CAST :
OH SEHUN
KIM JONGIN
VOTE
COMMENT
HAPPY READING
Suasana persidangan nampak tegang beberapa orang terlihat mengepalkan tangan berdoa agar terdakwa bebas beberapa orang lagi sedang memandang remeh terdakwa yang menunduk.
"Tegakkan kepala anda. Anda tak bersalah bukan"Ucap Bibir tipis itu pada orang yang seharusnya dia bela disini.
"Jadi, Benar bukan pada waktu kejadian kau yang bersama korban saat itu?"Ucap pengacara itu menuntut angkuh.
"I-iya memang b-benar t-tapi-
"Kau dengar sendiri kan? Bahwa dia-
"Kau memotong ucapannya Tuan"Ucap bibir tipis itu dingin.
"Boleh saya melakukan pembelaan saya?"Ijinnya pada hakim yang langsung di angguki.
"Apakah kalian yakin ini benar benar kasus pembunuhan?"Ucapnya remeh
"Korban telah tiada"Sahut hakim.
"Maka dari itu, kita tak bisa menginterogasi korban, Bahkan terdakwa tak memiliki niat dan motif kenapa dia harus membunuhnya-
"Karena dia diperlakukan tida-
"Tidak semestinya? Aku telah mendengar peryataan dari terdakwa bahwa terdakwa saat itu berada di halaman pada pukul 9:45 korban dinyatakan tewas di tempat didalam kamarnya pada pukul 10:00-
"Apa apaan terdakwa pada pukul 9:50 berada di kamar korban-
"Jangan memotong ucapanku! Karena terdakwa mendengar keributan didalam sebagaimana mestinya seseorang itu akan datang dan membantu, saya telah menyelidiki TKP namun cctv kebetulan rusak tapi saya menemukan ini" Ucapnya lalu menyeringai mengangkat tinggi tinggi pisau dengan bekas darah kering.
"Dan ini hasil tes DNA nya"Ucap Sehun pria itu lagi.
"Pada pukul 10:30 cctv sengaja dirusak untuk menghapus bukti dan menyiksa terdakwa agar terlihat seperti ada perkelahian dan mau mengakui kejahatan yang tidak dilakukannya, Pasal 311 dan pasal 351 atas tuduhan palsu dan penganiyayaan"Ucap Sehun lalu tersenyum puas.
"Taeoh hati hati sayang"Ucap Lelaki manis dengan bibir bervolumenya mengejar anak berusia 4 tahun yang memiliki wajah mirip dengan lelaki itu.
"Hahahaha Appa kejar aku!!"Teriak Taeoh anak itu masih berlari larian kearah tepi pantai dengan cepat lelaki tadi menangkap tubuh gempal putranya.
"Hey jangan main air appa lupa membawa baju ganti sayang"Ucap Jongin pria berkaki jenjang itu membawa anaknya dalam gendongan membuat Taeoh merengek tak suka.
"APPPAAAA~~ Sekali saja hng?"Rengek Taeoh.
"Em em em"Gumam Jongin sambil menggelengkan kepalanya.
"Appa~~"
"Saatnya pulang sayang~ Appa harus menjaga toko lagi"
"Aishhh appa appa appa"Rengek Taeoh sambil bergerak random diatas gendongan Jongin.
Jongin dengan cepat mendudukkan Taeoh dikursi penumpang memasang sabuk pengamannya.
"Kita bisa bermain air lain kali okay?"
"Bohong"Ucap Taeoh kesal.
"Omo omo lihat siapa yang sedang merajuk sekarang"Goda Jongin sambil menoel noel pipi gembil Taeoh.
"Aishhh Appa!"Teriak Taeoh membuat Jongin tertawa.
Setelah itu Jongin menyalakan mobilnya lalu menjalankannya keluar dari parkiran yang disediakan di pantai.
Taeoh yang melupakan kekesalannya mulai bergumam tak jelas menyanyikan lagu favoritnya membuat Jongin tersenyum lalu mengusak rambut halus putranya.
"Gom semariga han jib-e isseo~~ Appa Gom ~ Eomma Gom~ Aegi Gom~"
"Appa gomeun ddung ddung hae~~"Jongin ikut bernyanyi lalu menggembungkan pipinya membuat Taeoh tertawa.
"Eomma gomeun nalsinae~~"Mereka menyanyi bersama membaut Taeoh semakin bersamangat.
"Aegi gomeun neomu gwiyowo~~~ Eu seuk ~ Eu seuk jalhanda"
Taeoh bertepuk tangan senang membuat Jongin gemas.
"Sekali lagi appa!"Ucap Taeoh.
Dalam perjalanan pulang itu mereka terlihat gembira melewati pantai yang begitu indah di sisi kiri dan pohon kelapa yang tinggi dengan terik sinar marahari cerah.
Sehun melangkahkan kakinya santai menuju pintu keluar hingga seseorang datang menghampirinya.
"Hey Jaksa Oh"Sapa Taeyong pria tampan dengan rambut coklatnya yang disibak keatas.
"Hm"
"Bagaiamana tadi?"
"Lumayan"
"Kau mau kemana? pekerjaanmu sudah selesai?"
"Tentu saja"Ucap Sehun bangga lalu tersenyum.
"Jadi? Kudengar kau mau ambil cuti? Hey, Banyak yang ingin menjadikanmu jaksa dikasus mereka"
"Lelah aku harus pergi liburan"
"Kemana? Boleh aku ikut?"
"Hawai"
"Huwaaaaa~~~~ Biarkan aku ikut!"
"Maaf aku ingin pergi sendiri kali ini. Selamat tinggal~~"Ucap Sehun lalu berjalan pergi melepas dasinya dan Jas kerjanya dengan keren membuat beberapa wanita tak berkedip.
Kemeja putihnya dilipat sebatas siku lalu tangannya mengambil kacamata hitam dan memakainnya sambil berjalan menuju parkiran.
Saat sampai didalam mobil Sehun melempar jas dan dasinya di kursi belakang seenaknya mobil yang semula sudah berantakan semakin hancur dan koper yang ditaruh sembarangan.
"Assaa~~ Let's go"Ucap Sehun lalu menjalankan mobilnya dengan sedikit ugal ugalan.
Pagi di hari minggu Jongin sedang membersihkan rumah sederhananya, membersihkan setiap sudut rumah dari debu lalu mencuci pakaian kotor setelah itu berjalan kearah dapur untuk membuat sarapan hingga saat sedang asik menunggu sup nya matang Taeoh tengah berdiri dengan wajah memerah menahan tangis.
"Momm~~~"
"Kau sudah bangun,Sayang~~"Ucap Jongin lalu mematikan kompornya dan berjalan kearah Taeoh memeluk tubuh gempal Taeoh yang sekarang dengan nyamannya menyandarkan kepalanya di bahu Jongin sambil memeluk leher Jongin.
"Apa tidur Taeoh nyenyak?"Tanya Jongin menggendong tubuh Taeoh sambil memindahkan piring ke meja makan.
Taeoh hanya bergumam membuat Jongin tersenyum lalu mengecup pipi Taeoh.
"Taeoh ingin mandi dulu atau sarapan dulu?"Tanya Jongin.
"Mommy~~~"Rengek Taeoh lalu mengeratkan pelukannya.
"Baiklah, Sepertinya kita harus sarapan dulu"Ucap Jongin tersenyum.
Sehun menghirup udara segat dipagi hari dari balkon kamar hotelnya.
Meminum kopinya sambil menatap pemandangan pantai didepannya.
"Baiklah~~ Kemana aku harus pergi nanti?"Gumam Sehun lalu memainkan ponselnya.
Siang hari di pantai indah berpasir putih itu Jongin yang mengenakan kemeja lengan pendek dengan celana renang pendek yang menutupi separuh pahanya tengah bermain pasir bersama Taeoh yang tubuhnya kini kotor dengan pasir yang menutupi tubuhnya.
"Lihat Taeoh seperti babi sekarang"Ucap Jongin lalu tertawa.
"Appa! Babi kan bermain di lumpur"
"Tapi Taeoh gendut"Ejek Jongin membuat Taeoh kesal lalu memeluk Jongin membuat Jongin ikut kotor karena terkena pasir.
"Lihat appa sekarang seperti babi tua yang gendut"Tawa Taeoh melihat ayahnya yang sedang mengerucutkan bibirnya.
"Hey~ Taeoh sekarang kenapa pintar sekali"Ucap Jongin lalu membawa Taeoh dalam gendongannya.
"Tentu saja karena aku anak appa"
"Kkkkk tentu saja. Taeoh anak siapa?"
"Jongin appa~~~"
Setelah membersihkan tubuh Taeoh kini Jongin tengah duduk dikursi kayu didepan toko souvenir sambil mengawasi Taeoh yang kini terlihat bermain bersama gadis yang baru ditemuinya tadi.
Sehun mengarahkan kameranya pada beberapa objek yang menurutnya indah.
Berjalan diseoanjang tepi pantai sedikit tersenyum saat beberapa wanita dengan bikini menyapanya.
Mata tajamnya tak sengaja melihat lelaki manis yang sedang bersantai dikursi kayu kulit tan, kaki jenjang, pantat berisi dan kemeja yang tidak dikancingkan dengan rambut setengah basah sedang berteriak menggunakan bahasa yang sudah Sehun mengerti pada seorang anak yang memiliki wajah sama persis dengan lelaki itu.
Tanpa sadar ujung bibirnya terangkat lalu mengambil foto lelaki itu saat Jongin mengangkat kepalanya mata bulatnya mengedip berulang kali.
"Apa kau baru saja memfotoku?"Tanya Jongin dengan bahasa inggris.
"Maaf"Ucap Sehun lalu tersenyum.
TBC
OR
END
COMMENT
VOTE
