WARNING!
Contains : OOC, penistaan karakter yang amat sangat xD Tidak bermasuk untuk ngebash character. Semua hanya dilakukan untuk kesenangan :'3
Shingeki no Kyojin adalah milik Hajime Isayama sementara fic ini adalah milik saya dan Smittyweberjagerman jensen
PELAJARAN PERTAMA : IPA
Ding Dong…
Suara bel berbunyi dengan kencang. Seluruh murid SMP Titan masuk kedalam kelasnya masing-masing. Diantara seluruh kelas, hanya ada satu kelas yang masih tawuran (baca : rusuh) karena gurunya tidak kunjung datang.
"Eren!" panggil Jean seiring dia memasuki kelas yang rusuh tersebut.
"Ada apa Jean?" Tanya Eren. Jean hanya nyengir melihat polosnya Eren dan bertanya, "Kau sudah mengerjakan PR?"
"Belom nanti tinggal nyontek Mikasa aja!" jawab Eren dengan muka innocent-nya.
"Jeh, gimana mau pinter kalo gitu terus," balas Jean sambil nyengir kuda. Eren pun ingin ketawa karena dengan nyengir kuda Jean tersebut, dia semakin mirip saudaranya (kuda).
"Kayak kau sudah ngerjain aja, kemarin kan kita rame-rame main boneka voodoo sambil nonton Barbie!" balas Eren dengan lantangnya. Saking lantangnya seluruh kelas melihat ke arah Eren.
"Ssst! Jangan kenceng-kenceng! Malu diliatin satu kelas! Buka aib saja kau, nak!" kata Jean.
"Eren kau menyebut namaku?" Mikasa tiba-tiba muncul. "Dan ada apa dengan boneka voodoo?" Mikasa bertanya dengan mata berbinar-binar. Mikasa memang suka dengan hal-hal seperti itu.
"DAN JANGAN LUPA KITA NONTON BARBIE BARENG!" seru Eren dengan bangganya sambil memberikan isyarat ke Mikasa. Mikasa yang melihat isyarat Eren langsung mengangguk kencang.
"Demi titan keserempet jangan kencang-kencang!" Jean mulai panik, sedangkan satu kelas menatapi ilfeel kepadanya.
"Levi juga ikutan lho!" tambah Eren masih dengan nada bangga. Levi melirik kearah Eren dengan tatapan membunuh. Sekali lagi, satu kelas (terutama Petra) menatapi ilfeel kea rah Levi.
"Malah dia yang paling semangat pas diajak nonton Barbie!" Eren makin menjadi-jadi. Levi sudah menyalakan gergaji mesin yang entah ia dapat darimana.
"OH MY JASHIN! Tidak kusangka…" seru Petra lebay dan tidak sengaja bawa-bawa fandom sebelah.
"Eh, Levi, aku kan hanya bercanda, hey! Mata gergaji yang mengkilap ya! Eh, AAAAAAAAAAA!" Eren berusaha menghindar dari kematian, hingga tiba-tiba terdengar langkah kaki yang memasuki kelas. Semua segera kembali ke tempat duduk masing-masing karena takut. Siapakah itu? Malaikat kematian kah? Bukan kok, itu hanya titan nyasar… ehem, maksudnya, itu adalah Armin yang baru balik dari toilet.
"Kirain guru IPA dating…" semua menghela nafas lega. Di ujung sana, terlihat Eren yang sedang menyalin PR punya Mikasa dengan terburu-buru.
"Hoi, Eren! Kau tidak mengerjakan PR lagi?" tanya Connie. Dia membesarkan suara nya dengan sengaja agar yang lain mendengarnya. Eren cuek dan segera menyalin PR tersebut.
"Hm? Jaeger! Kau tidak mengerjakan PR lagi?" Terdengar suara dari arah depan pintu yang tertutup. Suara itu membuat semua murid tegang dan kembali ke tempat masing-masing. Seluruh murid menunggu orang yang didepan pintu tersebut untuk masuk.
Eren masih menyalin PR Mikasa dengan semangat 45-nya tersebut.
"Saya tidak akan masuk jika masih ada yang sibuk!" Suara tersebut membuat satu kelas hening.
"JAEGER! KRISTEIN! KALIAN MAU DIHUKUM?!" Seisi kelas tegang, keringat bercucuran, detak jantung semakin cepat, semuanya sedang ber-sweatdrop ria. Sementara Jean dan Eren saling bertatapan karena nama mereka disebutkan.
"Baiklah saya masuk!" Pintu pun terbuka dengan slow motion. Seluruh murid menelan ludah sambil ber-sweatdrop ria.
KREKKKK
"Kenapa tegang-tegang?" Semua yang daritadi tegang dengan reflek…
"APA-APAAN LU UDAH BIKIN KITA SEMUA TEGANG-TEGANG?!"
"Kalian berhasil kubohongi!" Hanji mencibir selagi masuk kedalam kelas. Ia habis dari toilet.
Levi mengeluarkan chainsawnya, Eren memasang senyum psikopat, dan Jean membawa Nokia 3310.
"SERANGGG!" teriak Eren dengan semangat 45. Mereka langsung mengeroyok Hanji. Hanjipun K.O. seketika dan dengan ajaibnya, saat Hanji bangun, bandannya udah diperban, bahkan mukanya juga, kecuali bagian mata.
"Mmmh..!" Hanji jadi susah ngomong, dia langsung melepasperban di mukanya dengan efek slow motion. Semua mata terpaku ke arahnya.
"Wow! Mukanya masih sama!" seru mereka. Hanji hanya nyengir dan membalas, "Iyalah! Lu kira gue oplas apa?!" Seketika ia marah dan sewot sendiri, Hanji terlihat mengeluarkan sesuatu.
"Ini! Kata guru IPA kita, ehm… siapa ya? Au ah lupa, pokoknya dia nggak bias ngajar hari ini! Jadi dia nitip ini buat dikerjain!" Hanji membagikan kertas tersebut.
"DEMI TITAN NAIK KUDA PONI APA-APAAN INI?!" teriak mereka heboh sambil memasang tampang cengo. Bahkan Eren, Jean, dan Connie terlihat seperti kepiting rebus yang tiba-tiba dikukus.
"Ini PR?" tanya Mikasa pada Hanji, Hanji menggeleng.
"Bukan, katanya, ini dikerjakan hari ini, kalau nggak selesai hari ini, nanti dapet nilai 0 di daftar nilai," jawab Hanji dengan santainya
"HAH?! HARI INI?!" Eren tidak terima dan teriak-teriak pake toa Love is War. Author pun tidak sengaja membawa-bawa fandom sebelah.
"Biasa aja kali! Kuping gue pengang nih!" seru Jean sewot.
"350 soal dalam satu hari! Essay semua! Pelajarannya belum dipelajarin semua! Mimpi apa beta semalam?!" kata Eren lebay dengan muka seperti kepiting rebus.
"Kerjakan saja, semakin banyak bicara, semakin lama selesainya," ucap Levi yang hanya terdiam melihat soal tersebut.
"Hooh! Bener! Lagipula masih untung ini IPA, bukan Matematika!" sahut Jean, padahal dalam hati, ia ingin sekali bejek-bejek gurunya tersebut.
"TEMAN-TEMAN!" teriak Reiner tiba-tiba dengan lantangnya.
"HOOOOOIIII!" balas semuanya kecuali Levi
"KERJASAMA YOKK!" teriak Reiner lagi.
"AYOKKKKKKKKKKKK!" Kali ini Levi ikut menjawab dengan semangat.
Dan saat IPA tersebut kelaspun rebut kembali dengan setianya mereka menganggu kelas lain.
Merekalah, kelas 7-2 SMP Titan!
