DI BALIK TEMBOK ISTANA
Tentu saja, saya cuma minjem karakter-karakter Naruto dari Om Kishi, tapi OC-nya ya ngarang sendiri.
"Kakashi, masuklah."
Seorang ANBU berumur 20 tahun dengan topeng serigala tergantung di sisi kepalanya membuka pintu dan masuk ke kantor hokage.
"Misi apakah yang akan ditugaskan pada saya sampai harus memanggil saya ke ruangan Anda, Sandaime-sama, dan bukan di meja pendaftaran misi seperti biasanya?"
"Kakashi, ini Tsukimori-san yang akan menjelaskan semuanya padamu."
"Senang bertemu Anda, Hatake-san."
"Senang bertemu Anda juga, Tsukimori-san."
"Begini, Yang Mulia memerintahkan kami untuk menyelidiki Istana Belakang. Beliau mencurigai kedua selirnya merencanakan pengambilalihan kekuasaan. Kami memerlukan seorang yang ahli untuk tugas ini, dan kami pikir mungkin Andalah orang yang tepat, karena memata-matai mereka lebih baik dilakukan sendirian."
"Saya akan menyamar menjadi pelayan, saya kira. Bukankah begitu?"
"Kali ini bukan. Anda akan menyamar menjadi selir."
"Selir? Tapi mengapa Tsukimori-san?"
"Lebih mudah menjaga keberadaan mata-mata di istana sebagai selir daripada pelayan, Hatake-san. Jika seorang pelayan ketahuan memata-matai selir istana, setidaknya dia akan diusir, mungkin jauh lebih buruk dari itu, kami juga sangat kesulitan melindunginya. Yah, intrik istana belakang...."
"Tapi bagaimana cara memasukkan saya ke dalam istana, memalsukan asal-usul saya? Pasti mereka bisa mengecek benarkah saya dari keluarga bangsawan."
"Pria istana tidak selalu dari keluarga bangsawan, Hatake-san. Lelaki biasa yang memenuhi syarat bisa menjadi selir tanpa melewati tingkatan pelayan dahulu."
"Jadi begitu. Mulai kapan saya akan menjalankan misi ini?"
"Sesegera mungkin, Hatake-san. Meski begitu karena Anda akan menyamar menjadi selir banyak hal yang harus dipersiapkan. Dan juga, kali ini Anda terpaksa harus rela menampakkan wajah Anda. Saya harap keterangan ini cukup. Oh, Anda harus berlatih bagaimana menjadi selir. Latihannnya akan dimulai besok, di tempat kami menginap."
"Baik, Tsukimori-san, Hokage-sama, terima kasih. Akan saya jalankan misi ini sebaik mungkin."
Keesokan harinya Kakashi berlatih di wisma tempat Tsukimori menginap. Kali ini dia berlatih membantu melepaskan tatanan rambut dan pakaian resmi yang dipakai salah satu dayang. Kakashi melakukannya dengan sangat canggung.
"Kita ulang lagi sampai sempurna Hatake-san. Di istana membantu Yang Mulia berdandan dan melepaskan pakaian resmi juga tatanan rambut dianggap sebagai salah satu yang harus bisa dilakukan selir."
Selama lebih dari dua minggu Kakashi dengan susah payah berlatih banyak hal. Tata krama istana, cara bersikap dan segala hal yang harus dikuasai seorang selir Ratu.
"Saatnya kita berangkat, Hatake-san. Silakan ganti pakaian Anda dengan ini." Tsukimori mengulurkan kimono bagus dari bahan mahal."Ini pakaian yang cukup pantas dipakai pria istana dari kalangan rakyat biasa saat masuk istana."
Saat berganti pakaian Kakashi merasa sangat aneh. Saat orangtuanya masih hidup dan keluarganya cukup terpandang pun ayahnya tidak pernah memakai kimono sebagus ini. Tiba-tiba dia teringat sesuatu.
"Tsukimori-san, ada sesuatu yang terlupakan. Mohon tunggu sebentar." Kakashi setelah berkata seperti itu berjalan cepat-cepat.
"Aaaaaah, Kakashi-niichan! Mau ke mana, kok bajunya bagus banget?"
"Aku ada misi, Naruto, mungkin agak lama." kata Kakashi sambil mengacak rambut pirang anak kecil berumur enam tahun di depannya. Mata biru Naruto terlihat agak sedih mendengar kabar itu.
"Jangan sedih, dong. Pasti pulang kok. Mau oleh-oleh apa?"
"Apa aja boleh. Tapi janji bakal pulang ya."
Kakashi tersenyum, "Iya, janji. Aku pergi dulu Naruto. Baik-baik, jangan nakal ya!"
"Daaaaaaah, niichan!"
Di dalam kereta yang membawanya ke bagian timur Hi no Kuni yang berbatasan dengan laut Kakashi tercenung berpikir.
Apa yang akan terjadi dalam misi ini...? Masuk istana...? Jadi selir...? Tidak pernah terbayang olehku.
Memasuki gerbang istana yang besar Kakashi bisa merasakan banyak mata memandangnya. Istana yang besar dan rumit.... Akhirnya dia sampai di tempat dia akan tinggal.
"Karena Anda dari kalangan rakyat biasa jadi Anda harus melewati tingkat paling bawah dulu, Hatake-san. Hal ini akan disampaikan secara resmi nanti."
Ada rombongan yang datang.
"Titah dari Yang Mulia."
Mendengar itu Kakashi langsung berlutut.
"Kakashi Hatake ditetapkan sebagai selir tingkat enam dan ditempatkan di Wisma Bunga Putih dan dua pelayan ditugaskan untuk melayaninya serta Yang Mulia berkenan memberikan hadiah."
"Saya mengucapkan terima kasih atas kebaikan hati Yang Mulia Ratu."
Salah satu dari dua pelayannya memperkenalkan diri. Kira-kira remaja lelaki itu berumur belasan akhir.
"Hatake-sama, nama saya Ren. Mulai hari ini kami berdua ditugaskan melayani keperluan Anda. Ini hadiah-hadiah dari Yang Mulia." Ren dan temannya membawa dua kotak hadiah dan tiga dayang dapur istana membawa nampan berisi makanan. Ketiga dayang dapur dan dayang yang membawa perintah kemudian pergi.
Kupikir aku mau jalan-jalan sebentar dan melihat-lihat.
Berpikir seperti itu Kakashi melangkahkan kakinya ke luar gerbang.
"Hatake-sama, tunggu! Anda belum berganti pakaian! Lagipula...." Ren dengan agak panik berusaha mengejarnya.
Tadi aku jalan lewat mana? Istana ini begitu besar dan membingungkan. Duh gimana cara menemukan jalan? Apa aku perlu tanya pada dayang atau pelayan yang lewat?
Saat Kakashi berpikir begitu ada seorang perempuan berjalan cepat-cepat dari arah berlawanan.
BRUKKKKKKK!!!!! Perempuan muda itu menabrak Kakashi membuat kertas-kertas yang dibawanya jatuh berserakan dan Kakashi jatuh terlentang. Wanita itu jatuh menimpa Kakashi. Saat Kakashi menyadari wajah mereka begitu dekat hingga nyaris bersentuhan, wajahnya jadi merah padam. Cepat-cepat didorongnya wanita itu dan bangkit berdiri.
"Maaf ya, saya menabrak Anda. Harusnya saya lebih hati-hati. Saya kira Anda orang baru di sini, tadi Anda terlihat bingung."
Kakashi memperhatikan sosok wanita di depannya. Dia mengenakan blus bergaya oriental dengan rok panjang yang sedikit mengembang (AN: kayak rok pakaian tradisional Korea itu lho). Rambut hitamnya disanggul dengan tusuk konde perak berhiaskan permata dan beberapa hiasan lain tersemat di sana. Dia masih muda, cuma sedikit lebih tua dari Kakashi.
Cantik.... Putri atau pejabat di sini mungkin.
Saat itu Kakashi menyadari kertas-kertas yang berserakan.
"Saya yang harusnya minta maaf karena membuat kertas-kertas Anda berantakan." Kata Kakashi sambil membantu nona yang ada di depannya.
Kejadian tadi itu... bisa membuat kesalahpahaman. Tsukimori-san berkata bahwa menjaga sikap dan tingkah laku merupakan hal yang mutlak untuk seorang pria istana. Kecerobohan saja bisa berakibat fatal.
"Nona, maukah Anda tidak menceritakan kejadian tadi pada siapapun?"
"Tentu. Terima kasih. Saya agak buru-buru, jadi, sampai jumpa."
Kakashi masih tercenung saat didengarnya suara Ren.
"Hatake-sama! Saya mohon jangan berbuat seperti ini lagi. Seorang selir tidak boleh keluar Istana Belakang sembarangan. Anda juga belum mengganti pakaian Anda dengan pakaian selir. Ayo, kita harus bergegas, Anda masih harus belajar tentang hal-hal yang harus diketahui dan dikuasai selir istana."
"Maaf sudah membuatmu repot. Sepertinya kamu tahu banyak tentang istana, sudah berapa lama kamu di sini?" sambil jalan Kakashi bertanya.
"Saya sudah di sini sejak saya masih 12 tahun."
Hari-hari berlalu. Ternyata menjadi seorang selir lebih sulit daripada yang Kakashi kira. Ada banyak hal yang harus bisa dikuasai. Aturan Istana Belakang pun sangat ketat. Seorang selir hanya diizinkan melewati gerbang Istana Belakang jika akan menemui Yang Mulia, atau menemui putra-putrinya, atau diajak maupun diperintahkan oleh Ratu. Selir tingkat atas tentunya posisinya lebih tinggi dari selir tingkat bawah seperti Kakashi.
Berat sekali menyamar jadi selir ternyata.... Tapi mau bagaimana lagi... resiko pekerjaan yang kupilih....
"Hatake-sama, Tsukimori-sama ingin menemui Anda."
"Ada keperluan apa Tsukimori-san datang kemari?"
"Ada hal penting yang harus disampaikan. Sebelum itu, Ren, tinggalkan kami sebentar."
"Baik, Tsukimori-sama." Ren keluar dan menutup pintu.
"Ini tentang misi yang Anda jalankan, Hatake-san. Yang Mulia ingin Anda bertemu dengan Beliau secara resmi besok pagi. Keterangan lain tentang misi ini akan Anda peroleh langsung dari Beliau."
Keesokan harinya, penjaga di luar ruangan Ratu mengumumkan kedatangan Kakashi.
"Hamba memberi hormat pada Yang Mulia. Semoga Yang Mulia panjang umur."
"Bangunlah. Silakan para dayang dan pelayan tinggalkan kami."
Kakashi merasa pernah mendengar suara itu. Diangkatnya wajahnya.
Ternyata yang dulu bertabrakan dengannya adalah Sang Ratu.
"Rupanya kamu mata-mata yang baru."
AN: Ide kehidupan di istana aku ambil dari kehidupan di istana Cina Kuno. Di sini Kakashi jadi selir ratu, tapi ratu ini tidak berarti berkuasa di seluruh Hi no Kuni. Gini, di Cina jaman dulu itu raja disebut "Wang" dan kaisar disebut "Huangdi". "Wang" posisinya ada di bawah kaisar, hanya berkuasa atas salah satu daerah tertentu di kekaisaran kalo nggak salah. Selir di istana Cina Kuno itu tinggalnya di Istana Belakang. Selir-selir tingkat atas itu biasanya dari keluarga bangsawan, kalo dari rakyat biasa kayaknya ada semacam kontes kecantikan buat milih selir. Intrik di Istana Belakang juga bisa ngeri banget, soalnya para selir berusaha agar anaknya jadi putra mahkota dan kaisar. Pernah malah selir yang jadi kaisar, bener lho, Wu Zetian. Kenapa aku bikin cerita cowok yang jadi selir soalnya biasanya ada laki-laki berkuasa (seenggaknya ngerasa) dan jadi hobi seenaknya ngejadiin perempuan koleksinya, nah sekarang dibalik, he he he (jangan meremehkan perempuan, :-D)
