PERNYATAAN

Cast :GuanHo dan member PD101S2

Warn : ini BL yah! Cerita membosankan dan berbelit – belit.

Rating : T

Length : Twooshoot

.

.

SELAMAT MEMBACA!

oOo

Guanlin mau nembak Seonho, tapi dia bingung gimana cara dia buat nembak Seonho?

.

.

.

SEONHO POV

Hari ini adalah hari untuk mempresentasikan tugasku bersama kelompokku. Aku memulai presentasiku lalu di lanjutkan oleh empat temanku yang lain. Untung saja aku bukan orang yang punya masalah untuk tampil di depan, jadi aku tak mempunyai kendala apapun saat menyampaikan bagianku.

.

.

Yap, presentasiku selesai, waktunya di lanjutkan pada kelompok selanjutnya. Tapi, sepertinya bangku kosong di belakang sudah penuh di isi, jadi aku terpaksa duduk di depan bersama kelompok lain.

Aku melihat satu bangku kosong di depan, dan itu disebelah Guanlin, sosok pendiam diantara teman sekelasku yang lain. Baiklah Yoo Seonho, kau sudah tidak memiliki waktu, cukup duduk dan perhatikan ke depan.

Akhirnya aku mendudukan diriku di sebelah Guanlin, sampai entah darimana datangnya perasaan ini datang. Jantungku berdegup dengan kencang, kencaaang sekali…

Aneh, tidak biasanya aku seperti ini. Sebenarnya perasaan macam apa ini? Kenapa jantungku tak mau berhenti berdetak kencang ?

END SEONHO POV

DEG

DEG

DEG

Seonho memegangi dadanya, dimana jantungnya berdetak dengan cepat. Dia berharap Guanlin tak mendengar detak jantungnya yang berdetak begitu cepat dan sepertinya Guanlin memang tak menyadarinya karena dia tetap focus melihat ke depan.

.

.

.

Jam pelajaranpun berakhir, dan Seonho bersyukur dia bisa kembali ke tempat duduknya. Bisa – bisa dia pingsan jika jantungnya tak mau berhenti berdetak cepat. Meski ada perasaan tak rela ketika dia tak bisa dekat dengan Guanlin lagi.

.

.

.

SEONHO POV

Aku menghela nafas lelah entah untuk yang keberapa kalinya hari ini. Sejak hari dimana jantungku berdegup kencang ketika berada di sebelah Guanlin, aku selalu berusaha untuk menjaga jarak darinya ( meski sebelumnya pun kami tak pernah berkomunikasi ). Tapi entah kebetulan atau bagaimana aku sering menemukan diriku harus satu kelompok dengan Guanlin, atau paling tidak kelompok kami bersebelahan, yang membuatku bisa melihat eksistensinya dalam jarak dekat.

Aku bingung, aku tak mengerti harus bertanya pada siapa untuk menemukan solusi masalahku ini. Aku bukan orang yang berpengalaman dalam masalah percintaan. Kisah cinta pertamaku saja tidak bisa di bilang pengalaman yang baik. Jika kalian berpikir berpacaran hanya dengan berkomunikasi melalui telepon genggam selama setahun adalah pengalaman yang indah.

Dan setelah menjalani LDR selama setahun, dia memutuskanku di hari ulang tahunku sebagai hadiah darinya. Sungguh kisah cinta yang lucu.

.

.

.

Hari ini hari senin. Tidak ada yang special, bagiku hari apapun sama saja. Oke, lupakan bahwa hari ini kelompokku lagi – lagi berdekatan dengan kelompok Guanlin. Aku harus mati – matian menahan diri untuk tidak terus melirik kearahnya.

" Seonho..!"

" Hmm" Aku menoleh pada Justin, dia adalah salah satu teman sekelompokku saat ini.

" Aku tak mengerti bagian ini "

" Oh.. sini kulihat " Akhirnya aku berkutat dengan buku Justin memastikan apakah jawabannya sudah benar dan sesekali memperbaiki apa yang menurutku kurang benar.

" Bagaimana? Apa kau sudah mengerti sekarang ?"

" Sudah, terima kasih "

Sebenarnya aku sudah ingin berkutat kembali dengan bukuku tapi melihat Justin masih memandangiku membuatku mengurungkan niatku.

" Ada apa?"

" Seonho.. menurutmu.. barang – barang apa saja yang akan di sukai oleh wanita jika kita memberikannya?"

Aku mengerutkan keningku. Anak ini..

" Hmm? Coba kupikirkan. Wanita itu suka sesuatu yang romantis, senang di manja dan diperhatikan. Mungkin memberikan cokelat, bunga, atau aksesoris wanita bisa membuat mereka senang?"

" … "

" Kau sedang jatuh cinta yah?" Aku mencoba menggoda Justin, tapi sepertinya dia tak terpengaruh.

" Kalau kau sukanya apa?"

Lah, ni anak. Tadi katanya nanya barang yang di sukai wanita, sekarang malah nanya apa yang di sukai olehku. Emangnya aku perempuan? Aku tuh laki – laki tulen.

" Aku? Jelas aku tidak suka di berikan cokelat atau bunga. Aku bukan wanita.."

"…Tapi kalau kau mau memberikanku sesuatu, lebih baik berikan aku buku saja"

" Kenapa?"

" Aku senang membaca, membaca sudah menjadi salah satu hobiku"

" Oh.. kau suka buku seperti apa?"

" Hmm? Aku suka buku apa saja. Baik itu novel, komik, buku pelajaran, sejarah, bahkan aku senang sekali membaca atlas, hahaha"

" Oh..begitu" Justin tersenyum.

Dan akhirnya perbincangan kami terhenti karena Bu Guru sudah kembali ke kelas untuk melanjutkan pelarannya yang tertunda tadi. Awalnya ku kira itu hanya pertanyaan biasa, tapi..

.

.

.

.

Besoknya entah apa yang terjadi, Samuel mendatangiku dengan senyuman riang. Bahkan bukan hanya Samuel, tapi teman sekelasku yang lain juga tersenyum menggoda padaku, ketika mereka berpapasan denganku. Apa yang terjadi?

" Seonho, baca ini"

Samuel memberikan handphonenya padaku, ternyata dia memperlihatkan percakapan di group semalam. Aku memang tidak masuk group kelas. Dan ternyata percakapan itu di mulai oleh Guanlin.

Guanlin

Aku punya banyak komik Conan di rumahku, aku ingin memberikannya pada Seonho. Kira – kira dia akan menyukainya atau tidak? 20.00

Haknyeon

Komik Conan? Aku mau! Berikan saja padaku! 20.11

Guanlin

Tidak, aku hanya akan memberikannya pada Seonho. Kalau dia tidak suka, baru aku akan memberikannya padamu. 20.13

Haknyeon

Kau jahat sekali padaku. Ayolah berikan saja padaku.. 20.14

Guanlin

Tidak. 20.14

Samuel

Aku akan tanya padanya, sebentar. 20.15

Daehwi

Kenapa harus Seonho? 20.17

Samuel

Dia menyukainya, dia bilang Conan adalah salah satu anime kesukaannya. 20.20

Guanlin

Apa kau bisa di percaya? 20.21

Samuel

Terserah, kau mau percaya atau tidak. 20.21

Guanlin

Baiklah, aku percaya 20.22

Haknyeon

Kalau Seonho tidak suka berikan saja padaku yah! 20.23

Daehwi

Kenapa harus Seonho? 20.24

Dan percakapan group itu berakhir di sana. Aku tak menyangka Guanlin mau memberikan komiknya padaku, apalagi dia menolak mentah - mentah permintaan Haknyeon untuk memberikan komik itu padanya, karena yang kutahu Haknyeon itu salah satu teman dekat Guanlin . Tunggu..

" Oh… jadi ini alasanmu semalam bertanya padaku hah?"

Samuel malah nyengir kuda, terserah dia sajalah.

Dan Guanlin benar – benar memberikan beberapa komik Conan miliknya padaku. Tentu saja aku menerimanya dengan senang hati, siapa yang tidak senang coba, di kasih hadiah sama gebetan sendiri? Yah lumayan, buat kenang – kenangan.

END SEONHO POV

.

.

.

Seonho menatap bingung Guanlin dan Samuel. Sejak kapan mereka menjadi dekat? Samuel itu teman dekat Seonho, dan setahunya Guanlin dan Samuel itu tidak dekat. Tapi kenapa sekarang mereka malah akrab sekali? Bahkan kemarin dia melihat Guanlin memberikan sesuatu ke Samuel.

" Muel, kok kamu tiba – tiba jadi deket sama Guanlin? Setahuku kaliankan tak terlalu dekat?" Karena tak bisa menahan rasa ingin tahunya, akhirnya Seonho bertanya pada Samuel.

" Kami memang jadi dekat akhir – akhir ini "

" Sejak kapan? "

" Sejak Guanlin sering curhat padaku "

" Hah? Guanlin curhat padamu? Curhat apa?"

" Itu.. rahasia " Samuel tersenyum, dan bagi Seonho senyum Samuel itu mencurigakan.

.

.

.

Semakin hari Samuel dan Guanlin semakin terlihat sangat dekat. Entah apa sebenarnya apa yang mereka bicarakan Seonho tak begitu peduli.

" Seonho, hari ini pak guru tak masuk. Bagaimana kalau kita mengobrol di luar? "

" Di luar? "

" Tenang saja, tidak jauh kok. Kita ngobrol – ngobrol santai saja di taman "

" Oh.. baiklah, ayo"

Akhirnya Seonho mengikuti Samuel pergi ke taman sekolah, yang kebetulan persis sekali berada di seberang kelasnya.

Mereka mebicarakan banyak hal disana. Maklum saja, meski berteman baik mereka itu hanya bisa bertemu di sekolah. Rumah mereka letaknya berjauhan, dan mereka sama – sama tidak bisa pergi bermain keluar ketika libur. Maklum, keduanya sama – sama sibuk dengan ekstrakulikuler masing – masing, jadi hari libur mereka gunakan untuk istirahat yang banyak di rumah, alih – alih bermain ke luar.

"…Benarkah seperti itu? Hahahah tak kusangka hidup seorang Kim Samuel punya sisi menyedihkannya"

" Tertawalah yang banyak Seonho, sampai kau puas"

"…"

"…"

Hening beberapa saat, mereka sama – sama memikirkan topik selanjutnya yang harus di bahas.

" Seonho.."

"Hmm"

"Menurutmu.. emm.. bagaimana pendapatmu tentang Guanlin?"

Seonho terdiam, kenapa Samuel menanyakan perihal Guanlin padanya? Apa Samuel tahu dia menyukai Lai Guanlin? Tidak – tidak, jangan sampai hal itu terjadi. Lebih baik dia cepat – cepat menjawabnya sebelum Samuel curiga padanya.

" Guanlin yah?"

"…"

" Dia orang yang baik, meski sangat pendiam, tapi aku yakin dia orang yang baik. Dia juga cukup pintar"

" … "

" … "

" Seonho.. kau tahukan kalau akhir – akhir ini Guanlin senang sekali curhat padaku?"

" Yah aku tahu"

" Kau mau tahu tidak apa yang sebenarnya selama ini dia curhatkan padaku?"

" Aku mau, tapi kau sendiri yang bilang itu rahasia"

" Aku akan memberitahumu sekarang "

Seonho bingung, sebenarnya Samuel itu maunya apa sih?

" Baiklah, ayo ceritakan"

" Sebenarnya… Guanlin sedang menyukai seseorang.."

Aku terkejut. Tentu saja.

" Dan kau tahu siapa yang dia suka selama ini ?"

" Siapa?"

" … "

" … "

" Kau, Seonho – ya"

Dan perkataan Samuel sukses membuat Seonho terkejut setengah mati.

TBC

Yeahh…. I'm comeback

Aku datang dan menyapa kalian dengan Bahasa Inggrisku yang pas – pasan.

Aku datang membawa cerita baru..

Love