan semakin menggoda Sungmin. " oohh anak maniiss,, ada apa dengan bibir yang terpout lucu ini. Eoh? " Sungmin makin mempoutkan bibirnya digoda sedemikian rupa oleh Kyuhyun, dan hatinya mulai berdetak tak karuan lagi.
Drrrttt,,,,Drrrttt,,,Drrrrttt,,
Getaran Ponsel di meja nakas yang sedikit lebih jauh dari tempat mereka duduk mengehentikan keasikan mereka. Kyuhyun berdiri untuk mengangkat teleponnya. Sungmin yang masih mengusap pipinya yang makin memerah akibat cubitan Kyuhyun meleletkan lidahnya kerah Kyuhyun merasa terselamatkan oleh getaran Ponsel barusan. Sungmin mengambil Snack yang sejak tadi menganggur di atas meja dan mulai melahapnya dengan nikmat seperti anak kecil.
"Yobseo? " Sungmin mendengar Kyuhyun yang tengah mengangkat telponnya, namun dia memilih acuh melanjutkan acara makan Snacknya.
" Sudah lama Cho Kyuhyun. Bagaimana kabarmu? " suara disebrang berhasil mengerutkan dahi Kyuhyun
" nuguseo? " tanyanya sedikit bingung
" kau tak mengenalku? Lee- Soo-man " penekanan pada nama yang disebutkan disebrang telponnya membuatnya kaku seketika.
" ada perlu apa meneleponku? " Kyuhyun memberanikan untuk bertanya dengan tangan yang telah terkepal sempurna.
" aku tahu, saat ini Lee Sungmin bersamamu. Aku menginginkannya " Kyuhyun mematung tak berani mengeluarkan kata-kata
" ayo kita melakukan barter. Aku akan menyerahkan Victoria untukmu, serahkan Sungmin padaku. Besok sore aku akan ketempatmu. Kau tinggal di kota kecil di pinggir Busan bukan? Jam 3 sore kita bertemu. " Keringat dingin mulai membasahi pergelangan tangan Kyuhyun. Tanpa sepatah katapun yang terucap dari bibir Kyuhyun, sambungan telepon telah terputus. Kyuhyun mengalihkan pandangannya pada Sungmin yang kini tengah asik dengan Snack yang memenuhi mulutnya. Sesekali Sungmin menjilati jarinya yang penuh dengan remah Snack yang menempel. Kyuhyun meletakan Ponselnya kembali dengan lemas. Hatinya sakit. Meskipun tak di ungkapkan, tapi dia telah menyayangi Sungmin. Apa yang harus dia lakukan sekarang?
.
.
.
.
*~ Please, Don't Go~*
Pukul 14.30 kst. Itu berarti 30 menit lagi Lee Sooman akan datang bersama Victoria. Kyuhyun tak dapat duduk tenang, sejak tadi dia terus mondar-mandir di dekat meja kerjanya. Haruskah dia menyerahkan Sungmin dan mendapatkan kembali wanita yang selama 3 tahun mengisi hatinya. Ataukah mempertahankah Sungmin yang mulai di sayanginya. Ini bagaikan buah simalakama bagi Kyuhyun. Kyuhyun tak bisa memilih salah satu diantara mereka.
Waktu terus berlalu. 30 menit telah terlewati, dia yakin Lee Sooman saat ini telah sampai ditempat mereka bertemu. Lama Kyuhyun berfikir akhirnya dia memutuskan.
" Min, ayo ikut aku " Kyuhyun menarik tangan Sungmin yang tengah asik menonton TV.
" kemana Kyu? " tak ada jawaban. Namun Sungmin mengikuti langkah Kyuhyun.
Mereka telah berjalan melewati padang ilalang, Sungmin melangkah riang dibelakang Kyuhyun tanpa tahu apa yang akan terjadi. Tangannya tak diam menyentuh ilalang-ilalang yang menghalangi jalannya.
DEG…
Langkah Sungmin sontak terheti kala melihat dua siluet yang amat dikenalnya tengah menanti mereka dipinggir jalan. Tidak, Sungmin tak salah mengenali orang. Meskipun dari kejauhan, dia masih mengenal baik mobil beserta dua orang yang menyender pada pinggir mobil tersebut.
Kyuhyun yang menyadari langkah Sungmin terhenti memandang kebelakang dan meraih tangan Sungmin sedikit menariknya agar berjalan kembali.
" Shireo,, " Sungmin menggenggam tangan Kyuhyun dengan tangan sebelah kirinya yang menganggur. Namun Kyuhyun kembali menarik tangan Sungmin tanpa sepatah katapun.
" Andwe Kyu.. " Sungmin menggelengkan kepalanya memandang Kyuhyun penuh harap. Untuk sesaat Kyuhyun merasa goyah, Kyuhyun tak tega melihat pandangan Sungmin yang terluka. Pikirannya kembali menerawang pada saat-saat bahagia mereka. Namun kenangan indah bersama Victoria ikut memenuhi pikirannya, hingga kini bayangan-bayangan kebersamaan dengan keduanya datang silih berganti. Kyuhyun mengalihkan pandangan pada Lee Sooman yang merangkul Victoria di sampingnya. Tatapan kosong dan wajah tanpa ekspresi Victoria menghunus hatinya. Victoria pasti menderita selama ini. Kyuhyun kembali memandang Sungmin dan dengan sekali hentak melepaskan pegangan Sungmin. Kyuhyun melangkah mendekati Lee Sooman tanpa mempedulikan SUngmin yang telah terduduk di tanah dengan airmata yang sudah mengalir deras. Sungmin tak punya tenaga untuk melarikan diri. Seluruh persendiannya lemas tak bertenaga. Kyuhyun yang di cintainya? Kyuhyun yang diharapkan dapat melindunginya? Benarkah Kyuhyun tega melakukan semuanya? Hati Sungmin sakit, airmata makin mengalir deras. Pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk dihatinya tak mendapat jawaban. Hingga dia tak sadar kini Lee Sooman telah menyeretnya menuju mobil.
" Andwee… Kyuuu " Sungmin meronta sebisa mungkin, namun tubuhya yang lemas tak sebanding dengan tenaga Pamannya yang besar. Sungmin terus meronta menatap Kyuhyun yang melangkah pergi dengan menggandeng Victoria. Semua usaha Sungmin sia-sia, kini dia telah berhasil dimasukan secara paksa kedalam mobil Lee Sooman.
" Mianhae Min " Kyuhyun tak berani melihat kebelakang. Hatinyapun sakit.
_END?_
Huaaaaaaaa ampuuuuuuuunnnnnnn *ditimpuk Reader*
Aku sebenarnya bingung ini mau End atau dibikin TwoShot? Bagaimana Review saja lah,, aku lihat Reviewnya, kalau ada yang mau lanjut, aku bikin TwoShot, tapi kalau kagak ada, ya berarti END… *Senyum miris*
#aah buat yang minta Sequel The Truth is I Love You, insyaalloh aku bikinin. Doakan saja ya,mudah-mudahan si Ilham datang cepet bawa ide buat Authornya. Kkkkkk,,,, ^^
Review Juseoooooooooo…..
RnR Pleaseeeeeeeeeeeeeeeeeee….
*Kamsahamnidaaaaa…. ^^
_ Princess Kyumin215 _
