Relieve
(INA TRANS)

THIS STORY BELONGS TO TEDDYBAEK
PLEASE DON'T RE-UPLOAD THE TRANSLATION AND STORY

Author : Teddybaek
Translate by : welcumbaek
Pariring : Chanyeol-Baekhyun

-ooo-

Chanyeol merenganggkan tubuhnya, membiarkan kepalanya jatuh ke mejanya. Menghela nafas panjang ketika ia mendengar ketukan di pintu. "Masuk" teriaknya. Kantornya berada di lantai atas salah satu gedung pencakar langit di kota.

Chanyeol adalah CEO sebuah perusahaan yang diwarisi oleh ayahnya. Gajinya lumayan tinggi, ia mampu membeli penthouse bagus dan dia tidak pernah khawatir tentang tabungannya.

Sisi buruk dari perkerjaannya adalah; stress, jam kerja tanpa akhir di kantornya, kurangnya kehidupan percintaan. Tentu saja dia pernah berpacaran sebelumnya, tapi ia ingin hubungan yang serius.

Dia mengangkat kepalanya dan melirik ke arah pintu. Sekretarisnya datang dan membungkuk sopan. "Tuan Park, saya telah menyelesaikan paper work yang anda minta." Chanyeol tersenyum pada lelaki yang berada di depan pintu. "Baekhyun, kau tidak harus berlaku formal, kita berteman." Katanya. Ya, mereka adalah teman, tetapi Chanyeol sangat mengharapkan 'yang lebih'.

Dia jatuh cinta dengan Baekhyun beberapa bulan sebelum kelulusan mereka. Mereka berpisah tapi akhirnya Baekhyun berakhir didepan pintunya ketika ia dipecat. Bagaimana mungkin Chanyeol bisa menolaknya

Jadi dia berakhir sebagai sekretaris pribadi Chanyeol.

-ooo-

"Tolong tempatkan di mejaku dan kau dapat mengambil sisa hari libur." Chanyeol berkata tiba-tiba. "Apa kau yakin?" tanya Baekhyun, melangkah dengan hati-hati menuju meja. "pasti, tapi—" Chanyeol tersenyum dan mengambil kertas dari tangannya . "Makan malam denganku." Dia bertanya, menempatkan tangannya ke tangan Baekhyun. "A-aku akan senang Chanyeol, tapi masalahnya, aku harus berada di suatu tempat saat jam itu." "Sayang sekali. Lain waktu mungkin?" "Tentu, aku akan senang untuk itu." Dan dengan itu ia meninggalkan ruangan.

-ooo-

Chanyeol telah menyelesaikan perkerjaannya dan berjalan menuju mobilnya. Dia melaju kearah berlawanan dari rumahnya, yang selalu ia lakukan setelah stres di tempat kerja. Dia melangkah keluar ke sebuah gang kecil dan berjalan kedalamnya, berhenti di depan pintu baja dengan penjaga keamanan didepannya. "Selamat malam, Tuan Park." Chanyeol mengangguk dan berjalan melalui pintu yang sekarang terbuka, menyerahkan jaket ke salah seorang wanita dan menyusuri lorong.
"Chanyeol darling." Dia mendengar dari arah belakangnya. "Halo Kyungsoo, senang bertemu denganmu lagi." Dibelakangnya berdiri seseorang, lebih tinggi dari Kyungsoo, lebih kecil dari Chanyeol. Anak muda yang tampan dan berkulit kecoklatan.

"Kai."

"Chanyeol."

"Jadi, aku yakin aku tau mengapa kau ada disini." Kata Kyungsoo, menyeringai dan menyerahkannya sebuah kunci. "Aku tau bahwa kau akan kesini hari ini, jadi aku membuatnya gratis untukmu malam ini. Have fun dan kau tahu peraturannya, Chanyeol."
"Jangan khawatir, aku tidak akan mengintip atau berbicara." Katanya, memberi kedipan mata pada pasangan itu sebelum berjalan menaiki tangga, secara otomatis berjalan ke ruang biasa.

-ooo-

Baekhyun menggigil ketika udara dingin menghantam kulitnya. Dia telanjang, terikat dan kantung hitam pada kepalanya dengan satu lubang pernapasan memblokir pandangannya dari penyusup. Ia mendapat perkerjaan ini ketika ia terpuruk karena tagihan dan nyaris tidak punya uang lagi untuk makan.

Dia sudah terbiasa untuk itu meskipun, kantung pada kepalanya sehingga dia tidak akan dikenali, ikatan di pergelangan tangannya, hanya akan terlepas jika pelanggan menginginkannya untuk dilepas dan tentu saja, fakta bahwa dia tidak bisa membuat suara.

Dia merasa tempat tidur itu menurun karena bertambah berat dan dia bergeser sedikit lebih dekat pada sumber kehangatan. Dia bisa merasakannya kain dari pabrik baju mahal. "Itu dia lagi." Ini membuatnya sedikit tersenyum, ia tau jika orang ini akan berlaku lembut dengannya. Dia tidak tau suaranya, bentuk wajahnya atau warna rambutnya. Dia hanya tau tekstur kain dari pabrik kemeja mahal.

Pria ini selalu melepaskannnya, membiarkan Baekhyun melucuti pakaiannya sebelum beralih ke yang lebih serius. Baekhyun perlahan melepas kancingnya dan membiarkan tangannya menjelajahi seluruh dadanya. Berciuman adalah hal yang dilarang keras dalam pekerjaan ini, jadi dia menahan diri untuk melakukannya. Ketika dia sudah selesai melepaskan baju pria ini, ia bersandar dan menempatkan jari-jarinya yang halus disekitar penis pria yang perlahan mengeras itu, memompanya dan menghasilkan erangan lirih dari pria ini. Dia menyeringai yang tidak mungkin bisa terlihat karena kantung di kepalanya.

-ooo-

Chanyeol tidak bisa membantu tetapi membiarkan erangan terlepas dari mulutnya ketika jari-jari itu menemukan jalan di sekitar batangnya, memompanya saat dia bersandar di kepala tempat tidur. Ia mencatat hal-hal apa saja yang dilarang di kepalanya.: Kissing, Blowjobs, Licking, Hickeys, dan hal-hal lain yang melibatkan bibirnya.

Chanyeol tidak keberatan, jari-jari kecil yang lembut disekitar penisnya cukup bagi Chanyeol untuk meredakan tekanan di punggungnya.

BIasanya ia tidak akan menghentikannya hingga ia benar-benar klimaks. Tapi sekarang, Chanyeol hanya ingin melepaskan tekanan ini dari tubuhnya dan satu-satunya cara adalah dengan memasukkan penisnya kedalam lubang sempit yang hangat itu secepat mungkin.

Chanyeol menempatkan tangannya ke tangan pria ini dan mengangkat sebelah alis saat merasakan betapa familiar-nya kulitnya. Dia mengangkat bahu dan menempatkan tangan yang lainnya kembali ke ranjang. Ketika dia pertama kali sampai kesini, secara kebetulan Kai benar-benar tidak mempersiapkan atau apa-apa, ia memikirkan beberapa gesture untuk memberitahu pria ini apa yang akan dilakukan. 1 usapan lembut di perut adalah tanda untuk lambat-lambat dan terus menerus dan 2 goresan di tempat yang sama menunjukkan bahwa itu tanda akan menjadi kasar. CHanyeol tidak pernah menggunakan gesture yang kedua karena ia tidak membutuhkannya. Tetapi tekanan hari inin menambahkan , yang ditambah Baekhyun tidak menerima ajakan dinner-nya membuatnya menggores perut pucat itu 2 kali.

Chanyeol mendengar napas pria itu menambat dan ia mengambil salah satu lube dari menja nakas, melapis jari-jarinya sebelum sampai ke bagian persiapan. Ia memasukkan 2 jari sekaligus, dan segera membuat gerakan menggunting didalamnya, menghasilkan napas berat dari pria itu. Ia tidak pernah mendesah dan Chanyeol akan senang jika mendengar itu suatu hari menambahkan beberapa jari, pria itu mulai mencakar seprai setiap kali Chanyeol memasukkan jari-jarinya lebih dalam ke lubangnya. Chanyeol bertanya-tanya seperti apa wajah pria ini saat ini, bagaimana bibirnya akan terbuka saat terengah-engah dan bagaimana wajahnya saat berusaha menahan desahannya.

Satu-satunya hal yang Chanyeol lihat dalam pikirannya adalah Baekhyun, menggeliat dibawahnya, mendesahkan namanya dan klimkas hanya untuk dia dan hanya dia.

Tapi itu tak akan munkin terjadi.

-ooo-

Baekhyun menggeliat dibawah sentuhan pria itu, takut pada apa yang akan terjadi padanya sekarang, tau bahwa pria ini tidak seperti biasanya malam ini. Baekhyun bertanya-tanya apa yang terjadi dengan pria lembut yang datang setiap minggu ini. Mungkin ini bukan pria lembut itu? Mungkin ini orang lain, seseorang yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Tetapi Baekhyun tau ini adalah pria itu, sentuhannya masih tetap lembut dan membuat baekhyun tersesat dalam keikmatan.

Ketika pria itu mengeluarkan jari-jarinya dari dalam dirinya, dia terengah-engah. Baekhyun menggeliat dibawahnya dan menggigil ketika ia merasa tubuh pria ini mengambang diatasnya. Ia merasa penis pria itu memasuki pintu masuknya dan napasnya tersendat di tenggorokannya. Pria ini membiarkan Baekhyun menyesuaikan diri sebelum bergerak dengan kasar dan cepat, ia memaksa Baekhyun untuk menempatkan tangannya di atas kepala tempat tidur yang berada dibelakangnya agar tidak mengacaukan. Ia mengerang dan saat itulah ia mendengar itu.

"Baekhyun."

Erangan itu lirih serta suara itu tidak sulit untuk dikenali.

'Chanyeol' pikir Baekhyun.

Ia tidak bisa mempercayai ini. Pria yang selama ini ia sukai adalah orang yang tidur dengannya selama 2 bulan terakhir tanpa ia sadari.

Dorongan itu berlanjut dan mulutnya terbuka saat Chanyeol menumbuk tepat di titik nikmatnya, seperti biasa.

Tidak lama setelahnya, keduanya klimaks. Chanyeol mengeluarkan di kondom, dia tampaknya membungkusnya di suatu tempat.

10 menit kemudian, ia kembali sendirian di ruangan itu dan melepas kantung itu, mengunci pintu dan jatuh ke lantai. Air mata mengalir di wajahnya.

'FUCK' adalah satu-satunya hal yang ia teriakan.

TBC

Haloo~ pertama kali muncul dan membawa ff tanslate hehehe karena ini pertama kalinya, mungkin ada beberapa kalimat atau kata yang kurang pas atau kurang dimengerti, boleh silahkan diperbaiki di kotak review hehehe

okelah, segitu aja deh. Jangan lupa give me your opinion okay? ^^

Read the original story:

story/view/482547/1/relieve-the-stress-exo-baekyeol