Curcol dikit dari author:
Ohayou/Konnichiwa/Konbanwa minna-sama! Sky masih disini menemani anda para readers-sama dan flamers-sama. Oh, ya, ini fic DRRR! pertama saya. Sebenarnya saya kaga tau banyak soal DRRR!. Saya cuma nonton epi 1 aje, sisanya saya bongkar grandpa Wiki, abang (fandom DRRR!) dan mbah Google. Jadi bila ada kesalahan-kesalahan yang tidak disadari oleh author, mohon diberitahu yo.
Akhir kata, enjoy your fanfiction!
Indonesia, I'm coming!
Durarara! By Ryohgo Narita
Partner: -none-
WARNING!
Chara yang (terlalu) OOC, AU, jaka sembung alias ga nyambung sama cerita aslinya, dan author yang OON
Kalau nggak suka, klik tombol 'back' yang selalu mangkal di kiri atas
Dimohon untuk meninggalkan review atau flame setelah membaca fic abal ini, klik tombol 'Review this story' yang selalu mangkal dibawah
.
.
"HENTIKAN KALIAN BERDUA!" teriak Namie Yagiri saat melihat Izaya Orihara dan Shizuo Heiwajima 'bermain kucing-kucingan' didepan rumah Namie. Namun kedua orang itu sama sekali tidak mendengarkan kata-kata Namie.
"Shizuo! Berhenti melempar barang! Lihat kan, jadi berantakan begini!" keluh Namie. Tapi si pemilik nama sepertinya tidak mempedulikan keluhan Namie. Namie mulai geram. Dia memikirkan sebuah cara agar Shizuo dan Izaya bisa akur seperti kakak – adik atau mungkin sebagai teman. Capek tau lihat mereka kejar-kejaran terus setiap hari.
Tiba-tiba Namie menjentikkan jarinya.
"Ah! Coba saja begitu." Kata Namie, lalu mengetikkan sesuatu di ponselnya. Setelah itu, dia masuk kedalam rumahnya.
TOK!
TOK!
Jangan salah paham yo? Ini suara orang ketok pintu, bukan suara orang jualan mie ayam.
"Silahkan masuk!" perintah Namie.
Dua orang pemuda yang kata adik saya 'ganteng', masuk kedalam rumah Namie.
"Ada apa? Pagi-pagi sudah memanggil kami kemari." Tanya Shinra.
"Saya mau minta tolong sama kalian berdua." Kata Namie. "Duduklah di sofa itu, saya akan bawakan teh buat kalian berdua." Lanjut Namie, lalu wanita itu pergi ke dapur untuk membuat teh.
Tak lama kemudian, Namie membawa 2 gelas teh hangat, dan memberikannya pada kedua tamunya.
"Jadi? Ada apa?" tanya Kida.
"…Mau minta tolong…" kata Namie.
"Iyyo, neng, tapi mau minta tolong apa?" tanya Shinra.
"Namaku bukan 'neng'! Namaku Namie! Ok, jadi begini, bisakah kalian berdua…" ucapan Namie terhenti.
"Ya?" Kida tak sabar ingin dengar lanjutannya.
"…Mengajak…Shizuo Heiwajima….dan Izaya Orihara…" ucapan Namie terputus lagi.
Mendengar dua nama itu saja membuat Kida dan Shinra mual. Tapi karena penasaran juga, mereka memaksakan diri untuk mendengar lanjutannya.
"Ngajak kemana?" tanya Shinra.
"…Liburan…bersama kalian berdua…" kata Namie
.
.
Start loading…
8%
15%
21%
69%
96%
99%
100%...complete…
"UAPAAA!" jerit kedua pemuda ganteng itu, membuat kedua kuping Namie budek seketika.
"Idih~ allay banget sih. Nggak usah teriak-teriak gitu kenapa?" tanya Namie sambil ngurek-ngurek kupingnya.
"Ta, tapi…liburan itu…" Kida masih belum bisa mempercayainya.
"Ayolah~ aku bosan kalau harus mendengar kebisingan yang diciptakan oleh mereka berdua…" kata Namie memelas.
"Emoh ah." Kata Shinra sambil manyun.
"Ayolah~ minimal ajak mereka keliling Indonesia." Kata Namie memohon-mohon.
"KELILING INDONESIA!" jerit kedua pemuda ganteng itu (lama-lama risih manggil 'pemuda ganteng' ="=).
"Ih, cowok tapi kok jerit-jerit? Mau jadi banci, ha!" kata Namie agak membentak.
"Oi, ngira-ngira donk! 'keliling'? Nggak salah tuh!" protes Kida.
"Mending, daripada nginep selamanya disana!" Namie nggak mau kalah. Sukses membuat Kida dan Shinra membisu.
"…Kenapa nggak mereka berdua aja sih yang pergi…?" keluh Shinra.
"Iya, berasa jadi baby sitter nih…" keluh Kida.
Namie menghela napasnya.
"Mereka berdua itu buta jalan. Makanya kalian berdua yang memandu mereka." Namie menjelaskan.
"Kan ada peta." Kata Shinra.
"Mereka itu nggak bisa baca peta. Udahlah jangan banyak ngomong! Gimanapun caranya, kalian berdua harus ngajak mereka liburan ke Indonesia. Terserah mau sampai kapan!" kata Namie mengakhiri pembicaraan.
Dalam hati, mereka berdua berkata, "Sejak kapan Izaya sama Shizuo buta peta? Wah, terlalu OOC ini…"
Keesokan harinya…
"Ha? Ke Indonesia?" tanya Izaya.
"Iya, ikut ya?" Kida memohon-mohon.
"Hm…" Izaya mempertimbangkan keinginan Kida.
"Di, disana banyak manusia loh. Mungkin kau bisa cari informasi tentang mereka." kata Kida.
Mendengar hal itu, Izaya langsung bersemangat.
"Mosok? Mosok? Mosok? Kalau gitu, ikut deh!" kata Izaya bersemangat, saking bersemangatnya sampai ngeluarin logat jowo-nya. Kida tersenyum najis(?) mendengarnya.
"Tapi sebelum itu…" Kida merogoh sakunya, mencoba mengambil sebuah barang.
"Hm…?" Izaya penasaran.
Di lain tempat…
"Hah? Indonesia?" tanya Shizuo sambil mengangkat sebuah mobil.
"I, iyaa…Li, liburan ke Indonesia. Disana asik kok." kata Shinra ketakutan.
"Ogah!" Shizuo bersiap melempari Shinra.
"Tu, tunggu! Tunggu!" Shinra menahan Shizuo. "Disana banyak hal yang nggak akan kau temukan di Ikebukuro! Sayang loh, kalau dilewatkan." Kata Shinra.
Shizuo berpikir sejenak, lalu ia membuang mobil itu ke sembarang arah.
"Hh…baiklah…" kata Shizuo.
"Eh, beneran?" tanya Shinra.
"Aku nggak mau ngulang kata-kataku! Merepotkan!" bentak Shizuo.
"I, iya, deh…Tapi…kemari sebentar." Kata Shinra sambil merogoh sakunya.
"Apa lagi?" Shizuo mendekati Shinra. Tiba-tiba, Shinra memborgol tangannya dengan tangan Shizuo.
"Ap, apa-apaan ini!" kata Shizuo panik.
"Biar nggak tersesat…Indonesia itu luas loh, terdiri dari 33 propinsi, kebudayaannya pun beragam dan blablabla…" oceh Shinra. Shizuo hanya bisa manggut-manggut nggak ngerti.
Di pelabuhan…
"Ngapain pagi-pagi ke pelabuhan? Mau nyemplung lu?" tanya Shizuo.
"Kalau gue nyemplung, lu juga ikutan nyemplung donk." Balas Shinra.
"Ha? Kenapa?" tanya Shizuo.
Shinra cukup menjawabnya dengan melirik borgol yang mengikat mereka berdua. Shizuo langsung mengerti.
Tak lama kemudian, Kida datang bersama Izaya yang sedang diborgol bersamanya.
"Hei, maaf lama." Kata Kida.
"Ah, nggak apa-apa kok, kami juga baru sampai." Balas Shinra
"Heh! Flea!" seru Shizuo.
"Ah~ ada Shizu-chan juga toh." Kata Izaya dengan nada menggoda.
Kida dan Shinra hanya bisa menepuk kepala mereka. Mereka berdua tahu bakal begini jadinya.
"Flea! Kenapa kau ada disini ha!" bentak Shizuo.
"Huh~? Harusnya aku yang bertanya begitu. Jangan-jangan, Shizu-chan nggak bisa melepaskanku yaa?" Izaya terus menerus menggoda Shizuo dengan nada yang menyebalkan. Ingin sekali Shizuo melempari Izaya dengan beton, tapi apa daya? Dia terikat dengan Shinra.
"Sudah! Jangan bertengkar!" Kida dan Shinra menengahi keduanya.
"Hh…Ok! Fine! Jadi apa mau kalian!" tanya Shizuo.
"Kita akan berlibur ke Indonesia." Kata Kida.
"Pertama-tama, kita kemana dulu nih?" tanya Izaya.
"Hm…sebentar…" Shinra membuka peta dunia.
"Nih, nih, Indonesia." Kida menunjuk-nunjuk peta itu.
"Ah, iya, kemana dulu yah?" tanya Shinra.
"Jakarta aja~. Kan rumah para artis tuh, pasti banyak manusianya~." Seru Izaya.
"Emoh! Jakarta panas! Gue maunya ke Jogja!" bantah Shizuo.
"Tau dari mana lu kalau Jakarta panas, ha?" tanya Shinra.
"Ng…Nggak tahu…wong authornya juga nggak tahu kok." balas Shizuo yang membawa-bawa nama author.
"Eh…kayaknya bagusan ke Bali dulu deh." Kata Kida.
"Kenapa Bali?" tanya Shinra.
"Ih, nggak tahu ya? Itu kan rumahnya author. Mari kita singgahi dulu. Sekalian minta masakan Padang. Dia kan jualan nasi Padang tuh." Kata Kida.
"Eh? Masa' sih?" Shinra agak nggak percaya.
"Disana banyak manusianya nggak?" tanya Izaya.
"Banyak turis loh! Terutama di pasar Badung, wah…banyak banget!" kata Kida.
"Wah, tau banyak juga kau!" kata Shizuo.
"Hehe, siapa dulu, Kida Masaomi gitu~!" kata Kida sambil menggosok hidungnya.
"Ok! Pertama, kita akan mengunjungi Bali!" kata Shinra.
"YOSH!" teriak Kida dan Izaya. Shizuo hanya bisa mengumpat-ngumpat tak jelas.
TBC
.
.
Sky: Fiuuh…*minum the anget. Maaf ya, kalau genrenya belum berasa.
Readers: Ya, ya. Dimaafkan. Bukannya bentar lagi lu UN? Kok apdet fic? Bukannya belajar?
Sky: …Biar…*minum lagi.
Izaya: Sky-chan lagi badmood yaa~? *tiba-tiba nongol.
Sky: …Tau'…*merenggangkan badan.
Kida: Ih…ngambek, jelek banget mukanya.
Sky: …Bodo…*SMS-an sama para SFC (Sky Fans Club(?))
Shizuo: *siap-siap mau ngelempar mobil kearah Sky.
Sky: Lu lempar, gaji lu gue potong! *ngancem.
Shinra: Ahaha…Jadi, gaji kami mana? *nagih
Sky: *ngamuk. URUSAI! KELUAR DARI RUMAHKU! Kecuali para readers yang baik hati dan tidak sombong yang mau nge-review atau nge-flame fic abal ini. So, review or flame please~!
