Di suatu siang yang cerah, Changmin sibuk main PSP. Di halaman, Yunho sibuk menggombali Jaejoong yang sedang mengurus bunganya tersayang, sedangkan Taepoong mengejar Jiji di lantai atas. Yaah, mereka hanya bermain. Kalo Taepoong melukai Jiji, pasti Jaejoong marah sama Taepoong. Kalo Jaejoong marah sama Taepoong, Yunho cuma bisa menabahkan dirinya dan anjingnya. Gawat kan?

"Boo, semua bunga di halaman ini nggak ada apa-apanya dibandingin kamu.." gombal Yunho.

"Gombal ah," balas Jaejoong cuek.

"Beneran Boo, aku lebih suka liat kamu daripada bunga-bunga ini.." sahut Yunho sambil menyeringai.

"Aku nggak mau dibandingin sama tanaman," jawab Jaejoong.

"Ayolah Boo, masa hatimu tidak tersentuh? Sekuntum mawar merah yang kau berikan kepadaku.."

"Berisik! Ngga usah pake gitu segala!" kata Jaejoong sambil membersihkan rumput liar yang tumbuh.

Tanpa sadar, di atas sana (di lantai 2 maksudnya) Taepoong dan Jiji makin semangat berkejaran sehingga Taepoong yang sekarang sudah besar badannya menyenggol pot bunga Jaejoong yang terbuat dari keramik. Pot bunga itu jatuh ke bawah karena gaya gravitasi dan..

PRANG !

Yunho terkapar.

Potnya jatuh mengenai Yunho.

Jaejoong panik. Kepala Yunho mulai mengeluarkan darah.

"Changminnie ! Appamu! Appamu!" teriak Jaejoong seakan dia adalah rocker.

"Apa sih Umma ah.. Appa?!" panik Changmin lalu berlari dan memeluk Yunho.

Jaejoong dengan panik mengeluarkan mobil untuk membawa Yunho ke rumah sakit. Changmin memeluk Yunho.

"Appa, aku ngga mau jadi anak yatim secepat ini.. Appa banguuuuuun!" teriak Changmin melengking.

"Berisik! Ayo cepat kita bawa ke rumah sakit!" kata Jaejoong sambil menahan tangis.

Akhirnya, Yunho di kursi belakang sambil dipeluk Jaejoong dan Changmin mengebut ke rumah sakit.

Setelah diperiksa dan ditangani, ternyata Yunho mengalami cedera kepala.

"Cedera ini lumayan parah, sehingga mungkin mengakibatkan gangguan ingatan sesaat. Tapi semoga Yunho-ssi tidak mengalaminya," jelas dokter yang merupakan dokter pribadi keluarga Yunho juga.

"Kalau ternyata Appa saya mengalaminya, bagaimana dokter?" tanya Changmin sambil memeluk Jaejoong yang sedang menangis karena khawatir pada Yunho.

"Bisa diterapi dan diberi obat, jika memang Yunho-ssi mengalaminya, boleh dibawa lagi kesini untuk menerima perawatan.." jawab sang dokter sambil tersenyum menenangkan.

"Jadi kapan suami saya boleh dibawa pulang?" tanya Jaejoong sambil terisak.

"Setelah Yunho-ssi sadar juga bisa dibawa pulang, Jaejoong-ssi tidak usah khawatir ne?"

"Ne, gamsahamnida.." kata Changmin sambil menuntun Jaejoong untuk menuju kamar rawat Yunho.

Setibanya disana, Jaejoong langsung duduk di sebelah ranjang Yunho.

"Yunnie bangun.. hiks," isak Jaejoong.

"Umma, uljima.. Gwenchana.." hibur Changmin sambil memeluk Jaejoong.

Tiba-tiba ada yang membuka pintu kamar.

"Jae yeoppo? Gwenchana?" tanya Heechul sambil memeluk Jaejoong.

"Eonnie.." lirih Jaejoong.

"Ahjumma kesini sama siapa?" tanya Changmin.

"Sama Kyunnie, dia sedang memarkir mobil," jelas Heechul sambil mengelus rambut Jaejoong.

Tak lama kemudian, Kyuhyun sudah hadir di ruang rawat Yunho. Changmin langsung memeluk Kyuhyun. Modus nih -_-

Jaejoong merasakan tangan Yunho bergerak. Lalu Yunho pun membuka matanya.

"Yunnie?" panggil Jaejoong.

"Bidadari.." panggil Yunho.

"Baguslah Appa kayanya nggak kena gangguan ingatan," pikir Changmin.

"Bidadari juga.." tunjuk Yunho pada Heechul.

"Apa sih Yun?" ujar Jaejoong sambil mencubit Yunho.

"Aw appo! Aku dimana? Aku siapa?" tanya Yunho.

"Kamu bercanda kan?" tanya Jaejoong serius.

"Bercanda apa? Aniya.. Kamu bidadari kan? Kamu cantik. Jadi pacarku yuk?" celetuk Yunho.

Changmin hanya menatap datar. Yaa, Yunho kan memang suka jahil. Jadi mungkin ini juga dia lagi jahil.. Mungkin.

"Appa?" panggil Changmin.

"Kamu manggil siapa?" tanya Yunho.

"Appa jahat ih!" protes Changmin.

"Kamu anak siapa? Masa anakku udah gede lagi. Nikah aja belum! Bidadari, mau kan jadi pacar aku? Hmm.. Jadi istri aku aja langsung gimana? Mau?" cerocos Yunho sambil memegang tangan Jaejoong.

"Yunnie apa sih? Udah ah aku pusing," sahut Jaejoong lalu melangkah pergi.

"Bidadari mau kemana?" tanya Yunho.

"Tuh bidadari tuh," celetuk Jaejoong sambil menunjuk Heechul.

"Aniya! Bidadariku cuma kamu!" kata Yunho.

"Udah ah, kamu disini dulu ne? Aku mau cari makanan.." Jaejoong pun pergi meninggalkan Yunho sebentar namun baru saja ia menutup pintu..

"Huweee, andwae ! Bidadariku nggak boleh pergi! Nggaaaaaaak! Mau kemanaaaa!" panik Yunho sambil meronta dari pelukan Changmin yang menahannya turun dari ranjang.

"Appa ih udah ih, Umma nggak kemana-mana, cuma nyari makanan.." sahut Changmin sambil terus menahan Yunho. Heechul dan Kyuhyun hanya bisa terbengong-bengong.

"Andwae, aku mau bidadariku.. Aku mau ikuuut! Hiks.."

Changmin, Kyuhyun, dan Heechul menatap Yunho horror. Yunho menangis? Yunho yang sebegitu manly nya menangis.. Ini bencana..

TBC

qyu said : TBC.. soalnya aku pengen tau pada suka apa nggak? Ini konyol sih haha, cuma nggak tau kenapa aku pengen banget ngetik cerita ini. Yunho yang selalu jatuh hati sama Jaejoong secara sadar atau nggak sadar itu lucu. Hoho. Gitu sih.

Kalo pada minat, review ya? Kalo nggak, aku bakal delete aja soalnya rasanya konyol -_-

Tapi rame.. tapi konyol. Tapi lucu.. tapi konyol. Tapi tapi..

Yasudah. See you soon^^