BUUGGGHHH
"Aarrrrgghhhh" sialan... siapa yg menimpukku dengan bola basket ishh.. tao pun mengusap bagian belakang kepalanya yg terkena serangan bola itu.
"Yo! Im sorry" suara bass yg sepertinya pelaku kecelakaan tersebut mengagetkan tao dan tao pun segera menatap ke arah pria pelaku tersebut.
'Cih! Ternyata si tiang kanada' dumel tao dalam hati dan mengembalikan bolanya.
"Are you okay?" Tanya pria pirang bersuara bass itu sambil mengambil bola basket yg tao pegang.
"Menurut mu?" Jawab tao ketus.
Huang zi tao sangat kesal hari ini, tugas sekolah masih bertumpuk di pikirannya di tambah sebuah bola melayang di kepalanya, freak! Betapa sialnya dia hari ini.
sebuah tangan menggapai kepala zi tao dan mengusap rambut hitam itu pelan "maaf" lalu pergi begitu saja.
Langit jingga menghiasi senja disana, angin musim gugur kadang terasa menusuk tulang, tapi sentuhan itu..
Zi tao pun mengusap tempat yg tadi di sentuh si pirang itu.
Sentuhan hangat di musim gugur yang tak akan pernah zi tao lupakan..
Dia blushing di sana.
.
I NEED MY LOVE
Huang zitao
Wu yifan
Zhang Yixing
Oh sehun
Kim joonmyeon
Do kyungsoo
.Boy X Boy
Mature content (18+)
FF ini murni hasil pemikiran ku, pernah di publish di FB kalau ada yang merasa pernah membaca FF yang serupa silahkan beri tahu untuk dapat di tindak lanjuti
Taoris , huntao, kray, kaisoo, sulay, hunhan
.
.
.
"Zi tao.. kau lihat pulpen ku?" Lagi lagi pria manis berlesung itu melupakan barang nya.. zitao memutar bola matanya dan menimpukan kepala lay dengan pulpen berwarna merah.
"Kau meminjamkannya padaku barusan gege mengapa kau bisa lupa?"
Ah! Lay baru sadar dan dengan kikuk menggaruk belakang kepalanya.
"Mianh panda"
Zitao kembali melirik keluar jendela kelasnya dengan helaan berat.. hari ini tugas yg menumpuk itu telah resmi selesai dan telah di kumpulkan ke jung seongsae, tapi sialnya jung sialan itu memberikan tugas lagi berupa karangan berlembar lembar kertas yang harus di kumpulkan seminggu lagi! Oh tuhan.. kadang rasanya zitao ingin sekali menjadi seperti jongin -sahabatnya- preman sekolah yg seenaknya tidak mengerjakan PR dan pemalas tapi selalu bebas hukuman karena orang tuaya sangat berpengaruh oleh sekolah.
Tapi apa daya... zitao cuma seorang murid kelas 2 SHS yg tidak terlalu memiliki prestasi di bidang akademik dan non akademik. Oh! Tapi lain soal kalau sekolah nya yang besar menyediakan klub beladiri wushu.
'Puk'
Seseorang melemparkan kertas yang di gulung ke arah punggung zitao, pemuda dengan lingkaran mata hitam itu pun menoleh dan melirik ke arah pelaku tersebut.
"Zitao lihat" ternyata kyungsoo, dan kyungsoo menunjuk ke arah luar jendela di mana terdapat beberapa anak tim basket sedang latihan disana.
Ada jongin, pantas saja kyungsoo tertarik ke arah tim basket itu.
"Kenapa dengan jongin mu?" Tanya tao lagi.
"Aishh bukan jongin, pabo! Tapi lihat lah pria berambut pirang itu.. yang kapten tim basket itu" kyungsoo sungguh sangat lucu dengan ekspreasi mengomelnya dengan melebarkan kedua bola matanya tersebut, oh ayolah.. zitao suka mahluk lucu sepertinya maka zitao pun mencubit pipinya.
"Appo~" keluh kyungsoo.
"Hhaha ada apa memangnya dengan tiang kanada itu kyung?" Ujar zitao lalu kembali melirik ke arah pria tinggi berambut pirang cerah menyilaukan mata tersebut.
"Tiang kanada?" Tanya kyungsoo aneh.
"Jongin mengatainya tiang kanada.. makanya aku mengikutinya"
Kyungsoo memutar bola matanya dan kembali melirik keluar.
"Dia memang musuh jongin, kau tahu? Dia baru saja menyatakan perasaan nya sama teman sekelas kita?"
Zitao melotot "JONGIN?"
Dan kyungsoo menjitak nya "jongin milik ku!"
Untung saja sekarang sedang jam kosong sehingga teriakan zitao tidak di hadiahi timpukan kapur dari arah papan tulis.
"Tiang kanada itu!" Kyungsoo sangat gemas dengan pria panda di depannya "dia menyatakan perasaannya pada lay" bisik kyungsoo
Lalu entah kenapa zitao berkeringat disana.
.
.
.
.
.
Pelajaran olah raga telah selesai siang ini. Zitao menarik tangan lay untuk menemani dirinya ke toilet, zitao membasuh mukanya dengan air lalu melirik ke arah lay yang baru saja keluar dari bilik kamar mandi.
"Aku tak pernah tau kau suka dengan pria tinggi, aku kira kau straight"
Lay mengerti maksud zitao dan tersenyum dengan manisnya.
"Aku gay dari awal, dia juga gay... lalu kami bertemu karena jongin mengenalkannya sewaktu mreka usai tanding basket 2 minggu lalu.. dan kami cocok" lay tersenyum lagi lebih lebar.
"Kenapa tidak? Iya kan?"
entah mengapa zitao juga tak tau tapi dia menelan ludahnya kasar lalu tersenyum kecut.
"kau benar.. mengapa tidak?" lalu ia kembali membasuh mukanya.
hening sesaat, lay terlihat memainkan smartphone nya dan tersenyum ke arah zitao.
"ku harap kau tidak terbebani mempunyai gege yang gay panda" mengusik rambut didi nya pelan dan membantu zitao menghilangkan tetesan air di wajahnya dengan sapu tangan milik nya.
lay itu sepupu zitao, mreka tinggal 1 atap dan hanya berbeda beberapa bulan lahir -lay lebih tua- sehingga tao memanggilnya gege.
zhang yixing. itu nama aslinya.. tapi tao kecil susah melafalkan namanya waktu itu, dia ingat sekali ketika mreka ke Changsa kota asal lay untuk berkunjung menjenguk ibu lay yang sedang sakit saat itu.
"ising?" tanya zitao kecil dengan pipi gembil memerah itu ke arah mama nya.
"zhang yixing sayang.."
tao mengedip lucu lalu tersenyum lebar "sing ge?"
mama tao mencubit pipi tao gemas lalu memeluknya.
yixing yang saat itu ada di hadapan mreka ikut tersenyum lalu berujar dengan lembut.
"panggil aku lay saja zitao.. nenek memanggilku lay karena itu lebih mudah di ucapkan"
zitao mengangguk semangat menanggapinya.
.
.
.
.
"gege.. ayo pulang" zitao menggandeng tas hitam nya dan melirik ke arah lay, tapi lay tersenyum manis dan menolak dengan lembut.
"maaf panda.. kau duluan saja.. gege ada janji"
zitao tau dengan siapa itu, maka zitao kembali tersenyum tak kalah manis lalu keluar dari ruang kelas itu.
pasti tiang kanada itu mengajak nya kencan terlebih dahulu... cih!
.
.
.
.
gege... kau tau apa yang membuat ku menyukai mu?
bukan karena kau tampan atau kau tinggi sehingga menjadikan mu kapten tim basket sekolah kita
bukan juga karena kau orang yang mempunyai ekonomi yang tinggi sehingga sekolah sangat mendamba damba kan mu.
bukan juga karena kau keturunan orang luar sehingga membuat mu terlihat tam.. ah! sangat tampan di mataku.
tapi karena kau.. kau wu yi fan.. kau cinta pertama ku.
.
.
.
.
"zi tao.. kau melihat yixing?"
seorang pemuda yang lebih pendek dari pada zitao dengan rambut coklat itu menghalangi jalan zitao dan bertanya dengan lembut nya.
zitao sangat kenal dia siapa, dia adalah ketua osis disana.. sekaligus kakak kandung jongin makanya zitao sangat mengenal nya. keluarga kim memang sangat kaya.. tapi adik dari pria ini malah memanfaatkan hal tersebut untuk berlaku seenaknya, tidak seperti kakak nya yang pintar dan entah mengapa tingginya lebih rendah dari sang adik.
zitao tersenyum manis dan mengangguk pelan.
"dia di kelas, menunggu seseorang untuk kencan dengannya"
pria berambut coklat itu menarik alisnya bingung dan bertanya lebih lanjut.
"kencan?" sungguh dia tidak tahu siapa yang zi tao maksud
"hm!" zitao mengangguk. "gege ku sudah berpacaran sekarang dengan seseorang kuharap kau tak sakit hati" zi tao hanya menggoda dan bermaksud bercanda lalu menepuk nepuk bahu joonmyeon -nama pria tersebut atau biasa di panggil Suho- dengan tawa hambar.
zitao sakit mengungkapkan ini.. tanpa tahu bahwa pria di depan nya juga tersenyum kecut dan menggandeng lengan zitao.
"kau pasti pulang sendiri sekarang, mau beli ice cream dengan ku?"
zitao tersenyum sangat lebar dan mengangguk semangat, dia sangat suka kim yang satu ini di banding pacar si kyungsoo itu.
.
.
.
.
.
"zitao.. kau pasti tau sekarang sudah sangat petang dan kau belum pulang juga! ayolah zi tao.. kau pasti tak ingin gege mengadu ke mama kan?" lay mengancam ke arah telpon genggam nya dan bersungut lucu.
"tapi gege.. aku sedang di traktir belanja dengan suho gege.." jawab di sebrang sana yang lay yakin pria panda tersebut sedang beraegyo.
lay menghela nafas nya kasar dan menjawab dengan tenang.
"kuharap joonmyeon membawa mu padaku sebelum jam 8 zitao!"
"aku jamin akan pulang sebelum mama pulang gege.."
lay mengiyakan lalu mengakhiri pembicaraannya.
"dasar panda.. ini sudah jam 6.. biasanya ia tak pernah pulang se lambat ini.. paling lambat itu jam 5" ujar lay kesal kembali menyandarkan punggungnya pada sofa.
"dia sudah besar yixing.. kalian seumuran tapi kau mengkhawatirkannya seolah dia anak SD saja" jawab pria tinggi di sebelah nya sambil menonton acara yang menurut lay sama sekali tak menarik, lay menyandarkan kepalanya pada bahu tegap kris lalu menghela nafas lagi.
"aku terbiasa memanjakan nya semenjak kami masih kecil kris.. dia benar benar sudah ku anggap adik sendiri" lay memejamkan matanya merasakan hangat nya belaian jari jari kris di rambut lembut miliknya itu, lay bisa mencium aroma tubuh kris sedekat ini dan itu membuat lay sangat nyaman di dekat pria itu.
"panggil aku gege.. kita sama sama dari china dan aku lebih tua"
lay tersenyum dengan lembut.
"gege~" goda lay dan membuat kris gemas.
"aku jadi ingin memakan mu" kris memamerkan smirk nya dan memeluk pinggang lay mendekat, lay menjulurkan lidahnya bermaksud mengejek dan mencubit lengan kris pelan.
"coba saja kalau bisa"
"kuharap kau menjerit dengan keras yixing" dan kris mencium lay dengan lembut lalu mendorongnya untuk berbaring di sofa.
.
.
.
.
'klap'
zitao menutup pintu mobil milik suho dan melambai pada nya hingga mobil putih tersebut menghilang dari tikungan di ujung sana.
zitao tersenyum senang lalu menggandeng boneka teddy bear genggam yang kecil berwarna coklat di tangan kanannya.
sungguh zitao sangat senang sore ini, suho sungguh sangat baik sehingga mampu luluh dengan aegyo tao dan berakibat tao mendapatkan boneka hasil game kecil di mall dan topi baru yang kini terbungkus rapi di dalam tas nya.
tao bersiul riang lalu membuka pintu rumahnya yang di tempati bersama mama papa juga lay disana.
zitao merasa sangat sepi di rumahnya, padahal jelas jelas lay tadi bilang dia sudah di rumah.
zitao mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumah dan tidak menyadari jika di pintu depan terdapat sepatu yang sama sekali bukan milik dia atau gege nya.
zitao tak menemukan siapapun.. lalu zitao bergegas pergi ke arah lantai 2 untuk mencari gegenya, berniat menyuruh lay masak karena ia sudah sangat lapar sekarang.
"lay gege.." zitao berteriak mencari gegenya, lalu ia bergegas ke kamar gegenya dan ingin mencari disana.
"a-ahh.. pelan pelan pabo.. hm.."
"shit! kau itu jangan banyak bergerak baby akhh! ini sempit.."
zitao tak jadi mengetuk pintu itu.
ia sangat mengenal suaranya.. suara gegenya dan suara..
'krieettt'
zitao membuka pintunya sedikit untuk memastikan.
"yixing akhh... fuck!" pria tinggi itu menusuk hole lay dengan kasar dan melebarkan kaki lay sehingga mempermudah dirinya untuk meraih kenikmatan itu lebih dalam.
"hikss.. kris ahh krisshh nghh.." lay merintih dengan kuat tak mampu menahan gejolak kenikmatan yang menghantam hole nya dengan brutal.
zitao tau tak seharusnya iya membuka pintu ini..
zitao tau tak seharusnya ia pulang malam sehingga melihat pemandangan ini..
dan zitao tau.. tak seharusnya ia mencintai kapten tim basket yang malah mencintai gegenya..
suara itu... suara wu yi fan.. suara cinta pertama ku..
to be countinue
silahkan review ya.. Terimakasih
