Duh, Om ini.
.
.
.
Chara : Levi, Eren, yang lain bisa ditemukan sendiri
.
Summary : ini hanya seputar kisah pemuda bernama Eren yang klepek-klepek sama Om-Om mesum bernama Levi.
.
Disclaimer : Hajime Isayama
.
Warning : Boyslove, beberapa kalimat vulgar, typos, dan buanyak lagi kekurangannya.
a/n : ini fic pertama RiRen ku. Huhahahaha… berhubung sebentar lagi Season 2 muncul ,ga ada salahnya kembali ramaikan couple nggemesin nan unyu ini. Nyimak yuk.. review juga boleh hehehe
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Prolog bro.
.
.
.
.
.
.
.
Hari sabtu adalah hari yang paling Eren suka. Selain mata pelajarannya lebih sedikit dari hari lain, hari Sabtu di SMA Godong Waru 2 pulangnya juga lebih awal. Saat bel sekolah berdering tanda pulang, Eren lah yang pertama kali melesat meninggalkan kelas, setelah sang guru tentunya. Biasanya Eren akan diteriaki Mikasa yang meminta untuk pelan-pelan. Eren dan Mikasa memang selalu bersama. Rumah teman wanita perkasa Eren ini bersebelahan dengan rumah Eren, omong-omong. Kadang mereka berdua juga pulang dengan Armin, atau bisa saja satu geng yang ada dikelasnya.
Well, semua yang dilakukan Eren tak ada yang berarti. Dia ingin pulang cepat karena hanya ingin menikmati weekend nya saja, kendati tak kemana-mana. Dirumah saja cukup, sambil main game atau internetan dikamar. Papa Grisha sangat baik untuk menyediakan WiFi di rumah sederhananya ini, alasannya sih supaya Eren ngga banyak keluyuran.
"Eren, cuci muka dulu, lalu makan siang lah". Mama Carla yang kebetulan lewat didepan kamar sang anak tunggal, langsung bertolak pinggang melihat Eren yang semerawut dengan seragam sekolah masih melekat. "langsung letakkan seragam kotor dikeranjang ya". Lanjutnya.
Eren hanya nyengir.
Eren patuh pada Carla, supaya uang jajannya utuh. Sehabis makan, Eren akan mengurung diri dikamar, lalu membaca status teman-temannya disosial media. Selanjutnya, Eren akan tertidur pulas sampai sore dengan iler menempel dipipi. Penampilan khas jomblo di malam minggu. Yeah. Biasanya sih begitu.
Tapi, hari ini Mama Carla mencegah Eren sebelum masuk kamar. Tangan lentiknya menyerahkan beberapa lembar uang pada Eren. Si pipi gembul tentu saja ke pedean. Dia kira itu tambahan uang atas kerja kerasnya mengangggur dirumah.
"wa-wah, Mah. Mamah serius nih?". Mata Eren membulat, telunjuknya menunjuk-nunjuk uang yang ada ditangan Carla.
"ha? Mama minta bantu, tolong beli kan minuman dan camilan di Supermarket, Kenalannya Papa sebentar lagi mau kemari". Ucapan Carla langsung mematahkan hati Eren menjadi serpihan, si Mama kalau bikin Plot Twist suka nyebelin.
Eren cemberut. Tapi uang ditangan Carla diambil juga, tanda dia setuju membantu Carla. Eren kan anak polos nan berbakti pada Orang tua. "Minuman apa?". Tanyanya bingung. Disupermarket kan banyak jenis minuman. Lalu, si Kenalannya Papa itu seleranya seperti apa, Eren tidak tau, jadi bingung otak mungil Eren.
"belikan saja Teh hitam satu kotak, yang buat di seduh itu loh… biasanya ada didekat area Susu-susu sama mi instan". Jelas Carla lengkap dengan gerakan tangan khas mbok-mbok.
"ooh..". Eren ngangguk paham. "makanannya, Mah?".
"belikan apa saja, yang penting bukan jajanan anak kecil, sisanya terserah kamu belikan apa saja". Mama Carla berlalu dari hadapan Eren.
Yes, Mamah emang asik. Dia bisa beli es krim buat malam minggu, sekalian kripik kentang balado menemaninya nonton film terbaru.
Eren buru-buru mengeluarkan sepeda ontelnya yang berwarna merah, Sepermarketnya tidak jauh. Cukup dari rumah Jeager tercinta kita belok ke kanan, luruuus, ada pertigaan, belok kiri, luruus ,belok kekanan sedikit sampai lah di supermarket. Tidak membutuh kan waktu lama, tapi karena Eren cemen dalam urusan nyebrang jadi agak lama.
Sampai rumah lagi, Eren lihat sudah ada mobil sejenis sedan atau apalah itu, Eren ngga tau jenis-jenis mobil selain truk dan bis, sudah terparkir ganteng di pekarangan rumahnya. Eren buru-buru parkir di lalu masuk lewat pintu belakang. Didapur, Mama Carla sudah memanaskan air , dan beberapa gelas kaca ada diatas nampan, baru diisi gula saja.
Eren lihat tas kerja Papa nya tergeletak diatas meja makan, ah.. si Papa ini, nanti kalau ikut kegoreng lagi sama masakan tadi pagi ,gimana?
"Eren, darurat, ayo mana Tehnya?". Pinta Mama Carla. Aga lebay kata Eren, dari knalpotnya Eren rasa masih agak panas,kok. Nyantai aja.
Mama Carla sibuk dengan Teh Hitam. Eren membantu, dia membuka bungkus camilan lalu diisikan ke toples kosong. Sesekali juga ikut nicipin camilannya.
"kanalan Papa yang penting ya Mah?". Tanya Eren setengah basa-basi.
Mama Carla mengangguk tiga kali dengan kecepatan kilat. "penting sekali".
Eren melotot. Wih, gawat ini mah. Kalau Mama Carla sudah seserius ini, Eren bakal langsung kicep. Rasanya seperti mau menyajikan makanan ke Chef Juna (?) . Oke, ini serius. Eren melihat tatanan camilannya dengan seksama, sudah imbang dan terlihat higenis, toplesnya pun tak berdebu, enak, sudah dijamin. Masalahnya satu, dia kurang cepat.
"Ma, aku bawa dulu camilannya kedepan ya. Nanti tamunya nunggu kelamaan". Kata Eren
Mama Carla mengangguk. "Ini tehnya juga sudah siap ayo".
Eren dan mamanya pun berjalan berdampingan ke ruang tamu. Tidak terasa keringat sebiji jagung menetes dari pelipis Eren, dia membayangkan Kenalan papanya itu berperawakan tinggi besar , dengan perut agak buncit, bertampang kelam, dengan asap rokok berenang-renang di udara. Lengkap dengan tawa menggelegar dan tingkah bos nya.
"eh".
Eren melongo, dia mengikuti jejak Mamanya menata minuman, mata hijau kekuningannya tak bisa lepas dari si tamu yang dia kira jauh dari kata ganteng.
Usai meletakkan camilan diatas meja dan melemparkan senyum canggung dan malu-malu Eren melesat menuju dapur meninggalkan Mama Carla. Toh, Mama kan sudah ditemani papa disana.
Dan Eren perlu beberapa waktu untuk menormalkan detak janutngnya.
Gila, kalau yang seperti itu sih High class banget. Eren jadi doki-doki dibuatnya.
Yaa, walupun kelihatannya pendek. Tapi Eren tak bisa melupakan pesona Kenalan Papa nya itu. Caranya duduk, Matanya yang tajam, Wajahnya yang kelewat tampan bak personil boyband, aura tegas, dan Eren bisa mencium aroma Seme yang kuat dari sang Tamu.
Eren makin doki-doki.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc.
Wahahahah/
Untuk prolog selesai, yeay. Rada aneh juga sih, ngerasa gaje buanget sumpah ah, duh… mak ini fic apaan lagi /
Ngga ada kerjaan di tempat magang begitu ada ide , langsung ketik gitu aja/
Yah.. moga-moga aja suka, meramaikan dunia per fanfic-an (?) dan dunia Ri Ren /
Bye/
