Chanbaek FanFiction

.

Paper Plane

.

Warning: Boy x Boy / Yaoi, Typo

.

Happy Reading

.

.

Baekhyun menghela napasnya pelan. Siluet seorang laki-laki yang tak sengaja dilihatnya tadi telah berhasil membuatnya mendelik tak suka. Mulutnya berdecak berkali-kali saat siluet itu tak kunjung pergi dari tempat yang tak seharusnya ia tempati. Tapi ia tak bisa berbuat apapun untuk mengusir seseorang itu, karena di depannya sudah ada gurunya yang sedang menjelaskan tentang geometri yang Baekhyun sendiri pun tak mengerti.

Baekhyun mulai mencoret-coret bukunya dengan goresan yang tak terartur; berusaha untuk mengabaikan seseorang yang masih saja mengamatinya dari luar kelasnya. Pikirannya sudah tidak fokus, ia sudah tidak mood untuk belajar. Baekhyun kembali menatap siluet itu, ia tidak bisa untuk mengabaikannya. Ia bisa melihat bahwa orang itu tengah menatap dirinya walaupun tidak terlalu jelas. Baekhyun terus-menerus menghela napasnya panjang dan telah berhasil membuat perhatian gurunya menjadi tertuju padanya. Namun, pikiran Baekhyun masih saja melayang kesana-kemari.

"Byun Baekhyun!"

Seolah tersadar dari lamunannya, Baekhyun segera menegakkan duduknya yang semula agak menelungkup ke meja ketika mendengar suara besar itu menggema di kelasnya. Dengan segera, ia menatap gurunya yang berada beberapa meter di depannya. Seketika pandangan semua siswa yang berada di kelas ini tertuju pada Baekhyun.

"Kau kenapa Baekhyun? Mengapa kau melamun? Ini masih pagi Byun Baekhyun." Ucap gurunya kepada Baekhyun yang sedang menatapnya dengan pandangan sedikit takut.

"A-aku tidak apa-apa, ssaem." Balas Baekhyun sedikit gugup.

"Baiklah, tapi jangan melamun lagi Byun Baekhyun, atau kau harus keluar dari kelas ini." Ucapnya yang membuat Baekhyun bernapas lega, setidaknya dia tidak di hukum oleh guru super galak ini.

"Arasseo, ssaem."


Baekhyun berjalan dengan cepat ketika dia sudah berada di dekat rumahnya. Di belakangnya, terlihat seorang laki-laki berambut dark brown yang sedang berjalan mengikutinya.

TAP-

Baekhyun menghentikan langkahnya. Membuat seseorang yang sedang berada di belakangnya menabrak punggung Baekhyun karena gerakan Baekhyun yang terkesan tiba-tiba itu. Dengan napas yang memburu, Baekhyun membalikan badannya. Dia menatap tak suka kepada laki-laki yang sedari tadi mengikutinya.

"Kau... sampai kapan kau akan terus mengikutiku, hah?! " Teriak Baekhyun, dia sudah tidak memperdulikan keadaan sekitarnya.

Sedangkan seseorang yang diteriaki itu hanya bisa terdiam, dia tidak mampu menjawab pertanyaan Baekhyun. Di matanya terlihat sedikit gurat kekecewaan, namun dengan segera dia kembali tersenyum layaknya seorang idiot. Sebenarnya dia sudah lumayan kebal dengan ucapan Baekhyun yang seperti menolak kehadirannya. Atau memang Baekhyun tidak ingin melihat laki-laki ini berada di dekatnya.

Baekhyun menundukkan kepalanya, bahunya naik turun dengan cepat. Bibirnya berucap lirih, "Sampai kapan?"

"Jawab aku! Sampai kapan Chanyeol-ah?"

To Be Continued

Hai hai hai~~ hello~ aku balik lagi dengan fic baru, kkk. Pendek ya? Anggap aja ini prolog .-. Fic misunderstand di lanjut ntaran aja ya, karna aku agak males buat ngelanjutinnya ._.v kalo fanfic ini responnya bagus ya aku lanjut, tapi kalo jelek paling aku delete/bakal ngaret updatenya, hohohoho.

So..

Mind to Review? :)