Hello semua orang yang membaca fanfic saya!Ini adalah Fanfic yang menggunakan OC sebagai pemeran utama, bisakah kalian menerima OC yang saya buat dan tenang saja, dia bukan Mary Sue ataupun Gary Stue, dia adalah chara manusiawi. Dan baiklah, saya akan memperkenalkan OC saya.

Name: James Wevan
Age: 19 years old
Born: California, 29 Desember
Weight: 55 kg
Height: 170 cm
Personality: Buruk tetapi bersahabat, berpikir seperti psikopat, sangat menyukai musik Rock dan suka bermain alat musik.
Style: Rambut seperti emo, kaos hitam, jeans panjang, sepatu kets merah, tindik di telinga, bawah bibir dan hidung.


Title: Angel in Devil

Rate: T

Genre: Friendship & Drama

Main Character: OC & Naruto U.

Disclaimer: OC is Mine, Naruto and his friend belongs to Masashi Kishimoto

Summary: James Wevan adalah pindahan dari California, Amerika Serikat ke Tokyo, Jepang. Dia pindah ke sana karena keinginannya, dan ia menjadi mahasiswa baru di Universitas Konoha. Dia juga ingin memiliki banyak teman karena ia dikenal sebagai mahasiswa nakal./DLDR, OC as Main Character.

Warning: OC, maybe OOC, Typo(s), OC as Main Character, cukup banyak English,Etc.

DON'T LIKE DON'T READ


Chapter 1

James Wevan, dia dikenal sebagai anak yang berperilaku buruk di sekolahnya saat dia SMA, SMP, bahkan SD. Dia adalah anak yatim piatu, tidak memiliki orang tua sejak lahir dan mungkin itu yang membuatnya seperti anak yang tidak bermoral. Saat masih kecil, dia dirawat di sebuah panti asuhan tetapi dia terlalu nakal sehingga para pengurus panti kurang memperhatikan dia. Setelah dia berumur 19 tahun, dia berencana untuk pindah ke Tokyo, Jepang―mungkin orang-orang disana bisa lebih menerima dirinya daripada orang-orang yang berada di tempat kelahirannya California, USA.

Dia sudah menyiapkan koper yang berisi baju dan alat mandi juga sedikit uang yang ia kumpulkan sebelum memutuskan untuk pindah ke Jepang, dia akan pergi dengan pesawat. Orang-orang didalam pesawat menatapnya dengan tajam dan sinis, itu karena penampilannya yang buruk tetapi ia tidak peduli, dia menyukai cara dia berpakaian.

Dia pun mengambil ponsel-nya dan mengaktifkan headset-nya untuk mendengarkan lagu band Rock kesukaannya yaitu Guns N Roses, Avenged Sevenfold, Metallica dan band Rock lainnya. Dia sangat menyukai mendengar musik yang dapat memecahkan telinga-nya seperti itu, dia juga sangat suka bermain alat musik terutama Drum, keahliannya ada disitu tetapi ia juga bisa memainkan alat musik yang lainnya.

Dia punya mimpi untuk menjadi orang terkenal, dia juga punya ambisi untuk memiliki sahabat yang banyak tetapi itu karena memang ingin berteman dengannya bukan karena hal lain. Dia harap ada seseorang yang mau berteman dengannya dengan keinginan hatinya bukan karena kasihan terhadapnya karena ia memiliki penyakit jantung dan karena penyakit itu, dia harus minum obat agar Jantung-nya tidak mengancam kehidupan sehari-harinya.

Dia mendengarkan musik dengan memejamkan matanya, musik Rock selalu bisa membuatnya terjaga. Dan entah kenapa, dia tidak bisa tidur jika dia mendengar musik dengan nada yang lembut dan penuh dengan kisah cinta hal itu karena ia pernah ditolak oleh seorang gadis saat ia masih SMA. Dan karena itu, ia sangat tidak menyukai musik seperti itu.

Sesampainya di Tokyo, Jepang―James pun menarik koper yang memiliki roda itu. Dan setelah berada didepan pintu keluar, dia pun tabrakan dengan seorang pria berambut pirang jabrik. Keduanya pun terjatuh dilantai, James meringis lalu tertawa sedangkan pria yang ia tabrak meringis sesaat tetapi saat mendengar suara tawaan itu, dia menatap James dengan pancaran kebingungan.

"Hei, my name is James Wevan," dia pun berdiri sambil memperkenalkan namanya lalu mengulurkan tangan untuk membantu pria yang ia tabrak berdiri,"i am from California, USA. What's your name?" tanya James, dia masih belum bisa berbahasa Jepang.

Pria berambut jabrik itu pun kewalahan karena yang mengajaknya bicara adalah orang yang bukan dari Jepang, sebenarnya dia gugup karena bahasa inggris-nya buruk,"U-umm... hello, my name is Naruto Uzumaki. I'm is real―" pria itu belum menyelesaikan perkataannya tetapi telah dipotong.

"Hahaha... i know, thanks for introduce yourself. Can you show me a place to stay?" tanya James, Naruto hanya mengangguk pelan. Dia bersyukur karena pria ini berbicara dengan bahasa yang tidak sulit untuk di mengerti.

"Okay, i will show you." Naruto pun berjalan keluar bandara, James mengikuti pria itu berjalan karena ia tidak tahu tentang letak-letak penginapan atau rumah sewa di Tokyo ini. James mengikuti Naruto dari belakang dan tiba-tiba pria itu pun tersenyum. Dia mensejajarkan jalan-nya dengan Naruto.

"Hey, can you teach me Japanese Language? And do you want to be my friend?" dua pertanyaan sekaligus dilontarkan oleh James, Naruto sedikit kesal dengan pertanyaan itu tetapi ia mengurungkan niatnya untuk memarahi pria ini karena tak tahu marah dalam bahasa inggris itu bagaimana.

Akhirnya mereka pun sampai di sebuah perumahan yang banyak tempat untuk disewakan, Naruto pun berjalan menuju tempat yang disewakan. Naruto pun membalikkan badannya dan melihat pria itu yang tengah menyeringai dan pastinya dia terkejut tiba-tiba melihat orang yang menatapnya seperti itu.

"Hei, why you looked me like that? It's scary." Naruto menutupi wajahnya dengan telapak tangannya.

"Sorry," hanya itu yang diucapkan oleh James, dia memang buruk untuk mendapatkan perhatian orang,"by the way, thanks for show me this place. It's nice and better than my house in California." tambahnya.

Naruto hanya mengangguk, dia pun membalikkan badan untuk pergi menjauh dari pria itu. Ia tak kuat melihat wajah yang terlihat seperti penjahat begitu, dia harap dia takkan pernah berjumpa lagi dengan pria itu. Ini untuk pertama dan terakhir kalinya. Naruto tidak sadar bahwa pria yang ia tolong tadi melambaikan tangannya dan tersenyum kepada dirinya.

James pun menepuk jidatnya, dia lupa bertanya dimana orang yang menyewakan rumah ini. Kalau begini percuma saja orang itu menunjukkannya sebuah rumah sewa, dia pun berteriak untuk memanggil pria yang tadi,"Hei, Naruto!" teriaknya.

"Hei, nak... bisakah kau mengecilkan volume-mu. Telingaku sakit sekali." James pun menolehkan kepalanya ke belakang, dia menaikkan alisnya karena tidak tahu apa yang wanita itu ucapkan.

"A-Ah, sorry, old woman. But, i can't understand what do you say." ucap James.

Mata wanita itu seketika berbinar,"Seorang turis! Ah, welcome. Do you want to rent a house, here?" tanya wanita itu. James hanya mengangguk pelan,"okay, for one month you must pay 500 dollar." tambah wanita itu.

"H-Hey, Can the bill be cheaper? I'm just a poor man." ucap James dengan nada yang sedikit direndahkan agar wanita ini bersimpati padanya dan yah... ini adalah cara liciknya untuk mendapat simpati seseorang tetapi ia tidak pernah menarik simpati dengan memberitahu tentang penyakitnya.

"Okay, 300 dollar?"

"Please... in my country, rent a house just 30 dollar for one month." pinta James yang ingin biaya-nya lebih murah.

"Okay, 50 dollar."

"Not bad." James pun menyeringai dan mengeluarkan uang dengan mata uang Dollar, lalu ia memberikannya kepada wanita tua itu. Wanita itu pun mendengus pelan dan mengambil uang dari tangan James,"can i call my grandmother?" tanya James.

"No. Now, this house is yours but if you late to pay my rent house. Please, go from here!" wanita itu pun berjalan keluar dari rumah ini, ternyata turis ini sangat menyebalkan. Dia tak bisa tersenyum gara-gara pria itu.

James pun mengangkat kopernya kedalam kamar, dia akan beristirahat sejenak untuk menyegarkan pikirannya. Ternyata orang disini juga tidak menerimanya sebagai 'manusia yang baik', seburuk itukah dirinya sehingga dijauhi oleh banyak orang. Dia bahkan hanya ingin mencari sahabat tetapi mereka tidak mau menjadi sahabatnya dan yah... mungkin itu adalah takdir hidupnya. Hidup sengsara. Dan setelah ini, dia akan mencari sebuah Universitas.

O.o.O.o.O.o

Keesokan paginya di Universitas Konoha. Seorang pria berambut jabrik pirang tengah berjalan dengan wajah masam, akan ada pelajaran Bahasa Inggris hari ini dan dia tidak menyukai pelajaran itu apalagi setelah bertemu dengan pria menyebalkan kemarin. Dia pun sampai didalam kelasnya, dia duduk di kursi paling belakang dan paling pojok sebelah kanan sedangkan yang sebelah kiri telah di tempati oleh pria bernama Shikamaru Nara walaupun terlihat pemalas karena suka tidur tetapi dia adalah jenius di kelas ini.

Dia menopang dagunya masih dengan wajah masam sampai seseorang memanggilnya dari barisan tengah, kursi nomor 3,"Hei, Naruto! Kenapa kau terlihat begitu lesu hari ini, heh?" Naruto pun segera menolehkan wajahnya dan seketika dia pun kelabakan, dia salah tingkah karena yang memanggilnya adalah gadis yang ia sukai bernama Sakura Haruno.

"S-Sakura-chan? Haha, ya... kemarin aku mimpi buruk jadinya aku lesu, hehe." dusta Naruto, dia menggaruk-garuk pipinya dan tersenyum manis kepada gadis itu.

"Oh, pantas saja. Baiklah... dosen kita sudah datang, jaa!" Sakura pun kembali menolehkan kepalanya ke depan sedangkan pria itu sudah berpikiran macam-macam sekarang.

'Ah... obrolan 1 menit yang menyenangkan.' batin Naruto.

Lalu, muncullah Dosen mereka dengan seorang pria dengan dandanan buruk. Naruto membulatkan matanya karena pria itu adalah pria yang ia jumpai kemarin, wajahnya pun kembali masam. Dia pura-pura tidak melihat dengan menolehkan arah kepalanya ke jendela,"Ck, pria itu lagi... aku tak mau menyapanya." gumam Naruto.

"Baiklah, anak-anak. Kita kedatangan Mahasiswa baru, dia bilang dia berasal dari California, United States America. Dan juga dia baru sampai di Jepang kemarin, jadi kalian harus berbahasa inggris dengan pria ini, paham?"

"Paham, Mom!" seru para Mahasiswa ataupun Mahasiswi.

"Okay, James... please, introduce yourself." ucap Kurenai kepada Mahasiswa baru itu.

"Good morning, everyone. My name is James Wevan, you can called me James. I'm born in California, 29 des. Now, my age is 19 years old. If you want, you can teach me Japanese Language. Thank you." James telah selesai memperkenalkan dirinya tetapi semua Mahasiswa/i hanya diam. Mereka tidak menegur James.

"Hei, kenapa hanya diam? Sapa James!" seru Kurenai.

"Hello, James. Nice to meet you." sapa mereka dengan nada yang dipaksakan. Sepertinya mereka tidak terbiasa dengan Mahasiswa turis. James pun tersenyum senang karena mereka menyapa dirinya.

"Thanks all!" seru James.

"Okay, James. You can sit beside Naruto Uzumaki." ucap Kurenai.

James terdiam sejenak, dia melirik kanan dan kiri untuk mencari sosok pria yang ia jumpai kemarin. Dia pun tersenyum melihat pria itu yang tengah mojok dikursi paling belakang, dia pun berjalan ke arah sana lalu duduk di samping Naruto,"Hello, we meet again." sapa James.

Naruto hanya diam dan menutup telinganya.

O.o.O.o.O.o

Jam istirahat pun sudah tiba dan kini saatnya James mencari sahabat yang banyak. Dia pun berjalan kedepan kelas dengan cepat sebelum para Mahasiswa/i yang lain keluar dari dalam kelas. Dia mengambil sapu sebagai Microfon. Mahasiswa yang tadi ingin keluar secara tidak langsung terdiam melihat tingkah pria itu yang aneh karena tiba-tiba melakukan hal konyol di hari pertamanya.

"HELLO EVERYONE! I'M HERE FOR YOU TO SINGING MY FAVORITE MUSIC! HELL YEAH! I WILL READY...," teriakan James yang membuat telinga para Mahasiswa maupun Mahasiswi menjadi sakit, mereka semua pun keluar dari dalam kelas tanpa mengatakan apapun. Tetapi, ada satu orang yang tidak keluar yaitu Naruto Uzumaki, dia pun tersenyum."Now i think i understand, how this world can overcome a man. Like a friend we saw it trough, in the end i gave my life for you―" James berhenti bernyanyi, saat Naruto mengarahkan kepala kearahnya.

Naruto pun berdiri dari kursinya, dia menghampiri James yang tengah berdiri di depan kelas yang hanya ada mereka berdua. Dia mengambil sapu yang dipegang oleh James dan menaruhnya kembali di tempat semula. Dia menatap James dengan pandangan lesu,"Do you know... what a song is that?" tanya Naruto.

James mengangguk,"Yes, that my favorite song Fiction by Avenged Sevenfold."

"Why you sing for me?"

"Because, i want a friend."

Naruto terdiam sejenak, dia pun mengingat masa lalu-nya. Saat orang-orang menjauhinya dan dia bertingkah konyol untuk mendapat perhatian dari mereka dan hasilnya dia gagal. Dia melihat masa lalu-nya karena pria ini menunjukkan hal konyol seperti itu. Naruto pun menundukkan kepalanya lalu kembali mendongakkan kepalanya ke James, air matanya mengalir. Dia pun tersenyum tipis.

"I want be your friend. Now, tomorrow and forever. For honestly, i really scared if looked at you because your style like a Devil and now i understand, you're Angel in Devil style." ujar Naruto.

Air mata James pun mengalir ke pipinya dan untuk pertama kali seumur hidupnya, itu adalah pujian yang paling berkesan di hatinya yang keras ini. Dia pun memeluk Naruto dengan kencang, Naruto sampai sesak nafas dibuatnya."You're my fucking best friend, Naruto!"

"Ugh, yeah." hela Naruto pelan.

"Kyaaa! Mereka pelukan! Sesama priaa... Kyaa!" dan ternyata ada seorang gadis yang bukan dari kelas ini berteriak dan tentu saja keduanya yang tadi berpelukan langsung melepaskannya. James melirik kearah Naruto, dia bingung. Naruto berubah masam kembali wajahnya, dia sungguh lelah berurusan dengan gadis seperti itu. Dulu dia pernah digosipkan dengan Sasuke Uchiha dan sekarang jangan lagi.

"She say we're gay." ucap Naruto, dia lalu kembali ke kursinya duduk.

James membelalakkan matanya, dia terlihat marah. Dia memang pernah di tolak oleh seorang gadis dan berencana untuk tidak mengenal lagi yang namanya 'jatuh cinta' tetapi dia pasti tidak akan menjadi seorang gay. Dia pun menghampiri gadis itu,"Hei, girl. He's my friend... and we're not a gay. Please, stop watch something with your wild eyes!"

Gadis itu pun terdiam, dia berlari meninggalkan James karena ketakutan. James pun kembali ke tempat Naruto duduk, dia pun memukul pundak pria itu pelan,"Hey, friends. That girl already go... so you can calm, now." ucap James.

Naruto pun menolehkan kepalanya ke arah James,"I will teach you Japanese language. So, this night you must stay at my house, agree?" tanya Naruto dan tentu saja itu membuat James senang.

"Okay! Pillow party after study?" tanya James yang tampak bersemangat.

"No." jawab Naruto singkat.

"Okay."

.

.

.

Sekarang adalah jam pelajaran IPA dan pelajaran ini adalah pelajaran yang sangat tidak disukai oleh James begitupun Naruto, mereka berdua tampak malas memperhatikan guru bahkan James sampai memasang headset untuk mendengar musik Rock-nya. Naruto memperhatikan pria itu yang terlihat tenang dan terkadang bergumam tidak jelas tetapi dari gerak bibirnya sepertinya dia sedang bernyanyi.

"Hey." panggil Naruto.

Suara volume musik James itu penuh, jadi susah untuk memanggilnya. Jika ia berteriak itu akan membuat Dosen mengarah ke arah mereka berdua dan pasti akan menghukumnya, Naruto pun menarik kabel headset James, pria itu membuka matanya saat tidak mendengar suara apapun di headset-nya.

HAIL TO THE KING! HAIL TO THE ONE!

Naruto terkejut bukan main begitupun James karena musiknya terdengar sampai membuat para Mahasiswa/i bahkan Dosen pun terkejut. Naruto berkeringat dingin, dia segera mengambil Hp James dan mematikannya, padahal ia bisa mengecilkan volume-nya. Dia bernafas lega sedangkan sang Dosen sudah berjalan mengarah ke arah mereka berdua.

"Naruto."

"J-James."

Grab!

Telinga James dan Naruto pun dijewer oleh Dosen yang bernama Kakashi Hatake itu, pria bermasker yang misterius. Naruto meringis kesakitan sedangkan James malah tertawa dan itu membuat Kakasih juga Mahasiswa/i lain menoleh kearah pria itu. "Why you laughing, James?" tanya Kakashi.

"Its so funny, Sir. Its very funny, i never laughing like this, GYAHAHAHA!" tawa James. Kakashi pun menarik tangannya dari telinga mereka berdua, wajahnya berubah masam, muridnya yang satu ini sangatlah aneh.

Kakashi pun kembali ke meja-nya, dia mengambil tas-nya,"Baiklah, anak-anak. Kalian boleh pulang." Kakashi pun keluar dari kelas masih dengan wajah masamnya.

"WEIRD!" umpat para Mahasiswi pada James.

"Ignore them, James. Lets go to my house." ajak Naruto, dia pun menarik tangan James dan berjalan keluar dari kelas. Dia menarik tangan pria itu sampai ia tak sadar bahwa pria itu berekspresikan sedih karena merasa di remehkan.

"Naruto, in my countries all people always call me 'Weird man'. So its ok, i can accept it." ucap James.

"You dressing like a Devil and your heart always talking like a Angel. You're the best but world will know it someday, where you show it to them." ujar Naruto.

"Thank you. I love you, my friends."

Hari ini adalah hari terbaik bagi James Wevan, dia mendapat sahabat yang selalu memujinya. Dia sangat senang, ini untuk pertama kalinya dalam hidupnya dia di puji oleh orang yang dia anggap sahabat. Dia merasa sangat senang, dia akan selalu melakukan apa saja untuk sahabat-nya walaupun itu harus mengorbankan hal yang dia miliki dalam hidup ini.

TBC


A/N: Chapter 1 released! ^^ Terimakasih untuk yang membaca fanfic saya, :) Saya sangat berterimakasih pada kalian semua yang membacanya. Saya merasa sangat senang, :) dan juga telah menerima keberadaan OC yang saya miliki sebagai character utama.

Songs belongs to Avenged Sevenfold.

RnR, please? ^^