Kyuhyun masih merenungi benda berbentuk persegi panjang di tangannya ketika suara Ummanya mengganggu paginya yang tenang bersama sang kekasih elektronik tercinta.

"Kyuuuu, makaaaaaaaan!" teriak Heechul.

"Iyaaa, aduh umma biasa aja dong! Emangnya telingaku ilang apa sampe segitunya?" sewot Kyuhyun karena kemesraannya dengan PSP diganggu.

"Ya siapa tau kan telinga kamu diculik Heebum pas kamu tidur. Udah sana, appamu udah capek masak," sahut Heechul sambil bercermin di cermin kamar Kyuhyun

"Aku nggak ngerti kenapa Appa bisa mau sama Umma yang kayak iblis gitu. Kerjaannya cuma arisan, ngaca, sama ngedesain baju. Yang masak Appa, udah gitu harus ke kantor lagi. Aneh," gumam Kyuhyun.

"Heh evil, Umma tau kamu ngomong apa tadi. Udah sana makan! Kalo Appa nggak mau sama Umma, pasti kamu juga nggak ada kan di dunia ini!" sewot Heechul.

Kyuhyun pun berjalan menuruni tangga menuju ruang makan sambil berpikir dukun mana yang ummanya pakai untuk memelet appanya. Pasti itu dukun manjur banget, pikir Kyuhyun.

"Pagi Appa," kata Kyuhyun.

"Pagi," ucap Hankyung sambil tersenyum. Tak lupa di tangannya terdapat sebuah koran berbahasa Mandarin.

"Hannie sayang, buku sketsa yang kemarin mana ya? Coba cari?" tanya Heechul.

"Ne Chullie chagi, bagaimana kalau aku.."

"CARI!"

"Ne, ne"

Hankyung pun langsung mencari buku sketsa desain busana milik Heechul yang entah kemana.

"Tuhkan, Appa pasti dipelet sama Umma. Aku yakin, demi otak jeniusku, si master Starcraft!" ucap Kyuhyun dalam hati.

Setelah menghabiskan sarapannya, Kyuhyun memutuskan untuk pergi ke rumah Changmin yang ada di depan rumahnya.

"Umma, Appa, aku mau ke rumah Changmin yaaa!" teriak Kyuhyun sambil berlari ke luar rumah.

Di luar rumah, Kyuhyun menemukan Jaejoong, umma Changmin, sedang merawat bunga-bunganya yang tumbuh di halaman.

"Ahjumma, annyeonghaseyo" sapa Kyuhyun.

"Annyeonghaseyo, Kyuhyun-ah. Mau ketemu Changmin ya? Dia ada di kamarnya," ucap Jaejoong sambil tersenyum.

Sambil menuju ke kamar Changmin, Kyuhyun berpikir. Ummanya dan Jaejoong sungguh berbeda, bagaikan surga dan neraka. Kyuhyun merasa pemikirannya tepat lalu mengangguk-anggukan kepalanya.

"Kyu? Kita jadi battle kan? Tunggu di ruang tengah ya!" kata Changmin sambil melongok ke bawah.

"Ne. Jangan lama ya, aku ada janji sama Sungmin dua jam lagi!" kata Kyuhyun.

"Huft. Sungmin lagi. Apa kau tak bisa melihatku, Kyu?" batin Changmin sedih. Namun ia langsung mengubah ekspresinya.

"Ne, ne, duduklah dulu." sahut Changmin sambil tersenyum lebar.

Kyuhyun pun mendudukkan dirinya di sofa sambil memperhatikan Jaejoong yang mengurus bunganya dengan penuh kasih sayang. Tak lama kemudian, ia melihat Yunho yang akan berangkat kerja.

"Boo, aku berangkat dulu, ne?" ucap Yunho pada istrinya.

"Ne Yunnie bear, hati-hati yaaa" jawab Jaejoong.

"Boo.. morning kissnya mana?" kata Yunho jahil.

"Nggak Yun, nggak sekarang. Kamu nggak liat aku lagi sibuk? Lagian ini lagi di halaman, malu Yun!" jawab Jaejoong.

"Aah ayolah yeobo, hariku tanpa morning kiss darimu bagaikan gayung tanpa air.."

"Gombal gagal kamu Yun. Udah sana!" bentak Jaejoong galak.

"Ternyata Jae ahjumma juga galak. Apa semua perempuan galak? Tapi Minnie chagi kayaknya nggak gitu.." pikir Kyuhyun sambil tersenyum.

"Min, ternyata Ummamu galak juga ya?" kata Kyuhyun setelah Changmin datang.

"Lho baru tau? Umma sih baik, cuma suka mendadak galak kalo diganggu pas lagi masak sama ngerawat bunganya sama ngerawat kucingnya, sama ngebersihin rumah, sama nonton TV.." ucap Changmin sambil menerawang.

"Lalu kapan Ummamu nggak mendadak galak, Min?" tanya Kyuhyun heran.

"Aku juga jadi bingung, Kyu. Udah, battle yuk!" cengir Changmin.

"Ternyata kayaknya sifat Yunho ahjussi nurun sama Changmin nih soal kayak ginian," batin Kyuhyun sambil menganggukkan kepalanya.

"Kamu kenapa ngangguk-ngangguk,Kyu?" selidik Changmin.

"Ah engga Min, pengen aja. Udah yuk battle!" kata Kyuhyun.

"Kyuhyun, Changmin, ini dimakan kuenya. Ahjumma bikin sendiri lho. Oh iya, bawa untuk Ummamu juga ya, Kyu?" kata Jaejoong sambil meletakkan piring.

"..dan jangan dihabiskan, Min. Umma heran, kamu nggak kenyang-kenyang,"kata Jaejoong.

"tapi Umma, kan Umma bisa bi**&^%^)**&%^" kata Changmin, namun terputus karena Jaejoong memasukkan sepotong kue lagi ke mulut anaknya.

"Jae ahjumma memang sungguh, dia kayaknya versi malaikatnya Umma, tapi ternyata.." pikir Kyuhyun sambil bergidik.

*2 jam kemudian*

"Min, aku kayaknya harus pergi deh, aku ada janji sama Sungmin chagiku yang cantik itu" kata Kyuhyun.

"Aaaah Kyu, kamu nggak asik. Udah punya pacar aja gitu. Aku jadi pengen berdoa biar kamu jomblo aja, biar kamu bisa nemenin (baca: pacarin) aku.." kata Changmin dramatis.

Tiba-tiba ponsel Kyuhyun berbunyi.

"Hahaha, Min, aku dapet sms dari Minnie chagi," pamer Kyuhyun.

Namun setelah membaca sms itu, Kyuhyun tertunduk lesu.

"Wae?" tanya Changmin.

"Min, dia membatalkan kencan kami. Padahal kami akan pergi ke taman bermain hari ini.." ucap Kyuhyun.

"Ah, tidak masalah! Ayo jalan-jalan sama aku aja! Ayo!" kata Changmin sambil menyeret Kyuhyun keluar rumah dengan hati gembira.

"Umma aku pergi ya!" kata Changmin.

"Neee, hati-hati!" sahut Jaejoong.

*di Pusat Pertokoan Myeongdong*

"Kyuuu, ayo semangat! Aku aja bisa semangat!" kata Changmin.

"Semangat apanya! Kencanku gagal Min.." kata Kyuhyun.

"Udah, gimana kalo kita ke kafe aja yuk? Aku traktir! Aku lagi seneng.." cengir Changmin.

"Kamu seneng di atas penderitaanku, Min. Aneh. Kamu seneng ya kalo aku sedih?" sewot Kyuhyun.

"Engga kok, yuk ah ke kafe yang disana!" kata Changmin dengan nada bahagia.

Dari jendela kafe, Kyuhyun melihat ke sekitar. Tiba-tiba maniknya menangkap sosok yang dia kenal.

"Min, Min!" kata Kyuhyun sambil memukul lengan Changmin.

"Apa sih! Biasa aja dong!" kata Changmin.

"Itu.. Itu.. Sungmin kan? Tapi kenapa ia bergandengan dengan pria itu?" kata Kyuhyun sedih.

"Hah? Benar Sungmin! Wah mana prianya tampan, kamu bisa kalah saing!" kata Changmin.

"Jung Pabo Min! Aku serius! Kamu kenapa sih nggak ngehibur aku?" kata Kyuhyun frutrasi.

"Iya iya maaf. Saudaranya kali.. Coba kamu telepon?" sugesti Changmin.

"Yoboseyo.. Chagi? Kamu dimana? Di rumah haelmoni? Ne, paipai."

"Aku jelas ngeliat perempuan itu angkat telepon, Kyu. Masa dia di rumah haelmoninya?" sewot Changmin.

Kyuhyun tak menjawab. Pandangannya menerawang. Hatinya bingung sekarang. Haruskah ia pergi atau bertahan? Hatinya menjerit, merintih, menangis. Kini, ia terkena luka tak kasat mata yang jelas Sungmin penyebabnya.

"Kyu? Kamu nggak apa kan? Yang kuat!" sahut Changmin sambil menggocangkan Kyuhyun.

"Min.." sahut Kyuhyun lirih.

"Apa?" jawab Changmin.

"Mungkin aku nggak akan bisa kuat, salahkan saja hatiku yang terlalu terbiasa dengan Sungmin.." jawab Kyuhyun sambil melangkahkan kakinya. Pandangannya kosong.

"..maka salahkan juga hatiku yang terlalu terbiasa denganmu, Kyu. Salahkan juga aku yang tak bisa melindungimu hingga ada orang lain yang menyakitimu. Salahkan aku untuk setiap luka yang orang lain torehkan, Kyu, aku akan tetap bertahan sampai kau melihat diriku, sampai aku terlihat pantas di matamu." batin Changmin sambil mengejar Kyuhyun.

TBC