Phobia Story

by

N-Yera48

WARNING!

Shounen-ai/BL/Boys Love

PD101's members bukan milik saya. Saya hanya meminjam figur mereka untuk fanfic nista ini.

Don't Like, Don't Read

It's so simple, right?

.

.

Park Woojin x Ahn Hyungseob

.

Angrophobia - Takut pada kemarahan atau takut marah.

.

Enjoy!

.

"Waaa.. Telat, telat. Mampus!" Seorang siswa berlarian di sepanjang jalan. Gerbang sekolah akan ditutup 5 menit lagi. Sepertinya sanksi terlambat tidak akan bisa dihindari.

Ahn Hyungseob, terlambat karena menolong seorang nenek membereskan belanjaannya yang tumpah. Semuanya berceceran tepat di depan mata Hyungseob. Ia mana tega melewati si nenek tanpa membantu.

Gedung sekolah mulai terlihat, tinggal belok kiri, nyampe deh. Namun keberuntungan tak berpihak padanya, Ia bertabrakan dengan seseorang.

Hyungseob meringis kesakitan saat pantatnya mendarat indah di tanah. Demi apa itu sakit banget.

"HEH! KALO JALAN LIAT-LIAT DONK! PUNYA MATA ITU DI PAKE!"

Hyungseob bangkit dan melihat sosok didepannya. Seorang pemuda memakai seragam sekolah seberang yang dikenal dengan kenakalan para siswanya.

"Maafkan saya. Saya buru-buru jadi tidak sengaja menabrakmu. Saya akan lebih berhati-hati." Hyungseob membungkuk beberapa kali dan berniat melanjutkan perjalanannya.

Namun sebuah tangan menahannya, "LO PIKIR DENGAN MINTA MAAF SEMUANYA BAKAL SELESAI?"

Keringat dingin mulai mengalir di pelipis Hyungseob. Kenapa ini orang emosian banget sih?

Hyungseob melirik name tag yang digunakan si siswa, "Eum, Park Woojin-ssi, saya bener-bener ga sengaja lho. Saya harus ke sekolah."

"MAU KEMANA LO? SEKALI LO BERURUSAN SAMA GUE LO GA BAKALAN BISA LEPAS." Makin nge-gas aja.

Keringat semakin deras mengalir diiringi dengan tubuhnya yang bergetar. Hyungseob masih berusaha menenangkan dirinya.

"Woojin-ssi, tolong lepaskan tangan saya."

Bukannya melepaskan, tapi genggaman siswa bernama Woojin itu semakin mengencang.

"SAKIT WOY! KAMVRET! GUE UDAH MINTA MAAF JUGA MASIH GA DILEPASIN!"

Dan setelah mengeluarkan kalimat itu, Hyungseob pun ambruk.

"Lah? Pingsan dia. BANGUN WOY!"

.

Woojin memperhatikan Hyungseob yang berbaring di ranjang klinik. Berberapa saat yang lalu, ia membawa Hyungseob kesini dengan menggendongnya di punggung.

Ternyata klinik yang tak jauh dari lokasi mereka tabrakan itu sering dikunjungi Hyungseob. Setelah diceritain kronologi kejadian kenapa Hyungseob pingsan sama dokter disitu, akhirnya Woojin tau kenapa anak itu bisa ambruk.

Angrophobia katanya.

Ya Woojin mana tau. Dia itu orangnya suka emosian. Senggol, bacok. Hyungseob lagi ga beruntung aja ketemu Woojin. Tapi Woojin ga sejahat itu kok. Buktinya dia masih mau bawa Hyungseob ke klinik. Padahal bisa aja ditinggalin di jalan, toh ga ada yang liat.

'Manis juga ini anak.' Baru nyadar, Jin?

Mata dia dibutakan oleh emosi tadi, jadi ga sempat liat wajah manis Hyungseob.

Hyungseob masih setia nutup matanya. Dan Woojin juga masih setia nungguin Hyungseob sadar. Ntah kenapa ga tega dia ninggalinnya.

"Makin di liat kok makin manis sih?" Woojin yang suka emosian merasa jantungnya berdetak ga normal.

Mata yang semula tertutup mulai terbuka sedikit demi sedikit. Hmm, ternyata di klinik. Batin Hyungseob.

Matanya menangkap sosok yang buat dia pingsan tadi. Ekspresinya langsung datar.

"Maaf, ya. Udah buat kamu pingsan."

Liat wajah penyesalannya Woojin, raut muka Hyungseob melunak. "Iya, ga papa. Lagi pula aku juga ga bisa marah."

Woojin yang di serang pake senyuman andalan Hyungseob ga bisa berkata-kata. Lemah abang, deeek~

"Park Woojin, Brand New High School, kelas 11."

Hyungseob menerima uluran tangan Woojin, "Ahn Hyungseob, Yuehua High School, kelas 11 juga."

Dari sinilah dua insan bertolak belakang menjadi akrab satu sama lain.

.

.

.

End.

Hai~ hai~ saya bawa fanfic baru. Berisi kumpulan shortfic otepe kesayangan di PD101 S2 yang pastinya dengan tema phobia berbeda-beda tiap ceritanya.

Wattpad : N-Yera48

Silahkan direview~^^