Kuroko no Basuke is Tadatoshi Fujimaki's
This fic belongs to the owner of AoKuro Weekly tumblr and Spiritwaveffn account. I just translate this fic into Bahasa. =)
Pintu berkeriat keras ketika Aomine mendorongnya, pulang larut malam setelah perjalanan panjang. Berjalan masuk dan meninggalkan tasnya di dapur, pria itu menghirup udara, dan tersenyum tipis. Rasanya senang bisa pulang ke rumah setelah seminggu di Amerika, berurusan dengan bosnya dan lelucon Meksiko bodohnya, yang dengan jelas menunjuk kepada Aomine. Dia memutar matanya akan ingatan tentang hal tersebut.
Sementara ia melepas pakaiannya untuk ditinggalkan di lantai, businessman itu melirik pada jam, matanya melebar dalam keterkejutan saat ia melihat angka yang bersinar '1:24 AM'. Dia marasakan nyeri di perut bagian bawahnya, mengeluh akan keterlambatan penerbangan. "Aiport sialan," gumam Aomine di sela napasnya.
Melarikan tangan ke rambut midnight-blue-nya, Aomine mendesah sembari melonggarkan dasinya, lalu melangkah menaiki tangga. Rasa lelah menjeratnya. Dia berhati-hati agar tidak membuat keributan, dan lebih berhati-hati lagi ketika ia membuka pintu yang menuju kamar utama, tidak ingin membangunkan seseorang yang sedang tidur di ranjang.
Tiba-tiba, rasa lelahnya seperti dilipatgandakan sepuluh kali. Pria tersebut menutup pintu, dan duduk di sebelah gumpalan di atas kasur, menatap seseorang yang tertidur di sana. Aomine mencondongkan tubuhnya untuk mencium dahi kekasihnya selembut mungkin, ingat bahwa Kuroko adalah tipe yang mudah terbangun.
"Aku pulang," ucap Aomine pelan, memberi satu kecupan terakhir pada pipi Kuroko. Dia lalu berdiri untuk berganti pakaian dan menggosok gigi, tapi sesuatu tertangkap oleh matanya saat dia melangkah pergi. Kemeja yang dipakai pria yang sedang tidur itu; Aomine mengenalinya. Dan itu pastinya bukan kemeja milik Kuroko. Ukurannya, pertama-tama. Lengan baju itu menggantung dari lengannya dan jika ia dapat melihat sisanya, sang businessman tersebut akan menyadari jika panjangnya hampir mencapai lutut Kuroko.
Merek kemeja itu juga merupakan salah satu yang mana Kuroko akan mencerewetinya jika ia membelinya, karena harganya sangat mahal. Pikiran Aomine mulai menyusun ide-ide aneh tentang kekasih gelap dan romantika terselubung, tetapi seketika terhenti ketika ia menyadari sesuatu. Gurat rona merah muncul di wajah pria itu ketika ia akhirnya mengetahui siapa pemilik kemeja tersebut. Dorongan untuk mencium pria yang lebih kecil darinya dengan liar muncul, tapi dia lebih memilih memasang seringai di wajahnya.
Pebisnis itu kemudian menjauh dari kekasihnya untuk bersiap untuk tidur, memastikan untuk mengecek lemari pakaiannya. Senyumnya melebar saat ia mengonfirmasi bahwa ya, itu adalah kemejanya. Aomine hampir menyelesaikan ritual malamnya, dan ketika ia akhirnya berbaring di atas kasur, ia melingkarkan tangannya dipinggang Kuroko dari belakang, memeluknya erat ke dadanya.
Ketika ia menutup matanya, Aomine membuat catatan di otaknya untuk menggoda Kuroko esok harinya, tapi untuk sekarang, dia menghirup aroma kekasihnya, yang mengantarkannya perlahan untuk terlelap.
