Choose? Prolog

Pair: WONKYU

Rate: T

Disc: Wonkyu milik mereka masing-masing, fic ini punya saya ^^

Warning!: boyxboy alias YAOI! NEWBIE!

Seharusnya, aku bisa menerima perubahan sebagai hukum kehidupan. Sebagai takdir. Sesuatu yang harus kujalani meski terasa sulit dan rumit. Bukankah setiap perubahan menyimpan keberkahan tersembunyi?

Nyatanya, tidak semua filosofi hidup mampu kucerna mentah-mentah. Melumatnya hingga jadi bagian tak terpisah, dari hasrat yang terus berdetak, berpacu, berlomba, untuk menggapai kehidupan seperti apa yang kuinginkan

Palu hakim telah diketuk. Ikatan ini telah usai. Aku merasa gamang. Entah kecewa. Entah hampa. Atau justru sebaliknya. Ada lubang dalam hati yang mulai terasa lapang.

"Thanks so much…" Kubalikkan tubuh. Dia berdiri di belakangku. Ekspresinya datar. Sebagian wajahnya tertutup juntaian poni berwarna coklat keemasan. Entah apa yang ada dipikirannya, aku tak dapat menebak. Satu yang kupahami, bahwa lelakon ini pun telah usai.

"Terima kasih… untuk apa?"

"Everything" bibir yang pucat bergetar. Jemarinya yang kurus dengan urat-urat biru yang menonjol lalu meraih tanganku lalu menggenggamnya –untuk terakhir kalinya. Terasa dingin dan kaku. Kilatan blitz kamera mulai mengepung di sekeliling kami. Seakan momen ini menjadi akhir paling dramatis dari semua rangkaian lelakon yang memang sudah mereka nantikan sejak tadi. Persetan dengan hati yang terluka atau berdarah-darah sekalipun, tak ada yang lebih penting bagi pembuu berita ini selain sensasi.

Untungnya, aku tak perlu merasa terluka, begitu juga dia. Tak ada yang harus merasa terluka saat pementasan drama berakhir. Tapi…. Entahlah. Sejenak mataku terpejam hanya untuk sedetik. Namun, cukup untuk menghadirkan sekelebat baying wajah tak berdosa itu. Mungkin kami tak akan terluka, tapi bagaimana dengan... dia?

TBC

Saya author baru disini mian jika jelek, abal nan banyak typo bertebaran, yang sebenarnya emang sengaja author tebar *slapped*
flame diterima kok :))

REVIEW DONG :)

V

V

V