INNOCENT SUNGIE
.
.
Cast : Yesung, Kyuhyun, Siwon, Kangin, Heechul, Kibum And Other
.
.
Genre : Romance, Friendship, Family (Maybe)
.
.
Pairing : KiSung/ KyuSung/ WonSung/ WonKyuSung
.
.
Rate : T
.
.
Chapter 1 : Let's Me Introduction (^w^)
.
.
Disc : Semua Cast Milik Tuhan, Kyu Milik Ye Begitu Juga Sebaliknya
.
.
Warn : Cerita Aneh Dan Asburt, Alur Tidak Dihitung Hingga Cepat Lebih Dari Kereta, Romance Bikin Muntah, Drama Gaje, Cast OOC, Humor Garing, Friendship Apaan
.
Fic Request
Dari Anak KyuSung
Yang Paling Innocent (Katanya XD)
A.K.A
Ucchan
.
"Ya! Sungie.. Kajja habiskan sarapanmu," Teriakan dari suara cempreng itu menggema memenuhi sebuah rumah mungil yang terdapat tiga orang namja didalamnya.
Salah satu yang dipanggil Sungie keluar dari kamarnya yang terletak dipaling depan dekat ruang tamu. "Ye! Umma."
Suara baritone itu membalas berteriak membuat seorang lagi namja yang masih bergelut dibalik selimut menutup kedua telinganya dibawah bantal.
"Jangan lupa bangunkan hyung-mu," Namja cantik yang kini tengah bersolek didepan cermin dikamarnya itu dengan seenaknya menyuruh sang anak membangunkan namja berjuluk racoon didalam kamar yang bersebelahan dengan kamarnya.
Si namja manis melangkahkan kakinya menuju sebuah ruangan berukuran sedang tempat biasa sang kakak menghabiskan waktu malam dan istirahatnya.
Berantakan, hanya kata itu yang pas ketika ia masuk kedalam kamar bernuansa hijau cerah ini, kakaknya masih berada diatas tempat tidur dan terlihat enggan turun dari sana. Inilah hal yang paling ia benci ketika pagi hari, membangunkan kakaknya bukanlah hal yang bisa dikatakan mudah.
"Hyung! Bangun, kau sekolah hari ini, kan?" Si namja manis bernama Yesung itu mulai menggoncang pelan tubuh besar kakaknya. Namun lihatlah kelakuan namja yang sudah berumur 17 Tahun itu, ia malah menggeliat dan menyamankan poisisinya diatas tempat tidur.
"Yak! Aku kesini bukan untuk melihatmu tidur hyung.. Melainkan menyuruhmu bangun, pabbo-ya!" Si manis tidak kehabisan akal melihat kakaknya semakin menutup telinga dengan kedua tangannya, ia lalu mengambil segelas air yang berada diatas meja kecil didalam ruangan itu.
"Jika hyung tidak bangun, aku akan menyirammu," Akhirnya lelaki yang lebih tua membuka kedua matanya kesal dan menatap lelaki manis didekat tempat tidurnya.
"Ck.. Kau bisa katakan aku sakit pada seonsaengnim," Lelaki tampan bernama Kangin itu mengubah posisinya menjadi duduk diatas tempat tidur seraya bersandar pada kepala ranjang dan memperhatikan adik polosnya.
"Siapa suruh hyung berkelahi lagi, makanya hyung sakit," Yesung ikut duduk dipinggiran bed kakak satu-satunya yang paling ia sayangi walau kelakuan kakaknya ini tidak bisa dikatakan baik.
"Dia mencari masalah dengan hyung, Sungie-ah." Yesung menghela napas, tangannya terulur menyentuh salah satu luka disudut bibir Kangin, lalu menekannya pelan membuat lelaki besar itu memekik sakit.
"Jika aku mendengar hyung berkelahi lagi.." Yesung meletakkan tangannya didagu setelah menarik tangannya kembali dari sudut bibir sang kakak menandakan ia berfikir apa yang akan ia lakukan jika kakak laki-laki tampannya ini kembali berbuat memalukan keluarga, apalagi dirinya.
Sudah puluhan bahkan ratusan orang yang harus ia datangi untuk meminta maaf karena kesalahan yang bukan ia perbuat, melainkan demi memaafkan sang kakak agar tidak dilaporkan kepolisi, mereka bukanlah keluarga kaya untuk mengeluarkan orang dari penjara, mereka hanya keluarga sederhana disebuah rumah mungil yang dibeli sang eomma sebagai tempat mereka berteduh dikala hujan, dan tidur saat malam mulai menyapa.
"Aku akan.." Yesung menarik napas panjang sembari menatap Kangin tajam. "Aku akan membuatmu.."
"Apa?.. Ah! Sudahlah, kau memang bukan namja, mengancam saja tidak bisa." Kangin turun dari tempat tidurnya lalu berjalan menuju kamar mandi meninggalkan Yesung yang mempoutkan bibirnya kesal. Dirinya bukan namja, yang benar saja. Ia namja, hanya saja..
"Yesungie! Kenapa belum makan eoh?"... Dirinya uke... "Ye umma! Aku kesana." ... Seperti eommanya...
.
.
.
Dia Kim Yesung, seorang namja manis, imut, dan cantik berotak jenius berumur 15 Tahun yang terlahir dari rahim seorang namja bernama Kim Heechul yang ditinggal pergi sang suami ketika dirinya lahir kedunia.
Kim Yesung itu sangat polos, makanya kakaknya yang bernama Kim Young Woon atau biasa dipanggil Kangin teramat sangat melindunginya, terkadang kakaknya itu tidak peduli padanya dan meninggalkannya demi kepentingan gang yang berada disekolah mereka.
Siapa yang tidak mengenal Kim Yesung? Namja itu sangat terkenal disekolah karena kepintarannya disemua bidang kecuali olahraga, dia sangat payah. Sedangkan diluar sekolah ia terkenal karena kemanisan wajahnya juga kebaikan hatinya kepada siapa saja, dia tidak mengenal dan menilai orang dari penampilannya, melainkan dari hati dan sifat orang tersebut.
Namun Kim Yesung itu tidak tahu suatu hal, ia sangat polos atau terbilang tidak mau tahu tentang apa itu cinta apalagi 'percintaan' yang biasa dilakukan eommanya pada namjadeul hidung belang diluar sana.
Disekolah Yesung mempunyai banyak fans, salah seorang fansnya bernama Choi Siwon. Namja berdarah biru itu sangat memuja kemanisan dan kebaikan hatinya, terkadang Siwon memanfaatkan kepolosan Yesung untuk menyentuh-nyentuh bagian tubuh Yesung, namun Yesung terlalu banyak mempunyai pengagum hingga kini tangan jahil Siwon jarang berulah demi menjaga keselamatan nyawanya.
Sudah hampir dua tahun Siwon mengagumi Yesung hingga rasa itu berubah menjadi rasa menyukai, lebih tepatnya mencintai. Namun kembali keatas, Yesung yang polospun tidak mengerti maksud bahasa tubuh Siwon, bahkan perhatian lebih yang Siwon tujukan untuknya. Yang ia tahu, Siwon hanya menyayanginya sebagai sahabat.
.
.
.
Bus yang sedari tadi mereka tunggu akhirnya berhenti juga didepan halte tempat biasa mereka menunggu, Yesung memincingkan matanya kepada Kangin, ia sungguh kesal pada namja tampan itu. Kenapa namja sedisiplin dirinya malah mempunyai kakak yang sangat pemalasnya melebihi apapun seperti Kangin, ah! Yesung tidak mau banyak berfikir, itu hanya membuang waktu.
Akhirnya kedua kakak-beradik itu masuk kedalam bus dan duduk dibangku paling depan setelah sebelumnya memasukan uang 10 sen kedalam box yang terdapat didekat sang sopir.
"Hyung! Aku tidak mau lagi berangkat denganmu.. Lihatlah," Yesung menunjukkan jam tangan berwarna pink dipergelangan tangan kirinya, jam itu menunjukkan pukul 07:45, dan mereka tentu sudah sangat terlambat dari jam yang sudah ditentukan sekolah yaitu 07:15.
"Tadi'kan hyung sudah bilang kau berangkat sendiri saja, kenapa keras kepala sekali eoh?" Yesung memukul pelan lengan berotot kakaknya. "Aku harus mengawasi hyung.. Siapa yang menjamin hyung tidak akan berkelahi?"
Kangin mengangkat kedua bahunya kesal, daripada melawan dongsaeng manisnya ini lebih baik ia melihat pemandangan diluar jendela sana, itu jauh lebih baik.
Tidak ada pembicaraan diantara keduanya hingga bus besar itu kembali berhenti disebuah halte, masuklah seorang lelaki tampan dengan pakaian berantakan kedalamnya, mata cokelat itu menatap lekat namja manis yang tengah memperhatikan jalanan.
Ia terpesona, namja itu duduk dibangku seberang si manis sembari memperhatikan wajah imut itu dari samping.
'Wah! Manisnya..' Batinnya begitu mengagumi si manis yang kini mulai memejamkan matanya. Lama kelamaan ia mendekatkan wajahnya menuju Yesung.
Kangin yang menyadari hawa dingin nan aneh disekitar adiknya sontak mengalihkan pusat perhatiannya pada Yesung, bukan Yesung. Tapi namja yang kini sudah berada sangat dekat dengan wajah manis adik satu-satunya itu.
"YAK! Nuguya?" Kangin merasa tidak terima sang adik diperhatikan seperti itu angkat bicara seraya berdiri membuat bus sedikit bergoncang (?). Yesung membuka lagi matanya dan sontak mata itu membulat melihat keberadaan makhluk asing didekatnya.
"Kau kira adikku apa diperhatikan sedekat itu? Dia besar! Dari bangku seberang saja kau juga bisa melihatnya," Namja itu juga berdiri melawan Kangin. "Naega.. Kau tidak tahu aku siapa?"
Yesung menatap bergantian antara si namja tampan dengan sang kakak, ia sungguh tidak mengerti apa yang terjadi disini.
"Oh! Aku tidak tahu dan tidak mau tahu siapa kau.. Yang jelas kau juga manusia, kau juga makan nasi, dan kau juga dilahirkan didunia'kan? Kenapa aku harus tahu?" Wajah lelaki itu memerah.
'Shit! Kau tidak tahu siapa aku.. Kim Young Woon?' Lagi-lagi si namja tampan membatin kesal.
"Aku tidak ada urusan denganmu! Hey manis, siapa namamu?" Si tampan mencolek dagu Yesung hingga kedua pipi itu memerah mendapat perlakuan manis yang sering dilakukan Siwon, namun kali ini berbeda karena ini bukan Siwon.
"Yak! Jangan menyentuhnya.." Kangin menepis keras tangan si lelaki tampan dari wajah manis adiknya, takut kalau wajah yang dijaga itu jerawatan karena tangan kotor lelaki sialan (eh?) itu.
"Yah! Apa yang kalian lakukan? Jangan berkelahi," Salah seorang penumpang berkata kesal kearah mereka bertiga. "Hyung! Jangan-"
"Diam Yesung-ah," Kesal. Akhirnya Yesung menendang sesuatu diselangkangan kakaknya membuat Kangin terduduk menahan rasa ngilu karena ulah manis adiknya sendiri.
"Mianhamnida." Berkali-kali Yesung membungkuk meminta maaf pada seisi bus termasuk lelaki didepannya yang tadi berbuat tidak sopan pada dagunya. "Maafkan hyung-ku."
"Ah! Jadi namamu Kim Yesung? Aku Cho Kyuhyun, senang berkenalan denganmu Yesungie," Kyuhyun membungkuk sopan didepan Yesung, sedangkan Kangin menatap tidak terima kearah Cho Kyuhyun, si namja sialan.
"Nado, Kyuhyun-ssi. Kulihat seragammu berantakan," Yesung membenarkan kerah seragam Kyuhyun, kemudian merapikan rambut cokelat itu dengan tangan mungilnya sebagai sisir.
"Gomawo Yesung-ah.. Aku ingin bertemu denganmu lagi," Kyuhyun mencium pipi kanan Yesung dan itu sukses membuat mata Kangin maupun Yesung sendiri membelalak lebar.
'Namja sialan.. Dia cari masalah denganku eoh? Tenang saja, aku akan memanggil anggotaku untuk menghajarnya,'
"Cho Kyuhyun, itu tidak sopan." Yesung menundukkan kepalanya malu, sedangkan orang-orang yang ada didalam bus itu menggeleng-gelengkan kepala mereka melihat sikap anak-anak jaman sekarang.
"Mian. Tadi kulihat pipimu sangat merah dan menggemaskan, maka dari itu aku menciumnya, ternyata itu membuatnya semakin merah," Kyuhyun terkekeh seraya melirik Kangin yang sudah sangat marah. "Kau kakaknya Kim Young Woon-ssi, kurasa aku pernah bertemu denganmu waktu kita tauran minggu lalu,"
"Aku baru ingat Kyuhyun-ssi. Kuharap kau jauhi Yesung-ku jika tidak ingin terjadi tauran lagi antara gang kita," Kyuhyun membungkuk hormat dan demi apapun itu terlihat memuakkan dimata Kangin. Yesung tersenyum hangat melihat kesopanan Kyuhyun.
"Hyung.. Kita sudah sampai," Yesung menarik lengah Kangin untuk segera keluar dari bus atau mereka akan mendapat hukuman dan bermasalah pada guru sekarang. "Cho Kyuhyun-ssi. Kami duluan, kulihat kau juga sudah terlambat. Semoga kita bertemu kembali,"
Kyuhyun terduduk lemas dilantai bus, seorang Kim Yesung membuat hatinya meleleh hanya dengan pertemuan pertama. Ia berjanji akan bertemu lagi dengan Yesung dan menjadikan lelaki manis itu kekasihnya, atau perlu mereka segera menikah.
Yesung memegang pagar besi itu mencoba merayu penjaga sekolah seraya mengeluarkan jurus andalannya, tetapi laki-laki berumur itu menggeleng tidak memperbolehkan mereka berdua masuk.
"Ayolah ahjussi.. Kami berjanji tidak akan terlambat lagi," Sedangkan Kangin lebih memilih menyandarkan punggungnya kepagar daripada membantu dongsaengnya merayu si penjaga.
"Tapi Yesung-ah.. Kalian sudah terlambat hampir 1 jam," Yesung menghentak-hentakan kedua kakinya, ditatapnya seorang lelaki tampan yang menghampiri mereka.
"Siwon-ah.. Selamatkan kami," Yesung kembali memasang wajah sememelas mungkin mencoba meluluhkan hati fansnya itu. "Ahjussi.. Apa ahjussi mau dipecat abeoji karena tidak membukakan pagar untuk 'kekasihku'?"
Lelaki tua itu berdecak kesal, Yesung sangat susah dilawan jika sudah bersama Siwon yang statusnya adalah anak pemilik sekolah ini, dan sial baginya karena Siwon sekolah disini terlebih ia pengagum berat lelaki termanis disekolahan ini.
"Akh! Baiklah, kalian boleh masuk." Gerbang sekolah terbuka lebar, Kangin melesat masuk meninggalkan WonSung didepan gerbang. "Kamsahamnida."
Yesung berjalan berdua bersama Siwon melewati luasnya lapangan sekolah ini. "Kenapa kau bisa keluar Siwon-ah?"
"Mudah saja. Seonsaengnim itu sedang izin, maklum dia'kan sakit-sakitan sekarang." Yesung menepuk bahu Siwon mencoba menyadarkan perkataan kejam lelaki itu, walau nyatanya biasanya perkataan Heechul sang eomma jauh lebih pedas daripada ini.
"Ah! Aku lupa, mian. Kenapa kau terlambat?" Siwon mulai cari-cari kesempatan ditengah suasana sepi koridor sekarang, tangannya merambat kebelakang menyentuh bongkahan kenyal milik lelaki manis itu.
"Bukan hal mudah membangunkan hyung-ku, menunggu bus sangat lama, belum lagi kejadian didalam bus tadi," Yesung menggeleng-gelengkan kepalanya mengingat kejadian dimana Cho Kyuhyun dengan seenaknya mencium pipinya, aish! Lihatlah sekarang pipi itu kembali memerah.
Sementara Siwon sudah berhasil meletakkan tangannya dipantat berisi itu, Yesung tidak merespon, itu menurutnya sudah biasa.
"Besok aku akan menjemputmu. Kejadian dibus? Apa?" Mereka tetap berjalan menaiki tangga menuju lantai 3 dimana kelas mereka berada. "Entahlah. Ada namja tidak dikenal menciumku,"
BLAK... Kedua mata Siwon membulat sebulat-bulatnya, ingin sekali rasanya ia meremas pantat itu sebagai pelampiasan kekesalannya. Siwon mendorong tubuh Yesung hingga membentur tembok dibelakangnya lalu meletakkan kedua tangannya disisi kanan dan kiri leher Yesung.
"Siwon? Wae?" Tidak sadarkah Yesung dengan perkataannya. Ah! Aku lupa jika Yesung itu polos (-_-). "Mencium? Dan kau tidak menamparnya? Shit, aku saja belum pernah menciummu,"
"Siwon tenanglah.. Dia hanya mencium pipiku, jika kau mau kau bisa melakukannya juga."
Tap.. Tap.. Tap.. "Seonsaengnim! Kajja pasang pembatas agar tidak ada yang lewat disini atau kau akan aku laporkan pada abeoji untuk memecatmu."
Sontak wajah guru perempuan muda itu pucat pasi, buku-buku ditangannya terjatuh kelantai saking takutnya, kenapa dijam seperti ini dirinya harus berurusan dengan Choi Siwon. Sudah tahu ia akan menuju kelas diujung sana untuk mengajar, tapi dirinya malah melihat Siwon memojokkan Yesung dan bersiap menciumnya.
"Sunny-ssi.. Kau mau aku pecat?" Yeoja yang ternyata bernama Sunny itu menggeleng kuat lalu segera mencari papan untuk memblokir aktivitas jalan dilantai dua ini, setelah selesai ia memasang tulisan besar 'Dilarang Lewat.. Atau Siwon Pecat.. Dia Sedang Berciuman.' Setelah itu Sunny lari sekuat yang ia bisa menuju lantai pertama tempat dimana ruang guru berada.
"Sudah beres Yesungie, bisa ulangi sekali lagi?" Mulut Yesung terbuka lebar melihat hebatnya seorang guru bertubuh kecil itu dengan cepat, tepat dan lincah memaku papan dan membuat spanduk didekat mereka.
"Daebak! Kurasa Sunny seonsaengnim bisa menjadi tukang bangunan," Yesung mengangguk-anggukkan kepalanya merasa benar dengan pemikirannya sendiri, jangan lupakan tampang pabbo diwajah itu.
"A-apa?" Siwon bertanya dengan wajah cengo. "Daebak!" Ulang Yesung lagi membuat Siwon langsung sweetdrop.
.
.
.
Sepulang sekolah Kangin tidak pulang bersama Yesung sesuai janji yang ia iyakan pada dongsaengnya melainkan ia membuat janji pada anggota gang-nya.
"Cho Kyuhyun! Kau tahu dia'kan?" Semua orang yang berjumlah 4 orang disana mengangguk membenarkan pertanyaan Kangin selaku bukan (?) kepala gang mereka, melainkan ketua gang adalah si namja tampan bernama Seunghyun.
"Memang kenapa dia?" Tanya seorang lelaki tampan bernama Seunghyun atau biasa dipanggil TOP itu. "Sialan.. Dia berani mengganggu dongsaengku,"
Ucap Kangin dengan mata berapi-api membuat rambut anggotanya terbakar (Gak). "Aku juga sebenarnya ingin mengganggu Yesungie.." Terdengar lagi suara dari sudut ruangan tempat tiang diletakan (Digeplak Changmin) yang tengah menciumi foto yang sangat besar, foto seorang namja manis.
"Yah! Jika kau berani mengganggunya akan aku laporkan pada eomma, awas kau." Nyali Changmin langsung ciut mendengar kata eomma dari mulut Kangin. Semuanya malas berurusan dengan Heechul, mulut namja yang seharunya dipakai untuk makan itu malah disalah pergunakan, kata-kata Heechul sangat pedas melebihi cabe apapun termasuk boncabe.
"Arraseo.. Aku tidak akan mengganggu Yesungie ( )" Changmin segera mencari cara memendekkan tubuh agar tidak dihina Heechul dengan kata 'Tiang kepanjangan bisa berjalan apalagi yang paling aneh bisa BAB.. Aish! Tiang ajaib.' Yang sungguh membuat Changmin tidak mau lagi kerumah Kangin sejak saat itu.
Semuanya tertawa melihat ekspresi ketakutan Changmin. "Baiklah.. Aku saja yang mengganggu Yesungie," Mata Kangin tertuju pada Yunho. Diantara semuanya yang paling Heechul sukai hanya Yunho, tapi Jaejoong justru berkelahi hebat sampai membanting alat-alat masak ketika Heechul dengan genitnya menggoda Yunho saat itu.
Heechul VS Jaejoong. Perkelahian itu membuat Kangin dan Yesung tersiksa, setelahnya mereka disuruh membereskan dan memperbaiki rumah yang sedikit hancur karena kedua namja itu.
"Ck.. Ck.. Ck.." Semua menggeleng tidak setuju, apalagi Kangin selaku pemilik rumah. "Aku saja." TOP menganggkat jarinya bangga.
"Tidak ingatkah kau bagaimana sikap eommaku?" Semuanya kembali mengingat pada saat dimana TOP memperkenalkan diri.
"TOP imnida.." TOP membungkuk hormat pada Heechul yang tengah membersihkan bulu dikakinya. "Oh! Yesung-ah, bisa ambilkan air panas?" Yesung datang dan membawa seember air panas lalu menyerahkannya pada Heechul.
"Kau kopi dari Indonesia itu'kan.. Masuklah kesini, aku mau meminummu."
Dan kalian sudah tahu pasti bagaimana? Heechul memaksa TOP masuk kedalam ember yang berisikan air mendidih itu, namun secepat kilat TOP kabur dari rumah Kangin.
Heechul itu sangat perhitungan.
"Aku menyerah!" Ucap keempat namja itu serentak membuat Kangin ngakak guling-guling melihatnya.
.
.
.
"Yesungie baby! Aku merindukanmu.. Aku ingin mencium pipi lembut dan kenyalmu," Kyuhyun mengguling-gulingkan tubuhnya diatas bed berukuran queen itu. Ia terus mengingat wajah manis Yesung, padahal mereka baru bertemu sekali dan itupun sangat 'singkat'.
"Kudengar eomma Kangin itu sangat kejam dan kata-katanya kasar, kecuali kau sudah sempurna dalam segala hal, baru Heechul tidak menghinamu."
Kyuhyun menyeringai. Memang apa kekurangannya? Siapa yang bisa menolaknya?
Ia kaya, si pewaris tunggal perusahaan –pabrik- anggur permentasi dan roti terkenal se-Korea. Eommanya seorang Dokter yang sedang bekerja di Amerika, appanya pemilik perusahaan. Ia tampan, yeoja-yeoja dan namja uke begitu memujinya, namanya bagus, ia sangat macho, ia juga pintar dan multitalent.
Dan ia yakin Heechul tidak akan menghinanya, dengan begitu ia bisa mendekati Yesungie baby-nya.
Tapi hanya satu yang menjadi kendala. Kim Kangin. "Sebaiknya aku mencari cara," Gumam Kyuhyun menerawang. "Otakku memang encer," Seringaian tercetak dibibir tebal itu dikala ide melintas diotaknya.
.
T.B.C
.
Huahahaha.. #Ketawaevil.. Bagaimana Ucchan? Mau distop atau di lanjut? Mian Yesung tidak seinnocent yang dirimu mau.. Tapi aku masih berjuang.. Mian juga humornya garing dan kamu bacanya dengan ekspresi gini -_-" ... Nanti aku akan berjuang sebisaku dalam rate M yang kamu mau.. Mian juga kalo gak seru..
Readerdeul :3 Tolong kasih pendapat nde.. Kasih kritik dan saran, jadi aku tahu gimana harus lanjutin chap depan.. gimana kalian maunya..
Jika masih bingung tanyakan pertanyaan kalian direview biar nanti aku jawab.. :3
Mind To Reveiw #GakYah?.. Yesungdahlah, aku jalan-jalan aja sama Ye
-GOMAWO-
