"Sekali lagi saya pemula yang gak pandai bikin sumary—noh, namanya aja jadi Sumarny"..

Rate : T+

Marning : SEMUA kekurangan ada disini jadi gak perlu dijelasin satu-satu.. di baca monggo kagak dibaca ya jangan dong.. baca aja deh.. kalau jelek ya memang begitu.. hahaha.. #author baru.. baru gila maksudnya..

.

.

.

Naruto and All Chara adalah Milik Sah Paman Mas-Ashi Kishimoto

Saya cuman numpang lewat..

.

.

.

Part 1# Me and Arround

University of Konoha...

Seorang remaja yang beranjak menapaki dewasa terlihat melintasi lorong kampus dengan membawa setumpuk buku dengan langkah yang bisa dibilang "ngibrit? eh?" ah..lebih cocok jika aku tulis tergesa-gesa,, Yups dia adalah mahasiswi semester 2 jurusan kedokteran di University of Konoha.

Dengan bag hitam di belakang punggung, tangan kiri memegang 3 buah buku kira-kira tentang analisa penyakit yang sering menjangkit sistim imun pada anak usia dini (PAUD eh.?)... dan 2 buku lainnya yang pastinya berkesinambungan dengan buku yang memiliki ketebalan kurang lebih 5 cm itu.. sudah jelas aku males bacanya.. dan jangan lupakan kertas putih.. eh semacam karton yang digulung yang berada pada lengan kanannya... ugh,, ribet sekali mahasiswi ini..

Yah, hari ini dia memang sedang ada tugas untuk presentasi mata kuliah Tsunade Sensei... Dosen Fakultas Kedokteran bidang Ahli Bedah Syaraf yang hot. Demi Dewa Jashinnya Hidan-Senpai, sakura bersumpah dia tidak ingin telat dan mendapatkan hadiah tambahan dari Dosen yang satu ini... oh dibayangkanpun TIDAK!..

#Sakura Pov..

Perkenalkan aku Sakura, lengkapnya Haruno Sakura.. Mahasiswi Semester 2 fakultas Kedokteran Spesialis Anak, bisa dibilang aku ini "gadis remaja menjelang dewasa" yang memiliki style pakaian ala kadarnya.. lihat saja style ku hari ini, kemeja hijau pupus tua bahan katun yang kulipat setengah lengan dengan kancing hitamyang membungkus agar kemeja ku ini tetap tertutup, dan lihat jins hitam yang ku lipat seperti abis kebanjiran. Bukan karena trend, tapi jins yang kukenakan ini kepanjangan.. OMG Tralala...

Dan jangan lupakan rambut pink milikku ini. pink?.. hem, aku dilahirkan dalam kondisi yang tidak diizinkan tawar menawar dalam hal rambut, tapi tak masalah lebih tepatnya aku tak perduli. Tambahkan satuhal lagi aku tak peduli pada warna rambutku yang menyimpang dari yang lain, tapi aku sangat peduli jika rambutku tidak rapi. Aku bisa mati ditempat jika rambutku ini kusut. Hidupku ini sudah kusut dan aku tak mau penampilanku menunjang kekusutan hidupku.

hari ini adalah hariku. Dan hari ini aku harus sukses, mengingat betapa aku sudah melakukan banyak penelitian dan riset untuk tugas presentasiku ini. Jangan sampai tidak sempurna, tidak ada hal itu dikamusku, tapi untuk hari ini sepertinya aku agak sedikit mendapatkan gangguan kecil yang menurutku bisa membahayakan ku. Ini semua gara-gara Ino-pig! Awas kau nanti.. jika hari ini aku terkena masalah kucincang mulut ember itu!, untuk Ino-pig kuceritakan lain kali saja, aku tak berminat mengenalkannya kali ini, meski dia sahabat terbaikku yang sewaktu-waktu bisa jadi bom yang siap meledakkan aku kapan saja.

"Argghh.. jam berapa ini? Oh tidak..." kenapa hari ini banyak sekali mengeluarkan kata "TIDAK".. bahkan sekarang angka yang ditunjukan pukul 7.31.

5 menit lagi, jika aku tidak masuk ke seberang pintu yang kuranglebih butuh 17 langkah itu sudah kupastikan aku akan digantung oleh dosen sexy nan pedas itu, yah WALAUPUN dia KADANG banyak baiknya padaku. (capslock tanda kesungguhan)!

#Sakura Pov End..

"Ah.. hah.. hah... masih ada waktu 3 menit" nafas sakura tersengal-sengal sambil menyeka keringat di dahinya, berlari dari gerbang utama UK sampai ke koridor II sungguh melelahkan.

"Kami-sama tolong berkati aku,.." dengan mata terpejam sakura meminta agar urusannya selesai dengan apik. Sebelum dia membuka pintu di depannya ini, sekali lagi dia merapihkan penampilannya yang memang dari awal sudah kusut. Yang penting rambutnya tidak sekusut tampilannya.

"Ceklek,, kriet.." suara pintu terdengar menggema di ruangan yang bervolume kurang lebih 500 orang ini kala sakura mulai memasuki ruangan yang akan menjadi wilayah kekuasaannya kini dan sampai 2 jam yang akan datang.

"Tepat waktu nona Haruno" suara tegas nan lembut? seorang dosen dengan tatapan mata lentiknya menyapa sakura, dialah Mitarashi Anko. Dosen Fakultas Kedokteran Bidang Anatomi Fisiologi.

"Ya, seperti biasa.. bukan begitu Sakura? " Tsunade Senju seorang Dosen dengan gelar S3 lulusan dari University of Harvard Fakultas Kedokteran bidang Bedah Syaraf menimpali rekan sesama dosennya. S3 eh?,, tentu kau takkan menyangka jika dosen ini sudah berumur jika kau tak lihat KTPnya. Dosen hot nan seksi ini sudah berkepala 5, tapi bukan Tsunade namanya kalau dia tidak bisa tampil seksi diumurnya yang sudah tak muda lagi ini, Bah.. wajah keriputnya saja tak tampak.

"Ne sensei.. " sakura membungkukkan badannya kepada kedua dosennya, senyum mengembang tatkala mata sakura menangkap reaksi dosen yang paling mendebarkan memberikan tanggapan positif padanya.

2 jam kemudian...

"Prok.. prok... prok..." riuh tepukan tangan terdengar menggema saat presentasi yang dibawakan sakura sukses dan luar biasa detil. Para penonton yang menyaksikan presentasi Sakura memberikan standing applouse kala si Haruno muda ini membungkukkan badan setelah ia menyelesaikan tugas kuliah di Semester 2 ini.

Sakura berjalan menuju kedua dosen yang selama dua jam ini melakoni adu debat yang lumayan sengit, dan hasilnya... jangan tanya lagi.

"Tak mengecewakan Sakura", Tsunade Senju yang lebih sering sakura panggil dengan Tsunade Shisiou memberikan tanggapan positif padanya.

"Arigato Shisiou..." sakura membalasnya dengan membungkukkan badannya seraya menatap kepergian dosennya itu.

Sakura menoleh tatkala merasakan tepukan ringan pada bahu kirinya. Eh,, "Itu artinya kau mengesankan Sakura, selamat ya kau briliant hari ini, pertahankan. kau pasti mendapatkan apa yang kau inginkan nantinya bukan begitu?", sang dosen yang cantik dan baik ini sembari melangkah menjauhi Sakura.

"Ne Sensei, Arigato-gozhaimasu..." senyum mengembang di bibir mungil sakura kala mendengar perkataan dosen muda Mitasahi Anko.

"Ah.. hari yang melelahkan" senyum Sakura masih tergambar jelas kala ia mengucapkan serangkaian kalimat itu. Oh tentu saja, jika diingat betapa lelahnya ia semalam. Kini Sakura sudah berada di luar koridor seraya berjalan mengitari kampus yang sudah dihuninya sejak semester I dan sekarang ia sudah nyaris jadi mahasiwa smester 3, 1 minggu lagi ia sudah harus Ujian Semseter.

Jika ditilik ke belakang, Dari pagi inipun sakura belum membalas sapaan para temannya dengan baik. Yah walaupun sudah ia jawab dengan teriakan sambil larinya. Harusnya lebih baik dari itu kan?

Sakura kembali melanjutkan acara keliling kampusnya sambil merasakan hembusan angin yang terasa nyaman dan segar, dengan memperhatikan beberapa mahasiswa yang sedang berkelompok sambil bergosip, ada juga yang membahas penelitian, atau ada juga yang masih sibuk mengerjakan tugas kuliah, kalau tak salah lihat ada juga yang tidur saat kawan-kawannya sedang asyiknya melakukan penelitian di lab.

"Dasar si keturunan Nara", gumam sakura kala melihat seniornya itu memilih tidur cakep dari pada melakukan pengamatan bersama-temannya.

Sakura kembali berjalan, kala gendang telinga merespon suara para gadis yang kegirangan. Mereka seperti habis menang lotre. Kini mata sakura menuju kearah para kawula muda yang sedang asyik bertukar info tentang fashion dan gosip, ya apalagi memangnya?.

Tepat di bawah pohon mapple yang tumbuh rindang, menjadi posko utama para mahasiswi itu kala mengumbar info tentang fashion yang katanya lagi ngetrend di jepang dan mengikuti trend-trend barat yang sedang menjadi tranding topik dan bahkan yang hampir punah sekalipun. bagaimana tidak?.. seisi kampus ini mayoritas adalah anak dari pengusaha kaya alias kantong tebal beda halnya dengan sakura.

"Haah..." Sakura menghela napasnya kala merenungkan nasibnya yang kurang beruntung. Kadang ia merasa iri, apa dia berbuat dosa dimasa lalu sampai ia mendapatkan kehidupan yang seperti ini.. rasanya ia juga rindu kehangatan, bercanda tawa bersama, dan...

"Kaa-chan.. Tou-chan.." ... batin Sakura kala mengingat keluarganya.

"Haah..." helaan nafas kembali terdengar dari bibir manis Sakura.

"Kenapa aku jadi mellow begini".. gumam Sakura menyadarkan alam sadarnya, bukan saatnya merenungkan nasib Sakura.

Setidaknya ada satu hal yang dapat Sakura syukuri, ia masih mendapatkan BEASISWA dari kampus ini. Masalah biaya hidup sakura mencarinya dengan bekerja part-time di beberapa tempat. Kalau mengingat tanggungan Sakura yang notabennya seorang yatim-piatu dan memiliki seorang adik yang harus dihidupinya, ia memang harus bekerja sedikit-lebih-keras ketimbang yang lainnya.

Sakura menanamkan dalam dirinya, "Kau kuat.. tidak, kau harus kuat, dan tidak hanya kuat, kau harus tangguh.." sakura terkekeh dalam pikirannya sendiri mengingat kata tangguh, ya memang kau harus tangguh kalau mengingat kau hidup di zaman ini. Tapi kadang sakura merasa lelah akan hidupnya, namun hal yang mampu menguatkan Sakura adalah kehadiran adiknya. Dia sangat menyayanginya, adiknya adalah titipan orang tuanya dan ia akan terus menjaga dan merawat sampai ia menutup mata kelak. "Aku benar-benar mellow hari ini.." ia kembali mengedarkan pandangannya di salah satu tempat yang paling dicintainya kini.. yah harapannya ada disini..

Kalau saja kampus ini mengedepankan sistem diskriminasi, tentu seorang Haruno Sakura merupakan kandidat nomor satu yang akan dibully oleh para seniornya.. untung kau lahir di jaman pra penjajah Haruno, bayangkan jika kau menjadi bulanan para seniormu? Pilihannya pasti kalau tidak keluar dengan mengalami gangguan psikis kau pasti bunuh diri alias tamat... OMG NO!... sudahlah kita tidak sedang membahas masalah pra demokratis sekarang. Sakura kembali terkikik geli dengan pemikiran yang sempat-sempatnya ada di kepalanya itu.

Kampus ini merupakan surga bagi para calon mahasiswa dan mahasiwi yang akan melanjutkan studynya untuk menggapai asa. Bukan hanya bagi calon saja namun bagi para senior dan dosen yang telah sudah menempati kampus ini, rasanya ia tidak ingin pindah bahkan mencari pengganti kampus lain, kenapa bisa? Oh, tentu saja kampus ini merupakan kampus yang memiliki tempat paling strategis di jepang, tepatnya di Konoha sentralnya ekonomi di Jepang. Tidak hanya lokasi wilayah, namun design bangunan kampus yang indah.. bisa kalian angankan di benak kalian kan bagaimana deskripsi indah itu? Perbendaharaan kataku tak cukup jika harus menjelaskan tentang kata indah itu. Pokoknya kampus ini indah titik.

Bagaimana tidak indah alias sempurnya jika saham terbesar kampus ini milik seorang Uchiha!... memangnya Uchiha yang kita bahas ini sebegitunyakah?...

Yah,, begitulah. Semua interior bangunan atau hal-hal yang berkaitan dengan uchiha tidak akan pernah terlihat buruk. Camkan itu. Semuanya terlihat Perfect dan Perfect again... padahal Sakura tak pernah bertemu dengan si yang namanya Uchiha itu.. hem, ia terlalu fokus pada kuliah-kerja-kuliah lagi-kerja lagi.. masa bodo' dengan yang namanya Uchiha, yang penting kuliah.

Berada di sekeliling wajah-wajah berkelas, sakura tak merasa paling rendah disini. Pikirannya simpel. Mereka dan dirinya sama. Mungkin keberuntungan manis belum berpihak padanya hanya karena ia bukan keturunan bangsawan ningrat ataupun pejabat, dia mampu berteman dengan kalangan seperti mereka dan tak mengucilkan diri sendiri atau bahkan merasa dikucilkan.

"Dimana Ino-pig sialan itu?".. sakura masih mengedarkan pandangannya untuk mengetahui dimana sahabat pirangnya itu. Sudah sesiang ini, tak tampak batang hidung gadis yang sudah mengganggunya semalaman.

.

.

.

.

.

.

Uchiha Corporation Distrik 1, Tokyo...

Suasana lumayan tegang menyelimuti ruangan yang berukuran 1x2 meter itu, Bah.. kau kira ini liang kubur, maaf minna-san tapi perlu ku perjelas disini, ruangan ini tak sesempit itu bahkan lebih luas 50 kali dari itu .. wah luas sekali ya? Eh.. mungkin tidak seluas itu juga, setidaknya ruangan ini lebih dari cukup untuk menampung 20 kepala.

Fugaku selaku Presiden Direktur perusahaan kelas Hiu,, kalau aku pakai Kakap itu terlalu rendah menurutku, karena mengingat perusahaan ini sudah sangat masyur dan merajalela dimana mana - kembali ke Presdir..

Pria berumur 55 tahun ini sendag memimpin rapat para pemegang saham yang diagendakan hari ini. Kalian tahulah, apa saja yang mereka bahas dalam keadaan seperti ini. Menunjuk pemimpin baru bagi Uchiha Corporation adalah agenda utama hari ini, dengan dihadiri seluruh pemegang saham dan satu penasihat Uchiha rapat ini berjalan.

Suasana hening yang semula tercipta berubah agak sedikit rileks kala terdengar pintu yang terbuka. Terlihat seorang pria berjalan dengan tegap menuju salah satu kursi dalam ruangan itu. "Maaf aku terlambat Presdir.." pemuda tersebut membungkukkan badannya kepada pemimpin tertinggi di Uchiha Corp.

"Hm,, duduklah.. kita mulai rapat ini.." ucap sang Presdir dengan wibawa kepemimpinannya. Suasana kembali hening...

.

.

.

To be Continued...

.

.

Comment Author : cerita macam apa ini? ... Dan sebenarnya author kagak tau daerah/wilayah yang berhubungan dengan Jepang jadi para readers mohon maklum dan di iya'in aja ya kalau ada tempat yang sebenarnya kagak ada di jepang tapi malah ada di sini hahaha... #gak mutu..

Curcol ah.. perkenalkan saya baru disini, saya jebolan silent reader yang kesambet jadi aktif reader.. hahaha #sombong lu!

Ide cerita ini udah suangat lama,, kira kira ½ jam yang lau? Eeehhh? #bohong #jangan percaya!

Saking gak bisa bikin cerita tapi maksa bikin cerita akhirnya ya jadi beginilah. Cerita ini mulanya tak memiliki judul.. cerita dan konsep dah di ketik.. eh judulnya kelupaan dan gak tau kenapa judulnya jadi begitu.. kalau cerita terkesan monoton, membosankan dan menjerumuskan ya mohon maklum.. #inget author baru..

Kalau ada OOC, Typo berkeliaran kayak tawon ya wajar,, semoga kedepan lebih baik kalaupun belum, ya gimana ya? Udah takdir mungkin.. #Eeh?

Weee... banyak cing cong ya ane...Gomenasaiiiiiii.. #bungkuk sedalam-dalamnya..

Review boleh... #hopeless pakai gaya puppy eyes..