MID WINTER MEMORIES

A.U
Genre: Drama, Romance, Shonen-ai, Angsty
Author: Hyeonji Jung/ Ananda Yunjaeyosuumin
Main pairing: Yunjae

Main Cast: Yunjaeyosuumin, Goo ahra[Korean Actress],Lee soman[S.M BIGBOSS],
Other Cast: Jonghyun[SHINee], Han Hyo Joo[Korean Actress], Heechul[Super Junior]

Main character: Jung Yunho
Rating: K+
Warning!: segala kegajean,keburukan dan kenistaan semuanya terkandung di dalam FF saya kali ini 8DD

aha saya sarankan anda memutar lagu

Hiro-hikari no naka da
DBSK-picture of you

#banyaktingkah OKEH,, here we go~ 8DD

chapter 1

AUTHOR POV

_21 januari 2010 _
Incheon International Hospital _

Terlihat seorang dokter penyakit bedah itu sudah selesai melepas masker nya dan tersenyum,

Menandakan bahwa operasi yang ia lakukan telah sukses.
Ia hanya menatap dalam-dalam wajah anak yang menderita kanker paru-paru itu sedang tertidur pulas.

"Aku senang, sebentar lagi kau akan meninggalkan ruang I.C.U ini,andai aku yang sekarang dapat menolong dirinya"

"Dulu aku juga selalu berharap dia akan meninggalakan ruang I.C.U ini" gumam Jung Yunho sambil mengelus kening anak laki-laki yang tengah tertidur pulas tersebut

Selang dua hari berlalu sejak hari itu. anak laki-laki yang tertidur itu akhirnya terbangun,
di dalam sebuah kamar dengan nomor urut 250 berwarna serba putih, yang tertata rapi dan bersih serta ruangan ber-AC, dan sebuah Jendela yang besar yang menghubungkan kamar nya dengan langit biru dan masker oksigen yang masih dilekatkan di mulut anak laki-laki itu di depan ranjang nya di pasangkan secarik kertas yang bertuliskan "shim changmin"
ia hanya melihat seisi kamar dan seorang suster yang sedang memperbaiki infus miliknya

"Uggh,, sakit.. " keluh anak tadi sambil mengusap2 dada nya dan melepaskan masker oksigen miliknya

"Tenang, sabarlah akan ku panggilkan dokter, jangan khawatir" ucap suster yang segera bergegas keluar dari kamar anak laki-laki tadi

Tak lama setelah itu,suster kembali ke kamar anak laki-laki tadi dan membawa seseorang yang memakai jas putih panjang dan berkacamata sambil membawa sbuah papan cliping berlembar kertas,ya dia seorang dokter,dokter yang sangat tampan.

"Ah,, kau shim changmin yang waktu itu kan? ahaha.. kau merasa lebih baik sekarang?" yunho menanyakan hal tersebut dengan senyuman di wajah tampannya

"Nde,,.. kau dokter Jung kan?" changmin menatap jung yunho yang segera mengecek secarik kertas yang dibawanya.

"Baik,kalau begitu aku permisi dahulu " potong suster tadi

"Nde,, silahkan.." jawab yunho singkat yang sedang sibuk menuliskan sesuatu di kertas list miliknya

"Bagaimana? apa kau sudah merasa lebih baik sekarang? sudah tak ada lagi beban yang memberatkan tubuh mu?" pertanyaan tadi membuat anak laki-laki yang bernama shim changmin terdiam sesaat

"Heee... iya,, aku merasa sudah baik sekarang, terimakasih ahjushi" anak laki-laki tadi tersenyum lebar dan menunjukan gigi-gigi putih miliknya

"hehe,,cheonmanneyo~ ahgesshi,tapi bukan padaku kau harusnya berterimakasih, tetapi kepada tuhan" jawab seorang jung yunho pelan

"Lalu pada siapa aku harus berterimakasih? bukannya kau yang menyelamatkan hidupku?" jawab anak laki-laki tadi dengan nada yang agak heran,sambil menunjukkan mata yang besar miliknya

"Ahaha, kau ini mirip sekali dengan dia , sama-sama keras kepala,dan jika dia ingin mempertahankan argumen cukup menunjukan wajah nya yang sangat imut sambil menatap jengkel kepadaku" ucap yunho sambil tertawa kecil

"Dia itu siapa,ahjushhi? apakah dia itu seorang chagi-ya nya ahjushhi?,aku tebak pasti dia seorang yeoja yang cantik sekali" jawab shim changmin yang daritadi hanya mengeluarkan suara serak nya,sambil tersenyum genit

"Ah,dia teman ahjushhi sejak kecil, ahaha dia seorang namja! tapi dia itu yeppeun namja (namja cantik) " akhir nya tawa seorang jung yunho lepas juga,ia menahan tawa nya dan melanjutkan perkataannya

"Apa kau tertarik mendengar cerita ku?" jung yunho memajukan bibir nya dan hal itu membuat shim changmin tertawa kecil

"Tentu aku ingin mendengarkannya,lagipula seperti nya,namja itu sangat berarti bagi ahjushi,aku jadi penasaran, apakah ahjusshi sebenarnya gay" ledek shim changmin sambil menjulurkan lidahnya

"Omo,,andwae.. kami sudah seperti saudara,dia lebih berarti dari seorang kekasih,dia bukanlah sebuah benda berharga, melainkan sudah seperti jiwa ku yang satu lagi"

Senyuman yunho terlihat jelas bahwa ia sedang bernostalgia pada ceritanya,

Yunho berjalan kearah jendela besar yang ada di samping ranjang shim changmin mata indah berwarna kayu eboni miliknya yang dilindungi sebuah lensa kacamata bermandikan sinar matahari pagi yang lembut.

Cahaya pagi itu masuk perlahan ke dalam ruangan dimana shim changmin dirawat.

"Silyehae~ ahjusshi,anda tak pernah tersenyum seperti itu sebelumnya pada ku" gerutu shim changmin sambil mengembungkan pipi nya yang putih

"Mworago? hehe benarkah? kau benar shim changmin,senyuman ku yang benar-benar tulus itu terakhir kali aku tunjukkan pada nya."


FLASHBACK ON ON 25 OKTOBER 1999

Sore itu,
Matahari senja terlihat bagai lukisan di langit penghujung musim gugur yang tenang.
Sore itu telah mengubah takdir nya

Bocah laki-laki berumur 12 tahun itu bernama Jung Yunho sedang bermain-main bola sepak bersama teman-teman sebaya nya di lapangan hijau yang dipenuhi ilalang dengan udara sore hari yang dingin dan cahaya matahari senja

"Uoooo! Jung Yunho! opper ke aaku! hey hey hey! cepat! cepat! " teriak park junsuu yang tengah berlari mengejar yunho

"Heey lumba-lumba.. minggir,kau menghalangi jalan ku!" sahut jung yunho yang sedang menggiring bola sambil tertawa

"Eh babo kau! cepaat oper ke aku!,aku ini calon pemain bola dan penyanyi terkenal loh! tunggu aja nanti!" junsuu kembali meneriakkan suara nya yang khas

"Eahahaha hah hah hah!,,maldo andwaee! aku tak percaya, tapi aku juga ingin jadi pemain bola kaki loh!" jawab jung yunho yang terengah-engah

"U-uwaaa" bola yang tadi ia bawa sekarang tak sengaja terlempar ke arah jalan raya langsung saja anak laki-laki yang memiliki bentuk mata yang indah itu langsung mengejar bola yang ia bawa tadi sampai ke jalan raya

"Wah wah wah! hei Jung Yunho! jangan kesana! bahaya! kumohon untuk kali ini saja dengarkan perkataanku!"

'CKIIT-BRAAAK!'

Terlambat, nasihat Junsuu tak sampai, suara rem mobil yang berdecit di sore itu, dan seorang anak laki-laki yang tergeletak dengan darah yang mengalir dari kening dan hidungnya di tengah aspal yang berwarna hitam.

"YUNHOOO! " junsuu tiba-tiba menangis dan berteriak lalu berlari ke arah teman nya yang tergeletak tak sadarkan diri

"Yunho! yunho! yunho! kau tak apa yunho! kau kuat! tahanlah sebentar lagi!" junsuu terisak-isak melihat sahabat nya berlumuran darah

Tak lama setelah itu,sesosok laki-laki yang mengemudi mobil tadi ,perlahan keluar dari pintu mobil miliknya,

"Ada apa ini! apakah anak ini masih bisa diselamatkan! aku akan panggil ambulans" laki-laki itu sangat kaget,dan langsung menekan beberapa tombol di handphone miliknya

Tak lama kemudian, ambulans pun datang, dan menggotong bocah laki-laki yang terkulai lemah tadi ke dalam ambulans dan membawanya pergi

"Kau tahu nomor telepon orang tua anak itu?" tanya seorang laki-laki yang menabrak yunho tadi dengan memberikan ponsel nya ke junsuu

"Nde.,, aku tahu.. hiks hiks" junsuu masih menangis dan tangannya bergetar , tapi dia harus benar-benar hati-hati menekan tombol handphone itu,agar semua dapat terselesaikan

"I-ini ahjushi.. " junsuu menunjukan nomor telepon ayahnya yunho dan memberikan kembali handphone milik laki-laki tadi

"Gomapta" balas laki-laki tadi, dan langsung menelpon orang tua dari jung yunho dan mengabarkan keadaan jung yunho sekarang.
_

Incheon Kim Hospital _ 27 Oktober 1999

"Uuhh.. aku dimanaaa.. uuhuhhu.. hiks hiks,, umma.. appa,,tolong aku.. hiks hiks" tangis jung yunho pecah saat malam menjelang pagi

Dengan perban di kepala, tangan kiri dan kaki kanan nya, anak laki-laki itu agak susah bergerak,matanya terbelalak saat tau dia ada dimana jung yunho mencoba mengatur nafas nya,dan ia berusaha menghapus air mata yang menghiasi mata indahnya

"Umma? appa? kalian dimana? disini dingin sekali..."
Dia melihat sebuah keranjang buah yang bertuliskan 'jung Yunho! cepatlah sembuh,agar kita bisa bermain lagi,chingu, aku rindu ejekan mu :) -junsuu-'

Dan juga sebuah kotak coklat yang terdapat sebuat pesan lagi bertuliskan 'saranghaneun namja,
Cepat lah tertawa kembali,lekas sembuh yah nak -appa & umma-'

Tak luput kado-kado dari teman-temannya di sekolah

Yunho hanya bisa tersenyum,ia kembali menghapus air mata nya,

"Ternyata kalian semua peduli pada ku yah.." ucap yunho sambil tersenyum dan langsung memakan buah-buahan pemberian junsuu yunho sedang sibuk dengan makanan yang ia kunyah , *CKLIK* tiba2 ada seorang pria yang membuka pintu lalu masuk ke dalam ruangan dimana jung yunho dirawat

"Kau benar yang bernama jung yunho?" tanya seorang pria yang tiba2 masuk tadi

"..."
Mulut yunho masih terbuka lebar saat akan menggigit lagi bagian dari buah apel,tetapi ia langsung cepat-cepat menutup mulutnya kembali
"Nde... geudaeyo~ ,ah.. guerondae,, nuguseyoo? " balas yunho singkat, karena ia sangat kaget,ia bertanya balik

"Kwaenchana,,jangan takut.. Soo man Lee Imnida" balas seorang pria berjas tadi

"Ah semua biaya mu aku yang tanggung,aku juga ingin meminta maaf atas kejadian kemarin saat aku menabrakmu"

"Oohh... a-araseo... " yunho terlihat panik dan mengangguk-angguk kan kepalanya

"Aku juga ingin menjadikanmu anak angkat ku.. bagaimana? kau setuju? karena kudengar2 dari sahabatmu,kau juga pintar menjadi street dancer iya 'kan?" dengan senyuman yang entah asli atau palsu,pria berjas tadi sedikit mendekat ke arah jung yunho

"Mwo! buat apa? aku sudah punya orang tua!,jadi jangan macam-macam.. " balas yunho dengan nada yang agak kasar

"Lagipula kenapa juga aku harus jadi anak angkatmu"

"Ahaha.. JUNG YUNHO. kau berhak memilih,tapi jika kau ikut dengan ku, akan kujadikan kau seperti anak2 angkat ku yang lain, kau akan menjadi terkenal,kau akan menjadi lebih baik dari yang sekarang, ditambah dengan kemampuan dancer mu yang hebat "
Ucap lee so man sambil mempersuasikan ucapannya.

"Benarkah! ,tapi aku tak mau meninggalkan appa, Umma dan Junsuu ku" balas yunho sedikit menundukan kepalanya

"Aku tak peduli,lupakan saja orangtua mu itu. teman mu yang bernama junsuu juga sudah ikut dengan ku, jadi kau jangan takut" tegas lee so man

"M-mwoo! jadi junsuu diculikk! kau licik!" teriak yunho sambil menggenggam selimut miliknya

"JANGAN MEMBANTAH! mulai sekarang nama mu adalah U-KNOW YUNHO , nama mu bukan lagi JUNG YUNHO! " lee so man kembali menegaskan dan langsung meninggalkan jung yunho di dalam kamar itu sendirian

yunho kembali menangis dan menyebut-nyebut umma dan appa nya, tetapi itu tak akan menguatkan dirinya

_1 November 1999

Tiga hari sudah berlalu,anak yang bernama jung yunho sudah dapat menggerakkan kaki nya dan sudah dapat berjalan dengan alat bantu jalan yang biasa digunakan oleh penyandang cacat pada umumnya dia mencoba berlatih berjalan-jalan di sekitaran kamar tempat ia dirawat, kebetulan ia temukan hadiah bola kaki dari teman sekelasnya yang memberikannya kado agar lekas sembuh.

"Hehe.. ada-ada saja teman ku, kenapa dia memberiku bola kaki? nanti kaki ku malah nggak sembuh hahaha" sindir yunho yang akhirnya membuat ia tertawa sendiri

Yunho mulai melatih gerakan street dancer yang biasa ia lakukan di sekolah, dan melatih kemampuan nya bermain bola di dalam sebuah kamar rumah sakit 'PRANK!' tanpa sengaja yunho memecahkan sebuah vas bunga yang ada di sudut meja

"Uups, aku tak sengaja.. hehehe panggil suster saja deh" yunho sambil tersenyum kecil dan lalu membuka pintu kamar nya

"Huwoo.. ramai sekali... banyak anak-anak.." sambil memegang tuas pintu dan kemudian tiba2 saja ada seorang suster lewat,

"Eh,, ahgeshi, kau mau kemana?" suster yang berwajah lumayan cantik itu menundukan badannya agar dapat melihat wajah tampan jung yunho yang lebih pendek darinya

"Omoonaaa,, yeppeun namja~ ada masalah apa nak?" tanya suster itu kembali

"Goo ahra.. nama suster, goo ahra ya?" balas yunho yang tak sengaja melihat emblem nama sang suster tersebut

"Nde.. mothayo.. ahra goo imnida~" senyuman suster tadi membuat yunho terkekeh dan akhirnya yunho memperlihatkan senyumannya dengan gigi-gigi nya yang putih :D

Ahra yang dari tadi hanya tertawa melihat mata jung yunho membesar saat melihat wajahnya dari dekat, segera bergegas masuk ke kamar yunho

"Ada yang kurang nyaman disini?" tanya ahra saat melihat vas bunga yang pecah berserakan di lantai

"Anio...aku hanya ingin serpihan itu dibereskan, aku tak sengaja memecahkannya, saat aku ingin latihan bola kaki dan mengasah kemampuan street dancer ku" ucap yunho sambil menggaruk-garuk belakang kepala nya yang dari tadi memang tidak terasa gatal

"Hihi ,, kwaenchana, kau tak usah khawatir, akan kubereskan, jika kau ingin bermain bola kaki, kau bisa bermain di taman saja" goo hara sambil menumpulkan serpihan-serpihan vas bunga yang dipecahkan yunho tadi

"Benarkah? apa aku boleh? Gamshahamnida !" ucap yunho gembira

"Apa kau mau aku temani ke sana?" goo ahra menawarkan dirinya agar dapat menjaga jung yunho saat bermain

"Aa.. ee... hmm... rasanya tak apa,, aku bisa bermain sendiri," ucap jung yunho sambil tersenyum, ahra hanya mengangguk kan kepala nya

_
PLAYGROUND hospital _

Arena bermain para pasien anak-anak, di ruangan terbuka jung yunho melihat puluhan anak-anak yang dirawat di sana sedang bermain-main untuk melepas kebosanan dengan di awasi suster mereka masing-masing yunho agak sedikit minder dengan dirinya,karena hanya dia sendiri yang memakai tongkat di sana

"Jincha... aku sendiri yang begini huh.." gerutu yunho,yang akhirnya malah bermain-main istana pasir sendirian

"Nggak ada kah yang disini bermain bola kaki atau yang sedang berlatih untuk menjadi street dancer terbaik?"

*BUAK!* sebuah bola mendarat di kepala jung yunho yang sedang duduk-duduk sambil membangun istana pasir miliknya

"Mwoo! siapa yang melempar bola tadi?" di lihat nya ternyata tak ada seorang pun yang terlihat bermain bola bola itu hanya tergelinding dan akhirnya berhenti, dia memungut bola yang tadi terkena olehnya, dan ia masih percaya bahwa ada anak yang ingin bermain bola dengannya, tetapi masih malu untuk bicara dengan nya

"Ayolah, siapa saja yang ingin bermain bola.. ! sekarang aku mohon tolong ajak aku bermain!" teriak jung yunho,alhasil semua yang ada di taman itu hanya melihat yunho

"Eeuh... miaanhae.." sesal yunho, lalu anak itu terdiam dengan menundukan kepalanya

"Aku ingin bermaain!" tunjuk seorang anak laki-laki yang sedari tadi hanya di suapi makanan oleh suster nya.,dan sontak saja piring yang di pegang suster nya langsung terjatuh

"Aduh yoochun! kau menumpahkan makanan mu lagi.. " teriak seorang suster bernama heechul

"Ah? jeongmal? ayo ke sini.. aku akan mengajari kamu bagaimana caranya bermain bola kaki" senyuman hangat itu masih menghiasi wajah indah nya jung yunho anak laki-laki tadi mendekat ke arah yunho dan menjabat tangan yunho secara spontan

"Mannaseo ban gapseumnida~!, Yoochun imnida~! hehe" senyum yoochun sambil mengguncang-guncang(?) tangan yunho dengan penuh semangat

"Jung eee bukan.. U-know Yunho imnida hehehe" tak lama setelah tu banyak anak-anak yang lain ikut bermain bola kaki dengannya

Walaupun ia masih menggunakan alat bantu,
Jung yunho dapat bermain dan mengendalikan permainan nya di kala sore hari itu.

"Huaaah.. ini sangat menyenangkan, ya kan yunho?" tanya yoochun,bocah laki-laki yang baru ia kenal,
Sambil duduk di sebuah kursi yang ada di taman tersebut mereka membicarakan sesuatu

"Iya.. itu benar,tetapi kau harus istirahat, kalau tidak penyakit mu kambuh lagi kan?, jangan memaksakan diri,chunnie-ah" ucap yunho pelan sambil mengacak-acak rambut yoochun

"Hehe iya, benar ,aku harus segera kembali ke kamar ku, suster pasti sudah menunggu ku di sana,apa yang bisa ku lakukan agar aku dapat membalas balas budi mu hari ini" ucap yoochun sambil menunduk dan menggoyang-goyangkan kaki nya

"Balas budi apa?" tanya yunho heran

"Karena kau mengajari ku bermain bola kaki " jawab yoochun singkat,
"Hum.. baiklah.. aku punya satu permintaan.." ucap yunho sambil menaruhkan telunjuk di mulutnya

"Mwo? apa itu?" yoochun yang sedang heran,membuat dahi nya terasa lebih besar dari taman playground rumah sakit itu

"Wahahahaa.. dahi mu besar sekali, ahaha bercanda.. ano.. aku mau tanya.. tentang rumah sakit ini pokoknya,yang kamu tahu saja",senyum yunho sambil tertawa kecil,

"Rumah sakit ini ya? ah aku cuma tahu sedikit.. aku juga tidak tahu banyak, karena aku baru 2 minggu di sini" jawab yoochun kecewa

"Ohh.. araseo.. tak apa-apa kok chunnie" mata yunho yang mengecil karena ia tersenyum kembali diterpa cahaya senja sore di musim gugur kala itu

"Tapi.. tapi.. tapi.. aku tahu siapa anak yang paling lama tinggal disini! mungkin dia tahu semua nya tentang rumah sakit ini "

"Oh ya? dia siapa?" tanya yunho kembali

"Oh suster sering bercerita padaku, aku tidak kenal siapa dia.. tapi kata suster ku, dia anak pemilik rumah sakit ini, tubuh nya yang terserang penyakit komplikasi membuat nya tak bisa bersekolah seperti kita,saat umurnya 2 tahun, ia sudah kenal baik dengan rumah sakit ini, seperti nya umur anak itu lebih tua dari kita" pungkas yoochun sambil melebarkan matanya

"Omooo.. lebih tua dari ku.. berarti sudah lama sekali ia tinggal di rumah sakit ini, berarti parah sekali penyakitnya, ah. bisa kau mempertemukanku padanya?" tanya yunho dnegan ekspresi nya yang penasaran yoochun hanya menggelengkan kepalanya sambil memajukan mulut nya

"Katanya sangat sulit memasuki ruangannya, hanya dokter-dokter khusus lah yang dapat memasuki kamar nya" jawab yoochun sambil melihat ke bawah

"Ne.. berapa nomer kamarnya?" ucap yunho sekali lagi

"Huft.. alsueobseoyo~ mianhae ,yunho.. , tapi seperti nya yang itu deh" ucap junsuu seraya menunjuk jendela kaca yang paling terlihat besar yang terdapat pada gedung rumah sakit yang tinggi itu

"Huwa.. kelihatan sekali bahwa dia di istimewakan, aku akan coba kesana ah" ucap yunho dengan penuh semangat

"Jangaan!,katanya ruangan itu dijaga sangat ketat, tapi .. kalau kau bisa,, beritahu aku yah, soalnya aku juga ingin bertemu dengannya.. hehe" balas yochuun

"Nde,, tenang saja, kau 'kan sahabat pertama ku di sini," ucap yunho kembali mempertegas kata-katanya

Sesudah perbicangan itu, mereka kembali ke kamar masing-masing dikarenakan hari sudah mulai gelap _

Yunho's room _

Sore tadi adalah sore yang sangat unik baginya, karena untuk kali pertama nya ia bisa menendang bola dengan perban di kakinya,
Badan yunho sangat kotor sehingga ia harus mandi,tiba2 suster goo ahra masuk ke kamar yunho untuk memberikan baju ganti

"Ah.. yunho,, kau sudah mandi? ini sudah kusiapkan pakaian untukmu, nanti jika kau lapar,bilang saja padaku,atau suster perawat lain" ucap goo ahra lalu kembali meninggalkan ruangan yunho

"Aah.. i-iyaa.. . araseo" wajah yunho menjadi malu saat di kamar mandi

Setelah ia mengganti pakaiannya ia kembali ketempat tidurnya, tiba-tiba suster ahra kembali lagi ke kamar dengan membawakan makanan makan malam ahra hanya duduk di pinggiran ranjang yunho

"Kau lapar? aku tahu, makanya aku bawa kan ini.." ahra membuka tutup makanan itu dan menyuapkannya ke mulut yunho yang kecil

"Aaaa... ayo mulutnya di buka. kamu mau lama-lama disini?" goda ahra sedikit kepada yunho kecil,yunho hanya menggeleng-gelengkan kepalanya "iya.. makanya ayo makan,, aaaa.." *hap* yunho akhirnya memakannya

"Gimana? enak? kalau tidak enak, akan ku ganti yang lain" tanya ahra yunho hanya mengunyah makanan yang ia makan ia hanya diam saja dari tadi.. dan terus mengunyah suap demi suap

"Hm.. seperti nya enak yah?" senyum goo ahra kembali terlihat

"Euh... uhukk..! uhuk..! uhuk..!" tiba-tiba saja yunho tersedak, langsung saja goo ahra memberikannya minum

"Ah... kau tak apa? aku jadi khawatir" tanya ahra dengan cemas

"Uh.. tak apa-apa... uhuk!.. ehm!" jawab yunho

"Benarkah? jika ada apa-apa.. harusnya kau bilang ke aku,kau selalu menutup dirimu.. ada apa denganmu sebenarnya?" tanya ahra kembali, sepertinya ia mau menginterogasi yunho

"Aku... sebenarnya... tak suka melihatmu tersenyum,karena kalau kau tersenyum aku jadi malu" jawab yunho dengan polos tanpa perasaan malu sedikitpun karena dia masih anak-anak

"Ah,, gidarya? jadi kau suka dengan ku?" tanya ahra kembali

"Iya.. aku suka semua suster cantik dan baik-baik. hehehe" jawab yunho dengan nada pelan "ahahah dasar anak kecil.. " sahut ahra yang langsung mengelus rambutnya yunho yang hitam dan tipis itu

"Baiklah,, aku keluar dulu, jika ada apa-apa, tekan saja tombol yg seperti alarm itu, itu berguna saat kau akan memanggil suster perawat "

"Nde.. araseo.." balas yunho

Malam itu, terdengar suara jeritan seorang anak laki-laki yang berada di lantai atas,
Yunho terbangun, dan segera membuka gordyn jendela kamar nya, dia bisa melihat kamar yang jendela nya paling besar itu berada tinggi diatas gedung2 rumah sakit ia hanya terus melihat ruangan itu,

Ia menutup kembali gordyn miliknya dan langsung kembali ke ranjangnya, dan tertidur pulas

_2 november 1999

Kicauan burung yang datang dari atap rumah sakit yang sudah seperti apartemen mewah itu membangun kan seorang jung yunho kecil sudah seminggu ia tidak pernah melihat keluarganya lagi dan teman-teman satu sekolahnya.. kaki nya masih belum bisa berfungsi secara baik

Ia hanya bisa berjalan jika dibantu dengan alat penyandang cacat, hari itu ia akan bermain lagi bersama yoochun,teman barunya ia langsung keluar dari kamarnya dan menunggu di taman,tetapi yoochun tak kunjung datang,

Yunho yang merasa letih menunggu lalu mencoba menjelajahi seisi rumah sakit itu dengan kaki perban nya ia sangat kuat, ia terus menopang tubuhnya dengan alat bantu berjalan. sambil tertatih-tatih ia akhirnya sampai ke gedung kedua, gedung yang terdapat jendela terbesar di rumah sakit itu mata nya membulat lebar tak percaya. bahwa ia melihat sebuah gedung utama rumah sakit terpopuler se-korea selatan pada saat itu

"OMOOO~! KEREEN SEKALII" teriak jung yunho ,lalu ia berjalan tertatih-tatih masuk kedalam lobby yang dipenuhi oleh orang-orang berjas putih yang seperti nya levelnya lebih tinggi , dia terus memasuki ruang lobby, tak sadar berpuluh-puluh pasang mata menatapnya dengan sinis dan ada pula yang berbisik-bisik

"Omo.. anak angkatnya so man yang baru lagi yah?" tanya seorang yang tiba2 menyapa yunho "ah.. mungkin iyaa..." balas yunho dengan tanpa ekspressi sambil melewati segerumulan orang yang menatapnya

Ia melihat sebuah eskalator yang mewah dan sangat tinggi, banyak nya orang yang berlalu lalang di lobby membuat nya susah berjalan,
dan itu memperlambat langkahnya yang tertatih-tatih karena masih memakai alat bantu untuk berjalan

"Ahk!" teriak jung yunho saat seseorang tak sengaja menyenggol kaki mini miliknya yang sedang terbungkus perban "hey hati-hati ! kau punya mata tidak!" teriak slah seorang visitor di rumah sakit itu berteriak kesal ke arah yunho dan mendorong yunho ke samping

"U-uuwaaaahh!" *brak* yunho terjatuh tak sengaja menabrak pintu yang terlihat biasa -biasa saja saat ia terjatuh mausk ke ruangan itu. ada satu pintu besar lagi yang berada di depannya.
ia hanya meringis kesakitan

Udara dingin langsung menerpa wajah jung yunho, ia melihat sebuah pintu besar berwarna putih dengan motif simple saat ia memasuki pintu itu.. terdapat cahaya yang sangat terang, ternyata itu adalah cahaya matahari pagi yang datang dari luar ,
karena jendela itu adalah jendela terbesar di rumah sakit incheon kim hospital

.

.

.

Ia melihat seorang anak laki-laki yang parasnya sama seperti boneka, kulitnya begitu halus,

Rambutnya yang kecoklatan,

Wajah yang begitu cantik dan sempurna,

Namun hanya satu, anak laki-laki itu tak pantas berbaring menatap jendela diatas ranjang yang penuh dengan alat-alat mengerikan seperti yang ia lihat sekarang, dan bau obat-obatan yang ia amat teramat benci ia tak mengerti apa yang anak laki-laki bak malaikat itu lakukan di tempat seperti itu -

-TO BE CONTINUE-