Summary: Sekolah akting dadakan diadakan oleh Nijimura, alhasil dia dapat semprotan dari kalangan manusia yang memang dalam dirinya gak ada bakat akting.
"—Makanya belajar woi !"
"Bangsat, diem lu nyong entar gue cium lu !"
"Cium aja nih—nih-!"
KUROKO NO BASKET milik FUJIMAKI TADATOSHI
STORY milik AUTHOR Levy Aomine Michaelis
SETTING: GYM
MAIN CHARACTER:
GENERATION of MIRACLE
NIJIMURA
SUPPORTING CHARACTER:
KAGAMI/TAKAO/KASAMATSU/HIMURO/OGIWARA/KARMA (AC)/NAGISA (AC)/ IRINA JELAVIC (AC)
READ AND REVIEW
~Happy Reading~
Siang yang panas, tanpa angin sepoi-sepoi yang lewat. Nijimura Shuuzo, sesosok mahkluk tampan yang bibirnya selalu sampai duluan saat memasuki ruangan Gym sekarang nampak termenung menatap langit-langit. Sayangnya tak ada bulu burung biru yang jatuh dari langit seperti pada ilustrasi sebuah ost opening favorit Nijimura dari anime ninja disebelah.
Entah kenapa dia sekarang merasa bosan, padahal dilapangan bunyi derap kaki, dentuman bola basket dan riuh para pemain sangat menggoda untuk di mainkan. "Haah—hari-hari selalu begini, kelas, latihan, strategi, lulus juga masih lama. " Nijimura menghela nafas. "Dan yang terakhir adalah yang pekerjaan yang paling menyusahkan."
"Apa itu Nijimura-san?"
Mata Nijimura terbelalak.
"Ku-kuroko!" Tangan kanannya memegang dada nya menyusaikan jantung yang berpacu cepat tiba-tiba.
"Maaf mengejutkanmu.." Sambung Kuroko. "Tidak apa." Nijimura mengubah posisi duduknya, wajah sok cool nya tetap terpatri.
"Lalu? Kenapa kau ada disini Kuroko? Bukankah tadi kalian sudah kuberikan porsi tiga kali lipat." Kuroko diam sesaat, jika ingat apa yang barusan dialaminya dari porsi latihan itu membuat Kuroko yang sudah lemas tambah lemas. "Aku baru saja siuman dan ingin ijin keluar sebentar, tapi setelah mendengar ucapan mu tadi aku jadi penasaran." Jawabnya.
"Oh.. itu ya, yaa.. apalagi selain nyariin tuh anak lalu menghajarnya habis-habisan. Itu menyita sebagian energiku Kuroko." Satu kaleng minuman dingin ia lemparkan ke Kuroko lalu disambit bocah biru itu.
"Maksudmu Haizaki-kun?" Jempol mungil itu menarik pembuka kaleng, dan terdengar ledakan soda setelahnya.
Ppsstt! Buurrrrr!
Muka Kuroko terkena semprotan soda dengan elitnya berbanding dengan Nijimura yang sekarang jungkir balik nahan ketawa. "Ma-maaf bukan maksudku ingin mengerjaimu, tapi aku baru ingat tadi Momoi berlari kemari sambil membawa itu. mu-mungkin dia sedang terburu-buru jadi kaleng itu terguncang." – Alasan modus biar Kuroko gak ngambek.
"Tetsuya.. Kenapa wajahmu basah begitu? Dan air apa ini" Akashi tiba-tiba muncul disamping Kuroko, raut wajahnya memberi kesan curiga pada cairan putih berbuih dan lengket sebagian wajah Kuroko. Ia menoleh ke Nijimura sesaat lalu mengelap wajah baby blue itu dengan handuknya. Nijimura pura-pura gak liat Akashi dan menatap polos ke Kuroko. " Tadi dia kecipratan soda kaleng."
Ting!
Melihat adegan Akakuro tiba-tiba Nijimura punya ide jahil.
"Akashi, panggil semuanya kemari!"
Dimenit-menit kemudian..
"Hah?" Aomine nganggap lebar antara gak ngerti sama gak nyambung(?).
"Hore, aku jago kalau soal akting." Kise loncat-loncat riang.
"Kraus..kraus.. asal ada akting makan nya aku mau."
"Heh kau bilang apa? Ber-akting? Apa baut diotakmu sudah lepas bibir monyong!"
"Aku senpai mu Haizaki, panggil aku dengan benar. Sudah tahui tidak bisa, makanya sekarang kita belajar woi!" Nijimura tak mau kalah.
"Bangsat, diem lu nyong entar gue cium lu !" Sebal Haizaki.
"Cium aja nih—nih-!" Nijimura memonyong-monyongin beneran mulutnya ke Haizaki, membuat Haizaki langsung keki dan melayang kan tinjuannya. Nijimura baru saja ingin menangkis tapi langsung keduluan sama Kise yang menahan tangan Haizaki. Kise sengaja memberi tatapan sok mesra dengan mata sayu dan tatapan ramahnya pada Haizaki, "Ini sekolah Shougo-kun, hentikan sesaat kebiasaanmu itu." Satu senyuman charming diberikan, membuat Haizaki jijik dan langsung mendorong kasar Kise menjauh. Jarak Kise yang terlalu dekat membuat Haizaki sedikit doki-doki.
Cih.. ! Nijimura benci pemandangan itu. Kokoro nya terasa menyut-menyut bukan laper bukan juga terkena sakit maag melainkan rasa cemburu. Haizaki memang bukan milik Kise atau siapapun, hanya saja dia yang notabenya sudah menyimpan sebuah perasaan terpendam yang bersifat menyimpang sejak lama tak bisa menerima jika pujaan hatinya luluh oleh orang lain. Bahkan tadi dapat ia lihat jika pipi Haizaki sedikit merona saat wajah Kise berada didekatnya.
"Ano.. apa kita akan mengajak Momoi-san?"
"Dia sedang sibuk ke mall Tetsuya." Sela Akashi, ponsel Kuroko yang baru saja ingin digunakan untuk menelpon Momoi disita nya.
"Kembalikan Akashi-kun! Lagipula darimana kau tahu dia ke mall?" –Uppss.. Kuroko terkena api cemburu.
"Karena aku tahu segalanya Tetsuya."
Jangan percaya Kuroko ! Pekik para kisedai lain dalam hati.
"A-aku tidak pandai akting nodayo, tapi jika semuanya bersikeras aku akan ikut."
Yang antusias disini Cuma Kise seorang mister tsundere!
Situasi kembali semula,
"Baiklah karena semuanya sudah setuju, sekarang aku akan meminta kalian untuk belajar berekspresi seperti dahulu.." Nijimura mengeluarkan cangkir yang diatasnya sudah tertutup kertas yang diikat dengan karet dan dibolong tengahnya. Tunggu—dia dapet dariman tuh cangkir arisan!
"Didalam cangkir ini sudah tersedia berbagai ekspresi yang aku buat, isinya ada 12 ekspresi. Kita akan mendemonstrasikan nya satu-persatu."
"Apa itu memang perlu dilakukan Shuuzo-san?" Sahut Akashi.
"Biar jadi kejutan." Sangkal Nijimura, diam-diam ia menyeringai.
"Tunggu, kita disini Cuma berdelapan, dan bagaimana kau bisa menentukan kalau ekspresi kami sudah tepat atau tidak. Aku tidak pernah tahu jika kau punya bakat akting sebelumnya Nijimura-san. Ta-tapi bukan berarti aku ingin menyinggungmu nanodayo." Midorima angkat suara.
"He..he.. karena itulah, aku sudah memanggil seorang juri yang tepat kemari. Dia adalah seorang guru dibidang akting, aku juga sangat yakin dengan keahliannya."
Sialan, orang ini benar-benar niat. Batin Haizaki, ia berjalan menuju pintu keluar Gym dengan santainya.
"Jangan coba-coba kabur Haizaki!" Nijimura langsung ngibrit ngejer Haizaki lalu memiting leher bocah itu, tentu saja Haizaki berontak dengan sumpah serapah nya.
"Uaaghh! Lepaskan aku bodoh! Aku tidak ingin ikutan ide konyol mu ini!" Haizaki mencoba menyikut perut Nijimura namun pergerakannya keburu dibaca hingga Nijimura berhasil menangkap tangannya lalu memitingnya kebelakang. Dengan satu kali hantaman Haizaki mencium kasar lantai. "Kau juga anggota tim Teiko, jadi kau harus ikut!" Ucap Nijimura garang.
Haizaki mendecih.
Habatai itara.. modoranai itto itte.. mezashita no wa... aoi-
"Moshi..moshi."
"Ah ya Kagami.."
" Iya benar. Ah, tidak-tidak kok.. "
"Iya Cuma sebentar.. mau ya.. mau ya.. " Nijimura dengan nada manja,
"Itu dia lagi teleponan sama siapa, kok bisa sampe OOC gitu?" Bisik Kise pada Aomine.
"Mana gue tahu, gue bukan tukang operatornya." Jawab Aomine males, ia tiduran di bench.
"Ano.. Kurokocchi.."
"Aku juga tidak tahu Kise-kun." Balas datar Kuroko.
Aku belum nanya Kurokocchi! Kise nangis buaya.
"Iya kalau bisa cepat ya, aku yakin kalian tidak akan menyesal." Nijimura senyum-senyum.
"Ehh.. enggak kok aku gak bakal minta balikan lagi, suer deh.." Nijimura memberi tadi piss menghadap ponselnya.
"Bukankah ponselnya buka tipe face to face ya? Apa mungkin otak Nijichin sudah benar-benar rusak.. kraus..krauss.."
"Entahlah." Jawab Akashi yang kebetulan berdiri disamping si titan.
"Iya, Jelavic-san sebentar lagi datang"
Tiba-tiba ada suara lain yang lebih cempreng menyahut dari sana. "Benarkah?" Ujar pemilik suara itu dengan senang. "Iya benar kok Takao-chan." Jawab Nijimura.
Sedangkan para kisedai kembali bisik-bisik
"Kok mesra banget sih panggilannya, apa mungkin itu pacarnya Nijimura-san?"Bisik Kise pada Midorima, dia gak mau nanya ama Aomine lagi.
"Tidak tahu nanodayo, tadi dia juga bilang balikan. Mungkin saja itu mantannya." Balas si megane tsundere.
"Oooh.."
"Akachin, aku ingin ke loker sebentar. Makanan ku habis." Murasakibara menyodorkan bungkus keripik kentang yang sudah kosong pada Akashi. Akashi mengangguk saja.
"Kalau begitu aku ikut Murasakibara-kun, aku ingin ke toilet sebentar." Kuroko menyusul Murasakibara, Akashi mencegatnya. "Aku juga ikut Tetsuya." Ujarnya.
"Akashi-kun ingin buang air kecil juga?"
"Tidak, tapi aku ingin melihatmu buang air kecil Tetsuya."
HENTAI! DASAR OTAK HENTAI! Kise greget dengernya, pengen banget dia ikut juga. Midorima pun pengen ikutan, buat jaga-jaga biar Kuroko gak diapa-apain Akashi katanya. Tapi keduanya gagal memenuhi hasratnya saat Akashi memberi deathglare pada mereka.
Hati-hati Kurokocchi/nodayo
Kise melambai-lambai tak rela seaakan baru saja kehilangan anak tersayangnya pergi ke negeri yang nun jauh disana.
Pada detik-detik kemudian tanpa mereka sadari, Nijimura sudah kembali bergabung bersama mereka dengan Haizaki yang digeret paksa. Muka nya tampak sebal dan tangannya selalu terkepal siap untuk membalas Nijimura.
"Selamat pagi semuanyaaaaa!" Pekik seorang wanita dari depan pintu Gym.
"Huaaaa... oppainya besar!" Mata Aomine langsung melek seketika ketika melihat seorang gadis berambut pirang berlari kearah mereka, baju seragam dan rok mini yang dipakai gadis itu membuatnya tampak sexy. Dada nya yang besar terlihat bergoyang-goyang saat ia berlari. Aomine mimisan seketika.
"Menjijikan nodayo." Hina Midorima pada Aomine yang sudah ileran plus mimisan liat kakak-kakak bohay.
Gadis itu semakin mendekat, kedua tangannya membentang lebar dan terlihat belahan dada besarnya menggunung ingin keluar dari baju.
Pluk!
Gadis itu tiba-tiba memeluk Kise
Eeeeehhhhhhhhhhhh! Aomine, Midorima dan Haizaki ikutan terkejut.
"U-ugh sakit! K-kau sedang apa kemari, Irina-san? " Kise tercekit karena dipeluk erat.
"Kenapa? Kau belum tahu ya, aku diminta pelatihmu kemari."
"Jangan membuat anak SMP ini berpikir yang tidak-tidak Jelavic-san." Sindir Nijimura. Irina melepas pelukannya pada Kise.
"Mou, aku kan hanya kangen pada keponakanku yang tampan Nijimura-kun." Irina pura-pura ngambek, Aomine langsung menggeret Kise menjauh. "Hei, dia pacarmu?" Bisik nya.
"Bukan, dia kakak keponakanku Aominecchi. Kenapa? Kau suka lihat dada nya ya?" Sindir Kise, wajah Aomine merona.
"Bu-bukan begitu bodoh! Hanya saja dia cantik seperti bule saja!" Aomine memberi jitakan pada Kise. "Itta—uh dia memang berasal dari Amerika , dasar Aominecchi baka!" Rengek Kise.
"Wah, kenalin dong padaku." Ujar Aomine kemudian. Kise tiba-tiba memberi tatapan meremehkan—"Kenalin? Mana mungkin dia suka dengan Aho sepertimu.. Ha..ha..ha.."
"Sialan kau kise!" Aomine memiting leher Kise. "Agh.. itta—tolong aku mau di bdsm aghh—" Kise menyeloteh gak jelas, gak ada yang peduli juga ama mereka berdua.
"Jadi apa sudah bisa kita mulai kelasnya?" Tanya Irina.
"Kau istirahat saja dulu, aku masih menunggu yang lainnya kemari." Nijmura menatap pintu Gym, membuat yang lain penasaran.
"Menunggu siapa senpai?" Sahut Kise.
"Para bidadara... " Jawab Nijimura enteng.
"Bi-bidadara? " Aomine ikut menyahut. "Iya, sudah kalian mandi saja dulu sana. Tubuh kalian bau keringat." Ketus Nijimura. Kise dan Aomine berkerut kening, sementara Midorima langsung cabut darisana. Perasaannya bilang ada hal yang bagus menantinya, tapi berbarengan dari itu dia agak merinding dan teringat seseorang.
"Oi Kise, Aomine! Sampai kapan pacaran disitu?"
"Woi seharusnya aku yang nanya sampai kapan kau akan melepaskan pitinganmu ini baka! Aku sudah sesak dan baumu juga bau keringat!" yang dari tadi nyempel diketek Nijimura bersuara, sepertinya tadi terlalu lemas karena muka udah bonyok.
"Eh siapa dia Nijimura-san?" Irina memperhatikan wajah Haizaki dari dekat, membuat wajah bocah itu sedikit memerah karena ia dapat melihat dada Irina dari sana.
"Oh.. namanya Haizaki shougo, dia mungkin agak susah diatur nanti. Tapi tenang saja, aku yang akan mengaturnya.." Jawab Nijimura kemudian melepas pitingannya.
"Ukh.." Haizaki pergi. "Hei kau mau kabur lagi?" Panggil Nijimura.
"Aku mau mandi bodoh, bukannya kau sendiri yang bilang.." Haizaki menjawab keki lalu pergi menyusul yang lain. Nijimura hanya menghela nafasnya, kemudian menatap punggung itu pergi menjauh dari pandangannya. Ia tersenyum.
"Kau menyukainya?" Sindir Irina. Nijimura langsung salah tingkah.
"Hehe.. mata seorang fujoshi tidak pernah salah ya.." Nijimura menggaruk leher belakangnnya. "Haah seharusnya kau bergerak cepat, dia cukup manis. Mungkin banyak yang mengincarnya selain kau." Irina duduk dibench, ia mengeluarkan smartphonenya. "Lagipula kenapa kau berbohong pada mereka? Apa yang kau rencanakan Nijmura?" Mata lentik gadis itu melirik sedikit Nijimura yang masih terpaku menatap Haizaki.
"Kau lihat saja nanti. "
Pintu Gym dibuka,
"Permisi, ada orang?" Sahut seseorang bersurai gradasi merah disana.
"Ah tamu ku sudah datang, kemarilah Kagami.." Nijimura menyambut, dan menghampiri mereka. Pria yang dipanggil Kagami tadi masuk diikuti ketiga orang lainnya.
"Ah Konnichiwa Nijimura-san.." Sahut yang berambut hitam model gagak dengan wajah ceria.
"Doumo.. " Seorang gad—pria berponi yang menutupi sebelah matanya ikut menyahut.
"Oh lama tidak bertemu Nijimura.." Sahut yang satu lagi dengan paras sedikit lebih dewasa dari semuanya.
"Aku ucapkan selamat datang Kagami, Takao, Himuro dan Kasamatsu-san." Sambut Nijimura.
TBC
MIND TO REVIEW?
Mau dilanjut atau engga reader sekalian?
