Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki
Warning : Typo(s), OOC, gaje, aneh, bikin sakit mata, dan hal lainnya
Setelah one on one dengan Aomine, Kagami selonjoran di pinggir lapangan. Berniat mengistirahatkan otot-ototnya serta melakukan ritual khusus. Bukan ritual khusus-khusus amat, hanya suatu kegiatan yang menyenangkan bagi Kagami seorang.
Setelah tengok kanan-kiri dan merasa situasi disekitarnya aman, Kagami mengeluarkan sesuatu benda rahasia tingkat tinggi dari kantong celananya. Menggenggamnya dengan erat dan lagi-lagi tengok kanan-kiri memastikan keadaan.
Membuka genggamannya, terlihatlah sebutir permen di telapak Kagami. Sebutir permen. Benda yang tadinya adalah suatu rahasia tingkat tinggi yang tak diketahui siapapun.
Jangan salah. Itu bukan sembarang permen. Itu adalah... Permen favorit Kagami. Ya, bukan sembarang permen memang. Bagi Kagami maksudnya. Sebuah rahasia tingkat tinggi bagi Kagami, agar tak ada seorang pun yang mecuri hak kepemilikan sebutir permen itu.
Kagami mulai membuka bungkusnya perlahan. Agar tak ada satupun bakteri atau debu jalanan yang menempel. Dan juga agar tak terjadi hal yang tak diinginkan kepada sang permen.
Setelah terbuka seutuhnya, Kagami memasang kuda-kuda siap untuk melahap permen dengan brutal. Namun sebelum niatan itu terjadi, Aomine yang mungkin sudah capek main basket sendiri, datang menghampiri Kagami sambil membawa bola basket di tangan kanan. Kemudian ikut duduk selonjoran di sebelah Kagami.
Kagami hanya melirik sebelahnya sekilas, sambil mengamankan barang rahasianya agar tetap aman. Dan pasang kuda-kudanya lagi. Sudah siap lahir & batin untuk melahap permen favoritnya dengan sepenuh hati. Dikeluarkannya lagi rahasia besarnya, kuda-kuda siap, buka mulut, dan—
—dengan entengnya Aomine merebut permen itu dari pegangan Kagami kemudian memasukkan kedalam mulutnya dengan sukacita.
Kagami masih setia dengan kuda-kudanya. Tapi kali ini terdiam seribu bahasa, meskipun dirinya hanya menguasai 2 bahasa.
Kagami menatap ke arah Aomine dengan ekspresi tak terbaca. Sangat sulit didefinisikan dengan kata-kata. Sedangkan pelaku kejahatan berat sedang menatap kearah lain. Dengan santai mengecap permennya berkali-kali dengan suara yang sangat mengganggu korban perasaan (?).
Kagami dengan hati seberat kecoa Mars berusaha merelakan harta karun terbesarnya. Satu-satunya harta yang bisa mengisi kekosongan hatinya...
Sejak saat itu, persahabatannya dengan Aomine hancur tak bersisa. Tiap diajak one on one atau ketemuan atau ditraktir ke Majiba oleh Aomine, Kagami selalu menolaknya. Kagami sudah tak punya kepercayaan lagi untuk Aomine sejak peristiwa bersejarah itu.
Aomine sendiri sejak hari H, tak paham dengan sikap Kagami. Yang selalu menolak tiap ajakannya. Bahkan Kagami juga menolak untuk berhubungan lagi dengan Aomine.
Aomine tidak mengerti apa yang telah terjadi. Yang pasti, dia sama sekali tidak tahu apa yang telah diperbuatnya...
FIN
A/N :
INI APA HAHAHAHAHA
sumpah nggak ngerti saya buat apaan, mungkin untuk menghibur diri atas nilai yang ancur TAT
padahal niatnya buat drabble yang love-dovey manis-manis dan daki yang perv, kok malah jatuhnya jadi rebutan permen nggak jelas gini ;-;
yaudah lah ya, Enjoy Reading xD /salahtempat
