Kuroko Not Again!
Sumarry: Kisah-kisah kepolosan Kuroko dengan para anggota GoM yang lainnya. Yang bakal bikin anda geregetan. Humor garing,typo bertebaran dll. Ga pinter bikin sumarry :'v Happy Reading!
Part 1: Who is she?
Siang itu di SMP Teiko para GoM,Kuroko,dan juga Momoi,sedang menyantap makan siang di atap. Ada yang berbicara,seperti Midorima dan Akashi,ada yang makan dengan khidmat(?),seperti Murasakibara dan Kuroko,ada juga yang bertengkar,seperti Aomine dan Kise,sementara Momoi? Oh dia sedang makan sambil fangirlingan melihat foto Kuroko di ponselnya dan jangan tanya saya gimana caranya makan sambil fangirlingan,hanya Momoi dan Tuhan yang tahu. Karena semuanya sibuk sendiri-sendiri,Kise yang dasarnya tukang rusuh(?)pun membuka suara.
"Minnacchi! Apakah kalian tidak punya bahan pembicaraan yangt seru-ssu? Aku bosan~"
"TIDAK" jawab mereka semua kompak.
"Hidoi-ssu! Kurokocchi~ mereka jahat padaku-ssu~" Kise mulai merengek pada kuroko
"Kalau begitu diamlah Kise-kun" Kuroko menjawab dengan datar sambil masih meminum vanilla milkshake kesayangannya.
"Hueee! Hidoi-ssu!" Kise mulai nangis Bombay,dan yang lain hanya acuh tak acuh mendengar tangisan buaya kise.
"Bagaimana kalau baca majalah Mai-chan saja?" Kali ini kalian tahu siapa yang membuka suara. Ya dia adalah Aomine coretDakicoret Daiki.
"Tidak akan!" Jawab semuanya (min Kuroko)
"Ano….Mai-chan itu siapa?" Tanya kuroko dengan watadosnya
"Oh Mai-chan itu-HAAAAAAA!? KAU TIDAK TAHU MAI-CHAN!? HORITAKA MAI!?" Jawab Aomine heboh
Sementara Kuroko hanya menggelengkan kepalanya pelan. Melihat itu yang lainnya memiliki reaksi yang berbeda beda. Kacamata Midorima retak seketika,Kise menangis makin keras,Akashi keep calm,Murasakibara masih asik dengan snacknya,Aomine masih mangap(?),dan Momoi,dia justru memasang tampang bahagia,dan terdapat aura blink-blink disekitarnya (Ufuufu~ Kuroko-kun masih polos! Ini benar benar bagus!). Akashi yang sadar dengan reaksi teman-temannya itupun segera menyadarkan mereka dan coretmenyeretcoret mengajak mereka berdiskusi. Sementara kuroko hanya diam sambil melanjutkan minum vanilla milkshake-nya.
[di kelompok diskusi dadakan Akashi]
"Kurokocchi benar-benar polos-ssu! Kita tidak boleh menodai kepolosanya!" perkataan Kise membuka diskusi.
"Hm,kau benar Ryouta,melihat Kuroko yang seperti itu kita harus melindungi kepolosannya" Sekarang giliran Akashi yang berbicara sambil menatap tajam Aomine yang ditatap sudah ketar-ketir pengen kabur.
"Kali ini aku setuju nonodayo,b-bukan berarti aku peduli! Hanya saja bisa repot kalau sampai Kuroko mesum" kata Midorima sambil menaikkan kacamata retaknya yang sebenarnya tidak turun 1 inchi pun -_-
'Dasar Tsundere' batin semuanya (min Akashi)
"*Kraus* kalau *Kraus* Kuro-chin *Kraus* jadi *Kraus*-"
"jangan berbicara sambil makan nanodayo!" Midorima menyela Murasakibara
"Huh,baiklah,kalau kuro-chin mesum nanti dia akan dakian seperti Mine-chin" Kata-kata Midorima seketika menciptakan panah imajer yang langsung menancap di hati Aomine.
"APA MAKSUDMU MURASAKIBARA TEME!? APA HUBUNGANNYA DAKI DENGAN MESUM HAH!?" Ucap Aomine-ralat bentak Aomine maksudnya
JLEB
Sebuah gunting menancap dengan indah di tembok belakang Aomine,siapa lagi pelakunya kalau bukan gunting freak yaitu Akashi (Akashi: Author— Author: oke stop! Kyaa! Akashi stop woi! *tepar kena hujan gunting*)
"Baiklah,dengan ini kita sepakat jangan ada yang memberitahu kuroko soal itu tadi,mengerti?" Tanya Akashi pada coretbudak-budakcoret teman temannya. Mereka semua mengangguk bersamaan sebagai respon.
"Memberitahu aku soal apa?"
"HYAAAAA!" teriak semuanya yang ada disana bahkan Akashi juga ikutan OOC. Bukan ini bukan hantu kok,tapi ini jelmaan hantu-oke ini Kuroko yang daritadi mereka bicarakan.
"S-sejak kapan Kurokocchi ada disini-ssu!" Tanya Kise sambil menunjuk Kuroko
"Baru saja Kise-kun,aku hanya ingin bilang bahwa aku bosan sendirian" jawab kuroko dengan wajah datar tai dari matanya bisa dilihat kalau Kuroko sedih.
"Baiklah Tetsuya,bergabunglah bersama kami disini" kata Akashi
"Um" Kuroko lalu duduk di sebelah Momoi,dan jangan Tanya reaksinya,blink-blink tadi semakin merebak kemana-mana. Kalaupun ada pasti sekarang mereka yang berada di dekat Momoi akan memakai kacamata hitam anti matahari.
Krik
Para jangkrik mengheningkan cipta-oke author mulai ngelantur
Oke suasana menjadi akward seketika saat Kuroko sudah duduk. Dan Kuroko tidak mempermasalahkannya entahlah mungkin kuroko aja yang ga peka sama suasana. Ia malah memilih membaca novel yang tadi dia baca.
'Tadi katanya kesepian! Sekarang kok malah baca novel yang lainnya diacuhin!' Batin mereka semua yang ada disana (min Kuroko) sweetdrop.
Akashi berdeham coretgantengcoret singkat,yang sontak membuat semua mata tertuju padanya (iklan yak?).
"Bagaimana kalau kita melakukan sebuah permainan saja" Usul Akashi
Krik- jleb (Akashi:Author- Author: Kyaa! Oke ampuni saya Akashi-sama!)
"B-bagaimana kalau kita main ToD-ssu!" Kise mengusulkan pertama kali
"Hm,boleh juga,baiklah sekarang kita main ToD" Akashi menjawab dengan santai
"Tapi bagaimana dengan botolnya nanodayo? B-buka berarti aku peduli nanodayo!" Tsundere Midorima kumat
"*Kraus* kita bisa *Kraus* pakai botol *Kraus* colanya *Kraus* Mine-chin *Kraus*" Kata Murasakibara yang masih setia menyantap harta karunnya
"Baiklah, Daiki putar botolnya" Kata (baca:perintah) Akashi
Aomine pun memutar botolnya dan…
Dan…
Dan…
Dan…. (Reader: Author cepetan woi! Author: iya2 ampun!)
Wuzz
Botol tersebut mengarah pada Kuroko kita, uke sejuta um- oke ini ngelantur,sementara kuroko hanya diam,lalu yang lainnya segera melihat kearah Aomine coretdakicoret. Aomine tampak berpikir sejenak (emang bisa mikir ya?/dihajar fansnya) sebelum akhirnya membuka suara
"Tetsu,belikan aku majalah Mai-chan" Aomine mengucapkan darenya,oh cari mati rupanya mahkluk ganguro satu ini.
'Aomine! Akan ku santet kau nanodayo!' batin Midorima,dan sejak kapan di belajar santet? Oke lupakan itu ga penting.
'Aku akan menghancurkanmu Mine-chin' kali ini batin Murasakibara
'Ahominecchi! Awas saja kau-ssu!' kalian pasti tahu siapa
'Daiki akan ku lipat gandakan latihanmu,dan kau akan merasakan ujung gunting kesayanganku ini' oke yang sadis ini pasti Akashi
Mereka semua memberikan deathglare gratis pada Aomine. Aomine yang diberi deathglare sudah keringat dingin,salahkan otaknya yang terus memikirkan tentang majalah Mai-chan edisi terbaru itu! Sampai akhirnya ia keceplosannya mengucapkannya sebagai dare!
"A-a"
"Baiklah,pulang sekolah nanti akan kubelikan Aomine-kun" baru saja Aomine akan mengganti darenya Kuroko sudah memotongnya.
Kacamata midorima retak untuk kedua kalinya,gunting Akashi sudah menancap di tembok terdekat,Murasakibara menghentikan kegiatan makannya,Kise sudah siap-siap nonjok Aomine,Aomine Jawdrop seketika,dan Momoi hampir bunuh diri kalau tidak dicegah Kise. Sementara Kuroko? Dia dengan watadosnya melanjutkan membaca novelnya.
KRING…KRINGG
Suara bel istirahat mampu membangunkan semua orang yang sudah hamper gila karena jawaban polos seorang Kuroko. Mereka pun membereskan barang-barang yang tadi mereka bawa.
"Baiklah,ayo kita kembli ke kelas" kata Akashi. Sementara yang lainnya hanya mengangguk dan menuju kelas masing-masing.
[Akashi and Midorima Class]
Kelas 1-A saat itu terasa sangat mencekam,dan alasannya adalah aura hitam yang mengelilingi Akashi,begitu juga dengan Midorima,meskipun tidak semengerikan Akashi. Tapi aura dua orang tersebut sudah cukup untuk membuat semua murid bahkan sensei yang mengajarpun keringat dingin.
[Kuroko and Momoi Class]
Di kelas 1-B semua murid yang duduk di dekat Momoi hanya bisa komat kamit berdoa supaya bukan nama dirinya yang tertulis di boneka vodoo yang sedari tadi ditusuk-tusuk oleh Momoi. Kuroko? Oh tentu sebagai murid teladan Kuroko sedang mencatat rumus rumus yang di tuliskan sensei di papan tulis.
[Aomine and kise Class]
Di kelas 1-C sebenarnya tidak ada yang berbeda,selain dari Kise yang daritadi menggumamkan mantra kutukan(?) untuk Aomine Daiki,dan juga Aomine yang dikelilingi bunga-bunga imajer yang membuatnya terlihat seperti banci taman la-oke Aomine bahagia karena terus-terusan memikirkan majalah Mai-chan edisi terbaru yang kan segera didapatkannya.
TBC
Hehe :v bercanda kok,ada lanjutannya
KRING…KRING
Bel pulang sekolah yang ditunggu semua murid akhirnya berbunyi. Semuanya segera merapikan barang-barangnya dan melesat pulang jika tidak ada club.
Saat ini Kuroko tengah berdiri di depan kelas 1-C untuk menunggu Aomine. Ya ingat kan? 'pulang sekolah nanti akan kubelikan' itu tujuan Kuroko kemari. Tapi yang muncul justru Kise yang siap menerjangnya dengan pelukan maut.
"Kurokocchi!"
Kuroko yang menyadari itu segera memberikan ignite pass gratis pada Kise.
"Huee! Kurokocchi Hidoi-ssu!" Kise mulai akting nangis buaya
"Diamlah Kise-kun,sekarang dimana Aomine-kun?" Tanya Kuroko tanpa mempedulikan tangisan buaya Kise.
"Yo Tetsu! Tumben mencariku,ada apa?" Tanya Aomine yang tiba tiba muncul dari belakang Kise. Mungkin dia belajar menggunakan misdirection-oke lupakan
"Aku mengajakmu pulang bersama Aomine-kun" Jawab Kuroko
"Tumben? Baiklah ayo!" Ajak Aomine. lalu mereka berjalan bersama keluar sekolah,dan melupakan mahkluk bersurai kuning yang sudah pundung dipojokan sambil menguarkan aura hitam.
Sementara di sisi Aomine dan Kuroko
"Aomine-kun,ayo kita membeli majalah yang kau minta tadi siang" Kata Kuroko memecah keheningan
"Majalah? Majalah ap-MAJALAH MAI-CHAN MAKSUDMU!?" Aomine berteriak heboh. Dan teriakan itu justru membuat orang-orang mengiranya orang gila.
"Hum,kau memberiku dare kan? Jadi ayo,aku ingin segera pulang" kata Kuroko datar
"a-ah baiklah!" ucap Aomine semangat
Tak butuh waktu lama,mereka sudah sampai di sebuah toko dan membeli majalah Mai-chan edisi terbaru tersebut. Aomine yang dapat majalah edisi baru itu bahagia luar biasa,bahkan kini aura coretbancicoret bunga bunga kembali terlihat di sekitarnya. Kuroko hanya menatap datar Aomine lalu berjalan pulang,meninggalkan Aomine yang masih berbunga-bunga di tengah trotoar (mirip orang gila nih)
Kali ini beneran…..
TBC
A/N: Saya baru pertama kali nyemplung(?) ke fandom ini,karena ada ide yang terlintas di otak saya :'v daripada mubazir yaudah toh ditulis aja :'v dan argh! Fic apa ini! :'v kok saya pusing sendiri bacanya! :v tapi semoga reader sekalian suka lah~ buat kali ini ada bonus omake…
Omake
Saat ini Kuroko sedang duduk anteng mengerjakan PRnya,biasa lah anak rajin. Tapi dikarenakan rasa keponya yang sudah corettumpeh-tumpehcoret membuncah,Kuroko meninggalkan sebentar PRnya dan beralih pada majalah yang dipinjamkan Aomine padanya tadi. Ya majalah yang tadi dibelikan Kuroko sebagai dare.
Flashback
" Oi Tetsu!" Aomine memanggil Kuroko yang sudah berjalan terlebih dahulu meninggalkannya (asek/jleb/). Yang merasa namanya dipanggil pun sontak berhenti dan menolh kearah Aomine.
"Ada apa Aomine-kun?" Tanya kuroko
Entah setan apa yang merasuki Aomine,ia justru memberikan majalah yang baru dibelikan oleh Kuroko.
"Ini,coba baca ini" Kata Aomine sambil memberikan majalah tersebut pada Kuroko. Sungguh kejam kau Ahomine -_- (Aomine: Apa kau bilang hah! Bakathor! Author: Ahomine!)
"Ini? Baiklah,aku pulang dulu Aomine-kun" Kuroko menerima majalah laknat tersebut dan kembali melanjutkan perjalanan pulang
End of Flashback
Dari covernya saja,sudah membuat Kuroko ingin muntah. Tapi rasa kepo mendorongnya untuk membuka halaman selanjutnya majalah laknat tersebut.
Twinkle~ Twinkle~ Little Star~ (anggap nada dering)
Sebelum membuka majalah tersebut,suara handphone Kuroko sudah terdengar. Akhirnya Kuroko meletakkan majalah tersebut dan melihat handphonenya. Disana tertulis nama 'Akashi Seijuuro'
'Untuk apa Akashi-kun menelponku?' pikir Kuroko sebelum akhirnya mengangkat telpon tersebut.
"Moshi-Moshi Akashi-kun,ada apa?" Tanya Kuroko
"Tetsuya,jangan membuka selembarpun majalah itu,ini PERINTAH" kata Akashi dari seberang sana sambil menekankan kata perintah
"Eh? Bagaimana Akashi-kun bisa tahu?" Tanya Kuroko
"Aku absolut Tetsuya,ingat itu" Jawab Akashi dari seberang sana
"Tapi kenapa aku tidak boleh membuka majalah itu?" Tanya Kuroko lagi
"Kau berani menolak perintahku Tetsuya?" Tanya Akashi balik
"Hm,baiklah Akashi-kun aku tidak akan membukanya" Jawab Kuroko
"Anak pintar" kata Akashi sebelum memutuskan sambungan telpon
Sementara Kuroko akhirnya menaruh majalah laknat tersebut kembali ke tasnya dan kembali mengerjakan PR yang tadi sempat tertunda.
Sementara ditempat lain
"HUUAAA! AKU MINTA MAAF! TOLONG AKU!" "JLEB,JLEB,JLEB" terdengar suara jeritan pilu serta sura tusukan yang bersahutan.
Mind to Review?
