Sunbae-nim…

.

.

Lee Seokmin

Kwon Soonyoung

Jeon Wonwoo

Ang The Others Members

.

.

Boys Love/School Live/Dormatory/Romance/T+

I'm sorry about any typos

.

.

.

Kwon Soonyoung hanya remaja tanggung yang baru sama lulus Sekolah Menengah Pertama. Si bungsu keluarga Kwon ini adalah type anak manja yang tidak bisa jauh-jauh dari keluarganya. Tapi saat akan masuk High School anak laki-laki dengan mata sipit dan pipi sedikit tembam itu memutuskan untuk bersekolah disekolah khusus laki-laki yang bersistem asrama. Bukan apa-apa sebenarnya hanya Soonyoung merasa tidak nyaman dengan ejekan-ejekan kakaknya setiap hari apabila ia tidak bisa melakukan suatu pekerjaan dengan benar. Kakak nya itu sering mengatainya anak manja, tidak bisa di andalkan dan lain-lainnya. Danyang paling parah adalah kakaknya yang cantik tapi menyebalkan itu bilang kalau Soonyoung bukanlah lelaki sejati hanya karena tidak bisa menggoreng telur dengan benar.

Dan bersyukurlah teman akrabnya, partner in crime nya Jeon Wonwoo yang memilih memasuki asrama disekolah khusus lelaki karena keluarganya yang harus pindah keluar negri karena tugas sang ayah sebagai seorang duta besar Negara dan Wonwoo tidak bisa ikut karena jujur saja bahasa Inggris adalah kelemahan terbesarnya. Jadi dengan sangat iklas teman seperjuangannya itu lebih memilih tinggal di asrama daripada harus beradaptasi dengan musuh bebuyutannya. Bahasa Inggris.

Dan karena ada Wonwoolah Soonyoung berani juga masuk asrama meskipun pada akhirnya ia akan terus bertemu laki-laki tanpa adanya wanita setidaknya Soonyoung bisa tenang tanpa ocehan sang kakak tercinta sekaligus bisa membuktikan bahwa Soonyoung itu lelaki sejati yang bisa hidup mandiri. Kekanakan sekali.

.

Hari ini adalah hari minggu, Soonyoung beserta ibu dan ayahnya minus kakak tercantiknya yang harus pergi kuliah, berdiri didepan pintu gerbang sebuah sekolah khusus lelaki dengan dua koper besar yang masing-masing dipegang Soonyoung dan ayahnya. Tiga orang dengan hubungan keluarga itu masuk kedalam gedung sekolah dan menuju pada bagian kesiswaan untuk menyerahkahkan persyaratan yang telah ditentukan.

Setelah selesei dengan segala urusan dan Soonyoung telah resmi menjadi penghuni asrama kedua orangtuanya berpamitan untuk pulang dengan sang ibu yang sedikit terisak karena harus berpisah dengan anak tersayangnya. Sementara Soonyoung sendiri sebenarnya juga ingin menangis tapi karena ia gengsi jadi ia berusaha menahannya sekuat tenaga lagipula salah satu pengurus sekolah berdiri disampingnya sekarang.

Pria dengan umur kira-kira 35 tahunan itu mengantarnya kegedung asrama yang berada disamping gedung sekolah. Saat mereka memasuki gedung asrama itu Soonyoung sedikit tercengan karena demi apa gedung asrama nya ini besar sekali dan begitu rapi tertata dan berfasilitas lengkap sepertinya. Soonyoung menatap sekeliling nya yang merupakan lantai dasar dari asrama nya ini dan ia bisa melihat beberasa set sofa dengan meja cantik berjajar dengan manis disana serta sebuah air mancur kecil dengan kolam kecil dibawahnya yang terlihat indah dengan air jernih dan ikan-ikan mas yang lucu menurutnya.

Sang pengurus sekolah menyuruh Soonyoung duduk disalah satu sofa untuk menunggu siswa-siswa pengurus asrama yang akan membertahunya dimana kamar yang akan ia tempati. Jadi Soonyoung duduk manis dislah satu sofa itu sambil menebak-nebak kira-kira seperti apa orang yang akan menjadi roommate nya nanti. Sebenarnya Soonyoung ingin sekamar dengan Wonwoo saja tapi karena bocah datar itu sudah berangkat dan pindah keasrama ini duluan jadi tidak mungkin mereka bisa sekamar. Ngomong-ngomong asrama ini menyediakan kamar yang masing-masing harus diisi oleh dua orang.

Saat Soonyoung sedang asik melamunkan tentang bagaimana kamarnya nanti, bagaimana teman sekamarnya, dan dimana kira-kira kamar Wonwoo. Seorang menepuk bahunya dan hampir saja membuat Soonyoung memekik kaget tapi untungnya tidak jadi karena anak itu masih jaga image. Haha. Seseorang yang menepuknya tadi adalah seorang laki-laki berwajah sedikit datar ya meskipun tidak sedatar Wonwoo tapi ia cukup tampan menurut Soonyoung.

"penghuni baru? Kwon Soonyoung?" Tanya pria tersebut. Soonyoung mengangguk kecil dan itu terlihat lucu bagi siapa saja yang melihatnya.

"Lee Seokmin. Pengurus asrama lantai tiga tempatmu akan tinggal" ucap laki-laki itu lagi. Dan Soonyoung hanya menatapnya tanpa tau harus berkata apa. Demi tuhan yang sangat ia puja-puja karena begitu baik menciptakannya dengan wajah yang tampan Soonyoung sedang gugup sekali.

Karena merasa tidak ada yang perlu dibicarakan lagi Seokmin berjalan pergi membuat Soonyoung kelabakan dan segera mengikuti pengurus asrama nya itu dengan kesusahan karena bagaimanapun badannya yang pas-pasan itu harus menggeret dua koper besar yang berisi segala tetek bengek miliknya dan pengurus asrama nya ini bahkan tidak meliriknya sama sekali. Menyebalkan. Soonyoung sedikit merutuk karena asrama barunya yang besar dan terdiri dari 6 lantai termasuk loby tempat ia menunggu tadi tidak punya lift atau escalator. Soonyoung harus menaiki tiga anak tangga untuk bisa sampai dilantai tempat kamarnya berada karena loby tidak dihitung sebagai lantai satu dan jangan lupakan tentang dua koper berat berisi segala tetek bengek miliknya. Poor Soonyoung.

Kedua pria beda tinggi badan itu berdiri didepan sebuah pintu bertuliskan angka 117. Soonyoung kembali menatap sang pengurus asrama yang masih saja diam. Ia bingung apakah ini kamaranya atau bukan. Soonyoung ingin bertanya tapi takut karena bagaimanapun tampannya wajah sipengurus dingin ini wajahnya tetap tidak bersahabat menurut Soonyoung.

Seokmin membuka kamar itu dan terlihatlah seorang pemuda didalamnya yang sedang duduk dimeja belajar dengan kaki terangkat keatas meja dan dua tangan memegang buku kecil yang Soonyoung yakini adalah komik. Wajahnya menatap mereka berdua datar dan Soonyoung hampir saja memekik senang saat tau kalau pria itu adalah Wonwoo yang saat ini menatapnya datar tanpa ekspresi apapun.

"Kamarmu, dan ini" Seokmin meraih tangan Soonyoung dan kemudian menyerahkan kunci cadangan.

"kunci milikmu. Dan sebelum kau membereskan barang-barangmu tolong baca buku peraturan asrama yang ada diatas meja belajarmu."

Dan setelah berkata demikian sang pengurus itu pergi meninggalkan Soonyoung yang saat ini sedang berlari kearah Wonwoo dengan teriakan seperti " aaaaa Wonu ku sayang kita sekamar" dan " demi Tuhan yang sangat kuagungkan aku tidak menyangka" dan lain-lain yang membuat Wonwoo yang duduk dikursinya hanya memutar mata bosan dengan tingkah gila teman karibnya ini.

Soonyoung segera memasukkan segala barang-barangnya dan menata nya dengan bantuan Wonwoo. Wonwoo yang pada dasarnya memang pendiam hanya bisa mendengarkan segala celotehan Soonyoung dan hanya sesekali merespon tanpa arti. Dan hari itu setelah urusan tata menata telah selesei Soonyoung tertidur pulas tanpa membaca buku peraturan yang tergeletak mengenaskan diatas meja belajarnya.

.

.

.

Pagi hari yang cerah terlihat Wonwoo sudah siap dengan seragam lengkapnya sedang sibuk mengguncang badan seseorang yang masih bergelung dengan selimutnya.

"ya! Soonyoungie bangunlah kau bisa terlambat bodoh" ucap Soonyoung sambul memukul pantat Soonyoung karena anak itu tidur tengkurap dengan selimut yang menggulung tubuhnya seperti ulat.

"lima menit lagi Noona~" suara serak mendayu-dayu milik Soonyoung membuat Wonwoo geram dan inin menginjak sahabat kecilnya itu.

"bangun Soonyoungie atau kau akan berurusan dengan pengurus asrama. Ya! Kwon Soonyoung!" Wonwoo berteriak dengan kesal karena Soonyoung tidur seperti orang mati suri. Dan bersamaan dengan itu pintu kamarnya diketuk dengan pelan dari luar. Wonwoo menghela nafas prihatin dan akhirnya membukakan pintu untuk orang diluar sana.

Sang pengurus asrama berdiri didepannya dengan angkuh dan menatapnya dengan alis terangkat seakan bertanaya 'ada apa?' pada Wonwoo. Wonwoo menoleh pada Soonyoung yang masih menikmati pulau mimpinya yang diikuti oleh mata tajam Seokmin. Dengan pelan Seokmin memasuki kamar Wonwoo dan Soonyoung. Pria itu berdiri disamping tempat tidur Soonyoung. Membungkuk dan mengguncang pelan badan Soonyoung.

"Kwon Soonyoung bangunlah sebelum kau terlambat sarapan dan aku akan memberimu hukuman" Seokmin berkata dengan nada pelan namun tegas.

Dan entah mendapat sihir dari mana Soonyoung terduduk dikasurnya dengan mata terpejam, rambut berantakan dan bibir mengerucut lucu. Dan Wonwoo mendengus pelan, dia heran kenapa Soonyoung gampang sekali menunjukan wajah seperti hamster bahkan saat dia tidak sadar sekalipun.

Butuh waktu sekitar 2 menit untuk Soonyoung menyadari bahwa yang berdiri disampingnya itu bukanlah Noona atau Eommanya melainkan laki-laki yang mengaku sebagai pengurus asrama tapi Soonyoung lupa namanya siapa. Pria itumenatap Soonyoung dengan pandangan jengan sehingga membuat Soonyoung tanpa sadar menunjukan wajah takutnya yang malah membuat Wonwoo menepuk jidatnya sendiri.

Seokmin masih menatap Soonyoung datar bahkan saat anak itu menatapnya dangan wajah hamster yang teraniaya seperti itu.

"Cepatlah bersiap-siap sebelum hukumanmu menghampirimu Kwon Soonyoung" ucap pria itu dingin dan matanya melirik pada meja belajar Soonyoung yang masih terdapat buku dengan keadaan yang sama seperti saat ia mengantar pria itu kemarin.

"Dan berusahalah untuk tidak mengabaikan perkataanku lagi. Baca buku peraturanmu"

Seokmin meninggalkan kamar Soonyoung setelah mengatakan itu meninggalkan Soonyoung yang cemberut dengan bibir bawah maju kedepan dan pipi menggembung lucu. Wonwoo menghampirinya dan kemudian menarik tangannya.

"cepatlah Kwon, aku tidak ingin ikutan terlambat dan mendapat hukuman"

Gerutuan Wonwoo membuat Soonyoung semakin memajukan bibir bawahnya dan segera masuk kamar mandi. Pria itu mandi secepat kilat dan memakai segala kelengkapan seragam sekolahnya selengkap mungkin dan secepat mungkin. Maslah rapi atau tidak Soonyoung tidak perduli yang penting ia sudah lengkap dengan seragam dan segala tetek bengeknya dan yang paling penting ia dan Wonwoo tidak terlambat untuk sarapan.

Mereka menuju lantai pertama dimana disana terdapat deretan kursi panjang dan meja-meja yang yang tersusun rapi serta sebuah kantin besar dengan banyak pelayan yang sedang melayani para siswa yang sedang mengantri. Dilihat dari bentuk rupa serta penampilannya terlihat bahwa semua murid yang sedang berada di kantin asrama ini bukanlah satu angkatan saja melainkan berbeda angkatan.

Soonyoung dan Wonwoo sedang mengantri disebuah barisa saat mata Soonyoung tiba-tiba terpaku pada sesosok orang yang mengaku sebagai pengurus asrama nya yang saat ini sedang berdiri di barisan antrian disamping barisannya.

"Selamat pagi Sunbae-nim"

Itu bukan Soonyoung, melainkan Wonwoo didepannya yang menyapa sang pengurus asrama. Temannya itumembungkuk dan Soonyoung seperti salah dengar kalau Wonwoo tadi memanggilnya dengan sebutan Sunbae-nim. Soonyoung melirik takut-takut sang pengurus asrama dan terkejut karena sang pengurus asrama yang bahkan Soonyoung lupa namanya sedag menatapnya dengan matanya yang sipit tapi tajam itu.

Soonyoung menunduk tapi tetap melirik sedikit pada pria itu dan mulutnya membulat lucu saat ia melihat tiga garis didasi yang dikenakan pengurus asrama nya itu. Ternyata pria itu berada ditingkat tiga toh. Soonyoung mengangguk-anggukkan kepalanya kecil tapi kemudian pria dengan pipi sedikit tembam itu mengangkat kepalanya cepat dan menatap pria yang masih berdiri disampingnya itu. Dan mengundang tatapan bertanya dari sang korban membuat Soonyoung salah tingkah dan menggeleng kecil kemudian menunduk laki.

Soonyoung maju kedepan saat Wonwoo didepannya juga mau kedepan. Soonyoung masih menunduk, otaknya masih mencerna tentang pengurus asramanya yang ternyata adalah senior dua tingkat diatasnya dan Soonyoung bahkan tidak memebri hormat padanya. Soonyoung bodoh. Pokor Soonyoung kemudian memukul kecil kepalanya. Belum apa-apa dia sudah membuat kesan buruk pada sng senior sekaligus pengurus asramanya.

.

.

Jam pulang sekolah sudah berbunyi lima belas menit yang lalu dan Soonyoungbaru saja keluar dari ruang guru. Anak itu berjalan dengan lesu karena merasa sial sekali dengan hari-hari nya. Ia tidak sekelas dengan Wonwoo dan sialnya lagi ada anak dikelasnya bernama Kim Mingyu yang usil mengganggunya seharian ini setelah anak itu tidak sengaja menabrak Soonyoung dan membuat Soonyoung menunjukan ekspresi hamster teraniaya nya yang menurutnya lucu.

Mingyu terus-terusan mengganggu Soonyoung dengan menendang mejanya, menjambak-jambak kecil rambutnya, atau bahkan menusuk-nusuk lehernya dengan ekor bolpoin membuat Soonyoung menoleh padanya dengan wajah marah yang malah membuat Mingyu tertawa senang. Dan entah kenapa beberapa teman sekelasnya ikut-ikutan mengusilinya hari ini saat guru yang masuk keluar sehabis sesi perkenalan dihari pertama sekolah.

Dan gangguan-gangguan kecil itu berlangsung lama sehingga membuat Soonyoung kesal dan akhirnya memilih mengejar Kim Mingyu yang saat itu melempar kepalanya dengan gumpalan kertas. Dan saat berlarian dikoridor Soonyoung malah menabrak seorang guru sehingga ia harus datang kekantor guru sepulang sekolah. Dan berakhirlah ia dengan dimarahi dan pulang 15 menit lebih lama dari siswa lainnya.

Soonyoung masih berjalan dikoridor sekolah dengan langkah pelan dan lesu nya serta jangan lupakan wajah hamster teraniaya nya. Dan saat akan sampai ditangga yang menghubungkan dengan lantai bawah Soonyoung tidak sengaja berpapasan dengan sang pengurus asrama nya beserta gerombolan gengnya. Karena tidak ingin mengulangi hal yang sama seperti tadi pagi –hal tidak sopan- akhirnya saat gerombolan itu sampai didepannya Soonyoung membungkuk hormat pada kumpulan senior itu. Dan saat mengangkat wajahnya ia tidak sengaja menatap sang pengurus yang juga menatapnya.

Soonyoung segera memutuskan kontak mata mereka dan memilih berjalan menjauh. Tapi samar-samar Soonyoung mendengar seorang bertanya seperti "siapa" dan ia juga mendengar suara pengurusnya yang sampai saat ini Soonyoung masih lupa namanya menjawab "seorang junior baru yang nakal". Dan entah kenapa Soonyoung merasa malu sekali pada senior serta pengurus asramanya itu.

Soonyoung memukul kepalanya kecil, pipinya memerah dan jangan lupakan bibir mungil nya yang merutuk dan terus berucap 'bodoh' berkali-kali. pria itu pergi menuruni tangga tanpa mengetahui Seokmin berhenti dan menatapnya dengan senyuman tipis dan gigi yang menggigit bagian dalam bibir bawahnya karena merasa gemas.

TBC?

END?

Dipilih-dipilih mau yang mana wkwk Xd

Please review Reader-nim karena Review anda menentukan masa depan FF ini xD

Salam cinta SoonSeok dari author sedeng seperti saya xD

Tolong tinggalkan jejak!