Salam kenal minna dan senpai-senpai di fandom Bleach *gugup*, saya hanyalah seorang author baru, karena masih newbie mohon maaf bila fic ini jadinya sangat abal. Fic ini spesial untuk Ulang tahun Rukia yang ke…*?* yang ke…*?* Yang ke berapa saya juga tidak tahu, hehe yang pasti sudah lebih 100 tahun, Fic ini saya buat Multi-chapter
Happy Birthday, Chibi !
Genre : Humor*garing* dan sedikit Romance
Pairing : IchiXRuki
Disclaimer : Bleach punya Tite Kubo, bukan punya Pyon. Kalau fic ini punya Pyon
Bagaimana ulang tahun Rukia kali ini? Apakah akan mengesankan untuknya? Otanjobi omedoto, Rukia ! Author Newbie, Mohon maaf kalau abal, RnR^^
Warning : Fic ini mengandung unsur abal, GaJe, garing, dan lebay.
($_*)
Di pagi hari yang cerah, terlihat sesosok laki-laki masih tertidur pulas, namun tidurnya terusik oleh suara-suara berisik beberapa orang dari luar, tepatnya di luar jendela.
"Ichigooo…!," Teriak salah satu dari beberapa orang tersebut, sontak Ichigo yang sedang tidur terbangun secara tiba-tiba dan mencari sumber suara cempreng yang mengganggu tidurnya, terlihat olehnya beberapa makhluk di luar jendelanya, sedetik kemudian dia langsung mengalihkan pandangannya, berpura-pura tak mendengar.
"Woi, Ichigo cepat buka jendelanya !," Kali ini seseorang tak berambut a.k.a botak berteriak seperti penagih utang.
Ichigo pun menghela napas, 'Daripada mereka menjadi semakin berisik lebih baik ku buka saja jendelanya, bersiaplah Ichigo kamarmu akan berantakan setelah ini' Batin Ichigo. Dengan muka pasrah Ichigo membuka jendelanya. Pikirnya minggu ini dia bisa beristirahat setelah melawan pemimpin X-cution, namun ternyata itu hanya harapannya saja.
Makhluk-makhluk tersebut kemudian masuk dan duduk manis di lantai kamar Ichigo
Tik ! sedetik kemudian,
Tik ! dua detik kemudian,
Tik ! tiga detik kemudian.
Ichigo menganga sampai rahang bawahnya menyentuh lantai, 'Apa dunia sudah terbalik, biasanya kan mereka duduk diatas tempat tidur !' teriak batinnya. Ichigo yang melihat seekor lalat disekitar tubuhnya kemudian kembali menutup mulutnya untuk pencegahan masuknya seekor lalat. Lalat tadi kemudian pergi dengan judesnya.
Ichigo POV
"Ada apa kalian datang pagi-pagi begini ke rumahku ?," Tanyaku sambil menyebarkan pandangannya ke lima sekawan yang menjadi sumber suara berisik tadi. Mereka tidak lain dan tidak bukan adalah Renji, Hitsugaya, Rangiku, Ikkaku dan dimana ada Ikkaku pasti ada Yumichika.
"Hei, apa kau tidak tau Ichigo, hari ini hari apa?" Tanya Renji.
Aku berpikir sebentar lalu menjawab "Hari Minggu".
Gubrakk! "Bukan itu maksudku, baka !" Teriak Renji.
"Aku kasih Clue-nya ya Ichigo, kau tau tanggal barapa ini?" Tanya Rangiku bersemangat, aku merasa seperti anak kecil yang sedang main tebak-tebakan.
Aku lalu melihat kalender kecil yang terpajang di dinding kamarku, Hari ini tanggal 14 Januari, aku melihat ada lingkaran berwarna ungu yang kuyakini dibuat dengan spidol ungu. Hah… Ichigo bodoh, ini kan hari ulang tahunnya Rukia. Rukia membuat hari ulang tahunnya sendiri, saat hari ulang tahun ku yang ke-15 setelah mendengar penjelasanku tentang 'Hari Ulang Tahun', dia bilang agar bisa menghitung umurnya sama seperti manusia, padahal dia bahkan tak mengetahui berapa umurnya sekarang, yang dia ketahui dia berumur lebih dari seratus tahun. Malamnya kemudian aku menandai tanggal 14 januari di kalenderku meskipun tanggal tersebut telah terlewati. Aku masih menandai tanggal 14 Januari di setiap tahunnya sampai sekarang, meski tidak pernah mengucapkan selamat kepada Rukia karena perpisahan waktu itu. Lantas mengapa lima sekawan ini mengetahui hari ulang tahun Rukia? Apa Rukia mengatakannya ke Renji hingga menyebar seperti ini? Pertanyaan itu tergiang di kepalaku. Ah sudalah, yang penting sekarang aku harus mengucapkan selamat ulang tahun ke Rukia.
"Jadi bagaimana Ichigo kau tau hari ini hari apa?" Tanya Hitsugaya, kurasa ia bosan melihatku yang terlalu lama bengong melihat kalender.
"Hari Ulang tahunnya Rukia" Jawabku membuat lima sekawan kecuali Hitsugaya bersorak-ria.
"Ichigo, apa kau ada di dalam? Paman Isshin, Karin dan Yuzu menunggu untuk sarapan pagi, Yuzu juga bertanya kenapa di kamarmu berisik sakali" Ah, itu dia Rukia.
"Masuklah Rukia, kau punya banyak tamu hari ini" Kataku sambil membuka pintu.
"Rukia, selamat ulang tahun !" Kata Rangiku sambil memeluk Rukia.
"Ra..rangi.. ku.. se…sak" kata Rukia terputus-putus, Aku tertawa kecil melihatnya. Satu persatu dari mereka kemudian memberi selamat kepada Rukia. Aku kesal sekali melihat Renji yang mengucapkan selamat dan memegang tangan Rukia dengan tempo yang 'sangat' lama, ku lihat Rukia tak bermasalah sama sekali karena hal itu, tentu saja Renji kan sahabat Rukia dari kecil. Eh, kenapa aku ini?, ini kan bukan urusanku, Baka Ichigo !
Lima sekawan itu kemudian pulang setelah mengatakan 'Ichigo, buatkan kami hari ulang tahun juga ya' kurasa sebentar lagi semua orang di Soul Society akan mempunyai hari ulang tahun. Oh yeah !
"Rukia, Selamat ulang tahun" Kataku sambil mengeluarkan senyum terbaikku.
"Terima Kasih" Dia membalas senyumanku dengan senyumannya yang 'SANGAT' manis, dan aku tak berhenti menatap mata violetnya yang indah. Eh, apa yang ku pikirkan, aku tidak mungkin menyukainya?, Ah, ayolah Ichigo ini pesona Kuchiki Rukia tahanlah egomu dulu untuk menikmatinya, entah kanapa hatiku ingin sekali membuatku mengatakan 'Aku menyukaimu Rukia'.
"ICHIGO MY SON…!" teriak seseorang di depan pintu dengan mengandung unsur berkelebaian, dia adalah ayahku. "Ternyata kau sudah dewasa !" Teriaknya lagi sambil menangis terharu. "Ichigo dan my third daughter ayo kita sarapan, aku tidak sabar untuk memberitahukan bahwa kalian telah menjadi sepasang kekasih pada Yuzu dan Karin" Dia merangkul kami berdua, kulihat Rukia hanya tertawa kecil melihat tingkah ayahku, kenapa dia tidak blushing? Apa dia tidak menyukaiku?. "Jangan berkata yang tidak-tidak" kataku pada ayah.
($_*)
"Hei Ichigo apa kau punya komik-komik yang baru?" Tanya Rukia yang duduk di lantai sambil menggambar boneka Chappy disamping Rukia ada Kon yang tertidur, kurasa Kon capek karena menjadi mainan Yuzu tadi malam. Aku sendiri sedang duduk mengerjakan tugas sekolahku.
"Ya, cari saja di rak buku" Jawabku.
"Hei Rukia?" Kataku.
"Iya, ada apa?"
"Tidak apa-apa, aku hanya heran kenapa gambarmu masih saja kekanak-kanakan" Dan saat itu pula aku merasakan kepalaku di lempari sebuah komik, "Aduh, kau kenapa sih Rukia, aku kan berkata jujur" Ku lihat dia mengeluarkan aura hitamnya.
"BAKA MIKAN ! jangan menghina gambarku, belum tentu kan gambarmu juga bagus !" teriaknya, Apa, dia bilang aku baka mikan? Awas kau Rukia.
"Gambarku itu sangat bagus, saja yang belum pernah melihat gambarku" balasku sengit.
Criiiiiiittt…critttt..criiiiit…. Rukia menggambari wajahku dengan spidol.
"RUKIA CHIBIII ! Apa yang kau lakukan dengan wajahku yang tampan ini, kau harus tanggung jawab bila muncul jerawat di wajahku" teriak ku yang sangat OOC, karena merasa teriakanku sangat lebay ditambah dengan kata-katanya yang narsis, aku pun mengakhirinya.
"Onii-chan jangan berisik" Teriak Yuzu dari bawah. Ku lihat Rukia sudah kembali membaca komik.
" Hei, Rukia Apa kau tidak bosan hanya menggambar dan membaca jika sedang tidak ada Hollow. Bagaimana kalau kita pergi ke taman bermain?," Tawarku sambil menghapus tinta spidol dimukaku, yah hitung-hitung sebagai hadiah ulang tahunnya.
"Kalau begitu ayo kita pergi !" Aku bengong melihat moodnya yang cepat sekali berubah.
TBC
A.N :
Hufft, akhirnya chapter satu selesai juga. Oh ya, terima kasih buat Khikikurohoshi karena mendukungku untuk membuat fic. Saya menerima flame asalkan jangan yang pedas-pedas ya, saya hanya ingin tahu komentar anda ata penulisan fic ini. Bila saya punya kesalahan dalam penulisan, saya akan mencoba menulis lebih baik kalau anda mengkritik tulisan saya. Minna dan senpai mohon bantuannya^^
Review, Please^^
