Love Apartment
.
.
Pairing : As always.
Ini ff ketiga aku~ makasih banyak buat yang udah support ff aku yang sebelum-sebelum nya /muah muah. Hm! Btw, enjoy ff yang baru ini yes. Maaf kalo ada alur yang kecepetan atau typo atau bahasa yang tidak manusiawi/? Karena aku masih amatir enjoy!
.
.
Jeonghan, Wonwoo, Seungkwan, Woozi, Minghao dan Hoshi adalah kakak beradik yang baru saja memasuki semester 2 di Universitas Seoul dalam bidang seni. Percaya tidak percaya, mereka masih punya 1 adik dan 3 kakak perempuan, gen keluarga yang luar biasa. (Biarin yah, biar kayak gen Halilintar)
Mereka tinggal di sebuah apartemen mewah yang di sediakan oleh ke-3 kakak perempuan mereka, karena kakak mereka berkuliah di Amerika dan tinggal bersama orang tua dan adik mereka di Amerika, maka dari itulah mereka begitu di manja karena mereka tinggal tanpa anggota keluarga lain di Korea.
Hari ini Jeonghan dan Woozi akan pulang malam karena memang ada kelas malam, jadi kini hanya ada Seungkwan, Minghao dan Hoshi di apartemen. Wonwoo? Dia sedang pergi ke supermarket untuk membeli makanan setelah kalah bermain dengan saudara nya yang lain.
"Noona!" Seungkwan melambaikan tangannya ke arah laptop saat melihat ke-3 kakak perempuan nya yang muncul di layar laptop milik nya. "Shh! Berisik sekali!" Sooyoung mengomel karena suara Seungkwan yang terlalu keras. "Mianhae kkk~" Seungkwan tertawa.
"Yak! Fany noona! Berhenti lah makan!" Hoshi kini ikut mengomel pada salah satu kakak nya yang tak kunjung berhenti makan walaupun sudah larut malam. "Neo? Aku belum makan dari siang bodoh! Ah... ck, kenapa kau begitu sama dengan Sooyoung dalam hal mengomel..." Tiffany membuat semua nya tertawa.
"Minghao-ah~ Bagaimana keadaan mu setelah tinggal dengan mereka tanpa kami? Apa kau baik-baik saja?" Yoona bertanya lembut pada Minghao yang tersenyum dan menjawab, "Aku baik-baik saja noona, hidup ku tidak jauh beda setelah berpisah dengan kalian, tetap tidak tenang kkk~" Minghao terkekeh sendiri saat Seungkwan dan Hoshi menatap nya tajam.
"Oh, ada kabar baik untuk kalian," Kata Tiffany sambil mendekat ke arah laptop nya dengan sekantung cemilan. "Mwo?" Tanya Hoshi setengah peduli, setengah tidak. "Eomma dan appa akan menjodohkan kalian." Jawab Tiffany santai.
"MWO!?" Jawab mereka ber-3 tidak percaya dan tidak rela. "BAIK APANYA!? ITU BUKAN BERITA BAIK NOONA! Ya tuhan... ada apa dengan keluarga ku..." Seungkwan memijat kening nya pening. "Tentu saja itu kabar baik! Jadi kau tidak usah pusing mencari pasangan Boo," Lagi-lagi Tiffany membuat ke-3 adik nya sweetdrop. "Noona... aku mohon... bisakah kalian membatalkan niat eomma dan appa untuk menjodohkan kami?" Pinta Hoshi sambil memohon.
"Akan kami usahakan baby, tapi kami tidak berjanji dan tidak bisa menjamin, okay?" Tiffany menenangkan ke-3 adik nya yang sekarang sudah bisa menghela nafas. "Sekarang aku berharap kalian disini... bersama kami... kami membutuhkan kalian..." Minghao mempoutkan bibir nya.
"KAMI AKAN KE KOREA MINGGU DEPAN! KALIAN HARUS MENYAMBUT KAMI!" Sooyoung langsung menggila di belakang Tiffany dan berteriak bahagia. "Shh! Berisik sekali," Seungkwan protes sambil melanjutkan tugas nya yang sempat tertunda. "Baiklah! Beri tahu kami jadwal landing kalian, kami semua akan menjemput ke bandara," Kata Hoshi ikut bahagia.
"Okay! See you soon babies~ CEPAT TID- eh, cheonsa ku mana?" Tanya Tiffany sedih. "Jeonghan hyung ada kelas malam," Kata Minghao. "Anak cupang ku mana?" Tiffany bertanya lagi. "Woozi hyung juga ada kelas malam," Minghao menjawab lagi, dengan muka yang sama. "Beruang ku mana?" Lagi-lagi Tiffany bertanya. "Wonwoo hyung sedang ke supermarket- oh! Dia sudah pulang! Hyung kemarilah! Ada Tiffany noona, Sooyoung noona dan Yoona noona!" Panggil Minghao pada Wonwoo yang baru saja pulang dari supermarket.
"NOONA NOONA KU!" Wonwoo berlari ke arah kasur dan tengkurap di sebelah Minghao.
"My bear!" – Tiffany.
"My monkey!" – Yoona.
"My everything!" – Sooyoung.
Wonwoo hanya memasang wajah datar nya mendengar jawaban noona nya itu. "Noona, kau tau tidak, aku punya foto kalian saat kalian bermain di club malam tanpa sepengetahuan eomma dan appa," Wonwoo tersenyum jahil. "Woah woah woah, apa mau mu,hm? Kau mau aku belikan apa?" Tanya Sooyoung langsung menyogok. Semua nya tertawa lalu Wonwoo menjawab, "Belikan aku game baru," Kata Wonwoo dengan mata berbinarnya.
"Oh, kalau itu sih bagian noona mu yang satu itu. Dia sudah janji akan membelikan mu game kemarin," Kata Sooyoung sambil menunjuk Yoona. "Jeongmal? Noona akan membelikan ku game!?" Wonwoo bertanya antusias. "Yes. Tapi dengan satu syarat," Yoona menjawab. "Mwo?"
"Kau harus mau strip dance di hadapan kami saat kami pulang ke Korea nanti." Tiffany dan Sooyoung langsung tertawa terbahak-bahak mengingat Wonwoo pernah melakukan nya saat ia mabuk di ulang tahun nya yang ke 17 tahun. "Aish... noona..." Wonwoo sudah memasang wajah memelasnya. "Bilang iya atau tidak jadi beli game. Mudah kan?" Kata Yoona kembali jahil.
"Andwae! Jangan yang satu itu aku mohon..." Wonwoo sudah memohon pasrah. "Baiklah baiklah, aku ganti. Kau harus mau menemani ku jalan-jalan selama aku di Korea nanti," Wonwoo menghela nafas berat dan menjawab. "Baiklah. Aku akan menjadi asisten mu selama kau di Korea nanti... puas,eoh?" Wonwoo cemberut sedangkan Yoona berteriak senang di seberang sana.
"Ah... kami harus pergi... kalian cepatlah tidur, jangan terlalu malam. Ingatkan Jeonghan untuk meminum obat nya, dan bilang pada Woozi kami merindukan nya. Kalian jaga diri baik-baik, kami sangat rindu... ng~ jadi ingin menangis... see you next week~ annyeong~" Sooyoung pamitan, begitu pula Tiffany dan Yoona.
"Kami juga rindu... salam untuk Dino!" Kata Seungkwan lalu video call terputus. "Hah... ayo istirahat, besok hari terakhir kita kuliah jadi bersemangatlah!" Hoshi merentangkan kedua tangan nya lalu menghempaskan tubuh nya ke atas kasur. "Jangan kunci pintu depan, Jeonghan hyung dan Woozi hyung belum pulang," Pesan Minghao pada Wonwoo. Wonwoo mengangguk lalu pergi ke kamar nya bersama Seungkwan.
.
.
Ke-esokan hari nya, Jeonghan bangun paling pagi (seperti biasa) walaupun sebenarnya dia tau kalau dia kurang tidur, tapi apa daya jika kali ini kelas nya di adakan pukul 7 pagi. Ia pergi ke toilet dan mandi.
Seungkwan dan Minghao adalah orang kedua yang bangun setelah Jeonghan. Mereka langsung ke dapur dan menyiapkan sarapan untuk saudaranya yang lain. Saat mereka sedang memasak, tiba-tiba bel apartemen berbunyi.
Ting~ Tong~
"Biar aku yang membukanya," Kata Seungkwan sambil berjalan ke arah pintu sambil mengenakan apron merah muda milik Wonwoo.
Cklek
Seungkwan langsung mengerutkan dahi nya saat melihat 5 pria tampan berdiri di depan pintu apartemen mereka sambil membawa koper besar, seperti orang pindahan.
"Eum... ada yang bisa saya bantu?" Tanya Seungkwan sopan. Tiba-tiba muncul pria lain yang Seungkwan kenal. "Jisoo hyung?" Seungkwan memeluk Joshua lalu menatap bingung mereka semua. "Ok... jadi sebenarnya ada apa ini? Kenapa kau tiba-tiba ada di Korea dan membawa banyak pria... lalu mereka ini siapa mu dan kenapa membawa banyak koper seperti orang pindahan," Seungkwan bertanya namun nada nya bukan nada pertanyaan, melainkan pernyataan.
"Bolehkah kita bicara di dalam saja?" Tanya Joshua.
.
.
Kini mereka duduk di ruang keluarga bersama Minghao yang ikut bergabung.
"Jadi begini, aku kembali ke Korea untuk melanjutkan studi ku disini... bersama mereka. Well aku sangat yakin kalian tidak ingat pada mereka karena dulu kalian masih sangat kecil jadi pasti mereka terlihat asing sekarang... ini saudara-saudara ku," Kata Joshua memperkenalkan ke-5 saudara nya yang mengangguk sopan.
"Ah... aku hanya ingat Vernon..." Seungkwan menunjuk Vernon lalu tersenyum pada pria blasteran itu. Vernon balik tersenyum namun entah kenapa kali ini Seungkwan malah bersemu. "Mana Wonwoo?" Kata Joshua. "Apa yang pertama kali terpikir di kepala mu saat mendengar kata 'beruang'?" Tanya Seungkwan.
"Hibernasi...?" Joshua menjawab ragu. "Nah itu. Dia sedang berhibernasi, karena hari ini semua kelas nya di batalkan," Seungkwan menjawab jengah sebelum pergi ke dapur untuk menyiapkan minuman.
"Minghao-ah, kau pasti lupa pada Junhui," Joshua tersenyum pada Minghao lalu menatap Jun yang hanya bisa menunduk diam. "Ani... aku tidak lupa... hanya saja aku tidak tahu harus bilang apa... hehe..." Minghao menjawab malu dengan suara yang sangat pelan.
Cklek
Tiba-tiba pintu toilet terbuka. Terlihat dari balik pintu ada seorang pria cantik berambut panjang, ya siapa lagi kalau bukan Yoon Cheonsa Jeonghan dalam keadaan naked. Jeonghan melotot kaget saat melihat banyak sekali tamu di ruang keluarga. Minghao langsung menghampiri Jeonghan dan menutup pintu nya.
"Minghao-ah! Ambilkan pakaian ku di kamar!" Teriak Jeonghan dari dalam toilet. "Ne hyung!" Jawab Minghao yang lalu berlari ke arah kamar Jeonghan untuk mengambilkan hyung nya pakaian.
Minghao kembali membawa pakaian milik Jeonghan lalu menunggu di depan pintu toilet, berjaga-jaga. Jeonghan keluar sambil menutupi rambut basah nya dengan handuk. Jeonghan masuk ke dalam kamar nya dengan terburu-buru dengan keadaan kepala menunduk menghindari kontak mata dengan sang tamu.
Seungkwan kembali dengan nampan yang penuh dengan minuman segar. "Minghao hyung, tolong bangunkan Wonwoo hyung," Pinta Seungkwan lalu Minghao mengangguk dan pergi ke kamar Wonwoo.
"Kalian tidak banyak berubah yah... Minghao tetap penurut, kau tetap ceria dan bawel, Wonwoo tetap pemalas dan... Jeonghan tetap cantik..." Kata Seungcheol tiba-tiba. Seungkwan tertawa kecil saat wajah Seungcheol memerah setelah menyadari apa yang ia katakan. "Kau juga hyung... tetap gentle, terutama pada Jeonghan hyung. Aku baru ingat padamu barusan," Seungkwan membuat semua orang tertawa.
.
.
.
TBC
HAYOLOH! INI FF APAAN. Di chap berikut nya bakal di ceritain kenapa mereka akrab nya Cuma sama Joshua (spoiler). Lanjut jangan? Kkk~
