Disclaimer : Saya sangat berterimakasih pada Mas Masashi Kishimoto yang sudah membuat NARUTO sehingga bisa dijadikan bahan kreasi para fujousi seperti saya ini hehehe
Rating : M tapi untuk chapter ini belum kerasa akan meningkat nanti, so Waspadalah!
Pairing : Banyaak! Diantaranya SasuNaru
Warning : YAOI, Gaje, OOC, Typo, sebagai penulis yang masih hijau mohon maap klo masih banyak kesalahan!!
Suram,,,,,,,,
Itulah kesan yang didapat saat kita memasuki Desa KoNo-Ha dimana 80% penduduknya adalah laki-laki, dan 20 persen sisanya adalah wanita, tapi yang ada hanya lansia atau anak-anak. Kenapa demikian? Karena para wanita muda dari desa ini hijrah ke London yang saat itu menjadi surga bagi para Fujoushi.
Tapi sesungguhnya tak sesuram yang kita lihat, Desa KoNo-Ha sarat akan prestasi, terutama karena di desa itu merupakan markas besar pasukan ninja rahasia Negara Hi. Pasukan itu terdiri dari orang – orang tangguh yang terpilih dan tidak diragukan lagi kemampuannya. Mereka biasa diperintahkan untuk tugas-tugas penting yang menyangkut urusan negara.
Suatu hari tim pasukan Ninja KoNo-Ha yang terdiri dari Sasuke, Neji, Shikamaru, Sai dan Lee baru saja menyelesaikan misi penyelamatan rangking 'S' yang penuh bahaya dan suka-suka. Yaitu menyelamatkan petinggi kerajaan Hi, Jiraiya-sama. Yang baru saja diculik oleh pemimpin Negara Oto, Orochimaru yang memaksanya untuk merubah isi buku Icha-Icha Tastic menjadi buku biografi kisah hidup dah hasil penemuan 'aneh' dari Orochimaru.
Sebagai tanda terimakasih Jiraiya-sama atas jasa para ninja itu, dia memberikan sebuah gulungan keramat hasil pertapaanya untuk mencari wangsit di Gunung Merapi. Sebelumnya Jiraiya-sama menawarkan para ninja itu paket ekslusif "pelayanan plus plus" 9 tahun 10 bulan di Bar Icha-Icha yang sangat terkenal menyediakan wanita-wanita fresh, bohay dan menggiurkan. Dengan body seperti biola, pear, apel, semangka, tomat, bahkan yang berbody seperti terong pun ada.
Tapi tawaran paket eksklusif itu ditolak denga halus oleh para ninja pahlawan ini, karena mereka bukanlah playboy cap keranjang ayam……mereka hanyalah seme-seme kesepian (?). Karena mengetahui tabiat para penyelamatnya itulah Jiraiya-sama memberikan gulungan keramat yang tiada duanya.
Dalam perjalanan pulang menuju ke desa, para ninja menyempatkan diri beristirahat di tempat yang tersembunyi dan membuka gulungan. Ternyata isi dari gulungan itu adalah sebuah peta. Sepintas terlihat seperti peta harta karun jaman bajak laut, tapi tidak dihiasi gambar tengkorak dan pedang, melainkan dihiasi gambar chibi binatang – binatang lucu seperti yang kita kenal sekarang dengan nama hello kity, keroro, snoppy, tweety, tom and jerry, bahkan donal duck juga ada. Kesimpulannya adalah PETA YANG ANEH ! para ninja itu pun hanya bisa sweatdroop.
"Huh!!..hanya sampah tipuan!!" ujar Sasuke geram dan melempar peta itu ketanah, tapi Sai memungut peta itu
"gambar yang menarik…" memperhatikan peta itu dengan seksama
"Hei! bukankah ini dekat dengan daerah desa kita?" jarinya menunjuk tanda silang besar di tengah peta itu.
"Iya ya, kalau diperhatikan memang ini peta daerah KoNo-Ha, mungkin masih satu kecamatan dengan desa kita" Lee berpendapat sambil mengamati peta dengan seksama.
"Bagaimana kalau kita coba mampir kesana?" celetuk Neji.
"Che…buang-buang waktu!!" jawab Sasuke dingin.
"Tapi…tak mungkin Jiraiya-sama mengerjai kita dengan memberikan peta palsu kan, lagi pula beliau bilang ini adalah peta yang sangat langka, tak ada salahnya kita coba" Shikamaru menjelaskan.
Akhirnya karena percaya pada analisis (?) Shikamaru yang berotak jenius, mereka sepakat untuk mencoba mampir mengunjungi daerah yang ditandai dalam peta tersebut.
Meskipun sebenarnya dekat, namun daerah yang ditujukan di dalam peta memiliki medan yang sangat sulit ditempuh karena terletak di puncak gunung yang sangat tinggi sampai-sampai ujungnya tertutup oleh awan dan lereng gunung itu sendiri terdiri dari bebatuan terjal dan licin. Akan tetapi karena para ninja ini sangat hebat dan terlatih, hambatan alam seperti itu tidaklah menjadi masalah, mereka melewatinya dengan hanya sedikit jungkir balik dan peluh yang membasahi sekujur tubuh.
Akhirnya setelah memakan waktu sekitar 24 jam mereka tiba di puncak gunung. Tapi yang ada di puncak gunung itu tidak ada harta karun, bukanlah kawah dengan lahar yang membara, melainkan onsen alam yang luas dan indah.
"Tuh kan tidak ada apa-apa disini! Sial!" umpat Sasuke kesal.
"Setidaknya kita bisa berendam menghilangkan lelah…" jawab Neji santai, disusul anggukan kepala dari Shikamaru, Sai dan Lee
Akhirnya para ninja ini memutuskan untuk berendam di onsen itu, ternyata memang menyegarkan, mereka menjadi rileks dan tenang. Setelah merasa puas berendam mereka memutuskan mendirikan tenda untuk tidur di tempat yang cukup tersembunyi yaitu dibalik semak-semak, besok pagi mereka baru akan turun gunung pulang ke desa.
Melihat pemandangan yang sangat indah di gunung itu Sai memutuskan pergi lebih dulu. Dia ingin menyepi demi mencari objek untuk dilukis. Setelah mengucapkan salam perpisahan, diiringi lambaian tangan, tetes air mata dan doa restu dari kawan-kawannya Sai pun pergi. Setelah upacara pelepasan yang mengharukan (?) itu para ninja yang lain memutuskan untuk masuk ke tenda dan melanjutkan tidur beberapa jam lagi, karena saat itu baru pukul 5 pagi.
Tiba-tiba terdengar suara gelak tawa dari luar tenda, tepatnya dari arah onsen. Mendengar suara itu. Para ninja menjadi penasaran dan mencoba melihat situasi diam-diam dari balik semak.
Pemandangan yang sangat indah ada di depan mata mereka, saat ini ada 4 orang bidadari…erhm bidadara tepatnya, sedang mandi dan bercanda tawa di dalam onsen. Rasa kantuk langsung menghilang dari mata para ninja, bahkan bola mata mereka sudah hampir copot sakig tercengangnya dengan pemandangan indah itu.
"Ja…jadi..ini hadiah yang dimaksudkan Jiraiya-sama? " ujar Shikamaru sambil mengelap sisa iler yang menempel di sudut bibirnya.
"SUNGGUH PENGOBAR SEMANGAT MASA MUDA!!!" teriak Lee keras, langsung dia dibungkam kaos kaki oleh ketiga ninja lainnya, "Sssshht….!!!" Ujar mereka kompak sambil mendelik kearah Lee.
"Ayo kita bawa mereka pulang" bisik Sasuke mulutnya pun mengembangkan seringai yang terlihat….mesum…
"Bagaimana kalau mereka tidak mau? Tampaknya mereka bukan manusia" jawab Neji tak kalah pelan.
"Ada satu cara!" ujar shikamaru cepat "Kita curi selendang mereka".
Ketiga temannya bengong.
"Apa kau yakin?" tanya Lee yang sudah berhasil menyingkirkan kaos kaki dari mulutnya.
"Aku pernah membacanya di sebuah buku" dia terlihat sangat serius.
"buku apa itu Shika?" Tanya Lee lagi
"Jaka Tarub mencari cinta" ujarnya dengan tetap mempertahankan raut wajah super serius dan tatapan yang seolah mengatakan (ga-percaya-kubunuh-kau!).
"Sepertinya kita coba dulu saja…" jawab Sasuke pasrah.
Akhirnya diputuskan bahwa Neji harus mencari benda berbentuk selendang dengan menggunakan Byakugannya, tapi nihil.
"Tak ada selendang, lalu bagaimana ini?" tanya Neji masih dengan mata Byakugan yang aktif.
"Cari celana dalamnya saja" kata Sasuke singkat, padat dan jelas.
"APHUA !?!?!?" ketiga ninja lainnya kompak melotot ke arah Sasuke, dalam hati mereka berpendapat bahwa Uchiha yang satu ini benar-benar… MANIAK!!
"Neji, coba kau cari lagi benda yang sekiranya memiliki getaran aneh atau yang seperti gelombang kekuatan" Shikamaru memerintah, tampaknya dia sudah memiliki rencana.
Neji kembali mengarahkan mata Byakugannya ke arah onsen, mencari dengan teliti, tiba-tiba dia melihat sebuah objek yang sangat menarik, seorang bidadara berambut merah yang sedang menyeka tubuhnya dengan air, dia tampak lebih pendiam dari ketiga bidadara lainnya yang sedang bercanda tawa. Tanpa disadarinya dari hidung meneteslah darah segar.
PLOOK!! Kompak Sasuke, Lee dan Shikamaru menghadiahi kepalanya dengan jitakan mesra.
"Auuh…" Neji meringis kesakitan, sambil menggerutu pelan tapi dia kembali konsentrasi.
"Ketemu!" ujarnya bersemangat "Ada benda yang memiliki gelombang kekuatan di tumpukan paling bawah baju mereka!"
Dengan sigap masing-masing ninja mengambil posisi dan mengambil benda itu tanpa diketahui pemiliknya, tampaknya bakat copet juga mengalir dalam darah mereka.
Begitu mendapatkan benda itu mereka berkumpul lagi di semak-semak.
" I…ini…tampaknya… Sasuke benar!" ujar Shikamaru terbata-bata karena benda yang diambil mereka tadi adalah kain halus berbentuk segitiga berwarna putih bersih dengan pita tipis di kedua sisinya.
"Wow! celana dalam G-string! Baru kali ini aku lihat aslinya!" Lee manambahkan sambil memandang kagum pada benda yang dibentangkannya itu. Sasuke hanya tersenyum sinis.
"Uhm…la..lalu..ap..apa yang kita..lakukan sekarang?"
Wajah Neji tampak memerah dan bibirnya bergetar, entah yang dipegangnya itu celana milik bidadara yang mana, tapi baginya sangat menggoda.
"Saat ini kita amati situasinya dulu, aku punya rencana" Shikamaru berusaha tampak tenang namun terlihat semburat merah di kedua pipinya, diapun memasukkan benda putih itu kedalam saku celananya.
Tak lama kemudian matahari menunjukkan tanda-tanda mulai terbit, langit mulai memerah dan berwarna cerah. Para bidadara segera mengambil pakaian mereka dan bersiap untuk pulang. Tapi mereka tampak sangat cemas karena tak menemukan celana dalamnya. Jadilah sambil mencari ke sekeliling onsen mereka hanya menggunakan baju luaran yang berbentuk seperti yukata tanpa pakaian dalam. Langit pun bertambah cerah, mereka masih melakukan pencarian.
"Hiks…hiks Huweee, kita tak bisa pulang bagaimana ini?" bidadara dengan rambut pirang mulai menangis pilu. Melihatnya menangis bidadara yang lainpun ikut sedih, tak lama kemudian terdengar suara yang sangat memilukan, keempat bidadara itu menagis bersamaan dengan gaya yang berbeda-beda bahkan ada yang sampai guling-guling di tanah dan meraung-raung seperti orang kesurupan.
"Ini saatnya! Sasuke, keluarkan jurus Kuchiyosemu, panggil Manda!" perintah Shikamaru tegas, sebelumnya dia sudah membisikkan rencana yang dipikirkannya pada tiga ninja itu.
"Hn… baiklah!" Sasuke mengeluarkan gulungan kecil dari ranselnya dan menggunakan segel tertentu untuk membuka gulungan itu.
KABUUM!!
Munculah seekor ular yang sangat besar, mampu menyaingi besarnya 10 rentengan gerbong kereta api. Ular itu berwarna biru kelam dengan lidah ungu yang panjang menjulur, meneteskan saliva berwarna hitam berbau seperti kentut dan jelas beracun. Dengan menggunakan bahasa isyarat ala tentara Sasuke memerintahkan ular bernama Manda itu untuk menyerang onsen.
Para bidadara yang semula sibuk menangis sambil berpeluk-pelukan langsung terkejut melihat kedatangan ular itu, wajah mereka langsung pucat.
"HUWAAAA!!! TOLONG !!!!" teriak mereka kompak.
Bagai Superman, secepat kilat para ninja itu muncul dengan gaya superhero ditambah efek-efek khusus dan menghajar ular raksasa dengan kerennya. Untunglah Sasuke sudah melatih Manda dengan penuh perjuangan dan air mata, sehingga ular itu mampu tampil prima layaknya seorang stuntman terlatih yang memerankan monster dalam film Ultraman, bahkan Manda kadangkala disewa oleh sirkus keliling untuk membantu pertunjukannya, sungguh peliharaan yang setia dan baik.
Tak makan waktu lama sang ular berhasil dilumpuhkan Manda berpura-pura sekarat, setelah mengucapkan pesan terakhirnya ular itupun disegel kedalam sebuah gulungan diiringi efek ledakan yang cukup dasyat. Akhirnya para ninja berpose layaknya Power Rangers yang menang melawan Medusa sinar matahari yang baru saja terbitpun menambah keren pose mereka.
Para bidadara tampak terkesima, mereka benar-benar kagum dan berterimakasih pada para penolongnya. Hal itu tampak dari sorot mata mereka yang tampak berbinar-binar.
"Kalian tidak apa-apa?" tanya Neji lembut dia berusaha menampilkan wajah ter-Gentlenya.
"Terimakasih sudah menolong kami" ujar para bidadara itu.
"Kenapa kalian bisa ada disini?" Sasuke ikut bertannya dengan nada lembut, tapi tak tersenyum seperti yang lain, takut yang keluar nanti malah seringai mesum. Dia sudah belajar dari pengalaman niat ingin tersenyum pada seorang bayi, eh bayi tu malah nangis jerit-jerit hingga badannya kejang.
"Ka…kami turun dari khayangan untuk mandi, tapi….hiks baju kami hilang….tak bisa pulang…hiks" bidadara berambut kuning mulai mengangis lagi. Yang lainnya berusaha menenangkan dengan mengusap-usap kepalanya tampak mata mereka berkaca-kaca.
"Mungkin ular tadi memakan baju kalian, dia dikenal sebagai ular jahat, suka memakan benda gaib!" Neji menjelaskan, raut wajahnya juga terlihat sedih dan prihatin.
"Ba..bagaimana ini kita benar-benar tidak bisa pulang…" bidadara berambut coklat tua tampak sangat syok, dia pun mulai menggigiti kuku jarinya.
"JANGAN MENYERAH! KALIAN HARUS PUNYA SEMANGAT UNTUK MENYONGSONG HARI ESOK!" Lee berteriak lantang dengan mata berkobar penuh semangat. Tak lupa dia menunjukkan senyum gigi sehatnya yang berkilauan,
Para ninja yang lain hanya bisa sweatdrop melihat kelakuan Lee, begitu pula para bidadara namun tak disangka salah seorang dari bidadara yang berambut coklat muda dan bertubuh paling subur diantara semuanya tersenyum dan bertepuk tangan "Kau keren sekali" ucapnya sambil tersenyum.
Tanpa buang banyak waktu para ninja langsung mengumbar janji manis layaknya caleg yang sedang kampanye, mereka berusaha membujuk para bidadara agar mau ikut ke Desa KoNo-Ha.
"Tolong beri kami waktu berpikir sejenak," bidadara berambut merah akhirnya angkat bicara, mereka berdiskusi dengan serius.
Selagi para bidadara berdiskusi, para ninja pun menggelar rapat kilat untuk menentukan sasaran masing-masing agar kelak tak terjadi perselisihan.
"Aku si pirang!" kata Sasuke tanpa basa-basi dengan Sharingan yang aktif menandakan bahwa 'berani membantah kalian cari mati!'
"DENGAN RASA BANGGA KUPILIH YANG PALING SEHAT DIANTARA SEMUANYA!" cepat-cepat Lee mengemukakan pendapatnya tak mau kalah.
"Aku suka si rambut merah!" Neji juga tampak mengaktifkan kembali Byakugannya, posisi siap tempur.
"Fyuh…untung selera kita berbeda, aku si rambut coklat" ujar Shikamaru lega, tak bisa dibayangkan betapa mengerikannya jika mereka harus bersaing sengit untuk memperebutkan para bidadara uke itu. Bukannya dia tidak PD pada kekuatannya tapi dia berpikir betapa merepotkannya jika dia harus bertempur melawan Sasuke, Neji dan Lee.
Akhirnya para uke setuju untuk ikut ke Desa KoNo-Ha. Tentu saja disambut antusias para seme di dalam hati (mereka masih menjaga image mereka sebagai pahlawan yang cool).
Perjalanan pulang menuruni gunung untunglah tidak seberat saat mereka berangkat, karena medan sudah diketahui. Sebenarnya para Ninja ini sudah menawarkan jasa 'gendong gratis' pada para bidadara, namun ditolak dengan halus oleh mereka, karena tidak mau merepotkan (alasan sebenarnya adalah karena mereka tidak memakai celana dalam dan mereka hanya mengenakan yukata, jika digendong pastinya *PIIP* mereka akan bersentuhan langsung dengan punggung sang penggendong, hal yang sangat memalukan). Tampaknya kali ini para seme kesepian harus cukup puas menelan ludah hanya dengan sesekali memegang tangan, bila para uke itu kesulitan dalam perjalanan.
Kedatangan para super uke ke KoNo-Ha ini tentunya sangat menggemparkan warga desa. Sebagai aparat desa yang baik dan taat peraturan para ninja memutuskan melaporkan penemuan mereka ini pada pihak berwajib. Untuk mencegah keributan sang pemimpin desa yaitu Hokage memutuskan memberikan perlindungan khusus pada mereka, selain karena dia juga tersentuh dan kasihan pada para bidadara yang tidak bisa pulang itu. Maka dibuatlah peraturan barang siapa yang berani melecehkan, memolest, bahkan menggrepe-grepe para uke itu akan diganjar dengan hukuman 25 tahun penjara dan denda 250 juta Hi (mata uang Negara Hi, mungkin).
Selain itu mereka juga diberikan tempat tinggal di sebuah balai desa yang sudah tidak terpakai, namun bangunannya masih berdiri kokoh. Para ninja berusaha membantu membersihkan bangunan itu, bahkan dengan cuma-cuma mereka rela memberikan perabotan rumah yang dibutuhkan, begitu pula warga desa yang lain berusaha menarik perhatian idola baru desa ini.
Sebenarnya para ninja sudah amat sangat kebelet ingin memiliki para uke, tapi terhalang oleh peraturan yang ada. Lagi pula mereka ingin memiliki hatinya bukan hannya tubuh semata. Karena itu diputuskanlah sebuah rencana PDKT besar-besaran.
Lalu bagaimanakah rencana PDKT itu dijalankan? Nantikan pada Chapter selanjutnya.
Mengenai jati diri para bidadara itu, saya rasa readers sudah dapat menebaknya.
Maaf bila masih banyak kesalahan, tapi sebagai seorang penulis yang baik (?) saya sangat mengharapkan
REVIEW, REVIEW dan REVIEW
Terimakasih sebelumnya
