MOB (Money-Oriented Boy)

.

.

.

NAROTO (c) Masashi Kishimoto

MONEY! (c) T. Andar

.

..

Fic ini tigak pure hasil imajinasi saya. Saya cuma ngeringkas cerita ini dari novel berjudul "MONEY!" yang saya baca beberapa bulan lalu. Saya kepikiran pasti asik kalo dibuat versi chara Naruto, dan jadilah fic ini. tentu dengan penyesuaian karakter karna ini BL. yosh, semoga menyenangkan, selamat membaca...

.

.

.

Yang aku cari hanyalah cinta

Hanya cinta yang tak terganti

Yang aku mau hanyalah cinta

Hanyalah cinta yang kuberi

Slalu kutunggu hanyalah cinta

Hanya cinta yang tak terganti

Yang aku nanti hanyalah cinta

Hanyalah cinta yang abadi

(Anggun-Hanyalah Cinta)

.

.

.

Gerah memaksa hampir semua warga Konoha Gakuen mengibas-ngibaskan apa saja guna mendinginkan suasana. Bukan hanya siswa bahkan para guru pun lebih memilih memberikan tugas pada muridnya demi bisa ngadem diruang guru yang ber-AC. Yah, memang di Konoha Gakuen yang ada AC-nya baru di ruang guru dan Laboratorium, untuk kelas-kelasnya tahun depan menyusul. Kata Tobirama-sama selaku pemilik sekolah.

Mari kita intib suasana di Kelas XI-A, kelas yang mendapat tugas matematika dari Kakashi-sensei, dalihnya sih ingin mengambil jurnal yang ketinggalan di ruang guru, tapi semua penghuni kelas sangat yakin kalau niat sebenarnya hanya untuk ngadem diruangan ber-AC.

"Kyuu...pinjam hasil tugasmu dong!"teriak Ishobu pada seorang siswa yang tertunduk serius. Dia tidak sedang mengerjakan tugas, sama sekali tidak! Karna tugasnya memang sudah selesai dari tadi. Sekarang cowok itu justru sedang sibuk-sibuknya menyiksa keytouch dilayar ponsel terbarunya.

Sebal karena dicuekin Ishobu pun mendekati cowok itu, tanpa ba-bi-bi langsung mengambil buku milik temanya yang dipanggil Kyuu dan membawanya ketempat duduk terdekat. Sementara si empunya buku tetap tak bergeming.

Kurama nama cowok itu namun lebih terkenal dengan nama Kyuubi. Katanya sih lebih keren gitu. Cowok satu ini memang maniak IT terutama gadget. dan Apel ditanganya itu baru saja dia dapatkan kemarin dari pacar barunya. Shisui yang memang dari keluarga lumayan berada, setidaknya ada sebuah Banteng ngamuk yang siap membawa Kyuubi kemana-mana. Sepengetahuan Kyuubi, Shisui adalah anak seorang Manager di perusahaan besar, maunya sih dia punya pacar anak DirUt, berubung belum ada maka anak Manager pun jadi. Yah siapa tahu saja ayahnya Shisui tahun depan jadi DirUt. siapa tau, pikir Kyuubi. Memang paling enak punya pacar anak orang kaya, kalau ngomong pengen sesuatu pasti besoknya barang yang diinginkan sudah berada didepan mata. Hm, surga dunia bukan?

Ishobu mengembalikan buku Kyuubi dengan senyum seribu makna.

"makasih ya!"

"hm!" jawab Kyuubi tanpa mendongak dari Apelnya.

Ishobu mendudukkan pantatnya disebelah Kyuubi, penasaran dengan benda yang ditekuni maniak apel itu, dan kebetulan Saiken-teman sebangku Kyuubi- absen karna sakit.

"baru lagi?"

"dari Shisui"

"kamu kan sudah punya Apel sendiri Kyuu, kog masih minta sama Shisui sih?"

"beli sendiri sama dibelikan pacar itu rasanya beda,Ishobu"

"apa bedanya?"

"pokoknya beda, susah diungkapkan dengan kata-kata"

"ini tulis saja kalau susah diomongin" Ishobu menyodorkan kertas dan pena kearah Kyuubi.

"haha. Kamu ada-ada saja, tulisan kan juga kata-kata Isobu. Lagian aku lagi seru nih!"

"Huh, dasar! BTW, kamu cuma minta apel saja dari Shisui?gak minta yang lain?"

"untuk sementara ini dulu, sebenarnya ini juga gak butuh-butuh amat sih. Tapi karna bingung mau minta apa ya sudah ini saja-Kyuubi mengedikkan bahunya-. kamu punya ide? mumpung kemarin dia baru ngambil uang di ATM"

"mmm, apaya...sekarang aku lagi pengen active speaker yang bisa buat dugem. Punyaku yang lama rusak"

"okay, besok aku minta sama Shisui, sekalian aku mau keyboard wireless warna merah"

"eh, jam baru nih. Hasil meras Shisui juga?"Ishobu menarik pergelangan Kyuubi dan mengamati jam tangan sport baru yang melingkar disana.

Syuut... Kyuubi meng-glare Ishobu.

"meras katamu?"

"uh...uh... maaf Kyuu, bukan maksudku seperti itu"

Kyuubi mendengus.

"memang istilah itu agak mirip sih, atau mirip banget malah. Bodo ah, kamu nikmatin hasilnya juga kan!"

"hehe, i...iya. Arigato Kyuu..."

.

.

.

"Kyuu..."

"Shisui?"

Kyuubi berpapasan dengan Shisui saat hendak ke kantin.

"mau ke kantin?"

"iya. Mau ikut?"

"gimana kalau kita ke kafe aja, dekat kog dari sini. Dan makananya juga lebih higienis, ada menu dessert terbaru rasa apel lho"

Glek!APEEEELL?OMG-OMG-OMG. Uh, gak boleh!

"gimana ya, Ishobu sudah menungguku di kantin. Kami sudah janji makan bersama, apa dia boleh ikut?"

"ikut ya? Mmm, gimana kalau besok saja kita ke kafenya? Cuma berdua!"

"huft... baiklah"

"oke sampai nanti Kyuu..."

"yo"

Mereka berpisah karna beda jalur. Kyuubi berjalan cepat, perutnya mulai meronta-ronta minta di isi. Kantin sudah didepan mata sebenarnya, tepatnya diseberang lapangan Out-dor sana. Tapi Kyuubi memilih memutari lapangan karna disana ada Nagato-sepupunya-and the geng, Yahiko, Hidan, Sasori dan Itachi yang tengah bermain basket. mereka juga siswa-siswa yang Kyuubi anggap sebagai Ordinary poeple-orang kalangan biasa-, gak populer. Bukan karna Kyuubi gak care sama mereka, hanya gak mau saja saat perutnya keroncongan tiba-tiba kena lemparan bola. Kan sial berundak namanya.

"kog lama Kyuu?"

Kyuubi menghempaskan pantatnya di kursi depan Ishobu.

"tadi bertemu Shisui, besok diajak makan di Kafe"

"ikut boleh?"

"No, cuma berdua. Cepet sana pesen ramen, aku lapar"

"okay!"

"Yo Kyuu!"sapa Nagato, dia datang bersama Gengnya.

"Yo!"

"lagi banyak uang Kyuu?traktir sekalian ya!" sekalian yang dimaksud Nagato itu, sekalian sama Gengnya. Kyuubi sudah hafal.

"bolehlah, sana bilang sama Ishobu nambah pesananya"

"Siap!"

"OI, ISHOBU!"

Teriakan Hidan sukses mebuat Ishobu menoleh kearahnya begitu juga seluruh ekosistem kantin. Ditambah bonus pelototan tentunya.

"hehe. Gomenasai Minna-san!"Hidan membungkuk.

"idiot!"maki Kyuubi dan Sasori bersama.

"sudah biar aku kesana saja"Itachi berdiri. sekalian membantu, kasian Ishobu membawa tujuh porsi ramen sendiri.

"aku dengar kau jalan sama Shisui, Kyuu. Apa benar?"tanya Hidan.

"iya"jawab Kyuubi seadanya.

"bukanya kamu baru putus dari Shukaku seminggu yang lalu?"

"iya, move on gak perlu lama-lama kan?!"

"itu karna kamu yang mutusin Kyuu, jadi gak terlalu sakit. Coba kalau kamu yang diputusin!"

"sebodo lah! sudah tidak ada cinta diantara kami" Kyuubi mengendikkan bahunya.

'bilang saja sudah tidak ada banyak uang dikantongnya,Kyuu!" Inner Nagato n the Geng minus Itachi. C'mon, siapa sih yang tidak kenal kematrean Kyuubi.

"makanan dataaang"Ishobu dan Itachi membawa makanan mereka lalu kembali lagi untuk mengambil minuman.

"apa kamu benar-benar mencintai Shisui, Kyuu?"Tanya Nagato.

"cintalah"

'cinta tidak mungkin diucapkan seringan itu,baka!' kesal Nagato dalam hati.

"Ingat ya Kyuu, jangan suka mempermainkan orang. Nanti kamu bisa dipermainkan juga"

"kau berisik Nagato... siapa yang mempermainkan siapa. Aku serius kog"

Nagato akhirnya cuma menghela nafas. Topik ini sebenarnya sudah sering dia bicarakan dengan Kyuubi. Hasilnya? Tak ada hasil. Terkadang, Nagato tidak tega membiarkan Kyuubi tenggelam dalam sikap matrenya yang amit-amit. Matrenya Kyuubi itu sudah setadium akhir, tinggal tunggu vonis mati dari dokter! Segala hal dia nilai dari segi materi. Menurut teorinya. Seme yang paling keren adalah seme yang bisa memenuhi segala kebutuhan ukenya -oh, Kyuubi ultimate uke toh? Iya, soalnya kalau seme dia yang akan modal. Rugi- tidak peduli semenya mau selingkuh didepan mata atau dibelakang mata asalkan kebutuhanya tercukupi ya lanjut saja. Namanya juga money centris.

"huft,,,, terserah kau sajalah"

.

.

.

Kyuubi berjalan ke parkiran bersama Nagato cs, kebetulan kelas mereka sama-sama dilantai dua walau tidak satu kelas. Sampai di parkiran Kyuubi memandang seseorang yang sudah menunggunya disana, siapa lagi kalau bukan Shisui. Dan Kyuubi bisa melihat dengan jelas kalu Shisui benar-benar tidak suka dia berjalan bersama Nagato cs.

"pacar barumu tuh, cepetan sana. Aku gak mau ikut-ikutan kalau nanti dia ngamuk"Nagato mendorong Kyuubi lalu meninggalkanya keluar sekolah untuk menunggu bus.

Kyuubi mendekati Shisui yang mukanya masih ditekuk.

"kamu kenapa sih?"

"kenapa kamu pakai acara gaul sama mereka segala, Kyuu? aku tidak suka!"

"tidak suka kenapa? Cemburu? Nagato kan sepupuku, tenang saja"

Shisui berjalan memutar dan masuk kedalam mobilnya. Kyuubi ikut masuk dan duduk desamping Shisui.

"bukan cemburu Kyuu, juga bukan Nagato tapi yang lain. Aku musuhan sama dia"

Kyuubi menoleh penasaran.

"musuhan? siapa?Sasori?"

"bukan"

"Hidan"

"bukan"

"Yahiko?atau Itachi?"

Shisui diam saja dan menggerakkan mobilnya keluar parkir kemudian melaju bebas dijalanan.

"kalian punya masalah apa?"kejar Kyuubi.

"sudahlah Kyuu, aku malas cerita!"

"em, bukanya Itachi itu sepupumu ya?"

"iya. Sudah, Diamlah dan nikmati pemandanganya!atau ganti topik pembicaraan!"

"em Shisui...Btw, kita kan baru jadian. Masak gak ada yang spesial gitu buat aku?"

"kamu pengen hadiah apa?"Shisui membelokkan mobilnya ditikungan, terlihat sangat ahli membawa kendaraan yang mereka naiki.

"yakin nih?"

"buat kamu apa sih yang enggak"

"segitunya..."

"seme sejati memang harus seperti ini kan?"Shisui tersenyum menawan. Kyuubi nahan nafas terpesona.

"ayo kita ke Distro"

"mau cari apa?"

"tas, lihat nih, tasku udah jelek. Masak pacarnya Shisui tasnya jelek, malu kan?" Kyuubi memperlihatkan tasnya-yang sebenarnya masih bagus- pada Shisui.

"oke, kita beli sekarang!"

"tanks Shi..."

"hn"

'gak salah aku ninggalin Shukaku, Shisui memang lebih kaya. Haha'

.

.

.

Jam 12 siang. Kantin Konoha Gakuen terlihat sepi, hanya ada Nagato Cs yang lagi bolos kelas. Nagato memutar mutar lolipop-pemberian Yahiko- yang ada dimulutnya, sesekali dia memandang Hidan yang tengah mengobrol seru dengan joke-konyolnya. Disebelah Hidan ada Sasori yang menatap bosan namun tetap mendengarkan. Yahiko nampak berminat sekali dengan humor Hidan. Sementara Itachi cuma sesekali senyum dan menggoyang-goyangkan kursi yang ia duduki, saking enaknya menggoyang-goyangkan kursi sampai hampir saja dia terjengkang. (bagian ini bikin saya ngakak guling-guling soalnya pernah ngalami). Untungnya Itachi bereaksi cepat, dia langsung berdiri lalu memutar kursi tersebut, sekarang dia memeluk sandaran kursi dan bergoyang-goyang lagi, tapi kali ini goyanganya kedepan.

"kalian tahu gak,ternyata Deidara-sensei oreo juga orangnya?" kata Hidan , dia memasukkan permen karet kemulutnya.

Kali ini topik beralih pada guru seni yang selalu terlihat elegan dengan setelan jas hitam dan celana hitam, bahkan diluar sekolahpun pakaianya selalu didominasi warna hitam. Nagato langsung merespon dengan mata berbinar-binar saat mendengar nama sensei favoritnya disebut. Memang sudah umum diakui kalau sensei androgini satu itu cantiknya bukan main.

"apa maksutnya oreo, nih?" tanya Sasori.

"kesan diluar memang selalu hitam. Pakaianya serba hitam semua. Tapi dalamnya, waw susu saja kalah putih sama kulit Deidara-sensei, mulus lagi"

"shit! kog kamu bisa tau?" tanya Nagato penasaran sekaligus iri.

"kemarin aku ke rumahnya, dia memakai yukata hitam dengan bercak merah. Saat aku mau mengambil tanah liat yang dipamerkanya padaku, tidak sengaja tanahnya jatuh menggelinding didekat kakinya. Karna kaget, aku refles mengambilnya, dan uhhhh! Kakinya...kakinya...huah..." Hidan tenggelam dalam lamunanya.

TWACK

Sasori menjitaknya.

"ittai, sakit bodoh!"

"dasar mesum!" maki Sasori

"seperti kamu tidak saja!" balas hidan.

"tck, kau...!"

"sudahlah, kalian berdua sama-sam mesum!" Yahiko segera menengahi begitu melihat keduanya hampir adu jotos. Nagato ngakak lupa elitisasi.

Sementara Itachi hanya tersenyum kalem dan meletakkan dagunya di tanganya yang tengah memeluk sandaran kursi.

"Chi, kamu tau gak kalau kakak kelas ada yang naksir kamu?"

"enggak" jawab Itachi ogah-ogahan. Dia menegakkan badanya dan meluruskan kakinya, menatap Nagato.

"siapa sih?" justru Hidan si biang kepo yang akhirnya bertanya.

"Utakata-senpai dari XIIC yang rambutnya sebahu, yang tasnya biru langit"

"wah cocok nih sama-sama kalem kan kalian berdua" sambut Yahiko.

"udah Chi ambil saja!" seru Nagato.

"hei Hidan, menurutmu siapa ukenya nanti?" Sasori pasang muka berfikir.

"mungkin mereka akan bergantian!"

Itachi jadi keki mendengar ocehan teman-temanya tapi diam saja. mereka pasti tambah semangat menggoda kalu dia menimpali.

"bagaimana menurutmu Itachi?" tanya teman-temanya barengan.

"no comen!"

"yaaahhhh..."mereka berseru kecewa

"eh Chi, kalau dipikir-pikir, kamu kan incaran banyak orang disini mulai dari sensei senior macam Madara sensei sampai kouhai yang baru masuk kesekolah seperti Neji itu. Usulku sih, manfaatkan saja mereka. Just for fun. Gak usah serius-serius amat. Kalau sudah bosan, ya sudah tinggal saja. hanya memanfaatkan kesempatan!"

"bener tu Chi kata Nagato, Manfaatkan saja. kalau kamu mau, banyak lho yang antri buat booking kamu"Hidan ikutan provokasi.

"booking, booking! Enak saja, kalian pikir aku gigolo!"

"jangan ill-feel dulu, coba bayangkan misalnya kamu jalan sama Madara-sensei. Bayangkan apa yang akan kamu dapatkan Chi, dia itu salah satu sensei terkaya di Konoha lho. Gak nyesel kamu jalan sama dia"

"sepertinya penyakit Uzumaki Kyuubi menular pada Uzumaki Nagato!" tandas Yahiko.

Nagato kicep. Gengnya ngakak guling-guling.

"lagian kamu dapat gosip gitu dari mana Nagato?"

"hem!, sepertinya Itachi kita mulai tertarik kawan-kawan!"seru Hidan menggoda.

"bukan Hidan. Setahuku Madara-sensei akan menikah beberapa bulan lagi"

"kog kamu tau Chi?diam-diam kamu..."Sasori senyum satu makna.

"dia kan pamanku"

"HAH?"

"kog bisa? Uchiha mana dari kakekmu yang menikah dengan Senju ha?"tanya Hidan sengak.

"Senju itu nama tunanganya, bodoh! Sudah dipakai bahkan sebelum Madara-sensei bertunangan. Benarkan Itachi?"

"ya Leader-sama"

"HEI, AKU LEADERNYA!"

"diam Nagato! Dan kau Itachi, kita semua teman. Tak ada pembagian kasta disini!"

.

.

.

"sudah kenyang makanya?"

DUAR!

"sen...sensei..."

" Ka...Kakashi...sensei..."

Kakashi berdiri dibelakang Itachi lengkap dengan muka malas dan icha-icha ditanganya. Walau ada larangan untuk membawa segala jenis porno grafi ke sekolah namun sensei yang satu ini sama sekali tidak tersentuh hukum, penggemar Icha-icha dan pemilik tiga uke-Obito, Tenzo dan Iruka-itu tetap dipertahankan pihak sekolah. Entah karna apa, hanya Tuhan, pemilik sekolah dan kepala sekolah yang tau.

"temui kepala sekolah setelah bel pulang berbunyi!"Kakashi berlalu meninggalkan kelima siswa yang bolos pelajaranya pucat pasi.

Tsunade-Sama kepala sekolah mereka, dan satu-satunya wanita di Konoha Gakuen. terkenal dengan kegalakan dan kegaharanya. Semua siswa-terutama yang melanggar peraturan- pasti akan mengkeret bertemu denganya.

.

.

.

Malam hari di kediaman Uzumaki Kyuubi.

"nyalain AC-nya Kyuu, Gerah!"

"hn, nyalain sendiri!"

"remotnya disebelahmu itu!"

PLETAK

Kyuubi melempar remot tepat ke muka Nagato.

"ittai yo... apa-apaan kau Kyuu!"

"uruse Nagato!"

"kau ini lagi apa sih?"Nagato mendekati Kyuubi dan melongok ke ponsel pintar digenggamanya.

"ooooo sama Shisui, HAH?"

"URUSE NA!"

"APA-APAAN KAU KYUU?MEMINTA SEPEDA SEMAHAL ITU?!"

"KAU ITU KEPO SEKALI!"

"tapi tigabelas juta yen itu tidak sedikit Kyuu"

"kenapa jadi kau yang berisik, heh?"

"jangan keterlaluan Kyuu!"

"APA?"

"jangan minta hal segila itu. Tidak baik Kyuu!"

"dengar Nagato! Aku tidak MINTA. Dia MENAWARIKU. dan aku hanya MENERIMANYA. Faham?"

"tapi..."

"FAHAM?"

"yare yare terserah kau sajalah!"

"bagus"

Drrrrt drrttt

"moshi moshi"Nagato mengangkat telfonya.

"apa yang kau lakukan, baka! kembalikan ponselku!"

"hei halo Nagato...Yahiko sebenarnya ad-"

Tuuuuut tuuuut tuuut

"hah? apa maksudnya?" Nagato mengedikkan bahu lalu mengantongi ponselnya.

"siapa?" tanya Kyuubi.

"Yahiko. Em, tapi yang bicara Hidan... ah mereka kurang kerjaan"

"aku jadi ingat sesuatu! Shisui bilang dia musuhan sama Yahiko dan Itachi. ada apa anrata mereka?"

"oh itu...masalah sepele, bukan hal besar"

"apa?"

"apa?"tanya Nagato bingung. Pikiranya masih menerka-nerka kelanjutan ucapan Hidan.

"apa yang terjadi Nagato? My God, kenapa sepupuku bodoh sekali sih?"

"ahaha... baiklah-baiklah. Aku tidak konsen tadi. Aku katakan padamu...

Yang aku tau hanya masalah dengan Yahiko,kalau dengan Itachi aku tidak tau. Tiga bulan lalu Yahiko terpilih sebagai kapten basket sekolah ditunjuk langsung oleh Zabusa-senpai, kapten basket tahun lama. Shisui yang merasa dirinya lebih baik tidak terima, jadi mereka tanding one on one, Yahiko menolak karna Shisui baru sembuh dari cedera. Tapi entah bagaimana akhirnya tanding tetap berjalan dan Shisui kalah. Kata Yahiko sejak itu suasana selalu buruk di Gym, Shisui seolah ingin menghabisinya. Yahiko yang enggan berurusan lebih lama dengan Shisui memutuskan keluar dari basket. Tapi sepertinya hubungan keduanya tetap buruk"

"satu dapat! Bsok tanyakan pada Itachi apa masalahnya. Oke!"

"ogah! Kenapa tidak tanya sendiri!"

"pelit!"

"terserah apa katamu!"

.

.

.

Jum'at pagi ini Nagato cs sepakat buat brangkat lebih pagi, alasanya ya karna hukuman dari kepala sekolah kemarin. Mereka diminta partisipasinya membantu panitia perayaan hari ulang tahun Konoha Gakuen. Hari ini rapat terakhir.

"karena semua tugas kepanitiaan sudah terisi, kalian mendapat tugas mengatur kendaraan-kendaraan yang datang ke acara kita nanti" terang Aoba selaku ketua panitia.

"bilang saja tukang parkir!" sahut Nagato gondok.

"ya...terserah kalau kalian lebih suka menyebutnya begitu" Aoba mengedikkan bahu.

Sedang di dekat Aoba, Kyuubi dan Ishobu-yang menjabat sekertaris I dan II-sudah ketawa nista yang disambut lemparan dehem oleh Deidara selaku sensei pembina.

"semangat ya semuanya! Untuk Nagato-kun, Yahiko-kun, Itachi-kun, Hidan-kun, dan Sasori-kun, mohon bantuanya ya"

"Hai' Deidara-sensei!"koor mereka, dan tentu Hidanlah yang paling keras dan semangat suaranya.

.

.

.

Hari peringatan ulang tahun sekolah tiba, stan-stan sudah siap ditempat masing-masing.

"bandnya sudah mulai nih!"Sasori berseru dari atas kursi panjatanya. Mereka masih ditempat parkir.

"eh, drummernya manis!"

"manis?"semua mengulangi.

"iya manis banget. Tipe uke idaman"

Semua kontan celingukan ingin melihat. Bahkan Itachi yang biasanya tidak pedulian ikut penasaran, sampai naik kursi segala.

'eh, dari jauh kog seperti Kyuubi ya?'

"udah kelihatan jelas Chi?"tanya Yahiko.

"belum!"

"coba kalau dari sini!"Nagato dan Hidan menyiapkan kursi disisi lain yang menurut mereka strategis, dengan mata yang masih mengarah ke panggung Itachi berpindah ke kursi yang disiapkan Nagato dan Hidan.

"sudah jelas?"tanya Yahiko lagi.

"lumayan, tapi masih kurang, dari sini ada pohon mangga yang mengganggu!"

"sebentar. Biar aku ambilkan meja!" saat Yahiko bersiap mengambil meja, Sasori dan Hidan sudah datang duluan membawa meja.

"coba pindah sini Chi..."

Itachi mengikuti instruksi Sasori tanpa mengalihkan pandanganya dari panggung. Nah kelihatan jelas dari sini.

'kirain mirip Kyuubi. Ternyata beda!'

"sudah kelihatan Chi?" tanya Hidan.

"sudah, sudah...okay! tanks guys" jawab Itachi.

"baguslah!" sahut Yahiko yang diiyakan oleh ketiga temanya.

Tunggu dulu! Itachi baru sadar kalau ada sesuatu yang salah. Kog anak-anak semangat sekali membawakan kursi dan meja untuknya? Dia segera menengok kebawah.

"kalian lagi ngapain?" Itachi sweatdrop.

Yahiko, Nagato, Sasori dan Hidan mendongak menatap Itachi sambil senyum-senyum dan dengan mata berbinar-binar.

"sebagai teman, kami bahagia bisa melihat kamu jadi manusia normal..."

Maksudnya?

"ayo Chi, tunjukkan merahmu!" Nagato berkata semangat.

"cowok itu lumayan manis kog..." ini Sasori yang ngucapin.

"semanagat!" Hidan sampai mengacungkan kepalan tanganya tinggi-tinggi.

"kalian lagi stress ya?" Itachi langsung turun dari meja diikuti tatapan kecewa teman-temanya.

"yah Chi, normal dikit kenapa!" Nagato jengkel.

"maksutnya?" Itachi mengangkat sebelah alisnya, bingung.

"kalian berlebihan!" sahut Yahiko cepat.

"kamu...jangan-jangan...kamu aseksual ya?" koor ketiga temanya.

TWACK TWACK TWACK

Ittai ttai ttai

Tiga jitakan sukses mendarat dikepala Nagato, Sasori dan Hidan. Pelakunya tentu saja bukan Itachi melainkan Yahiko yang mulai jengkel dengan kealayan teman-temanya.

.

.

.

"kaca matanya bagus nih, berapa?"tanya Kyuubi. Dia tengah jalan-jalan keliling stan bersama Shisui.

"25000 yen"jawab Sai datar.

"hah? Mahal amat!"

"sudah Kyuu, ambil saja. aku yang bayar"

"eh? gak papa Shi?"

"gak papa" lalu Shisui mengeluarkan uang dan membayar kaca mata pilihan Kyuubi.

"tanks Shi"

"hn"

"cari makan yuk, aku lapar"

"okay. Habis makan aku tinggal ya. Anak-anak basket ada latihan"

"hu'um"

.

.

.

"jalan kesana yuk, sudah selesei ini. lagian ada pak satpam yang jaga" Hidan menunjuk Stan aksesoris yang berjejeran.

"sana ajak Itachi. Sekalian biar dia belajar sosialisasi sama calon-calon seme-ukenya!"

Itachi men-deadglare Yahiko.

"ayolah Chi, cuma nemani Hidan ini!"

"Tidak Nagato! Nanti aku dikira tebar pesona! Disana juga banyak banget orangnya!"

"ayolah Chi...please...lihat, ada Haku disana! Aku mau dekati dia!please Itachi!"

Itachi melirik kearah Hidan yang memelas. Sepertinya dia benar-benar berharap Itachi mau menemani.

"oke oke. Tapi jangan lama-lama ya"putus Itachi akhirnya.

"sip!"

Hidan lari-lari kecil menuju salah satu stan aksesori. Itachi mengikuti Hidan mendekati Haku yang sedang asik mengobrol dngan Kyuubi, Ishobu dan Saiken.

"Haku..."sapa Hidan manis.

"mau beli pin juga Dan?"tanya Kyuubi iseng.

Hidan cuma melirik Kyuubi sambil senyum-senyum. 'gak-cuma-mau-lihat-Haku' kira-kira begitu arti senyumnya. Tapi masak iya dia mau bilang begitu?

"ikat rambut yang ini harganya berapa, Haku?" tanya Hidan akhirnya.

"kenapa? Kamu mau beli buat aku?" tanya Haku iseng.

Kyuubi menahan tawa. Si Haku doyan flirting juga ternyata.

"eh, kamu mau kalau aku belikan?"sambut Hidan berbinar-binar.

"mau lah, mau banget!"

"serius nih?"

Haku mengangguk antusias.

"ya sudah ambil saja. berapa sih harganya?"

"Cuma 5000 kog"

"oke, ambil sepuluh juga boleh"

Tanpa diminta dua kali Haku langsung memilih sepuluh ikat rambut dengan semangat. Mumpung gratis.

'5000 x 10 =50000'

'LIMA PULUH RIBU YEN?' mata Hidan langsung membola, shock seketika. Dia baru ingat kalau uang sakunya hari ini cuma 20000. Kurang 30000. Belum nanti buat pulang naik bus. Hadeh!. Hidan yang pusing, Segera tengok kiri kanan belakang untuk mendeteksi keberadaan Itachi. Ternyata Itachi yang tadi takut dikira tebar pesona dan takut mati gaya dikelilingi banyak manusia malah sibuk memperhatikan wristband-wristband keren didepanya. ditanyanya bahkan sudah ada dua pasang wristband hitam dan biru. Mungkin dia ingat adiknya yang selalu pakai gelang tangan itu.

Perhatian Hidan kembali pada Haku yang masih memilih-milih.

"hm, sebentar ya Haku. Kamu pilih-pilih saja dulu" pamit Hidan, dia ingin mendekati Itachi.

"Chi, kamu bawa uang berapa?"

"memangnya kenapa?"

"aku pinjam dulu ya, malu nih kalau uangku kuarang..."

"makanya, kalau gak punya modal jangan sok!" walau begitu Itachi tetap mengeluarkan dompetnya. Belum selesai dibuka, Hidan sudah merebut dompet tersebut dan balik ke Haku.

"sudah dapat, Haku?"

"sudah nih, tiga aja. Temanku pengen banget pakai ikat rambut ini"

Hidan bengong.

"jadi, bukan kamu pakai sendiri?"tanya Ishobu.

"eh, buat aku? Tidak lah! Bisa mati aku kalau Zabusa-senpai tau aku makai barang pemberian orang lain"

Hidan masih bengong. Kena skakmatc dia. Itachi yang berdiri tak jauh dibelakangnya berusaha menahan tawa sambil pura-pura masih memilih wristband.

"Dan, masa cuma Haku yang dibelikan? Kog aku tidak?"goda Kyuubi.

"memangnya kamu mau yang mana Kyuu?"

"serius nih? Memangnya uang kamu berapa? Lagi kaya ya?"

"ya iya lah!"

Hidan mengibas-ngibaskan dompet Itachi dengan bangga, dan akhirnya...

Sreet!

Kyuubi merebut dompet itu dan berlindung dibalik Haku. Hidan tidak bisa merebut dompet tersebut, ayolah dia harus memeluk Haku dulu kalau mau merebut dompetnya! Kalau hal itu terjadi, entah apa yang akan dilakukan senpai garang yang ternyata seme-nya Haku padanya.

"oi! Balikin dompetku Kyuu!"

"sebentar, aku mau lihat dulu ada berapa uangmu disini? Aku kan mau menyesuaikan apa yang aku minta dengan budget di dompetmu ini!"

Hidan menatap dompet ditangan Kyuubi horror. Bagaimana kalau ada poto Itachi didalamnya? Tengsin kan!

"WOW? Gila?! Banyak banget! Kamu baru menang lotre ya Dan? atau jangan-jangan, kamu habis ngrampok tas nenek-nenek di pasar?"

"Kuso! Enak aja! Sini balikin!"

"sebentar aku mau lihat-lihat dulu! eh... kog ada...?"Kyuubi mendongak dari dompet dan memandang Hidan penasaran.

'tuh kan ada potonya Itachi!1' dalam hati Hidan frustasi.

"a...haha...haha... aku memang sedikit ada rasa sama dia...hehe..."Hidan sungguh terpaksa berbohong, dari pada dia malu kan?

"HAH?"Kyuubi terperangah. Bukan cuma Kyuubi tapi Haku, Saiken dan Ishobu juga.

"haha...haha...haha"sedetik kemudian tawa Kyuubi mengalun merdu dari bibirnya. Begitu juga ketiga orang disekitarnya.

Hidan semakin bingung dan penasaran. apa sih yang ada di dompetnya Itachi?

"be...beneran kamu suka sama dia, Hidan?"tanya Haku tak percaya.

"iya! Bukanya kalau dilihat-lihat dia manis juga?"Hidan menggaruk tengkuknya. Itachi manis? Haduh! Iya manis sih, tapi masak iya Itachi manis...

Kyuubi tertawa terbahak-bahak sampai beberapa anak didekat mereka berkerumun didekatnya, penasaran siapa orang yang ditaksir Hidan samapai ada foto didompetnya dan bikin Kyuubi ngakak berat.

Itachi yang sudah ada dibelakang Hidan ikutan tertawa ngakak ala OOC. Mungkin dia juga bakal guling-guling kalau diijinkan author. Tapi sayang gak diijinkan.

"kasih lihat dong, Kyuu!"teriak Goku.

Kyuubi mengangkat tinggi-tinggi dompet yang sudah berani mengocok perutnya.

"manis banget kan?!"ujarnya.

"Hahaha...iya manis banget!"sahut anak-anak.

Hidan ikut menoleh ke arah dompet yang diacungkan Kyuubi tinggi-tinggi dan...

GEDUBRAK!

'Foto ORANG UTAN? ITACHI SIALAN! Buat apa sih foto orang utan disimpan di dompet! bakayarooo! Konoyarooo!'Hidan misuh-misuh dalam hati.

"etto...etto..."dia hendak membela diri tapi bingung.

"itu foto yang akan kalian dapatkan kalau kalian ikut program konservasi dan perlindungan orang utan di Kalimantan, Indonesia sana" jelas Itachi sambil mengambil dompetnya dari tangan Kyuubi.

Selanjutnya, Itachi mengeluarkan uang sebanyak 50000 dari dompet tersebut dan memberikanya pada Hidan. Kemudian, ia memasukkan dompet tersebut ke saku celananya sendiri. Orang-orang disana bengong semua, walau akhirnya mereka tak bisa menahan tawa melihat merahnya wajah Hidan yang mirip semangka dibelah dua. Kalau ada plastik hitam rasanya Hidan rela memasukkan kepalanya kesana, dan gak pernah dibuka sama sekali. Biarlah kehabisan nafas, lalu mati. Dari pada menanggung malu seperti ini?! ah, lebay kamu Dan!

.

.

.

TBC dulu ya...

Jaa neeeee...

Maaf typo bertebaran.

Terimakasih sudah membaca.