Tiupan angin yang cukup kencang di hari cerah ini seakan menyambut kembali kedatangannya ke dunia ini-
Gadis itu membetulkan posisi topi pantai di atas kepalanya, sembari melihat ke sekelilingnya. Gelap.
'Untunglah. Sepertinya tidak ada orang di luar sana,' batinnya. 'Semua orang pasti akan terkejut melihatku yang tiba-tiba muncul di sini, entah dari mana.'
Seulas senyum tampak dari wajahnya.
"Agar permohonanku menjadi kenyataan, aku harus berjuang. Mika, Ganbarimasu !"
"Ah, Mika. Imajinasimu cukup besar juga, ya. Aku bahkan bisa melihat apa yang sedang kau bayangkan sekarang."
Mika, yang sejak tadi melamun, akhirnya kembali ke alam sadarnya.
"Ioryogi-san! Fanfiction ini harus memiliki pembukaan yang menarik, apa aku salah?! Setidaknya, aku ingin membuat fanfiction ini menarik dari awal! Namun kau menghancurkannya!"
Ioryogi, Boneka anjing berwarna biru tua itu menyemburkan api ke wajah gadis di hadapannya.
"Bodoh! Kita tidak punya waktu untuk membuat pembukaan fanfiction yang menarik! Dengar, Mika. Kita sudah sampai di tempat dimana manusia hidup, kau mengerti?"
Gadis berambut beige itu menghela napas, lalu mengangguk. "Aku mengerti."
"Dan, disini akan ditentukan, apakah permohonanmu akan dikabulkan, atau tidak. Kau juga mengerti hal ini, bukan?"
"Tentu saja!"
Semburat cahaya merah muncul dari kedua mata boneka anjing tersebut. "Jika kau mengerti," ujarnya kesal. "KENAPA KAU HARUS MEMILIH TEMPAT YANG KECIL DAN SEMPIT SEPERTI INI UNTUK TEMPAT KEDATANGANMU?!" Ioryogi memandangi sekelilingnya dengan kesal.
Mika, dan Ioryogi, tentunya, sedang mengadakan rapat rahasia di dalam sebuah pipa panjang, tempat anak kecil biasa bermain.
"Tetapi! Mengadakan rapat rahasia di taman bermain itu menyenangkan!"
Ioryogi terdiam. "Menyenangkan? Aku akan menunjukkan sesuatu yang menyenangkan kepadamu!" Lalu ia (lagi-lagi) menyemburkan api (yang jauh lebih besar) ke arah Mika tanpa ada rasa kasihan.
Mika yang ketakutan spontan merangkak keluar dari pipa sambil berteriak, disusul dengan Ioryogi, yang sekarang hanya bisa kesal karena kebodohan gadis ini.
"Mika!"
"I-iya?"
"Apa permohonanmu?!"
"A-ada suatu tempat yang ingin kudatangi!"
"Apa yang kau perlu lakukan untuk mengabulkannya?"
"Aku harus memperoleh air mata dari orang-orang yang menyayangiku, dan meletakkannya di sebuat botol kecil!"
"Sebelum itu, apa yang harus kau lakukan?!"
"Memperoleh botol tersebut!"
"Apa yang harus kau lakukan untuk memperolehnya?"
Mika melihat ke arah langit. "Untuk mengetahui apakah aku bisa hidup di sini atau tidak, aku harus lulus tes!"
"Kau benar!" Ioryogi mengacungkan tangannya. "Sekarang, mari kita mulai dari mengecek pengetahuannmu tentang dunia manusia."
Boneka anjing itu melipat kedua tangannya. "Oke, Mika! Sekarang kau harus memperagakan cara manusia normal bertindak!"
"B-baik!" Gadis itu mengangguk, dan bergegas naik ke atas bangku taman.
'Apa yang akan dia lakukan?' batin Ioryogi.
Gadis itu kemudian berdiri, melambaikan kedua tangannya, lalu berteriak. "MINNA! HARI INI CERAH, YA?!"
Dengan wajah yang sangat bangga, Mika melihat ke arah boneka tersebut.
"Bagaimana dengan aktingku, Ioryogi-san?"
"BODOH! TIDAK ADA MANUSIA NORMAL YANG MENYAPA ORANG LAIN SEPERTI ITU! TURUN, SEKARANG JUGA!"
Dengan kecewa, Mika turun dari bangku tersebut dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. 'Memangnya, bagaimana cara orang normal menyapa satu sama lain?' pikirnya.
Sepasang matanya kemudian menangkap sosok lelaki muda yang sedang berjalan, menuju taman tempat ia berada.
Author's Note :
Yatta! The first chapter is done~
Thanks to Li-chan yang udah suruh aku upload ff ini~ /5
How was it?
Don't forget to leave a review~ *ଘ(੭*ˊᵕˋ)੭* ੈ✩‧₊˚
