Photograph
hunkai
Sehun berlari secepat mungkin,menghindari orang – orang berbadan tegap yang mengejarnya dari belakang,sesekali ia membenarkan letak posisi ranselnya
Ia berlari ke gang – gang sempit dan berliku,merutuk karena orang – orang itu tak berhenti mengejarnya meskipun ia sudah berlari cukup jauh dan ini sangat melelahkan,kakinya terasa hampir putus tapi ia tak ingin tertangkap begitu saja,bisa – bisa ia dikurung di ...ia bosan disana,ia butuh udara bebas untuk tetap hidup dan keluar dari penjara itu adalah ide bagus tapi mengerikan.
Sehun memasuki sebuah celah sempit diantara dinding setelah melewati persimpangan jalan,menetralkan nafasnya dan mengusahakan untuk tak terlalu keras menarik nafas,ia menunggu beberapa saat hingga orang – orang berbadan tegap itu melewati tempatnya,itu belum selesai
Bisa saja mereka kembali dan menemukannya,mungkin berdiam diri disana untuk beberapa saat tak apa,sekalian beristirahat,kakinya sangat pegal.
Sehun mengambil ponsel dan mengetik pesan keseseorang
'hyung,jemput aku dilapangan basket'
Send...
hunkai
hunkai
hunkai
"demi tuhan sehun,kau benar – benar cari mati rupanya..."
Luhan merutuk dan memaki sehun bersamaan,ia tak habis pikir dengan pikiran sehun yang berniat kabur dan melepas kehidupan mewahnya hanya untuk menjadi seorang fotografer terlebih,sehun melibatkannya yang tak tau apa-apa.
"aku hanya mencari kebebasan hyung,bukan cari mati"
Sahut sehun sekenanya,ia memijat kedua kakinya
Efek terlalu lama berlari membuat kakinya terasa mau lepas
"itu sama saja bodoh,dan kenapa harus melibatkanku? Ibumu itu sangat menakutkan dan aku pasti kena getah akibat perbuatan nekatmu ini"
"hyung,kau tau sendiri dia menyeramkan jadi lebih baik antarkan saja aku jepang daripada aku kembali dan aku akan dibunuhnya,oh bukan aku saja tentunya kau juga ikut dibunuhnya"
Luhan mendengus sebal,sebenarnya apa yang sehun katakan benar juga
Ibu sehun sangat menyeramkan,seperti nenek sihir di dongeng – dongeng yang luhan baca saat kecil dulu,demi tuhan ia sudah berumur 25 sekarang tapi bayang – bayang nenek sihir di dongeng masih ia ingat,mungkin karena mirip dengan ibu sehun.
"baiklah,tapi tidak sekarang...aku harus memesan tiket dulu dan-"
"terserah hyung,asalkan malam ini tak menginap diapartementmu...orang suruhan ibuku pasti sudah disana"
Luhan sudah tau itu,apalagi memangnya? Setiap sehun membuat ulah pasti dirinya juga ikut kena getahnya tapi yang membuatnya semakin kesal adalah sehun seenaknya memotong kata-katanya
Sudah tak sabaran,menyebalkan tak sopan pula.
Oh,andaikan dia bukan anak keluarga oh yang terpandang itu,sudah ia tenggelamkan anak itu dikolam ikan.
hunkai
hunkai
hunkai
"jongin hyung,akhirnya aku mendapat kontrak di 88 entertainment..ah,aku sungguh senang "
Jongin menanggapinya dengan senyuman manis yang dipaksakan,setidaknya ia harus terlihat senang melihat jimin akhirnya mendapat kontrak dari agensi yang besar seperti 88ent.
Meskipun nasibnya belum sebagus jmin
"selamat jimin,jangan melupakanmu kalau kau sudah terkenal" candanya
"aish,mana mungkin hyung...kau yang sudah membantuku hingga sekarang,jika ada kesempatan aku akan mengatakan pada presdir tetangmu,sayang jika bakatmu tak dilihat orang sehebat presdir"
Jongin tersenyum dan mengacak rambut jimin
Ah,akhirnya jimin bisa menggapai cita-citanya menjadi seorang model
"tidak perlu,memulai dari bawah itu lebih baik..."
Jimin terdiam,kemudian memeluk jongin
"ma'af hyung,aku tak bermaksud menyinggungmu..." sesalnya
"jangan berkata seperti itu"
Jongin melepas pelukannya dan menampakkan senyumnya,ia melihat seseorang berdiri tak jauh dari tempat mereka duduk sekarang dan sedang memperhatikan mereka
"sepertinya kau sudah ditunggu"
Jimin menolehkan pandangannya dan melihat suga melambaikan tangan padanya
"ah,iya...aku ada pemotretan hari ini,aku pergi dulu hyung...besok aku akan menemuimu lagi"
Janjinya,jongin mengangguk dan jimin beranjak menghampiri suga kemudian mereka keluar dari caffe menuju sebuah mobil van
Jongin menghela nafas,ia membuang pandangannya kearah luar jendela
Menerawang
Jongin adalah seorang mahasiswa seni yang berbakat,ia bermimpi menjadi model papan atas
Tapi sejauh ini ia hanya menjadi model untuk fotografer amatir yang karyanya belum dikenal publik,ia menerima setiap tawaran untuk berpose entah didepan camera atau hanya duduk diam dengan pose yang sama selama berpuluh – puluh menit didepan pelukis.
Ia masih belum bisa mengontrol raut emosinya,karena itulah ia belum bisa mendapatkan kontrak di agensi meskipun bukan sekali dua kali ia mengikuti audisi
Terkadang ekspresinya akan kaku jika bertemu dengan orang – orang baru,ia juga bukan orang yang bisa menampilkan ekspresi bagus saat berhadapan dengan orang banyak,ia mudah gugup,meskipun tubuhnya proposional dan indah bukan hal mudah jika ia tak bisa menampilkan emosi yang diinginkan fotografer ternama.
Terlebih lagi dia orang yang mudah bosan dan cepat marah,ia tak bisa menyembunyikan perasaannya,entah sedang sedih,marah,bahagia,atau kecewa
Orang – orang akan mudah melihatnya dan itu menjadi masalah untuknya,seorang model harus pandai mengatur ekspresi emosi.
Jimin belum lama terjun ke dunia model,baru beberapa kali ia berpose didepan camera tapi sudah dilirik oleh agensi modeling yang cukup berpengaruh di jepang,anak itu benar – benar beruntung
Jimin hanya selangkah di belakang mimpinya menjadi model papan atas,88ent sudah tak diragukan lagi kualitasnya,model – model yang bernaung dibawah agensi itu selalu menjadi sorotan
Beberapa majalah nasional maupun internasional memakai model mereka untuk berpose menjadi cover,beberapa event runway juga memakai model dari 88ent
Sebut saja ren yang sekarang berhasil menjadi model di amerika,atau aomi yang menjadi salah satu angel di victoria secret,aiko yang akhirnya menjadi aktris dan haru yang sekarang terkenal karena mendirikan sebuah rumah mode yang cukup besar.
Semua model yang pernah bernaung di bawah 88ent selalu berhasil.
Dan,jongin rasa...ini memang bukan jalannya
hunkai
hunkai
hunkai
Luhan baru saja keluar dari kamar mandi dengan ambut yang agak basah dan handuk yang melingkar di lehernya,ia duduk di samping sehun yang sedang mengotak – atik kameranya, mungkin sedang melihat hasil fotonya mengingat sepanjang perjalanan dari bandara hingga motel sehun tak berhenti mengambil gambar.
Luhan sengaja menyewa sebuah kamar dimotel kecil seperti ini,ia tak ingin menanggung resiko dengan menginap dihotel besar dan suruhan ibu sehun menemukannya,itu menyeramkan.
"mandi sana,jangan terus melihat kameramu"
Sehun masih tak menggubris,ia masih fokus melihat setiap foto yang diambilnya
"hyung,besok temani aku keluar"
"untuk apa?"
"mengambil gambar,kau tau aku tidak terlalu tau tempat – tempat di sini,sekalian mencari model"
Luhan menghentikan tangannya yang tengah mengeringkan kepalanya dengan handuk dan menoleh pada sehun.
"sehun,kau yakin dengan ini?" tanyanya
"maksudmu?"
"kau serius mencari model untuk kau foto? "
"tentu hyung,aku ingin mencari wajah – wajah baru untuk menjadi objek fotoku,lagipula kau sudah tau tujuanku kabur dari rumah"
Luhan menghela nafa
"kenapa kau tidak jadi anak penurut saja sih seperti kris? Kenapa harus bersikeras menjadi fotografer,padahal keluargamu terlalu kaya dibanding hanya menjadi fotografer"
Sehun tersenyum dan menoleh pada luhan
"passionku sejak keci adalah menjadi fotografer hyung,kris hyung memang berbakat dibisnis dan dia cocok mengelola perusahaan keluarga,tapi aku tidak"
"aku tidak tertarik pada jurnal – jurnal dan juga jas klasik,aku ingin membuktikan pada mereka bahwa pilihanku bukan hal buruk,mereka sudah memiliki kris hyung untuk perusahaan dan aku tidak perlu menurut pada mereka...aku ingin dikenal lewat karya – karyaku hyung,aku ingin semua orang melihat setiap objek yang kuabadikan dengan pandangan lain bukan dengan cara mereka melihat seperti biasa"
Luhan menganga mendengar penjelasan sehun,ia pikir sehun hanya pria berumur 21 tahun yang kekanakan dan suka mencari kepuasan untuk sendiri,luhan tak menyadari bahwa dibalik sisi kekanakan sehun ada sisi dewasa yang tak ia dan keluarga sehun lihat.
"a-ah..baiklah,terserah kau saja"
Jawab luhan
"ngomong – ngomong soal model,aku punya kenalan yang tau beberpa model-"
"sudah kubilang aku ingin wajah baru hyung,aku tak mau model yang sudah dipakai banyak orang"
"dengarkan aku dulu,temanku ini pandai melihat bakat orang dan mungkin dia bisa membantu mencari calon model untukmu"
Sehun mengerjap,kemudian mengangguk menyadari maksud luhan
"ah,baiklah aku mengerti"
hunkai
hunkai
hunkai
Jongin sudah merasa pegal,berpose dengan posisi yang sama selama hampir 45 menit membuat otot – ototnya terasa kaku,sedangkan jungkook terlihat belum akan selesai dengan lukisannya
"jungkook,masih lama?"
Tanyanya,sudah beberapa kali ia menanyakan hal yang sama saking bosannya
"sedikit lagi hyung dan selesai"
Jungkook tersenyum lebar padanya dan jongin menghela nafas lega,ia merentangkan kedua tangannya dan melemaskan setiap otot ditubuhnya yang terasa kaku
Ia menghampiri lukisan jungkook untuk melihat hasilnya,jungkook tadi pergi dan sesaat kemudian kembali dengan botol minuman ditangannya dan memberikannya satu pada jongin
"wah,kau benar – benar berbakat jungkook"
Pujinya
"terima kasih hyung,kau juga"
Jongin melirik dan tersenyum
"benarkah?"
"tentu,ah..sayang sekali jimin hyung sudah jadi model profesional sekarang,aku jadi tidak bisa melukisnya sesuka hati seperti dulu"
Jongin tertawa dan menggoda jungkook,ia tau jungkook menyukai jimin sejak dulu
"wah wah wah,tidakkah kau puas dengan puluhan koleksi lukisan jimin di rumahmu?"
"hyuung"
Rengeknya manja,ia malu mengakuinya tapi kenyataannya seperti itu
Dulu sebelum jimin menandatangani kontrak mereka akan bersama minimal 4 kali sehari untuk melukis dan dilukis,tapi sekarang sudah sulit mengingat jimin sudah dikontrak dan waktunya sudah tak sebebas dulu lagui.
"kenapa kau tak jadi pelukis profesional saja jungkook?"
Jungkook menghela nafas,jongin orang kesekian kalinya yang menanyakan hal itu
"ini hanya hobiku hyung,aku tak berniat menjadi pelukis profesional,aku ingin menjadi penyanyi"
Jongin mengulum senyum,jungkook di anugerahi bakat tapi tak mau memanfaatkannya dengan baik dan malah bermimpi hal lain
"hyung,kenapa kau tak mengikuti jejak jimin hyung? Aku tau kau berbakat juga"
"aku mencobanya beberapa kali,tapi belum berhasil..."
Jungkook menoleh
"benarkah?"
Jongin tersenyum dan mengangguk
"tapi cukup menjadi modelmu saja tak apa,sekalian aku belajar...atau kau sudah bosan denganku?"
"ada – ada saja kau hyung,sayang jika bakatmu tak kau keluarkan..."
"kau tau aku tak mudah berekspesi selain pada orang yang sudah kukenal"
"lalu"
"itulah masalahnya,mereka bilang aku tak cocok menjadi model"
"konyol"
"sudahlah,kau lihat saja suatu saat nanti...aku akan menjadi model profesional"
"itu pasti hyung"
Jongin tersenyum kecil dan meminum minumannya,masih dengan memandang sketsanya yang tergores dengan nyata disana
hunkai
hunkai
hunkai
Hari pertama sehun dan luhan keluar dari motel setelah seharian kemarin mengurung diri di kamar,sehun masih belum menemukan orang yang cocok menjadi objek cameranya
Dan sekarang,ia dan luhan sedang menunggu teman luhan di sebuah caffe tak jauh dari motel
"dimana dia hyung? Kita sudah disini selama setengah jam"
Keluh sehun
"dia bilang sebentar lagi-ah,itu dia..."
Luhan melambai pada seseorang yang baru memasuki caffe,orang itu membalas lambaiannya dan menghampiri meja luhan dan sehun,ia berhigh five dengan luhan dan kemudian membungkok pada sehun
"halo,aku jeon jungkook,ma'af aku terlambat"
Sapanya pada sehun yang dibalasnya dengan anggukan
"oh sehun"
"sehun,dia yang ku ceritakan padamu,jeongkook adalah juniorku di klub dance dulu"
"uhm"
Sahutnya
"jungkook,bagaimana?"
"aku punya seorang teman,dia juga menjadi model untuk lukisanku...dan kupikir dia berbakat,hanya saja dia tidak cukup percaya diri menampilkan bakatnya "
Luhan menoleh pada sehun,meminta pendapatnya
"apa Kau punya fotonya?"
Jungkook mengangguk dan membuka ponselnya,dan menunjukan foto jongin yang ia ambil diam – diam saat berlatih ballet
Sehun terlihat berpikir,keningnya berkerut melihat foto itu
"kurasa dia cukup bagus untuk jadi modelmu sehun"
Sehun mengangguk,tapi masih belum cukup yakin lagipula ia sedang berpikir sekarang
"yaah,dia terlihat bagus di kamera tapi seperti yang dikatakan jungkook tadi,seorang model yang tidak memiliki kepercayaan diri adalah masalah hyung"
Ujarnya,ia meletakkan foto itu dan tersenyum tipis
"kau bisa mengajarinya,lagipula kau bilang mencari wajah baru jadi wajar jika dia masih perlu belajar"
"dia hanya tidak merasa nyaman bekerja dengan orang baru,jika kau mengakrabkan diri dan sering bersamanya dia akan santai dan mau menunjukan bakatnya secara alami"
Sehun terdiam,menimbang penjelasan jungkook
Tapi kemudian mengangguk
"baiklah,bisa kau hubungi dia?"
hunkai
hunkai
hunkai
Jongin baru memasuki apartement kecilnya dengan wajah lelah,tugas – tugas kuliah sangat membuat otak dan badannya lelah
Ia mengerang melihat bagaimana berantakannya ruang tengah,sampah bungkus snack berserakan dan botol – botol minuman tergeletak dimeja,ini pasti ulah kakaknya,siapa lagi
"hyuuung"
Teriaknya,ia tau taemin didalam kamarnya karena ia melihat sepatunya di rak depan
Taemin adalah seorang aktor dengan peran kecil di beberapa drama,saat ini taemin berada dijepang untuk syuting drama baru dan mengharuskannya tinggal beberapa lama dan apartement jongin menjadi pilihannya untuk tinggal sementara,masalahnya sejak taemin datang apartemen jongin selalu berantakan dan banyak sampah yang berserakan.
Selalu jongin yang harus membersihkannya dengan alasan taemin lelah,harus mempelajari naskah dan masih banyak lagi alibi untuk menghindari tugas membersihkan sampah.
Jongin melempar tasnya dan dengan wajah kesal mengambil sapu dan kemoceng
Baru saja ia akan membersihkannya,ponselnya bergetar
Ada sebuah pesan masuk dari jungkook
'hyung,datanglah ke moonblack coffe malam ini'
Jongin mendengus membaca pesan singkat itu
"apa ini? Aku lelah dan dia menyuruhku datang,paling hanya untuk menjadi model lagi"
Gerutunya,ia mengetik pesan balasan dan mengirimkannya lalu mulai membersihkan sampah – sampah
Beberapa saat kemudian ponselnya bergetar lagi dan lagi - lagi pesan balasan dari jungkook
'hyung kau akan menyesal jika tidak datang,temanku sedang mencari model'
Jongin melebarkan matanya,lalu meletakkan sapu yang ia pegang dan menelfon jungkook
"jungkook" pekiknya saat panggilannya dijawab,ia mendengar jungkook menggerutu karena suaranya yang nyaring
"aku akan datang malam ini,tunggu aku"
Katanya singkat,kemudian menutup telepon tanpa mendengar jungkook bicara lebih dahulu
Ia terlalu senang sekarang,ia bahkan melonjak kegirangan dengan tangan mendekap ponselnya
Bibirnya tak berhenti tersenyum lebar,berkali – kali ia menyebut nama tuhan
"oh ya tuhan,akhirnya...akhirnya...taemin hyuung"
Jongin beranjak menuju kamar yang ada satu – satunya diapartemennya,menghampiri taemin yang tengah bergulung dengan selimut tebalnya dan menubruk lalu memeluknya dengan keras masih dengan senyumnya
"hyuung,adikmu akan jadi model"
Taemin mengerang kesal,tubuhnya ia goyang – goyangkan supaya jongin melepas pelukannya
"ya! Jongin..lepas,sesak tau"
Jongin tertawa kemudian melepas pelukannya
"hyung,tadi jungkook mengatakan padaku bahwa ada yang mau memakai jasaku,aah..hyuung..aku senang sekali"
Taemin memutar matanya malas dan beranjak duduk,jongin benar-benar terlihat seperti orang gila sekarang
"ya tuhan,kukira apa...kau sudah seperti orang gila jongin"
Jongin memberengut dan melayangkan tatapan kesalnya pada taemin
"hyung,kau tak senang aku dapat pekerjaan"
"sudahlah,kau berlebihan jongin...selamat kalau begitu,sudah mau tidur"
Taemin kembali berbaring dan Jongin benar – benar ingin menendang bokong taemin sekarang
hunkai
hunkai
hunkai
Sehun masih memandangi foto yang jungkook perhatikan tadi,sepanjang perjalanan pulang dari caffe menuju motel ia tak berhenti melihat wajah dipotret merasa tak asing dengannya
"kenapa? Kau serius sekali melihatinya"
Sehun menggumam
"hemm,...hanya sedang berpikir hyung"
"tentang apa?"
"aku...rasanya tidak asing dengan orang ini"
Sehun merasa pernah melihatnya disuatu tempat dan ia tengah flashback sekarang,mencoba mengingat siapa dan dimana ia bertemu orang ini.
Ia tersentak tiba –tiba
"ya tuhan!"
hunkai
hunkai
hunkai
hai... hai..hai...
aku bawa ff baru,yang dua aja belum kelar malah udah buat lagi
ah,idenya tiba-tiba aja terlintas dan aku langsung bikin
ini hunkai sama kookmin again
hehe...
TBC...
