Flaesy datang ^-^,

Kali ini Flaesy membawa sebuah Fic baru yang gaje abis tingkat akut dikuadratkan dikali 2 ditambah 5 #plak (All : Kelamaan WOI!), hehehe. baiklah Flaesy hanya bisa mengucapkan ini FIC GAJE ABIS, semoga para readers sekalian memaklumi dan terhibur dengan Fic ini.

okelah tanpa basa basi lagi ini dia You are My Prince ^-^


Disclaimer: Kamichama Karin © Koge Donbo

Story: You are My Prince © Flaesy Kujyou

Rated: T

Genre: Romance

Pairing: KazuRin

Peringatan : Ancur, Gaje, OOC, de es be.

~Selamat Membaca~

.

.

~ You are My Prince ~

Impian seorang anak perempuan adalah bertemu dengan seorang Pangeran yang akan melindungi dan mencintainya. Semua anak perempuan pasti menginginkan itu, termasuk seorang perempuan bersurai brunnet dengan iris emerald yang kini baru saja melanjutkan sekolahnya ke menengah pertama. Namanya adalah Hanazono Karin. perempuan periang dan murah senyum, dia sangat menginginkan seorang pangeran tampan dan gagah datang padanya dan akan menjadi kekasihnya.

Dia memiliki sahabat laki-laki bersurai blonde dengan iris blue saffire. Kujyou Kazune, itulah nama sahabat Karin. Banyak perempuan mengidolakan dirinya, sampai-sampai mereka membuat sebuah Club fans untuk Kazune yang diberi nama Kazuners.

Karin tidak pernah menyadari ketampanan Kazune yang begitu jelas, dan Karin juga tak pernah menyadari jika Kazune sangat menyukainya. Sudah lama Kazune memendam perasaannya dan dia masih belum ingin mengatakannya, dia takut akan ditolak mentah-mentah oleh Karin yang hanya menganggapnya sebagai seorang sahabat, tak lebih.

"Kazune-kun!"pekik Karin saat melihat Kazune hanya diam seperti tak mendengarkan ceritanya. "Apa kau tak mendengarkanku?"tanyanya sedikit kesal.

Kazune yang sedari tadi hanya diam langsung mendengus kesal karena dia selalu menjadi tempat sahabatnya curhat tentang laki-laki tampan yang dilihatnya dan Karin selalu memilih menceritakannya di kamar Kazune. "Ya, aku dengar"sahut Kazune kesal.

Karin pun tersenyum menanggapi sahutan Kazune. "Kau tahu? Dia itu sangat tampan, aku harap dialah yang akan menjadi pangeranku" Karin kembali menceritakan tentang laki-laki tampan yang dilihatnya tanpa memperhatikan ekspresi kesal diwajah Kazune.

'Dasar!'gerutu Kazune dalam hatinya. Dia sangat cemburu saat Karin terus menceritakan soal laki-laki lain padanya, bagaimana dia tidak cemburu ? Kazune sudah memendam perasaannya selama ini, tapi Karin sama sekali tidak peka.

Pada akhirnya Kazune menghela nafas berat sambil beranjak dari ranjangnya yang sedari tadi menjadi tempatnya duduk, menuju pintu kamarnya. "Kau mau kemana Kazune-kun?! Aku belum selesai!,"tanya Karin dengan kesal karena Kazune sudah akan pergi sebelum ceritanya selesai.

"Lebih baik kau keluar saja, cari Kazusa atau Himeka sana!"usir Kazune yang sudah sangat kesal kali ini. Dia pun membukakan pintu kamarnya dan mulai mendorong Karin keluar dari kamarnya.

Karin hanya mengerjapkan matanya bingung, ini untuk pertama kalinya Kazune mengusirnya dan begitu kesal padanya. 'Apa aku salah bicara?'pikir Karin.

BRAK! Pintu kamar Kazune pun tertutup dengan sangat keras saat Karin sudah berada diluar kamar Kazune.

"Aku salah apa kali ini?"gumam Karin tak mengerti dengan perubahan sikap Kazune. Kazune memang dingin, tapi dia tak akan pernah mengusir dan sangat kesal pada Karin. "Mungkin dia lagi dapet(?),"gumam Karin lagi.

"AKU INI LAKI-LAKI BODOH!"teriak Kazune dari balik pintu yang mendengar gumaman Karin yang aneh itu.

"Aku hanya bercanda Kazune-kun! Dan tak usah mengataiku BODOH!"jelas Karin dengan kesal karena dia dikatai bodoh oleh sahabatnya sendiri. "Lebih baik aku pulang saja!"ucapnya lagi sambil melangkah pergi dengan kesal.

Ini untuk pertama kalinya Kazune membuatnya sangat kesal, sangat-sangat kesal. Tapi Karin tak akan membenci Kazune, karena dia tahu Kazune tak bermaksud membuatnya kesal.

.

.

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah menjalankan MOS yang sangat menyiksakan bagi para peserta MOS.

Karin tengah berjalan sendiri menuju kelasnya yang sudah diberitahukan sebelumnya, dia masih memikirkan sikap Kazune. Bagaimana dia harus bersikap saat bertemu Kazune karena dia sekelas, dia tak mungkin bersikap sama seperti Kazune.

Karin terus berfikir saat perjalanannya menuju kelas, sampai-sampai tak menyadari ada seorang laki-laki bersurai gelap dengan iris onyx tengah berjalan didepannya. Karin pun menabraknya, "Maafkan aku,"ucap Karin merasa bersalah.

Laki-laki itu mengangguk, "Tak masalah, jika seorang perempuan cantik yang menabrakku,"ucap laki-laki bersurai gelapitu.

Karin pun menatap laki-laki itu, 'KYAAAA.. dia tampan!'pekik Karin dalam hatinya.

"Perkenalkan namaku Kuga Jin, dan kau?"tanya Jin dengan sopan.

"A-aku.. Hanazono Karin,"

"Karin, ya. hmn ... nama yang bagus, kalau begitu sampai jumpa Karin,"ucap Jin sebelum pergi meninggalkan Karin yang masih terpesona.

Setelah Jin pergi, Karin pun mulai berlari ke kelasnya dengan kecepatan In Human. Satu orang yang ingin dia cari kali ini, Kazune. Entah kenapa, Karin langsung melupakan masalahnya bersama Kazune.

Kelas 1-2. Itulah kelas Karin dan Kazune, dan kini Karin sudah berada didepan kelas. memang masih sepi karena jam masuk sekolah masih 21 menit lagi. Tapi, Kazune memang selalu datang lebih pagi dari siapapun karena tak ingin para fansnya yang ikut masuk ke Sakura Gaoka mengerubuninya dan tak membiarkannya masuk ke kelas. dan benar saja, Kazune sudah berada didalam kelas sambil membaca sebuah buku.

"Kazune-kun!"pekik Karin sambil berlari ke arah Kazune berada.

Kazune terkejut dengan pekikan Karin yang membahana dipagi hari yang cerah ini dan tentunya sunyi. "Kazune-kun ! Kazune-kun !"panggil Karin dengan gembiranya sambil loncat-loncat gaje didepan Kazune.

"Ada apa?"tanya Kazune.

"Tadi, tadi... aku, aku bertemu dengan laki-laki tampan.. yaampun dia tampan sekali Kazune-kun!"jelas Karin dengan senangnya.

Kazune kembali melirik kearah bukunya karena malas mendengarkan cerita Karin yang begitu-begitu saja. apakah dia masih belum mengerti dengan sikapnya yang kemarin? Karin memang sangat tidak peka, itulah yang ada dipikiran Kazune kali ini.

Karin pun menghentikan ceritanya saat menyadari Kazune tidak mendengarkannya sama sekali, "Kazune-kun! Kau tidak mendengarkanku ya?!"tanya Karin dengan kesal.

"Aku dengar, aku dengar,"sahut Kazune tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.

Karin pun mengembungkan pipinya kesal, "Kau kenapa sih Kazune-kun?"tanya Karin dengan kesal.

Kazune pun mengalihkan pandangannya kearah Karin, kini tatapannya serius. "Kau—"ucapan Kazune terhenti karena Kazune berfikir jika dia mengatakannya sekarang, Karin akan menjauhinya dan tak ada kesempatan lagi untuknya. "Kau tak perlu khawatir, aku tak apa"sahut Kazune dengan cepat.

Karin hanya menganggukkan kepalanya mengerti, "Baiklah, oiya soal kemarin aku minta maaf Kazune-kun. Sepertinya aku mengucapkan hal yang membuatmu marah tanpa aku sadari,"ucap Karin dengan rasa menyesal.

'Ya, kau telah mengucapkan banyak hal yang membuatku marah!'gerutu Kazune dalam hatinya. "Tidak , seharusnya aku yang minta maaf. Karena aku marah tanpa sebab,"jelas Kazune.

Karin pun tersenyum saat mendengar perkataan Kazune, "Aku tahu Kazune-kun tak akan marah padaku dan kau tak bermaksud membuatku kesal,"ucap Karin. "Tapi, Kazune-kun. Apakah Jin-kun itu adalah pangeranku?"tanya Karin dengan watadosnya.

Kazune menghela nafas saat mendengar pertanyaan Karin. "Aku tidak tahu,"ucap Kazune. "Lebih baik kau duduk ditempatmu sana!,"jelas Kazune untuk mengalihkan pembicaraan.

"Hmn.. baiklah, aku duduk disini saja,"jelas Karin sambil menunjuk bangku yang berada didepan Kazune. Kazune hanya menganggukan kepalanya untuk menanggapi itu.

Dan tak perlu lama, kelas pun mulai ramai karena para murid sudah mulai berdatangan dan mulai memilih tempat duduk.

Karin masih mengobrol dengan Kazune, lebih tepatnya dia bicara sendiri karena Kazune hanya menanggapinya dengan sebuah anggukan.

"Ano.. bolehkah aku duduk disini?"tanya seorang perempuan bersurai hijau tosca pada Karin.

Karin pun mengalihkan pandangannya kearah perempuan itu, "Tentu saja boleh,"sahutnya dengan ramah. "Namaku Hanazono Karin,"

"Aku Yii Miyon,"sahut perempuan itu yang baru saja memperkenalkan dirinya yang bernama Miyon.

"Dari keluarga Yii? Keluarga pemilik bakery itu?"tanya Karin bersemangat. Miyon hanya menganggukkan kepalanya. "Aku sangat menyukai roti-roti disana, tak ada yang bisa menandingi roti buatan bakery itu,"jelas Karin sambil mengembangkan senyumannya.

"Terimakasih, Tou-san memang selalu membuat roti dengan sepenuh hatinya,"sahut Miyon.

Karin pun mengangguk menanggapi sahutan Miyon dan mulai melirik Kazune, "Oiya, perkenalkan ini adalah sahabatku. Namanya Kujyou Kazune,"jelas Karin sambil menunjuk Kazune yang masih sibuk dengan bukunya.

"Oh, namaku Yii Miyon."ucap Miyon.

Kazune hanya mengangguk untuk menanggapi Miyon. "Maaf ya Miyon-chan, Kazune-kun memang selalu begitu,"jelas Karin.

"Tak apa,"sahut Miyon.

Karin tersenyum menanggapi sahutan Miyon, hari pertama dia sudah bertemu dengan seorang pangeran dan mendapatkan teman baru yang baik.

'Apa yang akan kudapatkan setelah ini?'tanya Karin dalam hatinya. Dia sangat penasaran dengan apa yang terjadi pada dirinya setelah ini, apakah dia akan bertemu Jin lagi? Yang menurutnya adalah seorang pangeran?.

.

.

.

TBC


Karin :Flaesy! kenapa kau bikin Fic baru sih?! kau mau menelantarkan Fic Himitsu mu? *teriakpaketoa

Flaesy : Gomennasai Karin, chap 6 Himitsu masih proses. tapi Flaesy nggak janji akan cepet updatenya, karena masih buntu untuk itu Fic TAT

Karin : padahal aku lagi mesra-mesranya dengan Kazune *mataberbinar

Flaesy : sabar Karin, sabar *nepuk-nepukpundakKarin

Karin : Yasudahlah!, tapi kau harus janji chap 6 Himitsu harus romantis !

Flaesy : Haha, sebenarnya sih aku mau menyiksamu di chap itu *watados

Karin : APA?! *ngambilsabit

Flaesy : KYYYAAAA! sekian dulu ya. mohon Reviewnya jika ingin Fic ini berlanjut, Flaesy mohon, review ya *kabur

Karin : Flaesy ! jangan kabur kau! *ngejarFlaesy

.

.

Review or Delete?