FATE : VII of The End

Naruto©Masashi Kishimoto

Fate series©TYPE-MOON

Rate : M (Blood, Gore, etc.)


Summary : Uzumaki Naruto, seorang Magus yang ditunjuk untuk perang cawan suci ke VII di kota Fuyuki harus menghadapi berbagai macam tantangan dan ancaman dari berbagai servant yang terpanggil, namun kali ini ancaman sesungguhnya telah bangkit dan membuka tabir masa lalunya yang misterius.


Chapter 1 : Magus dari dua dunia


Seorang pria berambut putih panjang tengah terdiam ditempatnya sambil menatap ke sebuah benda emas yang melayang diatasnya. Itu tidak lain dan tidak bukan adalah Holy Grail itu sendiri.

Hatinya sudah panas, permintaan yang selama ini sangat ia inginkan akan ia wujudkan, sebuah permintaan yang egois dari seseorang yang seharusnya bijaksana sepertinya.

"Aku… Ingin hidup kembali menjadi manusia…."

20 tahun kemudian

Naruto Uzumaki, seorang pemuda berusia 25-an yang baru saja pindah ke Fuyuki lima tahun lalu, kini sedang bersiul santai sambil menenteng sekotak penuh berkas-berkas menuju "Workshopnya".

Sebuah ruangan luas dengan lantai hitam yang diselingi garis-garis biru. Di depannya ada tiga buah Obelisk dengan tinggi yang berbeda dan sebuah replika bola dunia berwarna biru yang melayang diatas ketiga Obelisk itu.

Naruto menghela nafas panjang dan meletakkan semua kertas-kertas itu di dalam salah satu Obelisk dan menutupnya kembali.

Ia beralih menuju ke meja kecilnya, dimana sebuah koper merah berada di dalam sebuah kardus sedang dengan tulisan "British Airlines". "Padahal aku sudah tidak mau, tapi mereka tetap memaksaku, dasar keluarga Animusphere," kesal Naruro membuka koper itu dan mengeluarkan isinya.

Sebuah serpihan benda mirip kaca namun tetap mengeluarkan sinar yang entah darimana sumbernya. "Cih, ini relik tingkat Dewa, aku penasaran bagaimana Wandering Sea dan Atlas Academy bisa menemukan benda semengerikan ini," gumamnya memasukkan kembali benda itu kedalam koper dan menutupnya erat.

"Holy Grail Wars yah?" gumamnya melirik sebuah Command Seal di tangan kanannya. Ia merogoh kantong kirinya dan mengeluarkan sebuah cincin perak. Ia menatap cincin dan Command Seal itu bergantian sebelum akhirnya menghela nafas dan menyimpan kembali cincinnya.

Naruto memang terlihat seperti NEET, dengan rambut pirang yang acak-acakan, ruangan yang penuh sampah minuman kaleng dan makanan ringan lainnya.

Namun siapa sangka dia adalah seorang Magus Rank B di Wandering Sea sekaligus Alchemist Rank C di Atlas Academy, satu-satunya yang belum pernah ia datangi adalah Clock Tower karena belakangan ini organisasi diatas sedang bersitegang.

"Hehe, seperti kembali ke masa lalu heh?" ucap seorang pria berambut putih yang memegang sebuah tongkat. Dia adalah Servant pertama Naruto yang berhasil bertahan dari Holy Grail War di Amerika beberapa tahun lalu.

Identitas aslinya adalah Magus of Flower, Merlin. Merlin dapat bertahan karena skil unik yang dimiliki olehnya yaitu Independent Manifestation yang memungkinkannya bertahan di dunia ini dengan tubuh mirip fisik dengan cara makan dan minum seperti manusia, namun untuk menggunakan Noble Phantasmnya, ia tetap butuh Mana dari Naruto.

Meski kontraknya dengan Naruto sebagai Servant-Master telah berakhir bersama usainya perang sebelumnya, ia memilih tetap tinggal bersama Naruto untuk melihat jalan unik yang dipilih oleh pemuda itu serta sangat ingin melihat akhirnya. Tentu saja, Naruto lah yang menyuplai Mana untuknya namun karena skill uniknya itu, maka jumlah konsumsi mananya sangat diperkecil.

Karena itulah Naruto sekarang dapat membuat kontrak dengan Servant baru. "Ini adalah perang Cawan Suci yang ketiga, keinginanmu telah terkabul pada perang sebelumnya, jadi aku ingin tahu keinginanmu sekarang," ucap Merlin.

"Hahahah, kurasa aku belum mengetahuinya, hati manusia sangat rumit untuk dipahami, bahkan bagi pemiliknya sendiri," balas Naruto tertawa pelan.

"Fou! Fou! Fouuu!" seekor hewan mirip tupai hanya saja berbulu putih terus mengeluarkan suara di samping Merlin. "Heloo, Fou!" balas Naruto melihat peliharaannya.

"Hora, kau sudah bangun, Fou?" ucap Merlin mengarahkan tangannya hendak mengelus Fou. Stab! Duakh! Namun kaki kecil Fou membawanya meloncat tinggi sampai ke wajah Merlin dengan cepat, dan menendangnya.

Bruk! Sang Magus itu terjengkang ke belakang. "Hahaha! Nice Shoot Fou! Tendangan malam hari kali ini lebih hebat dari kemarin," ucap Naruto bertepuk tangan.

Fou! Fou! Fouuu! Sementara makhluk yang dipanggil Fou itu sepertinya senang dengan pujian dari Naruto. "Ouch! Ouch! Ada apa denganmu Fou?! Kau ini familiarku!" kesal Merlin bangun. Fou! Fou! Fouuu! Fou! "[Merlin payah! Useless Magus!] Itukah yang kau bilang Fou?!" kesal Merlin mengartikan ucapan Fou.

"Mah, kau menendangnya dari Garden of Avalon, terlebih dari puncak menara sampai ia akhirnya kutemukan, pantas ia dendam padamu!" ucap Naruto. Fou! Fou! Fouu! Foouu! Merlin-Fouu! "[Kau benar! Kalau ada kesempatan mari bunuh Merlin], Hei itukah yang ingin kau lakukan setiap saat?!" Merlin adalah satu-satunya yang dapat menerjemahkan bahasa hewan "lucu" itu.

"Yosha, aku akan kembali setelah perang berakhir, sebaiknya kau jaga workshopku ini," balas Naruto menenteng tas ransel dan ko dan melangkah pergi meninggalkan ruang bawah tanah itu. "Hahaha, aku terkejut akan Servant yang kau pilih, namun semoga berhasil," balas Merlin mengelus Fou.

Krieet! Suara pintu ditutup tanda Naruto telah meninggalkan workshopnya untuk waktu yang tidak bisa ditentukan.

"Dasar… pria yang sungguh malang." Merlin bergumam pelan sambil mengelus udara kosong, tempat dimana Fou seharusnya berada. Buaghh! Dan setelahnya yang ia ingat-ingat, suatu dorongan dari bawah membuatnya melayang dan menancap di langit-langit.

23.45

Naruto masuk ke rumah yang berukuran cukup besar yang merupakan fasilitas dari Atlas Academy untuknya dalam mengikuti Holy Grail Fuyuki. Ia langsung mengunci pintu depan rumah itu dan langsung menuju ke ruang belakang.

Ia membuka kopernya lalu mengeluarkan sebuah tas kecil dan membukanya untuk melihat isinya. "Haaah, hanya ada sepuluh? Kurasa aku harus meminta Wandering Sea untuk mengirim lebih banyak batu Rune lagi." Naruto menghembuskan nafas pelan mengingat ia sudah jarang menggunakan sihir sejak perang Cawan Suci terakhir.

Rune Magic, merupakan jenis Pirmodial Magic yang ada sejak zaman para Dewa lebih tepatnya sejak zaman Dewa-Dewi mitologi Norse. Berbeda dengan Atlas Academy yang menekankan aktifitas mereka pada bidang Alchemis, Wandering Sea menekankan aktifitas mereka untuk mempelajari sihir-sihir unik dari Age of Gods.

Dan Naruto adalah salah satu penyihir menengah disana. Alasan mengapa ia ditunjuk sebagai Wakil dalam perang Cawan Suci Fuyuki adalah karena relasinya dan ia juga pernah belajar ilmu Alchemis di Atlas Academy sehingga ia dianggap bisa menguasai kedua ilmu yang saling bertolak belakang, dimana sihir dari Age of Gods melambangkan masa lalu dan ilmu Alchemis melambangkan masa depan, selain itu doktrin yang diajarkan juga sangat berlawanan.

Ia melirik keluar jendela kaca yang ada diatasnya, disana bulan purnama tampak sedikit tertutupi oleh awan yang cukup banyak.

Ia melirik jam tangannya, disana sudah menunjukkan hampir tengah malam. "Sudah hampir waktunya." Ia mengambil sebuah pisau yang terbuat dari es yang sengaja ia simpan dalam wadah lain berbentuk persegi panjang berwarna putih.

"Memang benar tidak perlu memakai darah, namun untuk mengikat Servantku tanpa penggunaan Command Seal yang berlebih, aku perlu darahku sendiri." Naruto menempelkan ujung pisaunya ke tepi pembuluh nadi di tangannya.

Pats! Crashh! Dengan satu tarikan lembut, darah menyembur keras dari sana dan jatuh ke lantai dingin yang memang sudah disiapkan untuk ritual pemanggilan.

Presh! Setelah Naruto selesai, ia segera menempelkan pisau itu ke nadinya yang terluka dan langsung membekukannya untuk menghentikan pendarahan lebih lanjut.

Kepalanya mulai berkunang-kunang akibat darahnya yang keluar cukup banyak, namun ia mengabaikannya seakan pernah merasakan hal itu berulang kali.

00.05

Naruto telah meyelesaikan lingkaran pemanggilannya dan meletakkan sebuah serpihan bercahaya tersebut tepat ditengah lingkaran pemanggilnya.

"Pada dasarnya Cawan Suci yang melakukan pemanggilannya, tugasku hanya menyediakan Mana yang cukup untuk mempertahankan wujudnya di dunia ini," gumam Naruto berdiri di pinggir lingkaran pemanggil dan mengulurkan tangan kananya.

"Wandering Sea bilang Servant yang kupanggil kali ini berasal dari sejarah di dunia paralel, oleh karenanya aku butuh Mana yang sangat banyak agar pemanggilannya sukses," gumam Naruto.

"Let silver and steel be the essence. Let stone and the archduke of contracts be the foundation."

Lingkaran sihir dari darah itu berubah warna menjadi keperakan dan mengeluarkan cahaya kuning terang.

"Let rise a wall against the wind that shall fall. Let the four cardinal gates close. Let the three-forked road from the crown reaching unto the Kingdom rotate."

Hembusan angin kencang tiba-tiba terasa dan menerbangkan hampir semua barang dalam ruangan itu.

Naruto sedikit memincingkan matanya, ia merasakan tekanan Mana yang sangat berat dan banyak.

"Let it be declared now, your flesh shall serve under me, and my fate shall be with your lance."

"Submit to the beckoning of the Holy Grail. Answer, if you would submit to this will and this truth. An oath shall be sworn here."

"I shall attain all virtues of all of Heaven. I shall have dominion over all evils of all of Hell."

Cahaya kuning yang sangat terang itu tiba-tiba meluas dan memenuhi seluruh lingkaran.

Blarr! Pilar cahaya muncul dan menghancurkan atap mansion Naruto dan terus melaju sampai menembus awan.

Angin keras yang tadinya menerbangkan barang-barang Naruto tiba-tiba bergerak memutari pilar cahaya itu sampai ke langit sana.

"From the Seventh Heaven, attended to by three great words of power, Come forth from the ring of restraint, protector of the holy balance!"

Wush! Boom!

Pilar cahaya itu lenyap dan anginnya menghantam Naruto dan melemparnya hingga menghancurkan pintu kaca di belakangnya.

"U-ukh…" Naruto meleguh merasakan beberapa buah pecahan kaca menanacap di punggungnya sambil menatap asap sihir yang muncul dari lingkaran sihirnya dan memenuhi seluruh mansion.

Wush! Tlak! Tlak! Asap sihir perlahan hilang dan menampakkan seekor kuda putih yang ditunggangi oleh seorang wanita dalam balutan armor perang lengkap dari kepala sampai kaki yang berwarna perak dan helm berbentuk kepala Singa yang menutupi seluruh wajahnya kecuali mata dengan dari bahan yang sama dengan armornya.

Dari balik helm itu, manik emeraldnya menatap pemuda yang kini tengah terduduk kagum melihat dirinya. Ia mengeratkan pegangannya pada tombak spiral putih yang ia bawa.

"Lancer, Athuria Pendragon… Datang atas panggilanmu dalam perang suci ini… Apa aku bisa memanggilmu Master?"

To Be Continued

Fict pertamaku, bagaimana menurut kalian? Setelah lama jadi Silent Reader, akhirnya punya keberanian juga untuk post Fict. Dan karena ini masih pertama, mohon Krisarnya yah?

Dan meskipun ini Cross Fate/Stay Night, namun karakternya tidak akan banyak dari F/SN, melainkan saya ambil beberapa dari Fate Universe, dan beberapa fanmade.

Semoga suka dengan cerita diatas, sampai jumpa chapter depan.