Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki
Penulis tidak keuntungan material apapun dari pembuatan karya ini.
Note: Fanfiksi repost dari wattpad.
Aku selalu bertanya, bagaimana kita bisa mengingat sesuatu dengan begitu erat, melalui tempo sedang, dan ingatan itu muncul begitu saja ketika ada petikan. Maksudku, tanpa bersusah-payah mengingat, sesuatu itu langsung teringat ketika satu tanda muncul. Gampangnya, seseorang mengingat komik A ketika mendengar suatu lagu. Hal itu dikarenakan sepanjang membaca komik, ia terus mengulang lagu tersebut.
Nah, lelucon itu banyak kan? Itu dia! Setiap kali mendapat lelucon, apalagi garing, aku selalu teringat Izuki-kun.
Bukan ini merisikan atau apa. Hanya, aku jadi tak bisa melepas pandang darinya. Apalagi kita sekelas.
Ketika guru sedang keluar dan aku izin ke toilet, Izuki-kun dari belakang berseru, "Hei, ingin ke toilet? Jangan tidur di kelas ya!" sambil mengacungkan jempol.
Krik krik.
Aku speechless mendengarnya. Lantas apa yang harus kukatakan?
Terutama anak laki-laki, mereka mendelik tajam kepada Izuki-kun.
"Garing dasar!"
"Mati saja kau!"
"Tidak usah ngomong, Izuki."
Tapi contoh yang di atas tadi adalah temanku. Kalau diriku, tentu saja berbeda. Harus beda. Berani beda!
"Hei, ingin ke toilet? Jangan tidur di kelas ya!" sambil mengacungkan jempol.
Krik krik.
Di antara mati kau, gila, krenyes-krenyes, aku menyemburkan tawa. Bukan karena lucu. Melainkan aku menertawakan kegaringannya.
Ya, hal itu mungkin malah bisa dibilang mengejek. Tapi sungguh, aku tidak pernah berniat begitu.
Apakah ia tahu? Oh, pasti bukan?
Pasti.
Alasan aku selalu teringat akan dirinya ketika mendapat sebuah lelucon, pasti karma dari itu.
— fin.
