Seharusnya aku yang marah.
Seharusnya aku yang penat.
Seharusnya aku yang lelah.
Seharusnya aku yang kesal.
Tapi apa?
Malah kebalikkannya.
Dia yang marah.
Dia yang penat.
Dia yang lelah.
Dia yang kesal.
Duh Gusti.
.
.
.
.
Marah
A fanfiction from Myeon.
Sulay. I'll don't take anything pair except Sulay because one thing.
[And I'll take story by Yixing side. When in my real life, Yixing is role character for me]
Mention a lot brand name, location, and many more.
Warn! This is genderswitch [sorry], absurd, menye menye, bahasa nonbaku, and inspired from my real life.
And always, other standard warn is applied.
.
.
.
.
Aku memandang layar handphone milikku dengan perasaan kesal, marah, semua bercampur aduk.
Message Line dari doi.
Ya sebenernya aku harus senang, dong. Tapi isi message itu yang membuat aku begini.
Sebenarnya doi dan aku sudah menikah, dan itu hanya di dunia Roleplayer.
Aku kira aku hanya jatuh cinta kepadanya sebagai partner roleplayer, dan menepis semua rasa cinta sesungguhnya karena aku dan dia berbeda 5 tahun. Aku yang masih kekanak kanakan, dan dia yang sudah dewasa.
Nyatanya, tidak. Aku akhirnya juga kalah, dan jatuh cinta kepadanya. Jatuh cinta sebagai wanita kepada seorang pria.
Tapi, rasanya tetap saja sakit. Menggapai seseorang yang mungkin saja tidak mencintaiku sebagai wanita itu sulit.
.
.
Isi message Line tersebut kubuka dengan mood super jelek.
"ya gue emang ngancurin mood lo mulu. bikin lo marah mulu. bikin sedih mulu. yaudah kalo lo ga suka,tinggalin gue"
"emang ga pantes gue sama lo."
Tangisku pecah seketika. Aku segera mengetikkan jawaban, tanpa peduli jika kamarku dibuka dan kakakku menemukkanku dalam keadaan seperti ini.
" seharusnya gue ketawa. lo udah buat gue nangis beneran, dan itu gara gara lo. lo gatau seberapa berharganya lo buat gue. dan sekarang lo malah bilang gini? gue rasanya pengen ketawa keras. lo malah kayak gak mau ngapa ngapain. lo kayak mau lo gamau berusaha dan cuma pengen gue ngejar lo."
Aku terus mengetikkan jawaban selanjutnya, dan setelah hampir selesai aku ketik. Ia menjawab;
"entah lah"
Aku semakin marah. Segera aku selesaikan ketikkanku, dan sending to him.
" kalo gue gasuka lo ngehancurin mood gua terus, bikin gua marah, sedih. gue udah ninggalin lo dari dulu. tapi apa? gua gak ninggalin lo"
"karena apa? karena gua ngehargain lo, gua sayang, mau pertahanin lo. sementara lo? kayak gak peka."
Setelah itu aku melanjutkan jawabanku dengan cepat, sebelum akhirnya message dariku di-read, dan dibalas dengan 4 kata yang menyebalkan.
"ga peka apaan lagi" baru saja aku mengirim jawabanku;
"asal lo tau, gua bener bener nangis, dan gua masih nangis saat ngetik ini. lo orang pertama yang bikin gua bener bener kayak gini"
Dan dia hanya membalas dengan "maaf". Tapi tetap saja. Emosi yang telah kupendam selama ini tidak akan redam dengan kata maaf.
"ya, lo gak peka. lo gak tau gimana gua pas lo cuma jawab seadanya, se cuek cueknya, sesingkat singkatnya. gua berasa gak berarti apa apa buat lo karena lo begitu."
"buat apa lo minta maaf. udah terlanjur begini."
Kembali ia hanya menjawab dengan kata maaf. "ya maaf"
Aku membalasnya dengan sedikit sinis "gausah minta maaf kalo lo akhirnya bakal ngulangin hal yang sama"
Entah apa yang dipikiran dia, sampai hanya berbicara "iya ga pantes juga buat dimaafin"
Setelah itu, kami masih bertengkar. Dan ada satu bagian dimana yang rasanya ingin aku siram dia dengan air bah.
"harus apa"
"Pengen Banting hp aja lah begini. udah selesai. capek. penat males"
"jangan jadi bocah mulu. capek"
.
.
Ya, aku tahu, aku memang masih 'terlihat' bocah dari sudut pandang dia.
Tapi apa aku salah, kayak gini?
Aku hanya berharap sedikit, karena aku tahu, jika aku berharap banyak, aku akan jatuh lebih dalam.
Aku hanya butuh keterbukaan, kejujuran, kepekaan, dan perhatian dia.
Dan, bolehkah aku sedikit berharap karena perlakuannya kepadaku selama ini?
.
.
.
.
Fin.
.
.
[A/N]:
Cuma mau bilang, maaf jika feelnya nggak dapet. Dan soal plotnya, ini bener bener dari kehidupan pribadi aku, walau beberapa mungkin ada yang aku ubah demi kepentingan cerita. Dan soal isi chat itu, itu benar benar tanpa pengubahan. Aku langsung copy-paste dari percakapan aslinya. Makanya mungkin EYD-nya kurang bagus.
Tapi, perasaan Yixing disini dengan diriku sekarang benar benar persis. Kalau mau bertanya silahkan pm aku aja.
.
.
14:19:10, 18/06/2015
.
.
Myeon.
