Disclaimer: Bleach tetap punya Om Kubo.
Rated: T.
Warning! Berhubung ini Fic pertama yuuki, jadi pastinya gaje/garing, dan masih banyak typonya... Gomenasai. AU/OOC/OC
A/N: paragraf yang pake 'bold' itu artinya 'flashback'.
Orange. Ya, itulah warna yang menyelimuti kota Karakura sekarang ini. Sama seperti warna rambut seorang anak lelaki yang baru saja selesai menjalankan hukumannya disebuah perpustakaan yang berada di Karakura High School tadi. Kurosaki Ichigo namanya. Terdengar seperti nama seorang anak perempuan tapi kenyataannya lain, dia adalah anak lelaki.
"Tadaima," kata lelaki tinggi berambut orange itu.
"Okaerinasai, Ichi-nii," sapa adiknya yang bernama Yuzu.
Lelaki itu pun melepas sepatunya dan berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Tiba-tiba ada seorang pria paruh baya yang berlari kearahnya berusaha untuk memeluk anaknya yang baru pulang sekolah itu. "ICHIGOOO!!! Akhirnya kau pulang juga!" kata pria tersebut yang tak lain adalah Kurosaki Isshin, Ayah dari Ichigo.
"ARGH~." Ichigo dengan sigap menangkis dan menendangnya sampai Ayahnya terlempar ke tembok.
"Aah~ Masaki... Ichigo sudah mulai kejam padaku," kata Isshin sambil menempel dan menangis bombay didepan poster Istinya yang berukuran extra large.
`Ya ampun. Kenapa Ibuku bisa menikahi pria aneh sepertinya?` pikir Ichigo yang melihat tingkah Ayahnya tersebut.
Yuzu yang melihat tingkah laku Ayahnya hanya bisa sweatdrop. "Sudahlah Ayah, lagipula an Ichi-nii kan memang seperti itu setiap hari." Kata Yuzu.
Tiba-tiba ada seorang anak perempuan yang terlihat tomboy, dan tak lain adalah saudara kembar Yuzu, yaitu Karin. Karin datang sambil berkata pada Ayahnya, "Hei! Ayah. Sampai kapan kau akan membuat tamumu menunggu lama hanya karena tingkahmu yang konyol itu berhenti?" Tanya Karin.
"Oh ya Ichigo, cepatlah ganti pakaianmu itu," ucap Isshin. "Dan kalau sudah selesai turunlah ke ruang tamu, ada sesorang yang ingin Ayah perkenalkan padamu,"
"Hn? Tamu? Seseorang?" tanya Ichigo bingung. Karena tidak biasanya ada tamu yang ingin Ayahnya perkenalkan padanya.
"Sudahlah, Ichi-nii. Kasihan kan tamunya menunggu," suruh Yuzu.
"Ya, baiklah kalau begitu," jawab Ichigo sambil naik ke tangga menuju kamarnya.
***
Ichigo's POV
Setelah selesai melepas sepatu dan menerima sambutan aneh dari Ayahku, aku langsung menaiki tangga menuju kamarku untuk segera mengganti baju seragamku ini. `Kira-kira siapa ya? yang ingin Ayah perkenalkan padaku? Tidak biasanya Ayah memperkenalkan Aku pada tamunya.` Ucap Ichigo dalam hati yang mulai penasaran pada tamu yang akan dikenalkan Ayahnya.
Setelah beres mengganti pakaianku Aku pun segera keluar dari kamar, menuruni tangga dan menuju ke ruang yang ditujukan Ayahku tadi, ruang tamu. Aku pun masuk kedalam ruang tamu.
Aku melihat seorang pria paruh baya yang mungkin seumuran Ayahku dengan topi belangnya yang berwarna hijau-putih tersebut, disebelahnya juga ada seorang gadis yang sepertinya juga seusia denganku dengan matanya yang berwarna violet, dan tinggi yang mungkin bisa dibilang 'pendek'. Hei! Tunggu! Mata violet? Dan... Pendek?! Jangan-jangan dia itu...
End of Ichigo's POV
***
Hari ini Ichigo pulang terlambat karena Ia diberikan hukuman oleh Ochi-sensei untuk membersihkan ruang perpustakaan, hanya gara-gara Ichigo berebut buku tugas dengan Renji, teman sekelasnya. Benar-benar menyebalkan bagi Ichigo.
-
"Hei! Yang meminjam duluan itu aku!" kata Ichigo dengan volume yang cukup membuat telinga Renji budek.
"Apa kau bilang?! Enak saja! Sebelum kau datang ke kelas Aku sudah membooking duluan pada Ishida!!!" balas Renji tidak mau kalah.
"Hah! Tidak ada acara main booking segala, tuan BABOON QUEEN!" kata Ichigo kesal sambil menekankan kata pada 'Baboon Queen'.
"Grr~ Dasar kau! KEPALA JERUK!" balas Renji yang juga tidak mau kalah.
"RAMBUT NANAS!!!"
"STRAWBERRY!!!"
"RAJA PISANG!!!"
"JERUK!!!"
"MON---!!!"
"EHM~!!!" tiba-tiba ada seseorang dekat pintu mendehem dengan keras.
"O-Ochi-sen—sei?" Ucap Ichigo dan Renji bersamaan.
"Baiklah. Kurosaki dan Abarai, hari ini sepulang sekolah bersihkan ruang perpustakaan! Sebagai hukuman karena kalian telah membuat ricuh kelas ini, mengerti?!" tegas Ochi-sensei pada mereka berdua sambil memberikan deathglare yang luar biasa *wow*.
"Ba-Baiklah, Ochi-sensei!" Ucap Ichigo dan Renji yang sudah ketakutan.
Ishida yang melihat mereka berdua hanya menggumam dalam hati `Dasar dua makhluk bodoh,` gumamnya sambil membetulkan kacamatanya yang merosot sedikit.
-
"Grrr~ Sialan! Ini semua gara-gara si Rambut Nanas itu," ucap Ichigo menggerutu tidak jelas seperti orang yang sedang membaca mantra *?* mengingat kejadian di sekolah tadi.
Sepanjang perjalanan Ichigo selalu saja bergumam tidak jelas sambil menendang batu-batu kecil tidak berdosa*?* yang Ia temukan.
BLETAK!!!
Tiba-tiba batu yang dia tendang tidak sengaja mengenai kepala seorang gadis yang sedang melihat pamflet yang tertempel ditembok pinggir jalanan.
"Aww~" kata gadis itu sambil mengusap-usap kepalanya. "Siapa sih yang melempar batu ditempat seperti ini?!"
Mata si gadis pun mencari-cari siapa pelakunya dan dia melihat seorang lelaki tinggi berambut orange. "Hei! Kau yang berambut JERUK! Jangan seenaknya saja melempar batu padaku!" ucap gadis itu sambil marah-marah.
Ichigo yang merasa dirinya diejek dengan kata 'rambut Jeruk' mengalihkan pandangannya pada gadis pendek itu. "Hn?" ucap Ichigo sambil menatap gadis bermata violet itu. "Kau jangan macam-macam padaku ya! Rambutku memang alami seperti ini warnanya! Dan jangan panggil aku 'jeruk', gadis pendek!" balas Ichigo sambil menekankan kata pada 'pendek'.
"Ya, tentu saja rambutmu alami! Alami seperti warna 'jeruk'!" balas si gadis yang juga tidak mau kalah. "Dan jangan panggil aku gadis pendek!" tambahnya.
"Err~ dasar bocah! Menambah bebanku saja!" gumam Ichigo pelan.
"Sudahlah, aku tidak mau berurusan dengan lelaki aneh sepertimu!" ucap gadis itu sambil pergi menjauhi Ichigo.
"Cih! Dasar bocah aneh!" kata Ichigo sambil membalikkan badannya dan melanjutkan perjalanan menuju ke rumahnya.
***
Mengingat kejadian dijalan menuju ke rumahnya itu, Ichigo tentu saja semakin kesal pada gadis bermata violet itu. `Bagaikan mimpi buruk saja bisa bertemu dengan gadis sepertinya,` gerutu Ichigo dalam hati. Dia merasa benar-benar habis jatuh tertimpa gajah*?*. `sepertinya Kami-sama ingin mengutukku,` ucap Ichigo dalam hati lagi.
Dia benar-benar tidak menyangka kalau yang akan bertamu sekaligus orang yang akan diperkenalkan oleh Ayahnya saat ini adalah gadis yang sempat membuat Ichigo naik darah sore tadi. Ichigo yang sadar akan hal itu pun langsung terkaget-kaget ga karuan.
"KA-KAU?!?!" ucap Ichigo dan gadis itu secara bersamaan.
...To be Continue...
Gomen ne *membungkuk sopan*... Chapter 1 Yuuki rewrite, soalnya banyak banget typonya, mana ga nyambung lagi. Huhu *jongkok dipojokan tembok*. ini bener-bener pertama kalinya, Yuuki punya story, hhehe. *siapa juga yang nanya?*
Arigatou yoo... buat para readers/author yang udah R&R fic punya Yuuki.
Dan salam kenal juga buat para Senpai di FFn, Yuuki masih baru dan mohon bantuannya yoo... Yoroshiku :D
Sekali lagi Gomenasai atas ke-gajean dari Fic ini. :D
R&R please...
