Disclaimer : Vocaloid dan semua karakternya bukan milikku… :P
Summary : Kaito dan Gakupo saling menyukai tapi mereka menyukai Luka. Siapa yang akan Luka pilih? Apa dia tahu rahasia mereka?
Warning : Yaoi Alert (maybe), Gaje, Karya Newbie(?), dan sesuatu… :D
Forbidden Secret
.
.
.
Kaito berlari sekencang angin topan, dia merasa harus berlari untuk mengerjar orang itu. Di arah lain Gakupo tidak mau kalah berlari sekencang mungkin dan mereka akhirnya bersaing menuju ke Vocalo Gakuen. Mereka tidak mau saling mengalah dan akhirnya…
-Ting Teng Tong-
"Yatta, ahaha… Gakupo, apa kubilang. Tak ada yang bisa mengalahkanku dalam hal ini."
"hah-hah-hah… Bahkan kau tidak lelah sama sekali… Ukh, tapi lain kali jangan bikin aku susah." sangkal Gakupo dengan memukul kepala sahabat birunya itu, "ayo, buruan... sebelum penutup gerbang yang sensian itu menutup gerbangnya."
"Yosh, Ayo buruan!" balas Kaito, lalu mereka berdua berlari lagi sampai ke depan pintu gerbang.
Di Dalam Vocalo Gakuen
Kaito POV
Aku akan memulai dimana permainan cinta segitiga ini dimulai.(lho?)
Kalian tau teman unguku itu kan? Dia itu sahabat terbaikku semenjak kami sekolah disini. Tapi entah kenapa karena kami selalu berkumpul hanya berdua aku merasa perasaanku pada Gakupo lebih dari sahabat baik.
Masalahnya disini kami itu lelaki, mana ada dua laki-laki saling mencintai. Kedua, aku mengganggap Gakupo sebagai rivalku dalam hal cinta dan pelajaran. Yap, benar kami menyukai orang yang sama tapi aku hanya tau darinya dan aku jarang bercerita tentang orang yang kusuka.-
END POV
-bruk-
"Kya..." jerit seseorang
"Ahh, maaf salahku. Kau tak ap...a..." jawab Kaito dengan nada tak percaya.
"Uhm, tak apa. Ukh... HEI KAU LAIN KALI KALAU JALAN HATI-HATI DONG!" jawab gadis berambut pink dengan tanpa dosa yang ternyata Luka Megurine itu.
"Aduh! Maaf ya, aku kan sudah bilang maaf!" jawab Kaito dengan kesal.
"Akh... terserah.. dasar BAKAITO!" bentak gadis itu sambil mendorong Kaito, "ahh, dan selamat pagi Gakupo." gadis itu berlari kencang dan menutup seluruh wajahnya yang mulai memerah.
"Beruntungnya kau sobat!" Kaito meninju lengan temannya agar tersadar dari lamunannya yang sedari tadi melambaikan tangan pada Luka.
"Eh... Ah... Nggak juga, tapi yah sahabatku yang lebih penting sekarang." Gakupo tersadar dari lamunannya dan kemudian memeluk temannya.
"GAKUPO!" jerit Kaito, "Apa yang kau lakukan bodoh?"
"Tidak ada aku kan hanya memeluk sahabat baikku, dan kenapa wajahmu memerah?" tanya Gakupo yang sepertinya mulai tertarik melihat Kaito yang memerah.
"Hish... Bukan apa-apa, sana masuk ke Kelas... Hmph, bodoh" bisik Kaito.
"Heee? Apa?" tanya Gakupo dengan wajah bodoh khasnya.
"Sesuatu! Hmph!" bentak Kaito yang sudah memasuki kelas duluan.
Gakupo POV
-sigh- Ada apa sih dengan anak ini, apakah dia sedang pubertas. Kalau sedang pubertas enggak mungkin wajahnya jadi memerah, apa dia iri padaku ya?
Wajahnya yang memerah lucu juga, sudah lama aku tak pernah melihatnya… Tunggu, kenapa jadi begini hatiku tiba-tiba berdebar-debar melihat wajahnya yang memerah itu.
Huwa, Kamisama… Ada apa ini?
END POV
BREAK
"Gakupooooo!" teriak Luka sambil berlari menuju kearahnya.
"Ada apa Luka-sam- ARGH!" rintih Gakupo karena Luka tiba-tiba memukulnya dengan buku tulis super tebal.
"Apa-apaan ini? Kenapa bukuku penuh dengan wajah si BAKAITO!" wajah Luka lansung bersemu merah.
"HAH?" Gakupo merebut buku itu dari Luka. "Ini bukan apa-apa. Ini pasti hanya buku yang tertukar saat jatuh tadi.
"Yang benar?" jawab Luka yang sudah melupakan bukunya itu, "Ngomong-ngomong itu buku apa sih?"
"Sudah kukatakan bukan apa-apa!" sergah Gakupo sambil memeluk buku itu dengan erat.
"Ayolah, aku dengar kamu menyukaiku ya?" tipu Luka
-jleb-
Dalam satu detik Gakupo membeku dan buku itu jatuh ditangan Luka.
"Mari kita lihat halaman pertama... hem..." Luka membuka buku itu dengan hati-hati dan membacanya dengan serius, "Diary Pengamatan Kaito... tertanda milik-" mata Luka kaget melihat buku itu milik siapa dan dia langsung mengembalikannya dan berlari tanpa mengatakan maaf.
Meski bukunya sudah dikembalikan Gakupo tetap membeku dan dia berkata dengan pelan, "Rahasiaku... reputasiku... hancurlah sudah." dan tubuh Gakupo mulai meleleh seperti lilin dan murid-murid Vocalo Gakuen melihatnya dengan heran.
TBC?
Alice : Gomen, gomen, gomen karena menuhin fandom dengan cerita gaje...
Tapi, tujuannya buat ngeramaiin kok. Lagian Alice itu masih Ababil=ABG labil *apa hubungannya plakkk* tapi kayaknya masih banyak kesalahan deh…
Ngetes kemampuannya gak berhasil deh *galau*
Tapi kalau ada yang salah bantuannya boleh… Mungkin rencana di continue *buat ngetes skill* :D
Matta ne~
