Halo.. Minna-san, bagaimana kabarmu? Baik… kalau baik selamat yah karena kabar saya lagi tidak baik *nggak penting* he… bukanya update malah buat fic baru maaf deh. Ini fic 100% asli kecuali saya terinspirasi dari maraknya tema pernikahan di fandom Bleach tidak meniru kok! Suer!
Warning: Gajelas, ending nge-gantung, typo, OOC *maybe*
Disclaimer: Taito-sensei… alias Tite Kubo alias Kubo Tite alias Taito Kubo *dibantai karena kelamaan*
Husband and Wife
Rukia POV
Aku tidak akan pernah menyangka bahwa satu minggu lagi aku akan menikah, gila itu yang terlintas di otaku sekarang ini. Aku tak pernah mengenali calon suamiku, tak pernah melihat wajahnya, tak mengenali sifatnya dan tak tahu dia dari keluarga mana.
Berita itu datang bak setan datang tak diundang pulang tak diantar, aku tak tahu apa-apa tapi tiba-tiba ibuku memberitahuku bahwa aku akan menikah satu minggu lagi awalnya aku kesal tapi apa daya melihat kondisi ibuku yang sakit-sakitan aku jadi tak tega.
Ibuku mengatakan calon suamiku baik, tampan dan pintar aku hanya menggeleng mau sepintar Einstein, mau setampan Kim Bum dan mau sebaik dermawan-pun orang asing tetap saja orang asing.
Hari ini sungguh pusing diriku, kepalaku pening memikirkan perihal pernikahan bodoh itu. Aku melangkah melewati sebuah café bertuliskan 'Café Tsuki' aku tersenyum miris mengingat aku mengakhiri mantan hubungan dengan pacarku disana.
Ichimaru Gin, pria yang sempat mencuri hatiku yang sudah lama tertutup aku sangat kagum dengan senyumanya dan sifatnya yang seperti pria dewasa tetapi takdir berkata lain Gin dijodohkan oleh orang tuanya dengan wanita bernama Matsumoto Rangiku.
Flashback
Hari itu Gin mengajaku berbincang di sebuah café bernama 'Café Tsuki' aku sangat senang karena sudah lama aku tak kencan denganya.
Saat itu aku sangat menikmati berbincang dengan Gin, tentang pekerjaanya maupun tentang pribadinya tapi tiba-tiba Gin melihatku dengan serius.
"Rukia-chan..," tanya Gin padaku.
"Yah Gin-ku…"
"Aku ingin mengungkapkan sesuatu padamu." Gin menggenggam tanganku. Hatiku saat itu senang sekali sudah lama ia tak mengatakan kata-kata romantis seperti dulu.
"Aku ingin kita mengakhiri hubungan kita."
Mataku membulat sempurna rasa kecewa menjalar keseluruh pelosok tubuhku semua badanku gemetar aku hempaskan tanganya.
"Ke.. kenapa Gin-kun! Kenapa kau ingin mengakhiri hubungan kita!" tanyaku ketus sambil memandang dirinya.
"A-aku sudah dijodohkan oleh ibuku." Gin memalingkan wajahnya kearah lantai.
"T.. tapi Gin-kun kau tidak mencintai wanita itu kan?" tanyaku dengan mata yang berkaca-kaca.
"Namanya Matsumoto Rangiku dan…." Gin menggantungkan kalimatnya.
"Dan aku mencintainya."
"K.. kenapa Gin-kun! Kenapa kau menicntainya aku pacarmu aku sudah menjadi pacarmu selama 2 tahun!"
"R.. u-"
"Kenapa! Kenapa! Kenapa! Katan kenapa Gin!" air mataku tak mampu dibendung lagi kutumpahkan semuanya, semuanya! Semua kesedihan karena selama 2 bulan dia meninggalkanku.
"Itu… aku juga tidak tahu…"
"Kenapa! Kau jahat sekali Gin-kun! Kenapa kau tidak memberi tahu diriku!"
Aku menangis tak peduli berapa banyak pengunjung café yang memperhatikan tingkah kami disini. Aku menteriakan kaliamat yang sama pada Gin-kun. "Kenapa! Kenapa! Kenapa!" kenapa kau tega sekali berbuat ini padaku.
"Maaf Rukia… selamat tinggal," ucap Gin-kun lalu mengambil jaket kulit hitamnya dan berlari menembus guyuran hujan deras.
Aku berlari berusaha mengejar Gin-kun tapi saat ditengah jembatan kakiku lemas badanku sudah menghianati otaku yang menyuruh untuk terus berlari.
"GIN-KUN!"
End Of Flashback *author muntah ngebayangin Rukia pacaran sama Gin*
Aku menutup wajahku dengan tangan lalu tersenyum. Betapa bodohnya aku bisa jatuh cinta denganya sungguhh bodohnya diriku.
Tes… hujan mengguyur bumi, tetesan air bening nan bersih itu jatuh ke bumi dengan jumlah yang banyak. Semua orang berteduh, berlari mencari bantuan.
Tapi aku diam… biarkan hujan membawa kembali kenangan pahit dari diriku, biarkan hujan yang menyelimuti diriku dalam dingin dan biarkan hujan pula yang mengantarku pada cinta sejatiku.
(o_O)
Normal POV
"Jadi Kuchiki-san sebentar lagi mau menikah yah?" tanya seorang gadis berwarna mata sama dengan milik Rukia.
"Iyah Nanao aku bingung harus apa?"
"Aneh bukanya senang malah bingung!"
"Aku tidak sepertimu yang menikah dengan orang yang sudah lama kukenal."
"Tapi katanya calon suamimu itu pintar, tampan dan baik." Nanao menyeruput the hijau yang sedari tadi sudah dihidangkan.
"Tidak menjamin…." Rukia juga menyeruput ice lemon tea yang baru lima menit dipesanya.
Mereke berduapun berbincng sejenak tentang pernikahan dadakan yang akan diadakan oleh ibu Rukia. Tak lama kemudian seorang pemuda dengan tato 69 dipipinya menghampiri Rukia dan Nanao.
"Oi Nanao ayo pulang kita masih harus mempersiapkan sesuatu." Hisagi Shuhei dia suami Nanao, pernikahan mereka sudah berlangsung selama 1 tahun, tak kusangka Nanao yang seorang ketua Senat di universitas dulu bisa menikah dengan Hisagi anak geng motor yang cukup tenar dengan keonaranya.
"Eh kuchiki-san aku duluan yah, semoga senang dengan pernikahanmu!" Nanao melambaikan tangan kepadaku lalu berbalik mengikuti Hisagi yang masih sibuk dengan ponselnya.
(0_o)
Ichigo POV
Hari ini menjadi hari yang sangat tidak terduga dihidupku, kalian percaya satu minggu lagi aku akan menikah! Yah menikah dimana dua orang berbeda jenis kelamin merajut cinta dalam satu atap. Sudah kucoba bilang pada ayahku bahwa aku masih mau melanjutkan cita-citaku menjadi fotografer yang terkenal tapi percuma saja ayahku tetap bersikeras menikahkanku.
Hujan mengguyur bumi hari ini deras dan dingin. Aku menatap langitt yang sudah berubah menjadi hitam awan-awan gelap mulai menutupi cahaya matahari.
"Ichigo… oi Ichigo!" seseorang mengerak-gerakan tanganya pada mukaku. Dengan cepat segera aku kembali ke dunia nyata.
"Ah Renji. Ada apa?" tanyaku pada sahabtaku Abarai Renji.
"Tidak kawan, kudengar kau mau menikah yah?"
"Iyah."
"Oh… selamat yah akhirnya menikah juga!" ucapnya seraya menjabat tanganku.
"Cih dasar… kau mengucapkan kata selamat pada waktu yang tidak tept bakka!"
"Kenapa?"
"Aku berbeda denganmu aku menikah dengan orang yang belum aku kenal!"
"Wow! Seperti zaman dahulu saja main jodoh-jodohan!" Renji tertawa terbahak-bahak tak kuasa didirku menahan emosi yang telah lama kupendam pada dirinya yang bodoh.
"Hei… hei.. sudah jangan sesedih itu dari keluarga Kuchiki yah? Oh anak itu toh yang akan menjadi istrimu," jawabnya sambil melipat tanganya kebelakang lalu menutup matanya.
"A-apa kau mengenalnya!" ucapku tidak percaya pada ucapan baboon berambut nanas ini.
"Hei… dia itu dulu sahabatku hehehe….," ucapnya. Dalam hati aku sedikit senang karena akhirnya aku dapat informasi juga dari seseorang.
"B.. bagaimana orangnya?"
"Dia namanya Kuchiki Rukia. Gadis manis, pendiam, pintar dan kuat."
"Apa maksudmu dengan kata 'kuat'."
"Kau akan tahu setelah bertemu denganya! Okeh Ichigo sudah jam 3 aku harus pergi jaa nee kawaii mikan~" jawabnya genit.
"Sialan kau Baboon!"
Kuchiki Rukia yah…. Gadis manis, pendiam, pintar dan kuat hmmm tidak cukup buruk setelah mendengar kata manis tapi cukup buruk juga setelah mendengar kata kuat. Rukia yah… kukira dia gadis yang baik.
ToBeContinue-
Haru: Hwe.. nge-gantung nih….
Renji: Iyah-yah gantung banget, niat buat nggak sih.
Hatu: *serasa ada panah menusuk hati* aduh… Ren-kun jahat banget sih! Iah niatlah kalau nggak niat nggak akan aku publish!
Gin: Hehehe asik aku pacaran sama Rukia-chan….
Haru: Eh ada rubah?
Gin: Hwe… kejamnya aku bukan rubah! Aku Gin Ichimaru aku taichou tauk!
Renji: Kau bukan lagi taichou Gin, kau sudah menjadi Espada!
Haru: *tepuk tangan* weh-weh Ren-kun hebat! Sugoi!
Renji: Apa hebatnya?
Haru: Hebat preman tanah abang bisa pake bahasa baku kayak begituh salut! Salut!
Renji: Mau gue bankai nih *kembali menjadi gue-lo*
Haru: Hii~ kejamnya!
Ichigo: WHAT THE HELL IS THIS! *baca naskah*
Haru: ….. *sweatdrop*
Ichigo: KENAPA! KENAPA AKU HARUS MENIKAH SAMA RUKIA!
Haru: HE! Memang kenapa nggak boleh?
Ichigo: Never mind…
Haru: Ya udah kalau nggak mau, Ruki-chan mau aku jodohin sama Grimmjow di next episode.
Ichigo: WHAT! NO- OREWANO RUKIA-CHAN!
Haru: Gile bener nig orang katanya kagak mau sekarang jadi mau strees…
Ichigo: Awas kau Haru! *nyiapin Zanpakutou*
Haru: Awas kau Ichigo *nyiapin zanpakutou*
Ichigo: BANKAI! *bleder! Duak! Brem Bleder*
Haru: Bankai, Senbonzakura Kageyoshi!
Renji: Oi… Oi kalian….. berhenti… kasian ini nanti readers pulsanya abis *khusus yang di hape*
Haru + Ichigo: DIEM LU BABOON!
Renji: Ape nggak salah dengar pangeran (kodok) kayak gini dibilang Baboon (buruk rupa) BANKAI, HIHIOU ZABIMARU!
Gin:….. Review?...
Review!
