1 Blue knight

Hallo,Lenka rencananya mau jadiin ini cerita oneshot tapi malah bersambung aku masih bingung uplod chap duanya ~.~

Sebenernya aku mau buat cerita kriminal yang penuh perkelahian eh ujung-ujungnya jadi shonen Ai/soft yaoi jadi rate M

Disclaimer : Yamaha corp & CFM

Warning : sediakan makanan dan minuman di sekitar minna karena ini cukup panjang

Malam telah menunjukan Pkl.01.46 PM seorang pemuda berambut blode
berlari ditengah kegelapan dengan baju yang berlumuran darah .
Seorang pemuda berambut ungu mengejarnya membuat anak berambut blonde itu ketakukan dan berlari tanpa arah tujuan. Sambil menahan sakitnya pemuda itu terus berlari, ya pemuda itu adalah ''Len kagamine '' dia tidak sengaja melihat pelaku perampokan di mini market dan perampok itu kini mengejarnya bahkan tadi dia terluka lenganya karena terkena tembak oleh perampok itu. "BANG..BANG.. !'' Penjahat itu mulai menembak lagi tapi gagal mengenai sasaran . Len benar-benar sangat takut
kalau dirinya mati bagaimana dengan mama papa dan juga Rin mungkin tak bisa bertemu lagi. membayangkan semua itu membuat Len menangis.

"Hosh...hosh'' Len mulai kelelahan tapi dia belum menemukan tempat bersembunyi
dari penjahat itu.

"DORR..!"
Kaki Len tertembak membuat dia langsung tersungkur ketanah.

"Ugghh..."Len menahan rasa sakitnya. Penjahat itupun menodongkan pistolnya kekepala Len
sedangkan muka Len masih mencium tanah perasaanya bercambur aduk antara hidup dan mati tubuhnya bergetar menahan rasa takutnya .

Samar-samar dibawah cahaya sang rembulan terdengar suara langkah kaki.
Seorang pemuda berambut biru itu melempar sepatunya tepat di tangan perampok itu sehingga membuat pistolnya terpental. Dengan sigap pemuda itupun langsung menghajarnya hingga Len masih gemetaran atas kejadian yang telah dialaminya.

"Kasihan kau pasti sangat ketakutan" pemuda berambut biru itupun memeluknya untuk menghentikan rasa ketakutan Len.

"Iiikkh..terima kasih telah menolongku" dengan suara lirih.

"Tidak usah sungkan bukankah sesama manusia harus saling menolong oya namaku Kaito shion namamu siapa ?" kaitopun tersenyum sambil mengelus lembut rambut Len

"Aaa..ku Le..n kagamine" jawabnya gugup.

"Baiklah Len mari kuatarkan kerumah sakit 24 jam" masih dengan senyum yang hangatnya

Len mencoba untuk berdiri tapi sayang dia hampir terjatuh lagi kalau tidak ditangkap Kaito.

Akhinya Kaitopun menggendong Len sehingga baju Kaitopun dipenuhi darah luka Len itu ada dibagian bahu kananya dan kaki kirinya.

Kaito menghentikan pendarahannya dengan cara merobek scraf biru kesayanganya menjadi dua bagian yang satu dipunggung dan yang satu lagi dikaki Len. Sesampainya di Rumah sakit 24 jam ternyata Rumah sakit itu menolak untuk mengobati Len apabila tidak membayar DP dulu. Kaito tentu sangat kebingungan dia hanya anak kost tak punya cukup uang untuk membayar biaya Rumah sakit .

"JANGAAN BERCANDA TEMANKU SEDANG TERLUKA !" dengan nada cukup tinggi
"Maaf de ini sudah peraturanya" suster itupun memanggil satpam dan mengusir Kaito dari Rumah sakit 24 jam itu. Satpam-satpam itupun menarik
tangan Kaito yang sedang menggendong Len sehingga Kaito tak bisa berbuat apa-apa. Kaitopun membawa Len ketempat kostsannya rencananya Kaito mau mengobati Len sendiri dengan obat apotik yang lebih murah untung saja waku SD Kaito ikut PMR sehingga Kaito cukup terampil mengeluarkan peluru dari luka Len. "Len maaf ya aku tak bisa membeli obat bius karena harganya mahal sekarang tahan dan tutup matamu mungkin kau akan sangat kesakitan" Kaito mencoba menenangkan Len sebenarnya Kaito juga ragu dengan apa yang dilakukanya. Kaito mencoba mengambil peluru kecil yang ada di kaki Len dengan pinset perlahan-lahan

"AARRGGGH..." Lenpun meringis karena sangat sakit.
Untung saja punggung Len tidak tertembak peluru yang sama kalau itu terjadi bisa lukanya pasti cukup parah dan menyebabkan Len pingsan, punggungnya hanya terkena sedikit tembakan karena pelurunya meleset. Kaito mengambil alkohol untuk membersihkan luka Len agar tidak infeksi.

Bagi Len rasanya sangat sakit sekali, Len memegang tangan Kaito karena dengan begitu rasa sakitnya akan berkurang. Lalu kaitopun memberikan obat merah dan membalut luka Len dengan kain kasa selama melakukan itu
Kaito tak mengatakan apa-apa dengan mata yang fokus akan pekerjaanya Kaitopun melakukan hal yang sama terhadap punggung Len yang terluka yang terdengar hanya teriakan dan erangan Len yang sangat kesakitan.

Kost Kaito cukup nyaman untuk ditempati tapi di tempat itu hanya terdapat satu kasur (Futon)
"Len tidurlah pakai saja kasurku" Sambil memegang kening Len

"Taapi kaito-niichan gimana nanti kedinginan" sambil menarik tangan kaito agar tidur bersamanya

"Tidak apa-apa aku bisa tidur ditikar dekat Len" Kaito tersenyum lembut

Kaitopun mengabil bantal dari lemari dan membaringkan tubuhnya diatas tikar yang telah disiapkanya

"Hmm..selamat malam Len"
"selamat malam Kaito-nii-chan.

Malam menunjukan pkl 03.10 PM
Mereka berdua sudah tertidur lelap apa lagi Len yang nampak kelelahan, Len saat tidur selalu memeluk sesuatu tidak aneh kalau Len memeluk Kaito.

Kaito merasa ada yang janggal kenapa hawa disekitarnya begitu hangat kaitopun mencoba membuka matanya perlahan~~
"Ughh.." Kaito sangat kaget karena ternyata Len telah memeluk dirinya .
Kaito tak mau
membangunkan Len jadi Kaito membiarkan hal itu.

Perlahan-lahan kaki Lenpun melingkar ketubuh Kaito yang lebih mengejutkan lagi muka Len tepat di dada Kaito seperti burung kecil dalam sarangnya

Kaito tak kuasa menahan kejutan-kejutan
yang telah di alaminya dan Kaitopun memeluk Len lebih lama.

Waktu telah menunjukan pkl 07.35 AM Kaitopun terbangun tapi ternyata Len masih memeluk dirinya,Kaito menggerakan tubuhnya perlahan-lahan agar tidak terbangun lalu Kaito bergegas mandi dan menyiapkan sarapan ternyata Kaito itu jago masak selain jago bikin sweet dan es krim.

Tidak lupa Kaito membuatkan bubur penambah stamina untuk Len. Sedangkan Len mendengar suara berisik didapurpun terbangun
"Akkhh gawat aku ketiduran dirumah orang lain" Len kaget dan langsung membuka selimunya dan langsung mendatangi sumber suara

"Kaito-niichan ada yang bisa dibantu ?"
"Ah..Len tidak usah masakanya sebentar lagi siap duduklah " Kaito masih sibuk mengaduk supnya

"Hm baiklah" Lenpun menurut saja dan duduk dimeja makan sambil memegangi lukanya yang agak gatal.

Kaitopun telah selesai memasak dan menata makananya di atas meja ada nasi putih, ikan bakar,salad dan sup penambah stamina

"Maaf ya Len aku hanya bisa menghidangkan ini maklum anak kost" sambil menggaruk-garuk kepala

"Aaah ini semua Kaito yang buat aku sudah sangat berterima kasih" Len berdiri lalu membungkuk ke Kaito

"Sudah tidak usah sungkan aku senang ada teman oya ini
sup penambah stamina biar lukamu cepat sembuh makan ya" memberikan supnya kepada Len.

Len hanya diam saja tanpa memakan makanan Kaito satupun sedangkan Kaito sudah memakanya dengan lahap

"kenapa Len kok gak dimakan ?"

"Maaf Kaito-niichan tanganku sakit kalau digerakan" Lenpun menundukan kepalanya dia sangat menyesal padahal Kaito telah membuatkan makanan untuknya tapi tangannya malah...

"Aku ini bodoh karena tidak menyadarinya mari kusuapi" Kaito menyodorkan sendok yang berisi sup kemulut Len.

"nii-chan amp.." Lenpun memakanya biarpun agak malu dan akhirnya Len bisa menghabiskan makanannya

Waktu telah menunjukan pkl 08.35 AM Kaitopun bergegas kesekolah
"Len aku harus berangkat ke Vocaloid high school maafnya meninggalkan kau yang sedang terluka seorang diri" sambil memasukan buku ke dalam tas

"Eh Vocaloid HS aku juga sekolah disana Kaito-nii-chan kelas berapa bilangin sama master aku sakit ya"

"Aku kelas 11 kau tak perlu menghawatirkan itu yang penting kau istirahat saja oya ini baju tidurku agak sedikit kebesaran sih" Kaito memberikan baju tidur bermotif es krim kepada Len.

"Ehh kelas 11 jadi Kaito-niichan sempaiku"

"sudah ya Len nanti aku telat aku janji akan segera pulang" Kaito langsung berangkat dengan menggunakan sepedanya. "Baik hati-hati nii-chan" Lenpun melambaikan tangan. Len baru sadar dia belum menghubungi orang rumah semua pasti khawatir akhirnya Len menghubungi ibunya Lola kagamine

Tuuutt..ttt

/''Hallo Ibu ini Len"/

/"LENN KAU KEMANA SAJA HANYO CEPAT PULANG IBU SANGAT KHAWATIR!"/

/"Len ditembak orang bu untung ada yang menyelamatkanku kalau enggak Len mati tapi kaki Len terluka jadi untuk sementara Len gak bisa pulang"/

/"ah syukurlah kau selamat Len nanti ibu akan mengabari ayahmu dan rin mereka berdua juga menghawatirkanmu"
/" iya dah ibu"/ Lenpun menutup teleponnya.

bersambung ...

R E V I E W