"Huu... Huuu..."

Pain mendengar suara tangisan perempuan saat ia menuju halaman belakang sekolah tempatnya biasa bersantai.

Pemuda berambut oranye itu menoleh mencari-cari asal suara tersebut, dan dalam hati curiga jika suara itu suara gaib.

"Hiks... Huuuu..."

Tapi akhirnya ia menemukan sosok asal suara tersebut. Dengan rasa penasaran, ia beringsut mendekati sosok gadis yang terlihat sedang menangis tersedu dari arah belakang.

"Hmm ?" Pain menyernyitkan alisnya ketika melihat seseorang bertudung merah yang terduduk di bawah pohon sakura yang besar. Terlihat helaian rambut panjangnya yang berwarna pink

Pain mendengus. 'Tak ada hantu dengan warna rambut se-mencolok ini.' batinnya agak sebal. Ia akhirnya mencoba berdeham.

"Ehem !"

Gadis itu berbalik dengan kaget. Iris emeraldnya membesar ketika melihat Pain yang memasang tampang terkejut.

"Pain-kun !"

.

.

.

Red Riding Hood

.

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Rate : T

Genre : Adventure, Friendship, Romance, Sci-Fi

Pair : PainSaku, PainKonan

Warning : AU, gajelas, maybe OOC, misstypo, dan segala kekurangan lainnya !

Don't Like Don't Read

Happy Reading !

.

.

.

"Siapa dia, Pain ?" tanya Sasori saat melihat Pain masuk ke dalam kelas diikuti dengan seorang gadis bertudung merah.

"Itu fans Pain-senpai ?" tebak Tobi ketika Pain telah duduk di kursi di depannya.

"Fans ? Mana mungkin !" sergah Hidan yang sedang menggambar sebuah simbol-segitiga dalam sebuah lingkaran-di buku tulisnya.

"Kau kelas berapa ?" tanya Zetsu pada gadis tersebut, "Kenapa tidak pakai seragam ?" tanyanya lagi.

Pain berdecih, sementara Itachi dan Kakuzu hanya diam dan kelihatan tak tertarik. "Pertama, aku tidak tahu siapa gadis itu," Pain menunjuk gadis bertudung merah tersebut. "Kedua-"

"Tapi kelihatannya ia mengenalmu," sela Sasori, "Kenapa dia bisa ada di sini ?"

"Kenapa kalian tidak langsung menanyakannnya pada gadis itu ?" sahut Kakuzu dengan nada datar.

"Ide bagus," balas Pain, ia kini menoleh pada gadis itu. "Siapa kau ?" tanyanya.

Gadis itu menyernyit pada Pain, "Kenapa Pain-kun bertanya begitu ? Aku Sakura !" serunya dengan keras. Beberapa anak yang ada di kelas menolehkan kepalanya ke arah mereka.

Pain bertukar pandang dengan Sasori sebelum bertanya lagi, "Maaf, apakah kau mengenalku ?"

Gadis bernama Sakura itu hampir menitikkan air mata karena pertanyaan Pain, "Masa' Pain-kun lupa !? Aku Sakura Haruno ! Kekasihmu !"

.

Ruang kelas sunyi senyap, lalu gelombang bisik-bisik muncul begitu saja. Pain membelalak menatap Sakura.

"Heh." Itachi menyunggingkan senyum miring, lalu membuang muka. Pain langsung menatapnya dengan tajam.

"Ada apa, Itachi ?" tanya pemuda berambut oranye tersebut.

Itachi menoleh dan memandang Pain, "Jangan sampai Konan mengetahuinya." ucapnya sambil masih tersenyum geli.

"Apa yang jangan sampai aku ketahui ?" tiba-tiba saja gadis berambut biru memasuki kelas, diikuti dengan Deidara dan Kisame.

Yang lainnya bungkam, sementara Pain menatap Konan dengan gelisah. "Hm ? Ada apa ?" tanya Konan lagi sambil memberikan pandangan bertanya, ia lalu duduk di sebelah Pain.

"Tidak ada apa-apa," jawab Pain sambil memandang Konan, "Kenapa kau lama ?"

"Gomen ne. Tadi Iruka-sensei menyuruhku mengembalikan buku ke perpustakaan." jawab Konan. Ia tersenyum meminta maaf pada Pain.

"Tidak apa-apa." Pain membalas senyuman Konan. Untuk beberapa saat, ia melupakan kejadian yang barusan.

BRAK !

Tanpa diduga Sakura menggebrak meja dan menatap Konan dengan garang. "Jangan dekat-dekat, Pain-kun !"

Konan menyernyit menatap Sakura. Ia lalu menoleh ke arah Pain yang memberikan tatapan 'aku-tidak-tahu-apa-yang-terjadi'. Tapi sepertinya Konan menyimpulkan sesuatu yang lain.

Gadis berambut biru itu berdiri. Ia menatap Sakura yang lebih kecil darinya dengan senyum simpul. "Siapa namamu, Little Red Riding Hood ?" ia bertanya dengan nada manis, tapi ada kilat aneh di matanya.

"Aku Sakura Haruno ! Jangan panggil aku begitu, baka !" seru Sakura. Ia menggebrak meja sekali lagi.

"Kau tidak boleh begitu. Jangan kasar pada seniormu." Konan masih tetap mempertahankan nada manisnya yang berbahaya.

"Asal kau tahu, aku bukan juniormu ! Aku peringatkan kau, jangan dekat-dekat Pain-kun !" balas Sakura. ia mendekatkan wajahnya.

Konan kini menampilkan wajah dinginnya. "Memangnya siapa kau, bocah ?"

"Aku kekasih Pain-kun !" jawab Sakura. Seringai kepuasan tersunging di bibirnya.

Konan kelihatan tercekat, ia menoleh ke arah Pain yang sudah berdiri. Pemuda itu membelalakkan matanya. Ketika melihat Konan memandangnya, Pain menggeleng.

Tanpa diduga, Konan menendang meja di depannya hingga terguling. Tak ada lagi penghalang di antara kedua gadis itu. Konan terlihat mengerikan. "Aku paling benci dengan pembohong. Menyingkir dari hadapanku."

PLAK !

Konan memegang pipinya yang memerah. Sakura telah menamparnya dengan keras. Tak ada yang berani melerai mereka berdua.

Sakura masih menyeringai, dan kali ini seringainya bertambah lebar. Konan menurunkan tangannya. Ekspresinya dingin. Sejurus kemudian ia berbalik dan berjalan keluar kelas dengan dagu terangkat. Ia masih mempunyai harga diri.

"Pain-kun !" Sakura yang telah berjalan ke sisi Pain bergelayutan di lenngannya. "Siapa sih cewek tadi ? Menyebalkan-"

PLAK !

Kali ini Pain yang menampar Sakura. Pain terlihat murka, ia memandang Sakura tanpa belas kasihan. Sementara Sakura hanya memandang Pain tak percaya. Ruang kelas benar-benar sunyi senyap. Semuanya menahan napas dengan tegang.

"Apa-apaan ini !? Kenapa Pain-kun menamparku !?" seru Sakura. Ia merengut kesal.

"Seharusnya aku yang bertanya begitu." balas Pain dingin. "Beraninya kau berbuat itu di hadapanku ? Memangnya siapa kau ?"

"Sudah kubilang ! Aku kekasih-"

"Aku tidak menerima jawaban itu." potong Pain. Nadanya masih tidak bersahabat. "Jelaskan apa yang sedang kau lakukan di belakang sekolah."

"Mungkin kau sedang mabuk, un. Jadi kau tak sengaja-" Deidara langsung membungkam mulutnya begitu Pain memandangnya.

"Aku dikirim olehmu untuk menyelamatkan dirimu ! Aku berasal dari masa depan !"

.

.

.

TO BE CONTINUED

.

.

.

A/N : Hai minna ! Saya mau mencoba menulis cerita dengan genre baru, yaitu Sci-Fi^^ Ini ide selintas yang ada di pikiran saya, jadi mungkin masih banyak yang tidak jelas. Alur cerita untuk chapter-chapter ke depan juga belum dipikirkan.

Jika ada yang kurang atau salah, mohon maafkan saya. Butuh kritik dan saran, tapi sebisa mungkin jangan flame.

Arigatou minna. Review please^^