Minhyun tidak tahu bagaimana ia bisa berada dalam posisi ini, terikat dan terbaring tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya dan dua pasang mata yang kini tengah menatapnya bak predator menatap mangsanya.
.
Body to Body
Pairing: OngNielHwang
Warning: Threesome, Smut, Rated 19
.
Para member Wanna One meneruni mobil fan mereka satu persatu. Mereka sedang berada disebuah restoran keluarga untuk merayakan debut mereka yang sukses dan memenuhi ekspektasi seluruh fans.
Minhyun berjalan sembari berbicang dengan Jaehwan menuju private room yang sudah disewa oleh agensi mereka untuk merayakan kesuksesan mereka hari ini. Dibelakangnya, para member lain tampak asyik bercengkrama satu sama lain sambil berbagi antusiasme mengenai jadwal kedepan mereka. Minhyun awalnya tidak terlalu memperhatikan ruangan yang disewakan untuk mereka, tapi mendengar member yang berada didepannya saling berdecak kagum membuatnya mau tidak mau ia ikut menengadahkan wajahnya untuk mengamati lebih lanjut ruangan tempat acara makan mereka diselenggarakan.
Dan Minhyun berdecak kagum melihatnya.
Agensi mereka memang memilih tempat yang sangat mewah untuk acara makan mereka. Ruangan mereka dikelilingi oleh kaca yang dikelilingi dengan serangkaian taman mini yang diterangi oleh ribuan lampu mungil, ditengah-tengah ruangan sebuah meja panjang yang dihiasi dengan ornamen-ornamen unik. Minhyun tersenyum mendengar pekikan kagum para maknae mereka iapun berjalan menuju kearah ujung ruangan untuk duduk dibangku yang sudah disediakan.
Awalnya tidak ada yang aneh dengan tempat duduk mereka, sampai tiba-tiba ia merasakan seseorang duduk disampingnya, "Daniel?" Minhyun menatap Daniel heran. "Hi, Hyung.." Jawab Daniel sambil menyunggingkan senyuman khas miliknya.
"Dimana Seongwoo?" Tanya Minhyun
"Aku disini Min" Minhyun memalingkan wajahnya dan menatap Seongwoo yang kini duduk didepannya.
"Loh, kenapa kau tidak duduk disamping Daniel, Ong?" Minhyun mengerjap heran sambil menatap Seongwoo yang kini tengah menumpukan kepalanya di tangannya menatap Minhyun sembari tersenyum manis.
"Aku ingin duduk didepanmu, karena Daniel sudah mengambil posisi disampingmu Min" Ucap Seongwoo seakan itu adalah hal yang wajar. Minhyun mengernyitkan keningnya mendengar jawaban Seongwoo, ia mengalihkan pandangannya dan balik menatap Daniel.
"Ada apa Hyung?"
"Kenapa kau tidak duduk disamping Seongwoo, Niel-ah?" Minhyun menatap Daniel heran
"Loh aku tidak boleh duduk disampingmu Hyung?" Daniel menatap Minhyun sedih membuat Minhyun panik melihat ekspresi terluka Daniel.
"Bu-bukan begitu Daniel, Ahh sudahlah sesukamu saja" Minhyun langsung mengipasi wajahnya yang terasa memanas karena tingkah Daniel, sementara si empu hanya memasang senyum kelinci memandang Minhyun.
.
Awalnya tidak ada yang aneh, usai melakukan cheers mereka kini asyik menikmati makanan yang disajikan dengan lahap. Minhyun yang memiliki toleransi alkohol rendah harus puas meminum soda miliknya sambil mengunyah makanannya secara perlahan, sesekali ikut menimpali obrolan para member, namun usai beberapa suapan Minhyun nyaris tersedak saat merasakan jemari Daniel yang bersandar diatas paha kanannya.
"Uhuk.. Uhuk.."
"Minum dulu Min.." Seongwoo langsung menyodorkan segelas air mineral kepada Minhyun yang kini tengah terbatuk, ia mengarahkan pandangannya kepada Daniel yang kini asyik menimpali obrolan Woojin dan Guanlin seakan tidak ada hal aneh yang ia lakukan. Minhyun terus memandangi Daniel sampai sang center memalingkan wajahnya menatap Minhyun.
"Ada apa Hyung?" Daniel tersenyum menatap Wajah Minhyun yang memerah.
"A-aku..." Minhyun bisa merasakan tatapan yang lain kini tengah mengarah kepadanya iapun segera menggelengkan kepalanya "Ti-tidak apa, Daniel.." Daniel hanya tersenyum manis menatap Minhyun dan kembali melanjutkan obrolannya. Tapi tangan nya masih belum beranjak dari diri Minhyun.
Minhyun melanjutkan makan dalam diam, sampai ia merasakan tangan Daniel yang berada di pahanya kini mengelusi dirinya lembut. Minhyun nyaris menjatuhkan sendoknya saat merasakan elusan tangan Daniel yang semakin tinggi dan hampir memasuki daerah intim miliknya.
Ia menundukan kepalanya berusaha menahan semburat merah akibat wajahnya yang merona. Ia mendongakan wajahnya kembali saat melihat Seongwoo terkekeh, "Kenapa kau merona Minhyunie?" Seongwoo memajukan duduknya dan menatap Minhyun jahil.
Minhyun menggeleng keras dan berusaha menghentikan tangan Daniel dengan menggenggamnya. Namun Daniel malah menarik tangannya dan menggenggamnya diatas pangkuannya, ibu jarinya masih setia mengelusi tangan Minhhyun.
"D-daniel.." Minhyun berusaha melepaskan tangannya perlahan tanpa menarik perhatian, namun tubuhnya menegang merasakan sesuatu yang mengelusi paha bagian dalamnya. Tangannya yang berada dalam genggaman Daniel refleks mengepal. Ia menatap Seongwoo kaget dengan muka yang kini memerah bak kepiting rebus.
"Minhyun-hyung kenapa?" Suara Jaehwan memecah percakapan yang sedang berlangsung seru membuat Mayoritas member kini menatap Minhyun yang kini terdiam kaku dengan muka yang memerah.
"Ti-tidak apa Jaehwanie.." Minhyun terkesiap merasakan jemari kaki Seongwoo tetap memijati paha bagian dalamnya.
"Minhyun hanya salah minum air tadi, ia meminum alkohol milik Daniel" Seongwoo menjelaskan lebih lanjut seakan tidak terpengaruh kalau kakinya kini sudah menyebrang di tempat Minhyun dan jemari kakinya sedang mengelusi paha bagian dalam Minhyun.
"Benar Hyung.." Daniel membenarkan sembari menahan Tangan Minhyun yang meronta kecil dalam genggamannya.
"Oh.." Komentar pelan Jaehwan membuat para member kembali melanjutkan obrolannya maisng-masing. Sementara Minhyun kini menatap garang kearah Seongwoo yang teresenyum manis kearahnya.
"Ong, apa-apaan ini..." Bisik Minhyun kasar, ia berusaha menahan ekplorasi Seongwoo lebih jauh dengan jemarinya yang bebas.
Tapi Seongwoo hanya menyeringai lebar, dan semakin berani memajukan badannya dan membiarkan telapak kakinya kini menggelitik milik Minhyun yang tertutupi celana miliknya.
"Hmmmf..." Daniel yang sigap langsung menarik Minhyun, menenggelamkan Hyung nya dalam ceruk lehernya guna meredam desahan Minhyun yang nyaris terdengar.
"Aduh Minhyun hyung pusing yah? Kasihan.." Daniel memerangkap tubuh Minhyun yang memang duduk paling ujung dalam pelukannya. Menahan rontaan kedua tangan Minhyun, membuat Seongwoo lebih leluasa dalam menjalankan aksinya.
"Daniel, Ssshhh... Bodoh Ahh.. Hentikann.." Minhyun mati-matian berbisik menahan desahannya berusaha menggeser bangkunya dari jangkauan kaki Seongwoo.
'Dasar Ong Seongwoo Sial dan kaki panjangnya'
Namun Daniel menahannya ditempat ia malah kini mengelusi kepalanya seakan-akan menyatakan ia benar-benar pusing dan menahannya untuk tidak bangkit berdiri.
Minhyun mengutuk keadaannya saat ini, nafasnya sudah menderu kasar saat Seongwoo semakin lancar memijati gundukan dicelananya yang sudah terasa mengeras karena terus menerus diurut manja oleh Seongwoo. Ia ingin sekali berteriak dan memaki kedua troublemaker itu, tapi ekspresinya yang tengah teransang bukanlah sesuatu yang ia ingin jadikan sebagai konsumsi publik.
Ia mengeratkan remasannya pada kemeja Daniel saat merasakan klimaks akan menghampirinya, permainan kaki Seongwoo benar-benar membuatnya gila.
Nafasnya semakin memburu, tubuhnya menegang dalam pelukan Daniel dan sesaat dimana ia akan mencapai klimaksnya. Jemari kaki Seongwoo menghilang dari selangkangannya, meninggalkanya yang nyaris klimaks mengerang kesal.
"Minhyun-ah?" Suara panggilan Jisung membuat tubuh Minhyun yang bergetar kini menegang, ia menenggelamkan wajahnya semakin dalam dada bidang Daniel, sehingga bisa merasakan getaran tawa Daniel yang bergema di wajahnya.
"Tampaknya Minhyun Hyung benar-benar pusing Hyung, aku akan membawanya ke hotel kita.." Daniel masih mengelusi kepala Minhyun yang basah oleh peluh dengan lembut,
"Aku akan ikut membantu mengantar mereka Hyung" Suara Seongwoo yang pura-pura khawatir membuat Minhyun ingin sekali mengumpat, mereka pikir karena siapa ia bersikap seperti ini.
"Baiklah, hati-hati yah kalian.." Pesan Jisung yang tidak terlihat curiga sedikitpun.
.
Minhyun bisa merasakan tubuhnya dihempaskan diatas kasur hotel mereka dengan kasar, ia kembali mengerang saat Seongwoo mengklaim bibir ranumnya ganas.
"Ngghh..."
.
Mulai dari perjalanan pulang mereka, kedua pemuda itu memang tidak henti-henti menyerang Minhyun. Ia yang enggan mengangkat wajahnya dari dada bidang Daniel karena alasan pusing, padahal ia hanya tidak ingin wajahnya yang memerah dan sayu dilihat oleh para member lain, mau tidak mau harus menanggung malu ketika pemuda berbadan bongsor itu menggendongnya ala bridal style ke mobil yang sudah dipinjam Seongwoo dari manajer mereka. Minhyu merutuki dalam hati, kenapa ia bisa terjebak dalam permainan gila Seongwoo dan Daniel. Tapi kakinya terlanjur lemas karena gagalnya ia mencapai klimaks dan tubuhnya pun terasa panas membuatnya hanya bisa menurut ketika di bopong oleh daniel menuju mobil.
Daniel membuka pintu tengah mobil yang sudah dikemudikan oleh Seongwoo dan naik sambil tetap menggendong Minhyun. Seongwoo hanya menyeringai dari balik kemudi memandang Minhyun yang kini didudukan diatas pangkuan Daniel.
"Finally, it just us Minhyunie..."Bisikan sensual daniel membuat bulu kuduk Minhyun meremang.
Usai berucap seperti itu, tanpa peringatan ia langsung menyerang bibir ranum Minhyun dengan ciuman ganas. Membuat Minhyun terkesiap saat bibirnya dilumat ganas oleh Daniel. Ia bisa merasakan badannya direbahkan diatas jok oleh daniel dan kedua tangannya ditahan diatas kepala Minhyun.
"Its been too long for us... Membayangkan kau seperti ini..." Daniel melepaskan cumbuannya saat dirasa pasokan oksgen Minhyun menipis dan kembali meng-klaim bibir tipis Minhyun dalam ciuman panas.
"seorang Hwang Minhyun terbaring pasrah, siap digagahi kapan saja.. Hmm tentu sebuah kejadian yang langka bukan?" Daniel kini asyik mengecupi permukaan leher Minhyun, tangannya yang bebas menahan tengkuk Minhyun untuk kembali menciumnya ganas.
Minhyun mengerang keras merasakan titik sensitifnya digigiti oleh Daniel, otaknya sudah tidak mampu mencerna lagi kejadian yang ia alami.
"Shit Daniel..." Suara umpatan Seongwoo seakan menyadarkan Minhyun dari kegiatan panasnya dengan daniel, tapi belum sempat protes ia layangkan bibir tebal daniel kembali mengklaim bibirnya. Mencumbunya kasar membuat Minhyun kembali terlarut dalam nafsunya.
"Cepatlah Ong, aku tahu kau tidak kuat menahannya lebih lama" Suara rendah daniel hanya dibalas geraman tidak sabar Seongwoo yang memacu mobil mereka kencang untuk segera sampai di hotel mereka.
Hingga kini disinilah Minhyun berada, terikat dan terbaring tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya dan dua pasang mata yang kini tengah menatapnya bak predator menatap mangsanya.
.
"Kau tahu sebenarnya sudah lama kami ingin melakukan ini Minhyunie.." Ucap Seongwoo ditengah cumbuan liarnya pada bibir Minhyun di sampingnya Daniel kini mengigiti leher jenjang Minhyun, memberikan warna merah pada kulit putih mulus Minhyun.
"Kau terlalu menggoda untuk di abaikan.." Daniel menurunkan kecupannya dan kini meraup puting dada Minhyun yang sudah menegak dan mengulumnya dengan bernafsu membuat Minhyun merintih karena kenikmatan tiada akhir yang ia rasakan.
"Kami sampai harus meminta izin kepada Jonghyun dan Dongho untuk melakukan ini" sambung Seongwoo yang kini sudah tiba di depan Milik Minhyun yang sudah memerah dihiasi cairan precum diujung lubangnya.
"Aahhh..." Minhyun memekik kaget saat Daniel mengigiti putingnya, menggesekan lidahnya pada tonjolan didadanya membuat ia semakin kacau dibuatnya.
"Mereka memang memberi izin, tapi dengan syarat kami harus benar-benar memuaskanmu" Seongwoo melahap milik Minhyun dalam mulut hangatnya memancing desahan panjang dari bibir Minhyun yang membengkak.
"Memang itulah rencana kami, memuaskanmu dan menikmatimu sampai engkau terlalu kacau bahkan hanya untuk mengingat siapa namamu pun tak sanggup".
Daniel kembali memagut bibir Minhyun yang sudah membengkak dan menjelajahi rongga dalamnya, meng-absen satu persatu gigi putih Minhyun dalam pagutan panas dan saling bersilat lidah.
"Dan sepertinya, tidak butuh waktu lama agar kami mencapainya hmm..."
.
"Ahhh..." Minhyun menggeliat tidak nyaman saat merasakan jemari daniel memasuki lubang kenikmatannya. Sudah terlalu lama sejak ia terakhir berhubungan dengan Jonghyun dan Dongho. Lubangnya pasti terasa lebih sempit, tampaknya Daniel sama terkejutnya saat merasakan betapa sempitnya lubang Minhyun.
"Well, Jonghyun memang bilang untuk menyiapkanya dengan seksama.." Seongwoo bertukar tatap dengan daniel, "Aku hanya tidak tahu akan sesempit ini, Damn..." Daniel kembali memaju mundurkan jemarinya berusaha melebarkan lubang Minhyun agar mampu menampung miliknya dan Seongwoo. Sementara Seongwoo kembali melumat bibir Minhyun, membuainya untuk melupakan perasaan tidak nyaman akibat proses penetrasi Daniel dibawah sana.
Minhyun meronta kasar saat jemari kedua memasuki dirinya, matanya memanas karena rasa sakit familiar yang ia rasakan. Namun hanya sebentar perhatiannya sudah teralih karena Seongwoo kini asyik memilin putingnya dan bibir tebalnya menyesap puting lainnya, berusaha mengalihkan Minhyun dari rasa sakit yang ada.
"SHIT" Daniel menelan ludah kasar saat merasakan bagaimana lubang hangat Minhyun seakan ingin menelan kedua jemarinya, ia mempercepat gerakan melebarkannya, tidak ingin menyiksa dirinya dan Seongwoo lebih lama lagi.
Pada jemari ketiga, Minhyun memekik kesakitan. Tangannya meronta dari ikatannya. Wajah manisnya yang banjir peluh kini semakin memerah. Air mata mengalir dari mata indahnya.
"SSttt... sabarlah sayang.." Seongwoo terus mengecupi Minhyun lembut, berusaha membawa Minhyun dalam perasaan nikmat dan membuatnya lupa akan rasa sakit yang ia rasakan. Daniel yang mulai merasa tidak sabar, kini mulai memainkan kejantanan Minhyun membuat sang empu mendesah keras dalam cumbuan Seongwoo. Beberapa kocokan ringan Daniel mampu membuat Minhyun merintih dan mencapai klimaks pertamanya malam itu.
"Nggghh..." Minhyun memejamkan matanya, kepalanya terasa pening karena gelombang kenikmatan yang menerpanya.
Daniel bertukar pandangan dengan Ong yang kini mengangguk menatapnya. Ia turun dari tempatnya yang duduk disamping Minhyun. Dielusnya wajah cantik Minhyun yang basah oleh peluh sebelum dikecupnya lembut keningnya.
"Kita akan masuk ke inti Minhyunie.." Minhyun membuka matanya yang terasa berat dan mengangguk lemah. Nafasnya yang masih bersaut-sautan hanya membuat dirinya terasa lebih menggoda dimata daniel dan Ong.
Daniel mengecup bibir Seongwoo singkat, lalu mengambil Lube yang ia letakan di atas meja. Ia menghampiri Minhyun dan Seongwoo yang tengah berciuman panas dan mulai melumuri kejantanan miliknya dengan lube. Daniel sedikit mengangkat kedua kaki Minhyun guna menyamankan posisinya.
Ia menatap seongwoo yang sudah melepaskan cumbuannya dan kini memposisikan kejantanannya di depan mulut Minhyun.
"Kulum ini sayang..." Minhyun menatap Seongwoo sayu dan membuka mulutnya.
Seongwoo mendesah keenakan saat merasakan mulut hangat Minhyun menyelimuti kejantanannya.
Ia menggeram keenakan dan memaju mundurkan kejantanannya yang kini dihisapi dengan perlahan oleh Minhyun. Kedua tangan Minhyun yang terikat jelas menyusahkan Minhyun untuk mengatur tempo hisapannya, namun Seongwoo tidak ambil pusing karena ia segera memegang kepala Minhyun dan menyentakan kejantanannya dengan kasar membuat Minhyun nyaris tersedak.
"Damn, Babe.. kau yang beringas membuatku tergoda.." Daniel tertawa melihat Seongwoo yang kini tengah memperkosa mulut Minhyun. Seongwoo mengacuhkan Daniel, memilih untuk fokus pada kenikmatan yang ia rasakan.
Daniel terkekeh melihat adegan menggoda iman yanga da didepannya, ia pun tidak mau ketinggalan dan segera memasukan ujung kepala kejantanannya di lubang kenikmatan Minhyun. Menggosoknya pelan untuk menggoda Minhyun yang kini sedang dipaksa Seongwoo untuk menerima tempo sodokannya yang kasar.
Minhyun merintih dalam rengkuhan Seongwoo, air mata sudah mengalir bebas dari mata indahnya.
Tubuhnya menggeliat lemah merasakan ujung kepala kejantanan Daniel yang menggodanya. Ia ingin protes tapi kejantanan Seongwoo yang tengah memperkosa mulutnya membuatnya kesulitan bahkan untuk sekedar bernafas.
Desahan kenikmatan Seongwooo dan deru nafas Minhyun seakan merangsang kesejatian daniel menjadi semakin tegang. Ia pun menunggu tempo gerakan Seongwoo sebelum memasukan kejantanannya secara keseluruhan. Bersamaan dengan Seongwoo yang menyentakan kejantanannya hingga keujung tenggorokan Minhyun, Daniel ikut melesakan miliknya dengan sekali sentakan dalam lubang Minhyun. Membuat Minhyun menjerit tertahan.
"Annghnmfftt..."
"SHIIT" Umpat mereka berdua.
Efek jeritan Minhyun membuat Kejantanan Seongwoo seakan bergetar membuatnya semakin kalap dan mengacuhkan ekspresi kesakitan Minhyun dan kembali memaju mundurkan kejantanannya dengan kasar.
Begitupun dengan Daniel, cengkraman kuat lubang Minhyun pada penisnya membuatnya merasakan perasaan nikmat hingga keubun-ubun. Ia langsung mengigit bibirnya berusaha menahan diri agar tidak segera klimaks hanya gara-gara jepitan kuat Minhyun.
Ia mengatur nafas berusaha menahan diri agar Minhyun bisa menyusaikan diri terlebih dahulu. Tangannya mengelusi kejantanan Minhyun yang setengah tegang, memancing desahan kenikmatan yang lolos dari mulut Sang pemuda Hwang.
Merasakan Minhyun sudah mulai rileks, Daniel segera mengeluarkan kejantanannya pelan dan langsung memasukan dengan sekali hentakan menumbuk prostat Minhyun dalam satu sodokan. Memancing klimaks kesekian Minhyun malam itu. Dan tampaknya masih akan terus berlanjut hingga entah kapan.
.
Minhyun merasa ia nyaris pingsan akibat kenikmatan demi kenikmatan yang ia rasakan. Seongwoo dan Daniel benar-benar membuatnya gila dan mabuk karena kenikmatan. Tidak sedikitpun mereka melepaskan dirinya, berkali-kali dan bergantian kedua lubangnya ditusuki tanpa ampun. Seakan keduanya berlomba untuk terus memuaskan Minhyun sampai akhir. Ia tidak tahu berapa lama mereka bermain, karena kenikmatan demi kenikmatan yang ia rasakan membuatnya pingsan ditengah permainan mereka.
Saat ia membuka matanya, ia dapat merasakan seseorang memeluknya dari belakang dan dirinya yang tertidur menghadap dada bidang seseorang. Ia mendongakan wajahnya dan bertatapan dengan wajah tidur Daniel yang terlihat damai. Wajahnya langsung merona merasakan posisi tidurnya saat ini. Yang dipeluk oleh kedua membernya.
Tawa Seongwoo dibelakangnya membuat Minhyun menoleh dan dihadiahi kecupan singkat disudut bibr Minhyun.
"Morning manis, welcome to the world" Bisik Seongwoo ditelinga Minhyun.
"Eh?"
Seongwoo mengelusi pipi mulus Minhyun, "Kau pingsan semalam ditengah permainan panas kita. Yah salahkan kami yang terus menerus menyerangmu" Seongwoo terkekeh mengingat kejadian semalam membuat Minhyun merona hebat.
"Dasar mesum" Bisik Minhyun kasar.
"Hanya denganmu Hyung" Bisik Daniel dari sampingnya.
Minhyun memalingkan wajahnya menatap Daniel yang mengecup kening Minhyun lembut.
"Morning Hyung" Minhyun menenggelamkan wajahnya yang merona pada dada bidang Daniel,
"Ngomong-ngomong mesum, menurutmu yang mana yang lebih mesum Niel-ah? Kita yang menyerang Minhyun semalam, atau..." Seongwoo membalikan tubuh Minhyun menjadi terlentang diatas kasur "atau Seseorang yang bahkan tidak menyadari bahwa lubangnya tengah diisi sesuatu?"
"Hah?" Minhyun membelalakan matanya mendengar ucapan Seongwoo dan tanpa sadar mengetatkan lubang kenikmatannya.
"Nggh..!" Ia mendesah kaget merasakah sebuah benda tengah mengisi dirinya. bentuknya yang tidak terlalu besar membuatnya nyaris tidak menyadari kehadiran benda tersebut.
"Well, tampaknya kita harus kembali memuaskannya lagi Hyung, atau Jonghyun dan Dongho Hyung akan memarahi kita" Ucap Daniel jahil.
"Yaa.. Hentikan! Ngghh Daniell, Stop it Seongwoo!" Minhyun berusaha melepaskan diri dari kungkungan duo mesum Wanna one tersebut. Tapi tangan lihai Seongwoo sudah lebih dulu menemukan dildo yang bersarang dilubangnya dan menekannya kasar.
Well tampaknya pagi ini Minhyun harus kembali bersiap-siap menjadi santapan Daniel dan Ong.
.
.
FIN
.
.
Epilogue
"Gara-gara kalian aku jadi tidak bisa berjalan tahuuu..." Minhyun mengomel saat ia dibopong Daniel menuju ruang makan.
"Maafkan kami Hyung..." Daniel membopong Minhyun menuju ruang makan dengan perlahan, raut penyesalan terasa kental diwajahnya.
"Lagian, kau sendiri Hwang.. bagaimana bisa buttplug sebesar itu tidak kau rasakan hah? Membuat kami bernafsu saja" Ujar Seongwoo.
"Jonghyun terbiasa mengisiku dengan sesuatu yang lebih besar sebelum tidur, katanya agar lubangku tidak terlalu sempit saat ia akan masuki.. EH" Minhyun langsung menutup mulutnya dan memandang Seongwoo dan Daniel yang kini tersenyum jahil menatapnya.
"Ah, jadi maksudmu kau biasa diisi seharian oleh Jonghyun?"
"Bu-bbukan begitu" Minhyun panik
"Baiklah kita akan mulai mengisimu setiap hari hari hyung, dan kami harap kau bersiap-siap."
"Tidak tolong aku!! Jonghyun... "
.
.
*Slam my face in the wall..*
Oke, bagi yg nanyain update-an cerita lain (emang ada yah, pede deh lil XD) , lil lagi keluar kota selama 2 minggu. Laptop tercintah tidak terbawa, sedang draft cerita ffn lil itu ada disana semua :")
jadi Sebagai permintaan maaf, ini cukup kan?
#plak
.
Tapi besok kalau ga ada kendala yg bikin galau Everyone Loves Minhyun bakal double update!! Yeeayy..
Ada yg nunggu kan?? Ada kan? Eh ternyata ga ada lil langsung pundung :(( #plak
Sebagai peringatan Comeback pertama NU'EST W. Hope we will get our first winner for them :))
Okay See u tomorrow,
Jangan lupa tinggalin review kalian demi kelancaran dunia per-ff-an lil yah ;))
Best Regards,
Lilcutebear
