Tittle : My Heart Voice
Author : JungYoungest
Cast : Oh sehun
Kim jongin
Oh hyerin (Afterschool's raina)
Xi luhan
Genre : Romance, Comedy, aneh, hambar kurang garem /?
Rated : T
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
My third fanfic
Maaf jika ada kesamaan
Sebagian atau seluruhnya
Jung gak maksud plagiat kok /bow
.
.
.
.
.
Disetiap lagu yang dinyanyikan jongin selalu terselip kisah cintanya. Berharap sehun sadar akan itu. Tapi, pada kenyataannya.. itu tak semudah yang jongin bayangkan.
.
.
.
.
.
Sequel of before you sleep
.
.
.
.
.
Chapter 1 : I don't Like Him
.
.
.
.
.
Siang berganti malam. Matahari telah kembali bersembunyi. Tapi, sampai sekarang hyerin belum pulang juga. Oh ayolah kemarin noonanya hanya izin satu hari dan sekarang? Dia melanggar janjinya. Noona macam apa kau oh hyerin.
Sehun berjalan lunglai menuruni tangga rumahnya. memikirkan noonanya yang tak kunjung pulang membuatnya sakit kepala. Mungkin segelas susu hangat mampu menghilangkan sakit kepalanya. Oh jangan jangan sakit kepala ini efek karena sehun belum makan malam? Mustahil sekali.
"hyerin noona tak ada. Siapa yang akan memasak? Lalu aku makan apa?" gumam sehun dengan raut frustasinya. Sehun baru menyadari itu saat ia melewati kamar noonanya yang terletak di lantai pertama dekat dengan ruang tamu.
Sehun segera berbalik arah. Tak ada gunanya juga ia kedapur jika tak ada yang bisa ia makan. Apalagi sehun tak bisa memasak. semoga saja sehun masih baik baik saja esok hari setelah melewatkan makan malam.
"kau tak makan?" tanya jongin dari belakang sehun.
Sehun menghentikan langkahnya lalu menoleh dengan malas kearah jongin.
"apa yang harus ku makan? Hyerin noona belum pulang" jawab sehun ketus
"aku memasakkan ramen untukmu. Jika kau tidak mau aku akan memakannya"
Sehun mengerutkan keningnya. Tumben sekali sepupunya perhatian padanya. Atau jangan jangan..
"kau tak berniat meracuniku bukan?"
"apa itu menguntungkan untukku?"
Sehun diam. Kenapa jongin malah balik bertanya. Apalagi pertanyaannya sangat memojokkan sehun.
Sehun mengacak ngacak rambutnya frustasi. "baik aku makan"
Sehun berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya dengan kesal menuju dapur. Jongin yang melihat itu hanya menyunggingkan senyum.
.
.
.
.
.
"apa suara jongin bagu—"
"YAK OH SEHUN"
Sehun segera menurunkan sumpit yang hampir saja menancap dimata kiri sang noona. Hyerin diam tak berkedip sama sekali. Sambutan kepulangannya dari menginap dirumah jinah sungguh diluar dugaan. Padahal ia hanya berniat mengejek sehun saja.
Hyerin berjalan menuju meja makan lalu mendudukkan tubuhnya di salah satu kursi dengan wajah yang ditekuk. Ia menaruh beberapa kantung yang ia bawa di meja makan lumayan keras. Sedangkan sang adik hanya memasang wajah datar dan melanjutkan kembali kegiatan mencuci piringnya yang sempat tertunda.
"sambutanmu sungguh keren sehun. aku terkejut" cibir hyerin dari meja makan yang letaknya tak terlalu jauh dari tempat cuci piring.
"terimakasih. Kuanggap itu pujian" balas sehun ketus. Rasa kesalnya kepada sang noona belum reda rupanya.
"apa kau sudah makan? Aku membeli burger berukuran besar untukmu dan jongin"
Sehun hanya mengangguk mengiyakan. Tangannya sibuk memasukkan peralatan makan yang baru saja ia cuci.
"kalau begitu aku berikan pada tetangga kita saja"
Sehun yang baru saja hendak meninggalkan dapur segera mengurungkan niatnya dan lebih memilih menghampiri noonanya.
Sehun menarik kursi yang berada didepan noonanya lalu mendudukkan tubuhnya disana
"maksud noona? Keluarga byun atau keluarga xi atau..."
"tadi aku melihat luhan saat aku baru saja pulang"
Sehun membelalakkan matanya. Luhan, cinta pertamanya telah kembali. Ohh betapa senangnya hati sehun saat ini. Ada banyak bunga bunga yang bertebangan dihati sehun sekarang. mendadak pipi sehun memerah.
Hyerin terkekeh melihat perubahan wajah adiknya.
"berikan pada luhan" hyerin mendorong kantung yang berisi burger kearah sehun
Sehun hanya menatap kantung burger itu dengan tatapan yang tak bisa diartikan.
"kau tak merindukannya? Baiklah aku suruh jong—"
"tidak, biar aku saja" potong sehun cepat. Hyerin tersenyum menang.
Hyerin memang sudah tau kalau adiknya itu mengalami penyimpangan. Hyerin tak mempermasalahkan itu karena hyerin adalah seorang fujoshi akut. Ia menyimpan banyak foto bahkan video yang berbau seperti itu. Mulai dari manga. Artis, sampai teman kampusnya sendiri.
Sehun segera bangkit dari duduknya dan langsung berlari kekamarnya. Dia harus memperbaiki penampilannya. Semua harus sempurna. Harus.
.
.
.
.
.
Rambut? keren
Sepatu? Baru
Parfum? Wangi
Wajah? Bersih
Baju? Bagus
Celana? Sipp
Sehun tersenyum pada bayangan dirinya sendiri di cermin. Perfect. Ia langsung keluar dari kamarnya lalu menuruni tangga dengan senyum yang terus mengembang di bibirnya.
"yak sehun. kau menghabiskan parfummu eoh? Aish hidungku" omel hyerin seraya menutup hidungnya. Hyerin kini sedang duduk disofa bersama jongin dengan tv yang menyala dan plastik plastik makananan yang berserakan dimeja.
Sehun tak memperdulikan ucapan noonanya. Ia terus saja berjalan tanpa menoleh sedikit pun. Sesekali ia menatap kearah kantung burger yang saat ini ia peluk dengan erat.
Brak
Pintu rumah keluarga oh tertutup dengan sangat keras Hingga membuat jongin dan hyerin terkejut dan geram sendiri. Terutama hyerin.
"dia mau kemana?" tanya jongin yang sebenarnya sudah merasa aneh dengan gerak gerik sehun.
"kerumah luhan" jawab hyerin santai tanpa mengalihkan pandangannya dari tv.
"luhan? Siapa?"
"tetangga depan rumah yang baru saja pulang dari china"
"berlebihan"
"apa?"
"sehun"
"wajar saja. Coba bayangkan jika cinta pertamamu baru saja pulang dari negeri orang setelah berbulan bulan bahkan bertahun tahun meninggalkanmu. Apa itu masih bisa disebut berlebihan?"
Krak
Hati jongin pecah berkeping keping setelah mendengar penuturan hyerin. Wajar. Ya, itu wajar. Tapi bisakah sehun mendengarkan tangisan hati jongin sekarang?
.
.
.
.
.
"Hyung!" panggil sehun pada luhan yang kebetulan sedang berada diluar rumah.
"sehun? wahh kau banyak berubah" puji luhan seraya memandang takjub pada sehun.
"hyung mau kemana?"
"hanya ingin melihat bintang saja. Kalau kau? Kau pasti akan berkencan bukan? kau harum sekali"
"aniya. Aku memang selalu harum dan tampan"
Luhan hanya terkekeh mendengar ucapan sehun yang memiliki tingkat kepedean yang melebihi batas.
"hyung, hyerin noona menyuruhku memberikan ini untukmu" ucap sehun seraya menyerahkan kantung burger yang sedari tadi ia peluk pada luhan
"apa ini? Burger? Wah"
luhan mengeluarkan dua burger berukuran besar dari kantungnya, lalu membuang kantungnya ke sembarang arah. ia menyerahkan burger yang berada ditangan kanannya pada sehun.
sehun mengernyitkan keningnya. "untukku?"
"kita makan berdua oke?"
luhan mendukkan tubuhnya tepat didepan rumahnya tanpa alas apapun. Ia pun menarik tangan sehun untuk duduk disampingnya. Sehun dan luhan kini bagaikan anak hilang yang duduk didepan rumah orang tanpa satu helai kertas pun yang mengalasi mereka
Tapi, sehun menganggap ini adalah kencan.
Duduk berdua didepan rumah luhan, menikmati burger bersama, menatap bintang yang berkilau lalu menghitungnya satu persatu.
Ini kencan yang romantis bagi sehun.
.
.
.
.
.
"AKU PULANGGG" teriak sehun yang baru saja menginjakkan kakinya dirumahnya yang sangat..
Sepi?
Sehun terdiam sejenak. Ia memandangi rumahnya yang sangat sepi. Benar sepi. Tak ada suara tv ataupun suara noonanya yang sedang mengadakan konser dikamarnya.
"hyerin noona?"
"jongin?"
Tak ada jawaban.
Sehun pun memutuskan untuk mengelilingi rumahnya. siapa tau ia menemukan salah satu diantara jongin dan noonanya.
Sehun mengerang frustasi.
Rumahnya kosong.
Hanya ada oh sehun seorang.
Sehun menghentak hentakkan kakinya menaiki tangga rumahnya lalu memasuki kamarnya dan membanting pintu kamarnya dengan sangat keras. Ia mendudukkan dirinya di pinggir ranjangnya. Wajahnya yang semula ceria kini berubah menjadi kesal.
Sehun milirik jam weakernya yang ia taruh diatas nakasnya.
Pukul sembilan malam. Waktunya sehun tidur. Tapi..
Ceklek
Sehun segera menatap kearah pintu. Jongin baru saja masuk dengan membawa sebuah.. gitar? Apa jongin baru saja membelinya?
"gitar? Kau baru saja membelinya?" tanya sehun
Jongin hanya menganggukkan kepalanya. "ayo kita coba"
Sehun mengernyitkan dahinya. "maksudmu?"
"ritualmu. Aku akan menyanyikan lagu pengantar tidur untukmu"
Mendengar penuturan jongin, sehun segera menidurkan tubuhnya dan menarik selimutnya hingga sebatas dada. Sedangkan jongin sudah duduk di kursi yang berada disamping ranjang sehun. ia sudah siap dengan gitar barunya.
Jongin mulai memetikkan gitarnya.
Manna bon jeok eoptjiman geu ae cham shirhda
(Aku tidak pernah bertemu dengannya tapi aku benar-benar tidak menyukainya)
Eolmana chowahaetkillae irae
(Seberapa besar kau menyukainya hingga seperti ini?)
"tunggu dulu. Kenapa kau menyanyikan lagu itu?" potong sehun. sehun sedang bahagia sekarang. Kenapa jongin malah menyanyikan lagu menyedihkan seperti itu
"tugasmu hanya mendengarkan dan setelah itu tidur"
"tapi.. bolehkah aku.."
"tidak boleh. Aku yang akan bernyanyi bukan kau"
"baiklah"
Jongin kembali bernyanyi setelah menyelesaikan perdebatan tak penting dengan sehun
Eolmana saranghaetkillae irae
(Seberapa besar kau mencintainya hingga seperti ini?)
Keu saram eodiga keureohke chowani
(Apa dia begitu hebat?)
Neo cheongmal waeh ireoni waeh ireoni
(Kenapa kau seperti ini?)
Jongin berhenti. ia tersenyum saat mendapati sehun telah tertidur dengan damainya. Padahal ia baru menyanyikan beberapa lirik saja. Lirik yang sesuai dengan isi hatinya saat ini.
Cup
Jongin mengecup kening sehun.
Entah kenapa ia kembali teringat dengan penuturan hyerin tadi. Apa luhan orang baik? Apa luhan lebih tampan daripada jongin? dan yang terpenting. Apa luhan menyukai sehun seperti sehun menyukainya ohh bahkan sepertinya sehun sangat mencintai luhan.
Bisakah..
Bisakah..
"bisakah aku menggantikan posisi luhan dihatimu?" bisik jongin lirih
.
.
.
.
.
.
To be continue
.
.
.
.
.
HALOOOO..
Gimana? Gimana?
Memuaskan gak?
Maaf kalau kurang memuaskan sequelnya.
Maaf juga kalau telat u.u
Jung mau membuat sequel yang berchapter
Dan satu chapter ada satu lagu.
Yang diatas adalah lagu IU – I don't like her / I really don't like her
Ada dua judul soalnya pas ngesearch di mbah googlenya ._. tapi lagunya sama kok
Maaf kalau isi lagunya gak nyambung sama isi hatinya jongin /bow
Terakhir..
Kritik dan saran jung tunggu di tempat yang telah disediakan di oleh ffn ^^
