Kuroko no basuke © tadatoshi fujimaki

Miss you © kapten pelangi

Nash Gold Jr. x Kasamatsu Yukio

Warning : ooc, typo, miss typo, etc

.

Kasamatsu Yukio menatap sederet nomor yang tertera di ponselnya, nomor yang sudah dia hafal diluar kepala. Tangannya bergerak-gerak gelisah; antara ingin memencet tombol berwarna hijau atau tidak. Antara ingin menelepon atau tidak. Bibir bawanya digigit, berusaha menenangkan dirinya—menghentikan pertarungan batin antara dirinya sendiri.

Helaan napas dihembuskan dengan berat hati, tangan sang mantan point guard Kaijo itu akhirnya memencet tombol hijau (walau masih ragu-ragu) dan mendekatkan ponsel tersebut ketelinganya.

Terdengar nada dering yang berganti menjadi sebuah suara sorang pemuda yang—entah Kasamatsu mau mengakuinya atau tidak—dirindukannya. Suara yang sudah sekitar seminggu—atau mungkin dua minggu? Tiga minggu?—tidak didengarnya. "Yukio?"

Kasamatsu mengembuskan napasnya dan menjawab, "Oh, hai. Bagaimana kabarmu di sana?"

Pertanyaan basa-basi. Ah, Kasamatsu benar-benar ingin menjedukkan kepalanya ke arah tembok terdekat.

"Baik. Jika tidak ada yang penting, akan kututup." Suara pemuda diujung sana —namanya Nash Gold Jr.—membuat Kasamatsu menarik napas dalam-dalam.

"Tidak... err..." oke, fix, Kasamatsu setengah mati gelisah. Bukannya apa, tapi, hei, apa dia menganggu si pemain Jabberwock itu? Apa nanti telponnya akan dimatikan? Rasa-rasanya, Kasamatsu tidak pernah sepesimis atau segugup itu (kecuali menyangkut perempuan, ya, dia akan gugup setengah mati lalu pingsan di tempat). "Omong-omong, aku—eh,"

"What?" Nada suara Nash terdengar jengkel karna menunggu. "If you don't tell me somenthing, I will—"

"—Aku merindukanmu."

Kasamatsu mengigit bibir bahanya, dia yakin, mukanya pasti sudah memerah—ah, bukan, tapi memang sudah memerah sejak dia memulai panggilan itu.

Tidak ada balasan. Tidak ada suara yang terdengar lagi.

"Ya, maaf menganggu, kutu—"

"I miss you too."

Kasamatsu membeku selama sesaat, "Eh—?"

"Tch. I said, i miss you too, baby." suara Nash terdengar, memanggil Kasamatsu dengan panggilan yang jelas-jelas tidak disukai. Nada menggoda terdengar dengan jelas, seakan mempermainkannya.

"Berhenti memanggilku seperti itu!" Semburan merah terlihat dipipi. Benar-benar merah, seperti tomat. Kedua pipinya panas, seperti air yang sudah mendidih. "We... Well, see ya! I have to study now!"

"Love you. I'll miss you again, Yukio." Suara diujung sana menjawab, sekaligus penutup pembicaraan mereka.

.


a/n :

NASHNYA OOC BANGET YA AMPUN—KASANYA JUGA— /caps/ oke... saya akui saya ini suka harem!nash. Saat-saat di mana nash jadi seme para uke; entah kenapa, suka aja gitu... btw, ini buat Elkyouka-san. Maaf, ya, hasilnya aneh banget (;ω;)

n.b : anggap aja di sini nash lagi pulang kampung, trus si yukionya kangen denger suaranya (;ω;)