Pembunuh Bayaran
Disclaimer : Suzanne Collins
Warning : gaje, typo(s) meraja lela, aneh bin abal, nyeleneh, ngawur, dan lain lain, tak lupa saya ingatkan juga, tak suka jangan baca, oke.
Happy Reading
Tidak ada lagi Distrik dua belas. Tidak ada lagi kekurangan makanan. Tidak ada lagi harapan yang kosong. Tidak ada lagi Capitol yang akan membunuhku. Karena aku sekarang dan yang akan datang adalah bagian dari mereka. Ini semua membuatku pusing untuk memikirkan bahwa aku juga menggap ini semua bukanlah hal yang nyata. Atau patut untuk dipercayai. Kehidupanku semua berbalik. Kelaparan yang selalu ada dalam setiap langkahku untuk mencari sepotong makanan kini kelam sudah. Lampu senyap yng menerangi jiwaku sekarang berpijar dengan baik dan lebih terang dari sebelumnya. Alih-alih aku mengatakan kelaparan tak akan mengusikku lagi itu semua tidak benar-benar nyata adanya. Karena belahan dari diriku masih ada didistrik dua belas. Prim dan ibuku.
Anak-anak dari distrik tak banyak yang memilih pilihan ini. Hanya beberapa dari kami saja yang menganggap inilah jalan pintas menuju kebahagiaan. Tapi, toh aku juga merasakan perbedaan atas segalanya yang terjadi didistrik ataupun disini. Gale memilih apa yang jadi pilihanku. Karena dia ingin keluar dari kesengsaranya bersama dengan saudara-saudaranya ataupun ibunya. Kami sekarang adalah Prajurit Penjaga Perdamaiaan.
Anehnya adalah aku memilih pilihan ini karena aku pikir ini adalah sesuatu yang menjadi prioritas utamaku untuk menyelesaikan problemku sendiri tentunya. Tak lain Gale juga berpikiran sama tentang ini. Panas dan mendidih sudah kami alami bersama dengan cara mencoba melepaskan semua besi yang ada dalam kaki kami dan menyeretnya lebih kuat lagi. Dan ini benar-benar berhasil. Sering kali aku masih memikirkan Prim dan ibuku didistrik. Aku masih merasakan kekhawatiran pada mereka. Guna untuk menyiasati hal yang tak kuinginkan. Aku tak ambil pusing untuk tak mencari masalah dengan Capitol. Persetan dengan segala urusannya dengan Snow atau semua yang masih hidup disini.
Beberapa dari kami adalah anak-anak remaja. Yang mestinya mengikuti yang namanya permainan bodoh itu. The Hunger Games. 'Semoga keberuntungan selalu ada dipihakmu'. Itu yang mereka katakan. Tapi nyatanya kami tidak. Sebelum mereka akan membunuhku, aku akan melihat dengan cara mereka dan menganggap Hunger Games adalah permainan yang sangat menarik. Dan aku memang bisa melakukannya. Tapi setelah adanya pergantian kota tentang serangan bertubi-tubi dari distrik tiga belas, Hunger Games dibubarkan. Itu membuatku lega mendengar permainan keji itu hanya berlangsung tujuh puluh tiga kali.
Para Penjaga Perdamaiaan kini hanya melindungi Capitol dari pemberontak-pemberontak yang masih mau menghancurkannya dibawah pimpinan Presiden Snow. Dan aku berani taruhan Snow berbalik sifat seratus delapan puluh derajat. Dia lebih baik memperlakukan seorang prajurit. Bukan hanya sekarang dia lebih terlihat bahagia tapi juga merasa kebahagiaan itu akan selalu berpihak padanya. Jadi aku menegaskan bahwa aku dalam keadaan aman. Penjaga Perdamaian remaja lebih selektif dan ketat dalam pekerjaannya. Karena kami masih berpikir secara logis, cepat, tepat, dan dalam kondisi apapun. Karena Prajurit Penjaga Perdamaian keluaran tahun ini mereka –yang lain– mengatakan bahwa kami hanyalah bayi kecil masih merangkak yang sok tahu, jadi kami membeci prajurit tua yang mengatai kami seperti itu. Kami mengajukan diri sebagai Prajurit, mau mengabdikan diri demi tak adanya kelaparan.
Antara lain, dari distrik 1 ada 3 anak, satu perempuan dan dua laki-laki, yang entah kenapa aku melihat gadis dari distrik 1 itu sangat membenciku, entah juga apa yang kudengar benar namanya Glimmer. Dan ada 2 anak dari distrik 2, satu laki-laki dan satu perempuan. Distrik 3 hanya ada 1 anak, tapi umurnya mungkin sudah delapan belas, karena aku sudah melihat jambang kecil didagunya mulai tumbuh. Dari 4 ada 5. Dari 5 hanya 1. Dari 6,7,8, tidak ada sama sekali. Mungkin mereka kira bakal jadi seperti bermain dalam Hunger Games jadi mereka memutuskan untuk tidur berbaring dirumah. Dari 9 dan 10 masing-masing 1. Dari 11 hanya Thresh, dia satu-satunya anak laki-laki –lain distrik– kekar berkulit hitam yang sangat bersahabat denganku. Karena itu aku mengenalnya. Dan dari 12, aku dan patnerku berburu. Katniss dan Gale.
Hanya ada sedikit perubahan di Capitol setahun setelah aku mengajukan diri sebagai Prajurit Penjaga Perdamaian. Beberapa orang kaya membangun sebuah pabrik dan menyiasati adanya kekerasan yag dulu selalu dilakukan. Mereka membayar para orang didistrik untuk bekerja mencari barang mentah yang menjadi komoditas utama distrik. Dan gajinya tak lebih besar dari pencuci piring dirumah Seneca. Beberapa orang yang memiliki pabrik besar itu adalah orang-orang kaya teman Presiden Snow. Bukan beberapa, tapi semuanya. Dan sekarang aku mengerti mengapa Snow selalu mendekati orang-orang sukses itu. Hal yang menarik perlu diselidiki adalah aku tak lagi membenci Snow yang biasanya tatapannya selalu membuat orang menjadi membencinya. Orang-orang itu menjadikan barang mentah menjadi sesutu yang sangat spesial dan banyak diminati orang-orang Capitol yang nyentrik itu. Mereka mengubah segalanya seperti masakan sea food yang kaya akan nutrisi disulap menjadi sesuatu yang lebih bisa dikatakan indah, yang aku tahu itu seperti seni. Atau mengubah beri-berian atau buah lain menjadi sesuatu yang mereka oleskan pada makanan mereka yang menjadikan makanan itu lebih nyata dan menarik. Atau fashion terkini, dengan kain-kain apik distrik 8 . Atau yang lain. Itu membuatku tahu bahwa zaman akan terus berubah dengan adanya teknologi yang diciptakan distrik 3 akan benar-benar hidup kembali.
Saat aku mengenakan semua harapanku tentang Capitol ini. Aku jadi ingat Prim dan ibu. Apakah mereka baik-baik saja. Tapi aku tak mau jika mereka menjadi orang Capitol. Cukup aku saja yang ada disini. Dan aku juga cukup bahagia karena setidaknya Capitol memberiku izin untuk menemuai keluargaku tiga bulan sekali selama satu jam. Aku tahu satu jam adalah waktu yang benar-benar sedikit. Dan Prim selalu menangis ketika melihatku mengenakan seragam putih khas Prajurit. Dan dia tak berhenti menangis sampai tiba dirumah nanti. Aku tak boleh memberikan semua gajiku pada mereka. Dan yang ada dipikiranku. 'idiot mana yang akan benar-benar meninggalkan keluarganya tanpa uang, dirinya sendiri bersenang-senang dengan makanan lezat, sedangkan keluarganya makan kue basi?' yah.. hidup memang benar-benar tidak adil.
Sekarang Capitol adalah miliknya. Tidak ada yang berani dengan seorang Prajurit, meskipun mereka perempuan. Keganjilan-keganjilan yang ada dalam hatiku mungkin akan memudar dengan sendirinya jika aku mencoba benar-benar menghilangkannya. Jika aku punya banyak modal untuk menjadi seorang pengusaha di Capitol mungkin aku akan benar-benar jadi kaya. Entah yang ada dipikiranku masih tentang berburu.
Temanku banyak disini. Tapi semuanya hampir Prajurit yang mengajukan diri. Ada Gale, patnerku dari distrik, Thresh dari distrik 11, Clove dari distrik 2, dan masih banyak lagi. sebelumnya aku adalah Prajurit biasa. Dengan perilaku biasa, dan watak yang biasa. Tapi setelah presiden Snow memberikanku beberapa tugas yang akan kulakukan bersama Clove. Hanya aku dan Clove. Presiden Snow memberikan beberapa tugas ini dan menjanjikan kami dengan limpahan uang dan imbalan yang besar lagi. Jadi kami mau. Tapi mengapa Presiden memilih aku dan Clove? Tapi aku tak peduli dengan itu semua. Yang penting itu membuahkanku uang banyak yang akan kukirim secara diam-diam kedistrik 12. Meskipun itu membunuh.
Aku dan Clove diberikan kendaraan berupa sebuah Jeep dilengkapi dengan kamera yang menghubungkan aku dengan sang Presiden. Dan tembak-tembak canggih dan jitu. Pisau kecil berjumlah sangat banyak. Yang akan keluar jika kami inginkan, hanya harus memencet tombol berwarna merah dibagian belakang, melalui benggel yang kami pakai dibagian paha kami. Kami sudah melakukannya dua kali. Membunuh tentunya. Tapi semua selalu kuserahkan pada Clove untuk mencabiknya. Karena aku bisa melihat bagaimana gadis ini sangat bernafsu untuk melakukan hal ini. Aku hanya perlu memancing korban kedalam jeratku dan membiarkan Clove yang menanganinya. Dan Gale benar. Itu tak ada bedanya dengan membunuh seekor lalat.
Aku tak percaya jika aku melakukannya. Tapi Clove mengatakan padaku bahwa 'kita hanya perlu uang, dan membunuh adalah cara yang menyenagkan untuk membuat uang itu keluar dan memilih jalan keluar bersama kita'. Dia terlalu muda. Aku berumur enam belas dan Clove lebih muda dua tahun dibanding aku. Itu benar-benar keji. Dan misi kami tak pernah gaga, dan selalu berhasil menghilangkan jejak. Tapi Clove benar. Ini menyenangkan.
A/N : Halo semuanya, baik-baik sajakan? Saya harap begitu. Ini adalah ff pertama saya difandom THG. Saya harap, saya mendapat respon positif dari kalian para reader. Dan saya juga benar-benar mengharapkan review kalian, untuk memberi masukan atau saran dan kritik yang bisa membangun saya,dan bisa menyelesaikan ff ini dengan baik. Jadi review ya...
