Kuroko no Basuke is Tadatoshi Fujimaki's
This fic belongs to the owner of AoKuro Weekly tumblr and Spiritwave ffn account. I just translate this fic into Bahasa. =)

Warnings: Aomine being a pervert. This one's actually kinda smutty.


Ada sangat banyak hal yang Aomine sukai tentang Kuroko. Wajahnya saat tersenyum, jantungnya yang berdetak kapan pun dia mengistirahatkan kepalanya di atas dada pria yang lebih kecil, bagaimana tangannya akan melekat pada punggung Aomine ketika mereka berpelukan, bagaimana dia akan tertidur dalam posisi paling manis, hell, bahkan bagaimana cara Kuroko merebus telur.

Tapi apa yang paling ia sukai, Aomine akan mengatakannya tanpa ragu, (walaupun tidak di depan kekasihnya, atau dia akan dikuliti hidup-hidup) adalah bagaimana pria yang lebih kecil akan mendesah dan terpekik saat Aomine mendorong ke dalamnya, merapalkan lantunan nada 'Lebih' dan 'Tolong' sedangkan tubuhnya melengkung sempurna.

Bagaimana Kuroko meninggalkan tanda merah perih pada punggung Aomine ketika ia terlalu menggebu dan tenggelam dalam gejolak hasrat; bagaimana Kuroko sangat pas dan sempurna saat mereka bercinta di malam hari. Sikap jari-jari kecil kakinya yang melengkung saat pria yang lebih tinggi memberinya kenikmatan. Bagaimana kulitnya akan meremang ketika Aomine menggigit lehernya, dengan kecepatan pelan yang Aomine tahu kekasihnya itu tidak akan pernah mengakui secara terbuka bahwa ia menyukainya.

Bagaimana Kuroko akan berteriak untuknya saat pria yang lebih besar berada sepenuhnya dalam dirinya, atau bagaimana dia memohon untuk dicium, dan sekali berciuman, bagaimana dia akan berlaku seperti itu adalah yang terakhir, panas dan hasrat menelan mereka. Cara bagaimana pria pucat itu dengan tak terkontrol akan menggesekkan pinggulnya sebagai repons atas perlakuan Aomine, dan bagaimana kedua matanya akan menggelap akan nafsu saat ia sudah dekat pada puncaknya.

Bagaimana ia tersentak saat Aomine membentur titik itu, dan bagaimana jari-jari kakinya melengkung saat tubuhnya menegang dan gemetar saat kekasihnya akhirnya melepaskan hasratnya, membiarkan pekikan tercekat keluar sembari melempar kepalanya ke belakang. Nama Aomine bergulir dari lidahnya seperti mantra.

Semua ini dengan mudah dilampaui oleh satu hal. Aomine akan selalu terlalu malu untuk mengakuinya kepada dirinya sendiri, dan kepada kekasihnya.

Hal yang Aomine sangat, dan akan selalu, sukai tentang Kuroko adalah bagaimana ketika semuanya telah selesai mereka lakukan, pria mungil itu akan selalu berbaring bersamanya, memeluknya dengan damai sambil tersenyum, pipinya kemerahan dari aktivitas mereka sebelumnya dan kilap tipis keringat melapisi tubuhnya. Bagaimana kekasihnya yang cantik itu berbisik kepadanya dalam nada terlembut yang dapat ia buat, "Aku mencintaimu, Daiki."

Bagaimana Aomine hanya butuh mendengar hal itu dan semua kekhawatirannya akan pergi.