YOU

Kuroko no Basuke—Fujimaki Tadatoshi

Male!Reader x Haizaki

Warning, FF ini berisi pairing yaoi. Dan maafkan Rena kalau readernya terasa agak melambai—semua karena faktor Abang Reo yang berputar di kepala Rena. Well, happy reading! *bow

QAQ

Readers POV

"Hahh... Hahh..." Aku berusaha mengambil napas sebanyak-banyaknya. Lawan di hadapanku ini adalah ahlinya berkelahi, Haizaki Shogo. Hari ini aku sedang sial karena tak sengaja menabraknya dan membuat seragamnya kotor. Orang itu langsung memukulku bertubi-tubi. "Hanya ini kemampuanmu?" ejek Haizaki. Manik abu-abunya berkilat-kilat. "Apa maumu, HAH?!" bentakku. "Tidak apa-apa, hanya berniat memberimu pelajaran yang menyakitkan," jawab Haizaki enteng. "BRENGSEK KAU, HAIZAKI!" seruku kesal. "Ara ara, tidak baik memaki-maki orang seperti itu, (Name)," tegur Haizaki dengan wajah memuakkan. Aku berdecih. "Jangan bengong, (NAME)!"

DHUAKK!

Haizaki meninju mukaku sekeras yang ia bisa, dan itu membuatku terlempar beberapa senti. Aku sedang berusaha berdiri ketikan rasa sakit itu menyerbu. Aku meringis. "Hee? Daijoubu?" tanya Haizaki dengan wajah khawatir yang dibuat-buat. Brengsek! Brengsek! Makiku dalam hati. "Bangunlah, (Name)! Aku masih ingin bermain-main denganmu!" serunya. Kalau bisa, aku ingin membantingnya dan menonjoknya sampai ke Jupiter. Tapi, bagaimana bisa menonjoknya hingga ke Jupiter, kalau bangun saja aku tak bisa. "Hah... Lama sekali. Baiklah, rasakan i—"

"HAIZAKI SHOGO!"

Aku dan Haizaki membatu, lalu menatap asal suara. Orang ini... Nijimura Shuuzo. Syukurlah, penyelamatku(entah kenapa terdengar aneh, tapi memang benar dia penyelamatku)akhirnya datang. "Mau apa kau disini? Cepat ke gym!" seru Nijimura sambil menjitak Haizaki. Haizaki berdecih, lalu menatapku tajam. "Aku akan terus mencarimu," bisiknya.

Hei, dia serius?

QAQ

HAIZAKI POV

Sialan! Gara-gara Nijimura, aku gagal menyakitinya.

...

Kalian tanya kenapa aku suka melakukan hal itu?
Alasannya sederhana: Itu adalah hobiku. Coba bayangkan kepuasan menyakiti orang yang membuat kita kesal, pasti menyenangkan, bukan?

...

Kenapa aku seperti tokoh antagonis?
MMMemang aku seperti itu, ya? Mungkin.. itu karena masa laluku. Jangan tanya ada apa dengan masa laluku. Sekali lagi, JANGAN TANYA.

...

Hei, kubilang jangan tanya. Kalian minta kupukul, ya?

-skip—

"Kau ini tidak berubah, ya," cela Nijimura. "Memang kenapa aku harus berubah?" tanyaku cuek. "Jangan menimpali perkataan senior!" seru Nijimura sambil menjitak kepalaku keras-keras. "Itte...," gerutuku. "Sebenarnya maumu apa, hah? Sudah tahu pemuda itu lebh lemah darimu, kau tetap saja memukulinya," tanya Nijimura. "Yah, salahnya sendiri, sih," sahutku dengan nada menyalahkan. "Jawab yang benar!" seru Nijimura sambil mencekik leherku. "Dia mengotori bajuku, jadi kupukuli saja di—"

DHUAK!

"AWW!" seruku kesakitan. "Dasar kau ini! Tidak perlu sampai begitu, BODOH!" hardik Nijimura. "Sakit, tahu," gerutuku. "Tapi, aneh," gumam Nijimura, "tidak biasanya Haizaki memukul orang karena masalah sepele. Jangan-jangan, Haizaki—"

Tiba-tiba Nijimura terbelalak, lalu mengguncang bahuku.

"HAIZAKI! KAU BUKAN MAHO, 'KAN?!"

W-Wut?

QAQ

READERS POV

"Selamat datang.. (Name)-kun, kau kenapa? Badanmu luka-luka," kata penjaga UKS, Ayano-san. "Yah... Aku dipukuli," jawabku sambil meringis. "Hah?! Siapa yang memukulimu?!" pekik Ayano-san. "Siapa lagi? Tentu saja Haizaki Shogo. 'Kan hanya dia yang suka memukuli orang," sahutku. "Ah, tapi kau cukup beruntung, loh. Biasanya Haizaki-kun selalu membuat semua orang yang dipukulinya masuk rumah sakit. Kau dan Nijimura-senpai adalah pengecualian, tidak masuk rumah sakit sama sekali!" kata Ayano-san antusias. "Heh... Nijimura-senpai itu mantan berandalan, tahu. Jadinya Haizaki yang nyaris masuk rumah sakit," timpalku. "Ya sudah, kemarilah, tidurlah dulu. Aku akan merawat tubuhmu," suruh Ayano-san. Aku mengangguk, lalu berbaring di kasur yang sudah disediakan. "Lukamu banyak sekali," komentar Ayano-san sambil mengobati lukaku. Aku meringis kesakitan. "Tahan, (Name)-kun! Sekarang, tolong buka bajumu," kata Ayano-san. Aku menurut, lalu membuka kancing kemejaku. "Kamisama... Banyak sekali," gumam Ayano-san. Aku menyeringai.

Beberapa menit kemudian, Ayano-san selesai mengobati lukaku. "Jangan kemana-mana, tidurlah di UKS. Minum susunya dan makan rotinya, oke?" instruksi Ayano-san. Aku mengangguk. "Terima kasih, Ayano-san," kataku sambil tersenyum kecil. "Iindayo, tidak apa-apa, kok!" sahut Ayano-san.

TOK TOK TOK~

"Tunggu sebentar!" seru Ayano-san, lalu berjalan membuka pintu. "Shintaro-kun? Mencari (Name)-kun?" tanya gadis itu. "Iya. Ada tugas Kesenian," jawab Shintaro. "Apa tugasnya?" tanyaku. "Tugas kelompok dengan cara dilotre, membuat drama. Masalahnya, kau sekelompok dengan... Haizaki," ucap Shintaro lemah. "Kau bercanda, 'ka—"

"(Fullname)."

Itu suara si Brengsek yang tadi memukulku. Dia datang begitu saja tanpa mengucap salam. Keringat mulai mengucur di dahiku. "Apa?" tanyaku. "Besok datang ke rumahku. Kita akan kerja kelompok di rumahku. Jangan coba-coba mangkir atau aku akan memukulimu lagi seperti tadi," kata Haizaki. "Iya," jawabku singkat. Dia berjalan menghampiriku, dan mengambil kotak susuku. Tidak! Tidak mungkin! Dia langsung meminumnya begitu saja! Sialan! Brengsek! Kurang ajar! Aku memaki-maki Haizaki dalam hati. Tanpa aba-aba, dia langsung menyodorkan kotak susu bekas minumnya padaku. "Habiskan," katanya. "Tidak mau," sahutku singkat. Haizaki mengangkat alis. "HABISKAN," perintahnya tajam. Dengan terpaksa, aku mengambilnya dan meminumnya—sedikit. Kemudian Haizaki berbalik, dan apa yang diucapkannya membuatku melotot.

"Itu ciuman jarak jauh."

Ha-Haizaki MAHO?

"Tu-tunggu!" seruku tertahan. Haizaki menoleh. "Ka-kau... bukan maho, 'kan?" tanyaku pelan. Ayano-san dan Shintaro kompak membelalak. "Tentu saja bukan," jawabnya kesal. "Tapi kenapa kau...,", "Aku hanya main-main, Bodoh," potongnya dengan wajah masam. Aku berdecih pelan. Dasar, seenaknya mengataiku bodoh.

Ngomong-ngomong, untunglah Haizaki bukan maho. Kalau dia maho... bisa-bisa... bisa-bisa aku... aku... ah, sudahlah. Aku tidak perlu membahasnya.

"(Name)-kun! Cepat tidur!"

"Ah, iya..."

To Be Continued~~

Haaaaiiii! Rena kembali dengan FF boy x boy!/digampar

Kali ini, Rena menyeret Haizaki Shogo untuk dijadikan korban~~~~~

Haizaki: BakaRe! Kenapa gue harus jadi maho disini?!

Rena: Terserah Rena, dong~ Rena 'kan Author~ Fufufu~

Nijimura: Kenapa ada hint NijiHai disini? Gue muak kalo harus bareng dia!

Rena: Nijimura, tulisan Rena itu absolut :v. Kalian manut aja :v

Akashi: Jangan sok-sokan bilang absolut..

Rena: Terserah Rena, dong! *ngotot

Kuroko: Maafkan mereka. Silahkan review, terima kasih.

Rena-Nijimura-Haizaki: Jangan sembarangan motong, WOEY!

Akashi: Tetsuya...

Kuroko: Ada apa, Akashi-kun?

Akashi: Aku... mencintaimu! *gaya alay :v

Kuroko: Aku juga! *ikutan Akashi

Gumi-Luka: *nyanyi lagu Happy Synthetizer

Nijimura: Sumpah, ini pada kenapa semua?

Haizaki: ...Emang gue pikirin?

Rena: AkaKuro! AkaKuro! AkaKuro! XD

Kise: AoKi! AoKi! AoKi! XD

Rena: Kenapa jadi ikut-ikutan...

Takao: MidoTaka! MidoTaka! MidoTaka! XD

Midorima: Najis, Nanodayo! NAJIS! NAJIS! NAJIS!

Momoi: KuroMomo! KuroMomo! KuroMomo! Kyaaa! XD

Akashi: Pembicaraannya melenceng kemana-mana.

Kuroko: Benar.

Nijimura: Ini gara-gara Rena. Buang aja si Rena!

Rena: Eeeh?

Haizaki: Ide bagus!

Kuroko: Setuju.

Akashi: Boleh.

Rena: Hidoi na... TT^TT

Maaf, tolong lupakan percakapan di atas. Jangan lupa review-nya, ya! XD